NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

​Niko langsung mencium bibir Nadia. Gerakan itu begitu tiba-tiba dan mendominasi. Kedua mata Nadia yang semula fokus menatap Niko, kini melebar sempurna karena terkejut. Tubuhnya menegang, reaksi pertama yang muncul adalah penolakan keras.

​Nadia mengepalkan kedua tangannya. Dengan sekuat tenaga, dia mendorong dada Niko. Namun, tubuh pria itu tak tergoyahkan. Dorongan itu hanya membuatnya sedikit bergeser. Niko tidak mengindahkan perlawanan itu. Dia justru memperdalam ciuman, dan di saat Nadia hampir kehabisan napas, dia merasakan gigitan lembut namun tegas di bibir bawahnya. Lalu, secepat kilat, Niko menarik diri.

​Nadia tersentak. Bibirnya terasa berdenyut, panas, dan sedikit sakit. Sensasi itu, alih-alih membuatnya marah total, justru membangkitkan hasratnya.

Matanya yang tajam kini terus menatap lurus ke mata Niko. Wajahnya perlahan memanas, rona merah mulai menjalar dari leher hingga ke pipi. Dia terperangkap dalam tatapan intens Niko yang penuh makna.

​Niko menyeringai tipis, sebuah senyum yang berbahaya dan penuh kemenangan. Suaranya terdengar serak, rendah, dan menusuk. "Masih mau bermain dengan pria-pria figuran di pub murahan seperti ini? Hm?"

​Pertanyaan itu menampar harga dirinya. Nadia hanya bisa terdiam, tangannya tanpa sadar meremas-remas roknya sendiri. Dia benci betapa mudahnya Niko menggoyahkan pertahanannya, betapa cepatnya pria itu mampu mematikan logika dan membangkitkan emosi liarnya.

​Niko semakin mendekat, mencondongkan tubuhnya ke telinga Nadia. Kehangatan napasnya menerpa kulit leher Nadia yang sensitif. "Aku sangat merindukanmu, Nadia."

​Hangatnya hembusan napas Niko yang beraroma mint menjalar, membuat bulu kuduk Nadia meremang. Pertahanannya runtuh seketika. Dia sudah tidak mampu lagi menolak, apalagi memberontak. Kehadiran Niko adalah gravitasi bagi jiwanya.

​Niko kemudian menoleh, pandangannya tertuju pada pria yang sedari tadi duduk di samping Nadia. Tanpa banyak bicara, Niko mengeluarkan dompet kulitnya, mengambil selembar cek, dan menuliskan angka dengan cepat. Dia meletakkannya di meja. "Kamu pergi. Dia tidak membutuhkanmu lagi."

​Pria itu melihat nominal di cek, dan senyum lebar segera menghiasi wajahnya. "Tentu. Terima kasih banyak." Dia berdiri, lalu bergegas pergi.

​"Kamu mau apa, Niko? Sekarang kamu bahkan sudah berani memamerkan uang kamu di depanku! Kamu pikir aku siapa?" cecar Nadia, amarahnya kembali muncul, bercampur rasa malu yang mendalam. Dia terus menatap Niko dengan mata menyala. Keterkejutannya memuncak saat Niko mengangkat tubuhnya ke gendongan.

​Niko tak menjawabnya. Dia berjalan tegak menuju pintu keluar pub. Tatapannya dingin dan tegas, membuat siapa pun yang berniat menghalangi akan berpikir dua kali. "Aku berani mengumumkan hubungan kita. Malam ini, jika kamu mau."

​"Kamu gila! Niko, turunin! Aku bilang turunin!" Nadia berusaha memberontak, memukul dada Niko perlahan, tetapi pelukan tangan Niko di bawah lutut dan punggungnya begitu kuat, mengamankan tubuhnya dengan dominasi mutlak.

​"Kamu diam saja agar tidak ada yang memperhatikanmu," kata Niko. Pandangannya tetap tajam lurus ke depan, seolah mengukir jalan keluar tanpa peduli tatapan-tatapan penasaran di sekitar mereka.

​Mendengar itu, Nadia akhirnya menyerah. Dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Niko yang hangat. Aroma cologne mahal dan bau tubuh maskulin Niko menyeruak dan memabukkan. Dalam keheningan di gendongan pria itu, dia mengakui kenyataan pahit yang manis bahwa dia juga sangat merindukan Niko.

