NovelToon NovelToon
SUJUD CINTA YANG TERBELAH

SUJUD CINTA YANG TERBELAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Erlin, gadis mandiri yang hobi bekerja di bengkel mobil, tiba-tiba harus menikah dengan Ustadz Abimanyu pengusaha muda pemilik pesantren yang sudah beristri.
Pernikahan itu membuatnya terjebak dalam konflik batin, kecemburuan, dan tuntutan peran yang jauh dari dunia yang ia cintai. Di tengah tekanan rumah tangga dan lingkungan yang tak selalu ramah, Erlin berjuang menemukan jati diri, hingga rasa frustasi mulai menguji keteguhannya: tetap bertahan demi cinta dan tanggung jawab, atau melepaskan demi kebebasan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Beberapa hari kemudian setelah terjadinya insiden yang menakutkan di rumah sakit.

Dokter sudah memperbolehkan Erlin untuk pulang.

Kyai Abdullah, Abi Husein dan Ibu Mina sudah berada di rumah sakit.

"Bi, kamu yakin akan bawa Erlin bukan madu sekarang?" tanya Abi Husein.

"Iya Bi. Aku sudah janji dengan Erlin yang ingin bulan madu ke Bali." jawab Abimanyu sambil menggenggam tangan Erlin.

Kyai Abdullah meminta mereka berdua untuk selalu hati-hati.

"Jangan lupa sholat lima waktu, jangan sampai ditinggal." ucap Kyai Abdullah.

"Iya Bi. Aku dan istriku tidak akan meninggalkan kewajiban kita sebagai umat Islam." ujar Abimanyu.

Setelah itu mereka berdua berpamitan kepada Kyai Abdullah, Abi Husein dan Ibu Mina.

Abi Husein memberikan hadiah pernikahan untuk mereka berdua.

"Maaf, Abi dan Ibu hanya bisa memberikan hadiah kecil." ucap Abi Husein.

"Abi, Ibu. Terima kasih atas hadiahnya."

Erlin langsung memeluk tubuh mereka berdua yang sudah memberikannya sebuah hadiah.

Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Riana datang membawa koper.

"Bi, aku boleh ikut?. Kita kan suami istri juga, Bi." ucap Riana.

Abimanyu menarik lengan Riana dan membawanya agak jauh dari mereka.

"Apa-apaan kamu, Ri? Mau bikin malu aku?" Abimanyu memandang wajah Riana dengan penuh emosi.

Riana meminta agar suaminya mau mengajaknya ke Bali.

"Sekali lagi aku tegaskan kalau aku tidak bisa mengajakmu dan sekarang pulanglah!".

Abimanyu kembali berjalan menuju ke arah Erlin yang sedang menunggunya.

Riana berdiri terpaku dengan wajahnya yang memerah menahan malu di hadapan Abi Husein, Ibu Mina, dan Kyai Abdullah.

“Bi…” panggilnya lirih, namun Abimanyu sama sekali tidak menoleh lagi.

Erlin yang melihat kejadian itu hanya bisa menunduk dengan hatinya sesak saat melihat Riana seperti itu .

Ia tahu jika ia membicarakan soal Riana, hanya akan menambah beban pikiran Abimanyu.

Kyai Abdullah menghela napas panjang, lalu menatap Riana dengan tatapan teduh namun tegas.

“Riana, jangan rusak rumah tangga yang baru seumur jagung ini. Belajarlah ridha, kalau tidak, justru dirimu sendiri yang akan binasa.”

Abimanyu membopong tubuh istrinya dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati disana dan lekas membawa kabar baik," ucap Abi Husein.

"Isshh Abi, jangan bikin malu aku." ucap Erlin dengan pipi memerah.

Abimanyu melambaikan tangannya dan setelah itu ia melajukan mobilnya menuju ke bandara.

Setelah itu Kyai Abdullah mengajak Riana pulang ke rumah.

Abi Husein dan Ibu Mina juga kembali ke rumahnya dengan hati yang sangat bahagia.

Riana mengerucutkan bibirnya dan sedikit kecewa karena suaminya tidak mengajaknya.

