NovelToon NovelToon
Obsesiku Tawananku

Obsesiku Tawananku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Playboy / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Fantasi Wanita
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Meira, gadis muda dari keluarga berantakan, hanya punya satu pelarian dalam hidupnya yaitu Kevin, vokalis tampan berdarah Italia yang digilai jutaan penggemar. Hidup Meira berantakan, kamarnya penuh foto Kevin, pikirannya hanya dipenuhi fantasi.

Ketika Kevin memutuskan me:ninggalkan panggung demi masa depan di Inggris, obsesi Meira berubah menjadi kegilaan. Rasa cinta yang fana menjelma menjadi rencana kelam. Kevin harus tetap miliknya, dengan cara apa pun.

Tapi obsesi selalu menuntut harga yang mahal.
Dan harga itu bisa jadi adalah... nyawa.



Ig: deemar38

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OT 13

Meira meletakkan kantong belanjaan ke atas meja dapur dengan suara bruk pelan. Tangannya refleks merapikan rambut yang sebagian menutupi wajah, masih berusaha menenangkan degup jantungnya.

Sementara itu Kevin berdiri di tengah ruang tamu, sesekali menoleh ke jendela besar apartemen, lalu kembali ke arah Meira. Hoodie tebal itu masih menutupi kepalanya, dan kacamata hitam besar terasa kebesaran di wajahnya.

“Lo bisa copot itu sekarang,” ujar Meira akhirnya, suaranya terdengar agak serak. “Udah aman kok di sini. Gak ada yang bakal ngejar lo.”

Kevin terdiam sejenak. Lalu dengan gerakan pelan, ia menurunkan hoodie, melepas kacamata, dan menghela napas panjang seolah baru saja keluar dari pertempuran. Rambutnya agak berantakan, pipinya masih sedikit memerah karena kepanasan.

Meira menelan ludah. Rasanya aneh melihat wajah itu dari jarak sedekat ini, wajah yang biasanya cuma bisa ia lihat dari layar TV atau poster di mall. Sekarang... berdiri di ruang tamunya.

Kevin menyandarkan diri ke sandaran sofa, lalu akhirnya bicara dengan logat Amerikanya yang khas.

“Thanks, ya. Kalo bukan kamu tadi... I don’t know what would’ve happened out there.”

Meira mengangkat bahu, berusaha terlihat cuek. “Santai aja, gue cuma nolong. Lagian... lo keliatan kayak tikus yang kejebak dikejar kucing.”

Kevin spontan terkekeh kecil, meski wajahnya tetap tampak lelah. “Nice metaphor.”

Meira ikut tersenyum tipis, tapi segera mengalihkan pandangan, pura-pura sibuk merapikan belanjaan di meja. Hatinya masih sulit percaya dengan situasi ini.

Beberapa detik hening berlalu sebelum Kevin kembali bicara.

“Kamu tinggal sendiri di sini?” tanyanya sambil melirik sekeliling apartemen yang mewah.

"Ya. Gue sendiri.” Jawab Meira singkat. Ia lalu menoleh balik, menatap Kevin.

Kevin yang semula hanya bersandar lelah di sofa, tiba-tiba menegakkan tubuhnya. Tatapannya terhenti pada sebuah pigura besar yang terpajang di dinding ruang tamu. Foto dirinya, dengan pencahayaan panggung dan senyum khas yang sering ia tunjukkan pada publik. Ia beranjak pelan, melangkah mendekat.

“Ini...,” gumamnya lirih. Tangannya nyaris menyentuh permukaan kaca pigura itu.

Meira yang masih merapikan belanjaan di dapur langsung menoleh. Wajahnya kaku. “Kenapa?” tanyanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Kevin tidak langsung menjawab. Matanya beralih ke meja kecil di samping sofa. Ada beberapa benda yang tak asing baginya goodie bag resmi meet and greet, kartu identitas acara, bahkan sebotol parfum berdesain elegan yang sempat ia bagikan secara personal pada lima fans terpilih.

Hidungnya sedikit menghirup, menyadari aroma samar yang tercium dari hoodie Meira yang dipakainya tadi. Parfum itu. Parfum yang ia tahu betul hanya diberikan pada segelintir orang.

Perlahan, Kevin menoleh pada Meira. Sorot matanya berubah dari sekadar tamu yang ditolong, menjadi seseorang yang sedang menghubungkan potongan puzzle.

“I knew it...” suaranya pelan, namun mantap,"you were there. The meet and greet, right? One of the five.”

Meira tidak bisa menyembunyikan senyum tipis di wajahnya. Matanya sedikit berbinar meski masih berusaha terlihat tenang. “Jadi lo inget juga, Kev...,” ucapnya lirih. Ada rasa hangat yang sulit ia bendung, semacam kebahagiaan sederhana karena seseorang yang begitu ia kagumi ternyata mengenalinya kembali.

Kevin mengangguk perlahan. “Yeah... berarti kamu... my fan too, right?” Nada suaranya terdengar ringan, tapi matanya jelas menyimpan kewaspadaan. Ia kembali melirik pigura besar di dinding, goodie bag di meja, dan koleksi kecil yang semuanya berhubungan dengan dirinya belum lagi pintu kulkas dipenuhi foto-foto dirinya, mug, peralatan makan sampai pot bunga ditempeli fotonya.

Seulas senyum muncul di bibir Meira, ia mengangkat bahu. “Of course. Gue emang suka musik lo. Gue salah satu yang paling hepi waktu bisa kepilih ketemu langsung sama lo di meet and greet itu.”

