'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 13. MENGOREK LUKA LAMA
Hari berganti hari hingga sudah satu bulan Eriska berada di tempat ini. Dan sudah satu bulan pula Narendra berusaha untuk lebih dekat dengan nya. Tapi Eriska sudah membangun tembok besar yang sangat kokoh dan tak kasat mata di untuk Narendra. Sehingga pria itu tidak punya kesempatan untuk dekat dengan nya.
Tapi Narendra tidak menyerah begitu saja. Dia akan tetap mencoba dekat dengan Eriska walaupun wanita itu terus menolaknya. Seperti saat ini Eriska, Arfan dan juga Diana serta beberapa tentara akan pergi ke desa lain nya yang terletak sedikit jauh dari lereng gunung.
Rencana nya mereka akan melakukan evakuasi warga yang tinggal di sana karena gas beracun sudah mendekati desa tersebut. Dan hal ini harus di tangan I dengan baik.
Eriska dan yang lain nya sudah membawa masker khusus untuk bertahan dari gas beracun.
Eriska saat ini hanya diam karena Narendra ternyata juga ikut dalam misi membawa warga yang tersisa ke kamp pengungsian. Eriska tidak ingin terlibat dengan Narendra lagi. Pria itu semakin berani dan terang-terangan mendekati Eriska. Hal itu membuat Eriska risih.
Sudah berapa kali Eriska menegaskan jika dia tidak mau berdekatan dengan pria itu dan bahkan Eriska mengatakan nya dengan sangat kasar. Tapi lihat lah pria itu malah terus mencoba menempel di hidup Eriska.
Hanya tinggal satu bulan saja dia akan segera pergi dari tempat itu. Lagi pula para pengungsi yang sakit juga sudah banyak yang sehat dan beberapa dari mereka bahkan sudah bisa bekerja berat seperti mencangkul dan bahkan mengangkat beban membantu meringankan pekerjaan tentara dan dokter yang ada.
Namun saat mereka sedang mengevakuasi korban terjadi letusan gunung yang cukup besar hingga membuat guncangan di tanah yang mereka pihak.
Tubuh Eriska yang tidak seimbang hampir terjatuh ke tanah yang tidak datar. Namun bukan nya jatuh Narendra menahan tubuh Erika agar tidak jatuh.
"hati-hati Eriska". Ucap Narendra saat tubuh Eriska kini masih berada di pelukan nya.
"Lepaskan!!!".
Hal itu membuat Eriska geram dan segera melepas pelukan Narendra yang dia anggap sangat tidak pantas. Sudah di bilang berapa kali pada pria bebal ini jika jangan menyentuh tubuh nya. Tapi Narendra seperti tuli dan hal itu sangat membuat Eriska geram.
Eriska kini melepaskan masker nya dan menatap nyalang ke arah Narendra yang juga melepaskan masker nya.
"jangan menyentuh ku!! Narendra!! Sudah ku katakan pada mu jangan melewati batasan mu!! Mau aku terjatuh atau bahkan aku mati itu bukan urusan mu untuk membantu ku!!".
"tapi Ris.. tidak bisakah kau memberikan ku kesempatan?". Ucap Narendra dengan wajah memelas untuk mendapatkan sebuah kesempatan dari Eriska.
Eriska diam dengan mengepalkan tangan nya. Sudah hampir sepuluh kali pria ini meminta hal itu tapi Eriska selalu menolak nya. Dan kini pria itu malah bertanya hal yang sama. Membuat Eriska sangat muak dengan hal itu.
"aku menyesal dengan kejadian masa lalu. Dan aku sungguh menyesal karena tidak membela mu waktu itu, aku juga menyesal karena menolak mu dengan kejam waktu itu Ris. Semua kejadian itu menghantui ku Ris!! Aku.. Aku sungguh menyesal. Aku ingin kau memaafkan ku!!".
Eriska semakin marah dengan apa yang di ucapkan oleh Narendra saat ini. Eriska berfikir jika Narendra sengaja mengatakan hal itu hanya untuk mempermalukan nya. Belum lagi saat Eriska melihat ke sekelilingnya ternyata Diana dan juga Arfan melihat hal itu bahkan beberapa tentara dan warga yang lain juga melihat nya.
