NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:639
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan di Tukang Jahit.

Latihan perlombaan dilaksanakan oleh para guru dan mereka juga audah menemukan kandidat yang pas untuk kegiatan ini begitu juga semua materi juga sudah di persiapkan, para murid pun berlatih keras si ruang auditorium ada juga berlatih di sanggar ada juga latihan di taman, tempatnya macam macam hanya mencari kenyamanan saja.

Rima sibuk dengan beberapa kandidatnya, ada yang berlomba ajang bernyanyi dan drama dan ada juga menari, hari ini Rima sibuk melatih para kandidat nya latihan drama ia agak ke susahan karena sejak awal di mulai kegiatan ini Mario masih belum terlihat, sepertinya memang ada sedikit masalah maka dari itu Mario selalu sibuk.

Rima mengumpulkan dan membagikan skript drama yang akan di bawakan para kandidat nya di auditorium karena ruangan itu lumayan besar dan memiliki panggung lumayam besar. Ia membaca skript drama itu kisah tentang legenda Indonesia yang berjudul "Keong Mas".

"Rasanya sudah lama sudah cerita ini aku agak sedikit lupa cerita ini" fikir Rima.

"Baik anak-anak silahkan baca skrip kalian sesuaikan dengan peran kalian, ingat fahami kata katanya agar mudah mengahafalnya " jela Rima.

Para murid mulai latihan memahami drama tersebut dari segikata dan adegan, Rima memperhatikan setiap perkembangannya dan memgajari cara ekspresi setiap adegannya. Di tengah tengah adegan Putri candra kirana mendapatkan lamaran dari Raja Inu kertapati, Rima memperagakan layaknya seorang putri, Rima menutup matanya melafalkan kalimat yang di ucapkan sedikit demi sedikit. Di Bukanya matanya perlahan tersenyum tipis, tiba tiba Mario sudah berada di depannya memperagakan layaknya seorang Raja Inu Kertapati.

Rima melanjutkan adegannya, melihat keseriusan Rima Mario pun melanjutkan tanpa jeda seperti sudah pernah latihan lebih dari satu kali, saat itu begitu khusyuk, para murid pun memperhatikan dengan serius sampai dengan selesai.

Pada bagian adegan terakhir, Mario yang menggenggam tangan Rima memasukkan cincin ke jari Rima sebagai pertanda di terimanya Lamaran Raja Inu Kertapati, Rima menatap mata Mario sangat dalam.

"Yah kira kira begitu anak anak, jangan terlalu fokus ke kalimatnya tapi fahami maksudnya" jelas Rima melepaskan tangan Mario. Para murid kagum dengan adegan yang di peragakan oleh Rima dan Mario walaupun agak sedikit canggung.

"Wah, bapak dan ibuk bagus sekali pengahayatannya, saya jadi bersemangat" kata vivi siswa yang berperan menjadi Candra kirana.

"Tapi dilihat-lihat

" Yah, silahkan kalian lafalkan dulu sekalian beradegan sesekali" Rima pergi mengambil air minumannya dan beristirahat sebentar.

Mario memdekati Rima seraya berkata "maaf".

" Kenapa minta maaf" lirihnya.

" Karena aku gak bisa ikut serta selama ini" sambungnya.

" Oh, itu its oke" jawaban Rima seperti acuh tak acuh.

"Kamu marah yah" tanya Mario menatap Rima.

"Gak, aku gak marah aku cuma capek sedikit" tukas nya.

" Yah untuk besok aku akan lebih antusias deh, jangan cemberut lagi okeh" goda Mario

Rima tersenyum tipis seakan godaan Mario sedikit menenangkan hatinya.

***

Sepulang sekolah Rima mampir ke pasar terlebih dahulu, ada sesuatu barang yang harus diambilnya. Rima berjalan menelusuri lorong pasar itu, ia membelok ke suatu toko jahit langganannya mengambil beberapa baju yang baru ia jahit.

" Pak bajunya sudah siap?" Tanyanya.

"Eh nak Rima, sudah dong" bapak penjahit itu berdiri mengambil baju jahitan Rima.

"Nih, coba di cek dulu barang kali ada yang kurang pas" kata si bapak tersenyum lebar.

" Ahh, sudahlah pak saya yakin pasti bagus , kan udah lama berlangganan, yasudah saya pergi dulu yah pak, saya agak terburu -buru hari ini terimakasih pak" sambung Rima dan bergegas meninggalkan toko itu.