Kevin menarik napas dalam. Ia mencoba tetap tenang, tapi ada rasa tidak nyaman yang mulai menyelinap. Pandangannya beralih dari satu sudut ke sudut lain apartemen. Terlalu banyak jejak tentang hanya dirinya tidak dengan personel lain, menurutnya itu aneh. Foto, merchandise, bahkan parfum.

“Meira...” suaranya pelan tapi serius, “You... really like me, huh? Maksud aku... it’s kinda... too much.”

Meira sedikit tertegun. Ia sadar arah pembicaraan Kevin. “Lo takut gue fans maniak gitu?” tanyanya, berusaha menyamarkan rasa sakit dengan nada bercanda.

Kevin menunduk sebentar, lalu menatapnya lagi dengan mata yang dalam. “Honestly... iya. I mean, look around. Semua tentang aku tidak ada personel lain. For me, it feels... scary a bit.”

Kata-kata itu membuat Meira terdiam. Sedikit tersinggung, tapi ia tetap berusaha tersenyum, meski senyum itu getir. “Gue cuma... gue kagum. Lo itu yang buat gue bertahan. Gue nggak punya siapa-siapa, Kev. Barang-barang ini... cuma reminder kalau gue masih bisa ngerasa hidup.”

Kevin mengerjap. Ia tidak menyangka jawaban Meira akan sejujur itu. Ada bagian dalam dirinya yang tersentuh, tapi rasa waspada itu tetap tidak hilang. Ia bersandar ke sofa, mengusap tengkuknya yang tegang.

Belum sempat Kevin merespons lebih jauh perkataan Meira, ponselnya bergetar kencang di saku jaket. Ia menghela napas, menatap layar sebentar. Nama Manager Anton terpampang jelas.

Dengan cepat ia geser tombol hijau, mendekatkan ponsel ke telinga.

“Kev! Where the hell are you?!” suara manajernya terdengar meledak-ledak dari seberang, membuat Kevin spontan menjauhkan ponsel sedikit.

Kevin mendengus, nada suaranya datar. “I’m fine. Chill.”

“Fine apaan?! Gue liat video fans barusan, lo dikejar-kejar kayak buruan. Lo gila nggak bilang gue dulu? Kalau lo ngomong, gue bisa langsung panggil empat bodyguard buat ngelindungin lo!” suara Anton semakin meninggi, jelas terdengar frustasi.

Kevin memejamkan mata sebentar, kepalanya menyender ke sandaran sofa. “Ton, I just wanted to go out for a while. Aku nggak pengen bikin ribut. You know I’m tired of always being guarded like... tahanan rumah.”

“Tahanan rumah?!” suara Anton hampir meledak dari seberang. “Lo pikir gampang nge-handle semua fans lo yang bisa tiba-tiba histeris dan nyerbu lo? Kalau ada kejadian, siapa yang kena semprot? Me, Kev! Gue, your manager! And the whole SilverDawn ikut kena imbas!”

Meira yang duduk tak jauh dari situ hanya bisa memperhatikan. Ia menunduk, pura-pura sibuk dengan belanjaannya tadi, padahal telinganya menangkap jelas setiap kata.

Kevin meremas rambutnya frustasi. “Ton... aku cuma manusia. I want to breathe, oke? Aku pengen keluar tanpa ribut. I don’t want every step I take to be controlled.”

“Kebebasan lo tuh beda sama orang biasa, Kev!” Anton menukas cepat, napasnya terdengar berat. “You’re an idol. Lo nggak bisa seenaknya. Next time, lo kasih tau gue dulu. I don’t care kalau lo cuma mau beli kopi or just take a walk. Understand? Kalau tadi lo kejebak sama massa, it could ruin everything your image, your safety, semuanya!”

Kevin mengusap wajahnya dengan satu tangan, jelas jengkel. “Fine, fine, I get it. Stop lecturing me, Ton. Sekarang... just pick me up, okay? Jemput gue.”

1
Aquarius97 🕊️
Meira kah vin.? jika iya, hmm...diam2 kamu memperhatikan yaa
Aquarius97 🕊️
yaiyalah mei... lu siapa emangnya wkwk
Aksara_Dee
periksa sama aku aja, rahasia aman 😅
Aksara_Dee
emang kalau udah penyakit hati susah ya
Aksara_Dee
semoga bukan kevin ya
Aksara_Dee
tapii... crush nya Kenji naksirnya kamu, Kev
Aksara_Dee: ❤️❤️❤️❤️
total 8 replies
D. A. Rara
kalo Kevin aku rasa dia mau ngk tau Kenji
Aquarius97 🕊️
wah parah juga lu Mei...
Aquarius97 🕊️
tahan Meira, jangan ngamuk yaa 🤣
Aksara_Dee
like plus mawar untuk kaka
Dee: yeeeaa... makasih Kakak🥰
total 1 replies
Aksara_Dee
yups mantap kata²nya cukup menampol bibir kenji
Aksara_Dee
owalaahh aku gemess sama Kenji
Aksara_Dee
kenji pengen bgt tampil nih kayaknya
Aksara_Dee
duuhh dia capek banget itu, pengen peluk kevin 🥺
Dee: Merasa tertekan
total 1 replies
Aksara_Dee
diam-diam dia ingin tampil sebagai tokoh di head line
Dee: Mulai ketauan aslinya
total 1 replies
Aksara_Dee
jeli bangen si wartawan
Aquarius97 🕊️
tabok dulu wajah kau mei hhh
Aquarius97 🕊️
selmattt Meiraa 💪😵
Aquarius97 🕊️
apal bgttt.. orang si kevin dunia meira
Aquarius97 🕊️
wuahhh.. kalau aku jadi Meira bakalan kayang trus jungkir balik tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!