Sementara itu Umi Farida sudah menyiapkannya lelaki untuk mengikuti mereka.

"Jangan panggil aku Umi Farida jika tidak bisa memisahkan kalian berdua," ucap Umi Farida yang kemudian masuk ke kamarnya

Salah satu pelayan mendengarnya dan mengirim pesan kepada Abimanyu.

Abimanyu meminta Lani pelayan di rumahnya untuk memata-matai Umi Farida dan Riana.

Setelah mengirim pesan kepada Abimanyu, Lani kembali bekerja di dapur.

Abimanyu yang sedang menyetir langsung membuka ponselnya.

Ia tersenyum tipis dan kembali menaruh ponselnya di dalam sakunya.

"Siapa Bi? Kenapa Abi senyum-senyum sendiri?" tanya Erlin.

"Bukan siapa-siapa, Lin. Sepertinya nomor iseng." jawab Abimanyu dengan santai.

Setelah kejadian yang menimpa istrinya, sekarang Abimanyu harus memperketat penjagaan.

Tak berselang lama mereka telah sampai di bandara.

"Ayo sayang, kita turun dari mobil dan lekas naik ke pesawat." ajak Abimanyu.

Erlin turun dari mobil sambil menggenggam tangan suaminya.

Abimanyu melirik ke arah kiri dan ia melihat lelaki yang dikirim oleh Umi Farida untuk mengganggu bulan madunya.

Ia mengangguk kecil dimana Agil sudah berada disana.

Agil berjalan dan ia langsung menutup mulut dan membius lelaki itu.

Dari kejauhan Abimanyu melihat lelaki itu yang langsung pingsan.

"Ayo sayang, kita masuk ke pesawat." ajak Abimanyu.

Abimanyu menggandeng tangan Erlin, memastikan langkahnya mantap saat mereka menaiki tangga pesawat.

Erlin menatap suaminya dengan wajah yang sangat bahagia.

Setelah duduk di kursi VIP pesawat, Abimanyu menepuk tangan Erlin lembut.

“Tenang, Lin. Sekarang kita hanya fokus menikmati waktu kita berdua.”

Erlin tersenyum malu sambil menundukkan wajahnya.

“Abi, terima kasih sudah mengajakku bulan madu." ucap Erlin.

Abimanyu mencium kening istrinya dan memintanya untuk menyandarkan kepalanya di bahunya.

Pramugari datang memberikan sekotak kue dan minuman ringan kepada mereka berdua.

Abimanyu membuka kotak itu yang berisikan pastel, roti abon dan roti coklat.

"Kami pasti suka yang ini ya," ucap Abimanyu sambil tangannya menunjuk ke arah roti coklat.

Erlin menganggukkan kepalanya dan ia mengambil roti coklat.

"Biar aku yang menyuapi kamu," ucap Abimanyu.

"Abi, aku bisa makan sendiri." ujar Erlin sambil membuka mulutnya.

Erlin mengambil pastel dan juga menyuapi suaminya.

Mereka berdua sesekali bercanda dan banyak orang yang melihat kemesraan mereka.

Setelah itu Erlin kembalikan menyandarkan kepalanya di bahu Abimanyu.

Abimanyu menceritakan masa kecilnya dulu dimana ia sering jatuh saat naik sepeda.

Erlin tertawa kecil mendengar cerita masa kecil suaminya.

"Ternyata Abi dulu juga seringkali jatuh, ya."

"Iya Lin. Dari sana Abi jadi tahu kalau kita mau berhasil ternyata kita harus mengalami jatuh terlebih dulu." ucap Abimanyu.

Setelah beberapa menit mendengar cerita suaminya.

Abimanyu melihat istrinya yang tertidur pulas di bahunya.

"Aku mencintaimu sejak pandangan pertama, Lin." gumam Abimanyu.

Abimanyu mencoba memejamkan matanya sejenak.

Dua jam kemudian pesawat mulai mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali.

Abimanyu membangunkan istrinya dan mengatakan kalau mereka telah sampai di bandara.

Erlin membuka matanya dan menggenggam tangan suaminya.

