⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 - Keceplosan
Yofan tersenyum. Ia puas dengan reaksi yang diberikan Vera.
"Aku mau pesan spageti sama orange jusnya ya, Mbak. Tapi yang nganterin makanannya pastikan Mbak lagi," kata Yofan.
"I-iya, Mas..." lagi-lagi Vera dibuat tersipu malu. Dia segera beranjak dari meja Yofan.
Saat kembali, Vera membawa pesanan. Yofan seketika tersenyum karena Vera menuruti keinginannya.
Kini makanan telah tiba di meja Yofan. Saat itulah Yofan kembali beraksi.
"Namaku Yudha. Bolehkah aku tahu namamu?" tanya Yofan. Ia sengaja memakai nama palsu untuk berjaga-jaga.
"Aku... Vera..." jawab Vera malu-malu. "Ya sudah, Mas. Silahkan dinikmati makanannya," lanjutnya sembari beranjak. Namun harus terhenti karena Yofan memegangi lengannya.
"Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Bolehkan aku minta nomormu?" tukas Yofan.
"Maaf..." Vera melepas pegangan Yofan dan pergi begitu saja.
Yofan mendengus kasar. Dia merasa ditolak. Yofan lantas menikmati makanan dengan perasaan kesal.
'Awas saja. Aku pastikan lain kali dia akan jatuh dalam perangkapku,' batin Yofan sambil mengepalkan salah satu tangannya.
"Mas..." suara panggilan Vera membuat Yofan menoleh. Gadis itu memberikan secarik kertas padanya.
"Maaf... Aku tidak hafal nomorku sendiri. Aku perlu mencatatnya untukmu. Ini..." ujar Vera.
Yofan terkesiap. Dia tak menduga Vera akan kembali. Padahal tadinya Yofan sudah mengira Vera akan menolak.
Dengan senang hati Yofan terima kertas berisi nomor telepon dari Vera. "Terima kasih. Aku pasti akan menghubungimu," ucapnya.
"Kau ingin mengenalku hanya karena aku mirip ibumu?" tanggap Vera.
"Untuk sekarang begitu. Tapi nggak tahu pas sudah kenal kamu," ungkap Yofan.
Vera terkekeh malu. Menunjukkan gestur salah tingkahnya.
Vera segera kembali bekerja. Dia tak lupa melemparkan senyum saat Yofan meninggalkan restoran.
Menyaksikan Vera tampak dekat dengan Yofan, semua teman-temannya lantas bertanya. Sedangkan Vera hanya memberi jawaban apa adanya.
Semenjak memberi nomornya pada Yofan, Vera tak berhenti memeriksa ponsel. Sepertinya dia sangat menunggu pesan pertama dari Yofan. Akan tetapi cowok itu tidak kunjung menghubungi.
"Apa benar dia ingin mengenalku?" gumam Vera kecewa. Kini dia telah selesai bekerja di restoran. Waktu telah menunjukkan jam dua belas malam lewat, dan Vera belum juga mendapat pesan dari Yofan.
"Gimana? Dia udah chat kamu?" tanya Lia, temannya Vera.
"Belum. Kayaknya dia cuman mau ngerjain aku," sahut Vera. Sekali lagi dia memeriksa ponselnya.
"Cowok ganteng emang nggak bisa dipercaya, Ver. Kau harus hati-hati sama cowok model begitu," ujar Lia.
"Tapi dia kayaknya baik kok. Dia bilang aku mirip ibunya. Dia peduli sama ibunya, bukankah cowok yang peduli sama ibunya itu cowok baik?" balas Vera.
"Nggak semua kali, Ver. Malah kebanyakan cowok yang dekat sama ibunya itu manja," tanggap Lia. "Kalau dia chat kamu, bilang ke aku ya. Kau tahu aku berpengalaman kalau masalah cowok," lanjutnya.
Vera tersenyum kecut. Dia tak mempercayai Lia, mengingat Lia terkenal suka gonta-ganti pacar. Lia bahkan pernah merebut pacar temannya sendiri.
Di sisi lain, Yofan ternyata ada di klub malam. Ia kembali bertemu dengan Marvel. Keduanya tambah akrab, apalagi saat Yofan menceritakan perihal pendekatannya dengan Vera.
Justru Marvel lah yang memberi saran pada Yofan agar tidak langsung mengirim pesan. Kini keduanya minum-minum bersama.
"Jadi kau benar-benar belum pernah dekat dengan cewek mana pun? Bahkan cewek bayaran?" timpal Marvel. Meski sudah banyak minum alkohol, dia masih belum terlalu mabuk.
Berbeda sekali dengan Yofan. Baru minum tiga gelas, dia sudah mabuk berat. Ia nyaris kehilangan kesadaran.
"Enggak pernah. Sekarang pun aku melakukannya karena disuruh Mbah Jenggot." Karena mabuk, Yofan jadi keceplosan.
"Hah? Mbah Jenggot?" Marvel sontak heran.
Ibarat pepatah "menyelam sambil minum air".
Biasanya yg sering terjadi pelaku pesugihan akan hidup dalam ketakutan konstan karena mereka selalu dibayangi oleh arwah korbannya dan seringkali berakhir dengan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan bagi pelakunya.
Selain itu, kesialan dan musibah akan menghantui hidup mereka, seolah-olah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan dengan cara yang sangat gelap.
🤔🤔🤔