​Saat tiba di lobi, Niko melihat Wahyu menunggu Nadia. "Wahyu, sudah pesan kamar?" tanya Niko.

​"Sudah," jawab Wahyu, dengan cepat menyerahkan kartu akses kamar kepada Niko.

​Niko mengambil kartu itu. "Kamu menginap saja semalam di sini. Besok pagi baru kamu kembali. Biar Nadia bersamaku. Dan ingat, jangan katakan pada siapapun kalau malam ini Nadia bersamaku."

​"Iya. Saya mengerti," Wahyu mengangguk patuh.

​Niko melangkah masuk ke lobi hotel. Beberapa pasang mata masih menatapnya karena dia belum juga menurunkan Nadia. Pemandangan seorang tampan yang menggendong seorang wanita seksi di tengah lobi tentu saja menarik perhatian. Ketika menekan tombol lift, dia bahkan menggendongnya hanya dengan satu tangan.

​Di dalam lift, Niko tersenyum lembut melihat Nadia. Wanita itu melingkarkan kedua tangannya di lehernya, wajahnya tersembunyi dengan nyaman di dadanya. "Kenapa kamu selalu menutupi perasaan kamu?"

​Nadia mendongak, akhirnya menatap wajah Niko. Matanya memancarkan rasa sakit yang masih tersisa. "Karena kamu sudah membohongiku," jawabnya lirih.

​Niko hanya tersenyum.

​Setelah keluar dari lift, Niko berjalan lurus dan membuka pintu kamar suite yang sudah dipesan. Dia tetap menggendong Nadia hingga masuk ke dalam kamar. Setelah menutup pintu dengan kakinya, dia baru menurunkan Nadia di karpet tebal, namun dia menahan pergelangan tangan Nadia agar tidak menjauh.

​"Jika aku tidak membohongimu, apa kamu mau menerimaku?" tanya Niko sambil melepas kacamata hitam Nadia dan membuangnya ke lantai.

​Nadia menunduk. "Entahlah. Dulu aku sangat tidak tertarik dengan pria. Aku hanya fokus pada ambisiku saja."

​Niko maju selangkah lagi, menangkup wajah Nadia dengan kedua tangannya. "Aku benar-benar cinta sama kamu, Nadia. Aku bersabar selama lima tahun, membiarkan diriku menjadi bayangan di dekatmu, hanya agar aku bisa menjagamu dan memastikan kamu baik-baik saja. Apa kamu tidak mempunyai sedikit pun perasaan padaku?"

​Nadia terdiam, berusaha menghindari tatapan Niko yang begitu dalam dan tulus. Dia tahu, tatapan itu bisa meruntuhkan semua dinding pertahanannya.

​"Aku... aku tidak ingin dipermainkan, Niko. Sepanjang hidupku, aku tidak pernah merasakan cinta yang tulus. Aku tidak tahu bagaimana mengartikan cinta itu sebenarnya."

​"Cukup rasakan. Tidak perlu mencari artinya. Biarkan perasaanku mengajarimu. Sebentar lagi, kamu bisa lepas dari Arya. Aku yang akan membantumu mengurus semua perizinan uji coba dan produksi proyekmu."

​ "Tapi, kamu juga punya perusahaan biotek sendiri. Itu kompetitor langsungku."

​"Itu milik Papa," koreksi Niko. "Kalau sudah menjadi milikku, aku akan memberikan semuanya padamu."

​"Tapi...." Nadia mencoba memprotes.

​Namun, Niko tidak memberinya ruang lagi. Dia tahu, kata-kata hanya akan membuang waktu. Dalam satu gerakan cepat, dia mendekat, menundukkan kepalanya, dan sekali lagi, dia mencium bibir Nadia. Kali ini, ciuman itu tidak lagi mendominasi, melainkan penuh kerinduan.

Nadia memejamkan mata, tangannya kini melingkar di leher Niko, membalas ciuman itu dan membiarkan hatinya mengambil alih kendali. Sekali lagi, dia kalah dengan rasa dan keinginan di hatinya

1
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
dyah EkaPratiwi
hahaha curiga ini arya
Ila Lee
mantap Niko
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!