Bukan kah hal ini sama saja mengorek bekas luka masa lalu dan mempermalukan nya sekali lagi.
Bahkan Narendra kini sudah berlutut di hadapan Eriska meminta sebuah maaf untuk penyesalan yang selama ini dia rasakan.
"berhenti membawa-bawa nama penyesalan Narendra!! Kau dan ibu mu sama!! Kalian sungguh kejam dan keji!! Jika saja aku tidak berdiri di tempat ini dengan apa yang sudah ku raih pasti kau tidak akan berbuat seperti ini!. Dan jika saja aku masih seperti Eriska yang menyedihkan seperti dulu lagi kau tidak akan berlutut mengemis seperti ini pada ku kan!!. Kau dan ibu mu pasti akan menghina ku dan adik ku lagi jika saja aku masih miskin dan jelek!! Jadi jangan bertindak seolah-olah kau manusia yang paling tersakiti!!". Ucap Eriska yang kini sudah tidak bisa menahan air mata nya saat dia di paksa kembali mengorek masa lalu yang sangat pahit itu.
"dan apa kau tau. Tunangan mu yang bernama Bella itu bahkan membeli rumah yang ku kontrak hanya agar aku tidak memiliki tempat tinggal. Dan lagi ibu mu bahkan mencabut beasiswa adik ku dan membuat nya berhenti dari sekolah hanya karena dia membenci ku!!. Lalu tidak sampai di situ. Ibu mu bahkan membayar setiap orang yang akan menerima ku kerja agar mereka menutup lowongan kerja itu untuk ku!!. Bukan kah itu sangat kejam. Dan semua bermula dari mu Narendra!!".
Melihat teman baik nya yang kini terlihat rapuh dengan air mata yang terus menetes Diana membuka masker nya dan merangkul Eriska memberikan kekuatan untuk Eriska saat ini.
"bahkan kau tidak tau setelah itu aku dan adik ku tidur hanya beralaskan tanah dan beratap kan langit!! Bahkan hati ku hancur ketika mendengar tangis adik ku yang kedinginan di malam hari karena ibu mu dan juga Bella menutup akses untuk menyewa sebuah rumah!!. Aku dan adik ku bahkan kelaparan karena ulah mu dan juga ibu mu!!. Di saat itu kemana saja kau?? Apa kau makan dan tidur dengan tenang. Padahal jika kau menyesal kau bisa mencari ku dan mengatakan penyesalan mu enam tahun lalu. Tapi kau tidak melakukan nya. Dan saat itu aku sadar jika menyukai pengecut seperti mu adalah dosa besar yang pernah aku perbuat!!".
Habis sudah. Eriska kini tak bisa menahan semua luka yang telah terbuka itu. Dia meluapkan semua emosi yang terpendam di sudut hati nya yang sangat dalam. Dan Eriska tidak peduli lagi jika orang-orang yang berada di tempat ini akan menganggap nya seseorang yang berlebihan.
Itu tak jadi masalah karena setelah ini dia akan kembali. Dia akan meminta Inggit mengirim dokter lain untuk mengganti kan nya. Lagi pula keadaan para pasien di pos kesehatan tinggal sedikit.
Sementara Diana yang kini merangkul pundak Eriska untuk menenangkan nya malah melihat Narendra yang masih berlutut dengan menundukkan kepalanya dengan geram. Apalagi saat tau jika Aska dulu pernah menderita hal itu semakin membuat Diana tidak suka dengan letnan kolonel yang sedang berlutut dengan seragam tentara nya itu. Dan tanpa di ketahui Narendra juga menetes kan air mata nya saat mendengar semua penderitaan yang di alami Eriska dulu.
"ayo Ris kita pergi dari sini". Ajak Diana dan di turuti oleh Eriska.
Para warga yang tidak mengerti kejadian nya hanya ikut pergi menuju kamp pengungsian sedangkan tentara yang lain masih menunggu ketua mereka memberikan perintah. Sementara Arfan malah berjalan ke arah Narendra dan mengancam pria itu sebelum ikut pergi dari tempat itu.
"berhenti menggangu calon kakak ipar ku!!".