Rima melihat Mario di ujung lorong pasar, ia melihat Mario sedang marah marah, tapi ia tidak melihat lawan bicara Mario karena tertutup suatu benda disana, Rima mendekatinya secara diam-diam hampir sampai tinggal beberapa langkah lagi agar ia dapat menguping pembicaraan Mario sore itu, Mario bergegas pergi dari tempat itu menuju ke kerumunan pasar. Kondisi pasar saat ini sedang ramai jadi Rima tidak bisa mengikuti Mario dan akhirnya Rima kehilangan jejak Mario sore itu. "Tadi itu Mario dengan siapa yah? Kayaknya dengan seorang wanita, tapi kenapa marah gitu" celetuk Rima dalam hatinya.

Rima melihat Dan mecari cari keberadaan Mario di tengah tengah kerumunan itu tapi hasilnya tidak ada akhirnya Rima pun bergegas pulang ia membalikkan badannya, Rima Terkejut karena tangannya tiba tiba di genggam oleh Mario dan berjalan menelusuri lorong itu

" Mario" Celetuk Rima.

"Yah, kenapa?" Tanya Mario tersenyum.

" Tadi aku lihat, tapi tadi kamu ada...." Rima gelabatan

" Udahh, nanti aku cerita, Sekarang temenin aku ke tukang jahit yah" kata Mario.

"Kenapa gak ngomong sih kalau mau ke pasar, kalau nggak kitakan bisa bareng tadi?" Sambung mario.

"Jadi sebenarnya kamu tau dari mana aku ada disini dan tepat di hadapan ku tadi" tanya Rima mengerutkan keningnya

" Aku selalu tau kamu ada dimana Rima, aku selalu tau" jawab Mario menghentikan Rima

"Maksudmu?" Sambung Rima penasaran.

"Udah, nanti aku cerita yang penting temenin aku dulu ke tempat jahit" mario menarik Rima menuju tukang jahit langganannya.

Dalam hati Rima berkecamuk, bagaikan badai ia tidak tahu harus berekspresi bagaimana bisa dikatakan senang bisa juga dikatakan sedih, jantungnya bergejolak ia rasakan genggaman hangat dari Mario yang tak pernah ia fikirkan.

Mario menuju tukang Jahit yang sama seperti langganan Rima, " pak, tolong dong celana ini di kecilkan!" Kata Mario mengejutkan bapak tukang jahit

" Astagfirullah nak, bapak terkejut untung saja tidak jantungan, yaudah sini celananya biar bapak periksa, kamu sekalian bapak ukur juga" bapak menerima celana yang di berikan Mario. " Loh, nak Rima masih disini rupanya? Tanya si bapak sambil mengukur Mario.

" Eh iya pak" Rima canggung.

" Pantesan aja tadi terburu-buru melihat kearah sana terus, rupanya mau panggil pacarnya yah" canda si bapak menggoda

" Ahh bapak bisa saja, ini teman saya pak, kami satu sekolah, sama sama guru di Sekolah pak" jawab Rima bertele-tele.

"Pacar juga gak apa apa, kayaknya temen kamu baik" goda si bapak kembali

" Emang cocok yah pak?"tanya Mario dengan pedenya.

" Kalau dari kacamata saya memang cocok sih, klop gitu, dari auranya" kata bapak penjahit. " Oke ya sudah, lusa kamu jemput yah!" Kata si bapak membungkus celana Mario.

" Iya makasih yah pak" tutur Mario.

" Kalau begitu kami pamit yah pak" kata Rima bergegas pergi dari toko tersebut

Rima berjalan lebih dulu dari Mario, ia malu karena sudah ketahuan menjadi stalker Mario sejak dulu. " Rima tunggu dulu" kata Mario

"Jadi sebenarnya kau tau kalau aku ada disana tadi?" Tanya Rima. Mario berjalan sambil merangkul Rima.

" Kamu jawab pertanyaan ku dulu" Rima melepas rangkulan itu

" Kamu masih ingat dengan apa yang aku katakan malam itu, aku gak mau kehilangan kamu lagi untuk yang kedua kali" jawab Mario.

" Maksudmu" tanya Rima

" Rima aku selalu tau kalau kamu sedang mencariku atau melihatku" kata Mario menatap mata Rima.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!