Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
"Maaf guys gue telat," ucap Mala ketika sampai di cafe, tempat ia berkumpul pada sahabatnya.
"Santai aja, la, kita juga baru sampai." ucap Devi yang di beri anggukan oleh yang lainnya
Mala menatap satu persatu sahabatnya, "kalian ngapain bawa suami kalian? Persepakatannya kan kita aja yang kumpul."
"Lo juga sama suami lo.." ujar Vio
"Mana ada, gue datang kesini sendirian ya."
Mendengar ucapan Mala membuat sahabat-sahabatnya tertawa, entah karena apa.
"Gak usah ketawa, gak ada yang lucu." sentak Mala
"Mending lo liat kebelakang deh, la." ucap Haura membuat Mala seketika menoleh kebelakang.
Bola mata Mala membelalak kala melihat adanya Rakha di belakangnya, "lo ngapain ngikutin gue anjir?" kesal Mala
"Mama Lina minta aku buat jagain kamu, jadi kemana 'pun kamu pergi harus aku pantau." ucap Rakha membuat Mala memutar bola matanya malas
Hening, meja memanjang itu selimuti dengan keheningan hingga Afan lah memecahkan keheningan. "Kalian mau pesan apa? biar gue yang pesannya."
"Sekalian bayarin gak sih?" ucap Eby membuat Afan seketika mendelik padnya
"Lo aja yang teraktir kita semua, kalo gue mah gak sanggup soalnya kalian makannya banyak." ucap Afan sebelum berlalu
Cukup lama mereka menunggu makanannya, hingga saat tiba semua langsung menyantapnya.
"Sayang suapin dong," ucap Zayyan pada Haura, hal itu membuat semua teman-temannya menatap mereka
"Hoekk! mau muntah gue dengernya, semua cewek lo panggil sayang—" Eby membekap mulutnya, bisa-bisanya ia salah ngomong
"Mulai sekarang gak akan ada lagi cewek yang di panggil Zayyan sayang kecuali aku." ucap Haura
"Iya dong, kamu memang bukan yang pertama di hatiku, tapi kamu yang akan abadi selama-lamanya di hatiku." ucap Zayyan sembari mengusap pucuk kepala Haura
Haura menyuapi Zayyan membuat Vio dan Devi tak mau kalah, kedua gadis itu juga menyuapi suami mereka.
"Aaa! Pedes!" pekik Afan kala Devi menyuapinya dengan sambal
"Eh, sorry fan gue gak sengaja kasih cabeknya banyak."
"Mana minumnya, dev." keluh Afan kala sedari tadi Devi sibuk meminta maaf sementara tanpa memberinya minum.
Mala serta Rakha menjadi canggung kala melihat keromantisan teman-temannya, sedangkan keduanya hanya terdiam.
"La, liat nih drakornya seru banget, lo udah nontonnya belum?"
"Belum sih, tapi nanti malam mau gue tonton kayaknya bakal happy end deh." ucap Mala yang kini kembali menatap makanannya
"Gue liat dong.." ucap Vio membuat Devi menyodorkan handphone-nya pada Vio. "oh kalo judul yang ini gue udah nonton, endingnya sedih banget."
"Yah kalo sad ending males gue bacanya, suka kepikiran."
Para cewek-cewek sibuk mengobrolkan tentang drakor yang tak ada ujungnya.
"Kha, lo kenapa gak makan?" tanya Zayyan membuat semua netral menatap Rakha
"Gak papa," ucap Rakha sembari mengaduk-aduk makanannya tanpa di makan
Semua kembali fokus pada makanan masing-masing, Rakha kesal kala mendengar ucapan para sahabatnya yang bermanja pada istri mereka.
"Dev, mau minum."
"io, suapin.."
"Sayang, aku udah kenyang, sekarang giliran kamu ya? Aku yang suapinnya."
'Kok mereka bisa ya cepet banget akrab sama istri mereka, lah gua? Selalu aja ribut.'
