Putri Changle—seorang gadis modern—terjebak di tubuh putri kuno yang memiliki masa lalu kelam. Setelah menikah dengan kekasih masa kecilnya, dia dikhianati dan disiksa hingga mati. Namun, dengan bantuan sistem poin dan ruang ajaib, Putri Changle mendapatkan kesempatan kedua untuk balas dendam.
Dengan menggunakan Sistem, Putri Changle memulai perjalanan balas dendam yang penuh tantangan dengan mengumpulkan poin, meningkatkan level, dan membuka kemampuan baru untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun, semakin dia mendekati tujuannya, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang masa lalunya dan sistem yang digunakannya. Apakah Putri Changle dapat mencapai balas dendamnya, ataukah dia akan terjebak dalam permainan yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ini Baru Permulaan
Rombongan pengantin melangkah perlahan di bawah rintik hujan yang membasahi bumi, warna merah jubah Xie Zhan menari-nari di antara butiran air yang jatuh dari langit kelabu.
Dia menunggang kuda berhias pita merah, tetapi langkahnya tak lagi semerah tekad yang sebelumnya membara.
Kuda itu bergerak pelan, menyusuri sisi tandu pernikahan yang membawa Guan Shiqing, wanita yang kini menyimpan beban tak terkatakan di dadanya.
DengaN hati yang dipenuhi pergulatan, Guan Shiqing membuka tirai tandu, menampakkan wajahnya yang terlukis dalam kesedihan dan penyesalan mendalam. "A Zhan ... semua ini salahku. Aku bertindak gegabah, membuatmu malu, bahkan menggagalkan rencanamu menikahi Putri Changle."
Xie Zhan menghela napas panjang, seperti menarik seluruh berat dunia ke dadanya. Tatapannya tetap tajam, tetapi penuh pengertian. "Jangan pikirkan masalah ini. Awalnya, menikahi Putri Changle hanyalah demi kekuatan Rumah Pangeran Qin. Pada akhirnya, aku aku akan tetap menikahimu. Hanya waktunya yang berbeda, lebih cepat dari yang seharusnya."
Senyum tipis terukir di bibir Guan Shiqing, tapi kegelisahan dalam dadanya tak kunjung reda, bagai bara api yang membakar perlahan.
Di balik senyumnya yang tampak damai, terdapat gelombang konflik yang bergolak, memaksa dirinya untuk tetap tenang di hadapan Xie Zhan.
“Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?” tanyanya dengan suara lirih, tapi penuh harap yang terselubung.
Dia menginginkan jawaban jelas, sesuatu yang bisa mengurangi kepedihan di dadanya, sekaligus memberinya keyakinan untuk terus berjuang.
Xie Zhan menatap jauh ke depan, matanya menyimpan tekad serta ketegasan baja dan rencana yang mustahil boleh gagal. “Karena kamu sedang mengandung, kembalilah ke Rumah Changyuan. Jaga dirimu dan buah hati kita di rahimmu. Jangan pernah takut, aku tidak butuh bantuan dari Rumah Pangeran Qin. Semua yang kuinginkan akan kubawa pulang, dengan atau tanpa dukungan mereka.”
Senyuman Guan Shiqing menjadi lebih dingin— penuh tipu daya saat menutup tirai tandu dengan gerakan pelan— menutupi maksud tersembunyinya.
Begitu tirai terkatup rapat, bayangan hitam merekah di wajahnya—mata yang menyala penuh amarah dan dendam mendalam. “Song Zhiwan,” gumamnya getir dengan suara yang menyerupai bisikan maut. “Jangan mengira segalanya berakhir hanya karena kau bisa mengusirku dari Rumah Pangeran Qin! Aku akan membalikkan keadaan, dan aku tak akan pernah membiarkan Rumah Pangeran Qin menemukan kedamaian.”
Perasaan Guan Shiqing bergejolak seperti badai yang siap menerjang, dia mengingat semua pengkhianatan dan semua kebohongan yang telah menjatuhkannya ke dalam jurang ketidakpastian ini.
Matanya membelalak— penuh kebencian yang menggulung ombak perlawanan tanpa henti— siap mengoyak apa pun yang menghalanginya.
Tidak akan ada jalan mundur baginya ... tidak saat ini!
Dengan hati yang menyala, Guan Shiqing mulai merancang langkah-langkahnya.
Dia tahu bahwa untuk mengalahkan rumah yang kuat seperti Rumah Pangeran Qin, butuh lebih dari sekadar keberanian atau kekuatan.
Dia harus menggunakan kecerdasan dan keahliannya, menggali setiap informasi yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan senjata.
“Aku tidak akan menyerah!” pikirnya dengan tekad yang baru terbentuk dalam diri. “Demi bayiku, demi masa depanku, dan demi balas dendam yang sudah lama menunggu untuk dilaksanakan.”
Sehingga di balik tirai tandu yang gelap, Guan Shiqing berhasil mengukir rencana baru.
Dalam kebisingan langkah kaki yang menjauh, hatinya menyala dengan semangat untuk melawan. Dunia seakan menanti badai yang akan dia lepaskan, satu badai yang dapat merobohkan landasan Rumah Pangeran Qin dan membawa kedamaian bagi dirinya dan Xie Zhan, serta buah hati mereka.
Guan Shiqing tahu perjalanan ini akan penuh rintangan, tetapi dengan setiap detakan jantungnya, rasa percaya diri tumbuh semakin kuat.
Setiap langkah yang dia ambil menjadi semakin mantap, berapi-api dengan tujuan yang jelas di matanya. “Ini baru permulaan,” ucapnya dalam hati, memantapkan langkahnya menuju takdir yang belum tertulis.
fighting.....semesta pasti akan membantu dan merestui mu....
usaha tak kan menghianati hasil.....🔥🔥🔥🔥🔥
semoga lancar lahirannya