Erlin menghirup udara hangat Bali dengan wajah sumringah, seperti anak kecil yang baru pertama kali berlibur.

"Abi, akhirnya kita sampai di Bali." ucap Erlin dengan wajah bahagia.

"Iya sayang, semoga bulan madu kita disini menjadi berkah." ujar Abimanyu.

Abimanyu melihat mobil dari Villa yang sudah menjemput mereka.

"Perkenalkan nama saya Made dan saya yang akan mengantar keliling di pulau Bali." ucap Made.

Mereka masuk ke dalam mobil dan segera Made melajukan mobilnya menuju ke villa.

Pemandangan yang indah dan udara yang sejuk membuat Erlin semakin kagum dengan Bali.

Sesampainya di vila yang sudah dipesan Abimanyu, mereka langsung disambut kalung bunga dan minuman selamat datang.

Erlin melihat Villa yang langsung menghadap ke arah pantai.

Kemudian Abimanyu mengajak istrinya untuk masuk ke dalam villa.

Disaat Abimanyu menaruh tas kopernya, tiba-tiba Erlin memeluknya dari belakang.

"Abi, kalau tiba-tiba aku meninggal dunia. Apa Abi ikhlas?" tanya Erlin.

Abimanyu langsung memutar tubuhnya saat mendengar perkataan dari istrinya.

"Lin, jangan bicara seperti itu. Aku nggak suka. Kalau kamu meninggal dunia, aku akan ikut menyusul." ucap Abimanyu dengan air matanya yang mengalir.

Erlin meminta maaf sambil menghapus air mata suaminya.

"Jangan menangis, Bi. Aku minta maaf sudah berkata seperti itu." ucap Erlin.

Abimanyu langsung memeluk tubuh istrinya dan setelah itu ia membopong tubuhnya.

Ia membawakan dan menaruhnya ke atas tempat tidur.

"Apakah aku boleh melakukannya sekarang?" tanya Abimanyu yang meminta ijin terlebih dahulu.

Ia tidak akan memaksa istrinya jika masih belum siap untuk melakukan hubungan suami istri.

"Insyaallah aku sudah siap, Bi." jawab Erlin sambil menganggukkan kepalanya.

Sebelum melakukannya Abimanyu membaca do'a terlebih dahulu.

Abimanyu mengusap kepala istrinya dengan penuh kelembutan.

Setelah doa selesai ia menatap mata Erlin dengan tatapan penuh cinta.

Sore itu menjadi saksi bagaimana cinta mereka dipersatukan dalam ikatan yang halal.

1
Hr sasuwe
Bestian bener Umi Farida sama Riana 🤭
Hr sasuwe
nyimak ya
Hr sasuwe
aduuuhh ada drama lagi nihh, nyimak dehhh
Hanipah Fitri
aku mampir Thor
my name is pho: selamat membaca kak
total 1 replies
Hr sasuwe
keknya seru nih, Erlin jadi istri satu"nya Abimanyu, Riana buang aja kelaut 🥰
Hr sasuwe
emosi jiwa nih sama kelakuan Riana 🤨
Hr sasuwe
semoga saja Abimanyu bisa menjaga amanahnya ya
Hr sasuwe
nyimak aja ya
Hr sasuwe
lanjuut
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Hr sasuwe
bahagia terus buat Erlin sama Abimanyu 🥰
Hr sasuwe
bagusnya si Umi Farida di santet aja x ya 🤭
Hr sasuwe
nah lo maenanya mbah dukun toh,aduh si Umi Farida nyasar nih kek nya 🤭
Hr sasuwe
mantapkan hatimu Abi 👍
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
pengennya tuh mereka be2 bahagia terus deh 😊
Hr sasuwe
Riana jadi bonekanya Umi Farida 🤨
Hr sasuwe
semoga Abimayu bisa jadi suami siaga ya
Hr sasuwe
pengen deh ngegantung Umi sama Riana di pohon toge 🤭
my name is pho: ayo kak, kita gantung mereka berdua
total 1 replies
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
ditungguuu
my name is pho: ok kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!