Rakha bangkit sembari berkata, "gue pulang duluan." ucapnya
Mendengar ucapan Rakha membuat semua menatapnya. "Ngapain lo pulang? Tadi katanya mau jagain Mala." ucap Afan
"Jijik gue liat kalian alay, mau mimum aja minta di ambilin sama istri, apa gunanya tangan coba?"
"Jijik atau iri nih? lo mau juga 'kan kek kita cuma gak bisa haha.."
"Terserah kalian mau berpikir seperti apa, gue cabut." ucap Rakha sebelum melenggang pergi, namun baru beberapa langkah Rakha pergi dari sana seorang gadis langsung menghampirinya dan hal itu di saksikan oleh para teman-temannya terutama Mala
"Eh, itu siapa yang hadang jalan Rakha?" ucap Devi
"Iya ih, mana pakaiannya seksi banget." timpal Vio
"La, mending lo susulin laki lo deh sebelum di embat orang." ujar Haura
"Males ah, biarin aja di mau deket sama siapa bukan urusan gue."
"Nanti nyesel loh, gimana kalo Rakha ninggalin lo karena cewek itu? Lo mau jadi janda?" cerocos Devi
Mendengar ucapan Devi membuat Mala kembali menatap Rakha, laki-laki itu terlihat sangat akrab pada gadis tersebut.
'Ada hubungan apa mereka? Kok Rakha kelihatannya akrab banget sama tu cewek.'
Karena merasa penasaran membuat Mala menghampiri Rakha, kehadiran Mala tak di sadari laki-laki itu bahkan suara Mala seolah hanya hembusan angin.
"Rakha? Lo denger gue gak sih? Gue lagi ngomong sama lo di jawab dong!" ucap Mala dengan melipat kedua tangannya di depan dada
"Dia siapa rak?" tanya gadis itu yang memiliki nama Chelsea
"Gak tau, gue gak kenal." ucap Rakha membuat tubuh Mala terdiam mematung
Deg
Mendengar ucapan Rakha membuat Mala benar-benar terkejut, bahkan rasanya sakit sekali ketika mendengar ucapan Rakha barusan. Perlahan tapi pasti kakinya melangkah mundur, menjauh dari kedua manusia berbeda gender itu.
'Spesial itu dia? Sampai kamu bilang gak kenal sama aku..'
...****...
Mala menangis terisak di parkiran, tak lama dari itu ia menghapus air matanya dan kembali masuk ke dalam Cafe menghampiri suaminya.
"Rakha.." panggil Mala dengan suara pelan namun mampu membuat Rakha serta Chelsea menoleh padanya.
"Ck, lo lagi. Ada urusan apasih lo sama Rakha?" ucap Chelsea yang kini bangkit dari duduknya
"Lo gak usah ikut campur, gue gak ada urusan sama lo." ketus Mala, sembari kembali menatap Rakha
"Kenapa?" Rakha ikut bangkit, namun tubuhnya seketika ter-huyung kala secara tiba-tiba Mala memeluknya
Grep.
Mala memeluk erat Rakha, menangis terisak di pelukan laki-laki itu. "hiks.. Maafin aku kha, jangan tinggalin aku nanti mama bakal marahin aku lagi."
Rakha masih tak bersuara bahkan tak membalas pelukannya, Mala mengangkat kepalanya dengan mata yang sudah sembab.
"Hiks.. Aku janji gak akan marah-marah lagi sama kamu."
Rakha mengulum senyum kala menyadari perubahan Mala, gadis itu kini mengubah kosakatanya menjadi aku-kamu bukan lo-gue lagi.
"Bener?"
Mala menganggukan kepalanya dengan mata yang masih berlinang air mata, Rakha yang melihat hal itu tak tinggal diam. Laki-laki itu langsung menghapus air mata Mala.
"Aku gak marah sama kamu, dan aku gak akan tinggalin kamu." tutur Rakha sembari mengusap punggung Mala
Melihat perhatian Rakha pada Mala membuat Chelsea mengerutkan jidatnya, banyak pertanyaan yang melintas di benak gadis itu.
'Katanya gak kenal tapi kenapa sekarang malah akrab banget.'
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