"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
"Wiiihhh.. Elo nanya kapan lo bo'ong!?" ujar Reki.
"Tapi dia emang gak pernah bo'ong ogeb, " ujar Riska.
"Eehh.. Iya ya.. Sorry sorry gue lupa, " ujar Reki.
Mereka bergegas memasuki kelas, dan kelas pun di mulai seperti biasa Siska selalu fokus saat belajar.
"Teng. Teng.. Teng.. " suara lonceng sekolah berbunyi sebagai tanda jam istirahat telah tiba.
"Kantin yuk, " ujar Riska pada Siska dan yang lainnnya.
"Gue di bawain bekal sama mbok Jum, " ujar Siska.
"ya... Gak seru dong kalo lo gak ke kantin? mending ke kantin aja yuk.. sapa tau nanti disana ketemu tante girang dan teman-temannya, " ujar Riska sewot.
"Dek... " ujar Risky yang jengah dengan tingkah kembaran nya.
"Apa sih Ky..Gue kan cuma ngajak Siska.. Masa dia tiap makan di kelas terus udah cukup ya selama ini dia kek gitu, " ujar Riska sambil cemberut.
"Iya juga sih Sis.. Elo gak pernah makan bareng kita, " ujar Mentari mendukung apa yang di katakan Riska.
"Nah.. Bener kan Tar? Yuk Sis makan di kantin aja, " ujar Riska kembali.
Siska pun tak punya pilihan selain mengiyakan dan ikut mereka makan di kantin, dari pada nanti Riska ngedoger kan gak lucu.
Akhirnya Siska beserta temannya pergi ke kantin, sontak saja kedatangan mereka bikin heboh karna biasanya tak ada Siska di geng itu.
"Ehhh.. Liat deh, gak salah ya Siska makan di kantin, ?" ujar siswa A.
"Waahhh.. Bakalan ada kejadian seru nih kalo kek gini, " ujar siswa B.
"Itu Siska sejak kapan ya deket sama geng egg dragon,? " ujar siswa C.
Dan lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang terus terdengar oleh Siska juga teman-temannya.
Tak jauh dari tempat Siska duduk terlihat geng Nadia, mereka terus memperhatikan Siska dan para temannya... Mereka pun sama seperti yang lain nya, yang penasaran akan kedekatan Siska bersama geng egg dragon.
"Si udik kok bisa sampe sedeket itu sih sama mereka.. Padahal kan dia selama ini selalu sendiri gak pernah makan di kantin juga kan selama ini dia,? " ujar Olivia berkata dengan nada kesal.
"Harusnya kita tuh yang ada disana bareng mereka, " ujar Reni yang tak terima melihat kedekatan Siska dan geng egg dragon.
Nadia hanya menanggapi ocehan teman-temannya dengan wajah emosi, bahkan dia terus menatap sinis ke arah Siska.
(Kalo mata nya ngeluarin sinar laser udah bolong itu Siska wkwkwkwk)
"Nad.. Kenapa lo diem aja,? " ujar Reni.
"Ya terus gue harus ngapain!?? gue harus jingkrak-jingkrak gitu,? ujar Nadia dengan nada emosi.
" Buset.. Santai dong kang gue cuma nanya, " ujar Reni.
"Jangan bilang lo cemburu sama keberuntungan si udik Nad,? " ujar Reni lagi.
"Bisa diem gak lo Ren?? ujar Nadia penuh penekanan.
Reni dan yang lain nya tau.. asalkan Nadia bersikap seperti itu berarti dia sedang menahan kemarahan serta rasa cemburu pada Siska, kalo kemaren-kemaren nya sudah pasti apa yang menjadi milik Siska pasti akan dia rebut.
" Sekarang elo pada ngerti kan dengan apa yang gue bicarain sama kalian.. kalau.. Siska itu tidak sesederhana seperti yang kalian liat, bisa aja selama ini Siska berpura-pura bego di depan kita semua, " ujar Andini.
Mendengar kata-kata Andini semuanya terdiam dan terlihat berpikir, jika seandainya yang Andini katakan benar lalu akan seperti apa nantinya?.
"Jika iya yang lo bilang bener.. Gimana.. Gimana kalo tar si udik balas perbuatan kita selama ini, ?" ujar Olivia.
"Jangan ngaco deh kalian.. Apalagi elo tuh Liv, kalo ngomong tuh jangan suka ngarang, " ujar Nadia dengan nada marahnya.
"Bukan gitu Nad.. " ujar Olivia, namun ucapannya di potong oleh Nadia bahkan Nadia menggebrak meja di kantin itu.
"BRAAKK.. " suara meja yang di gebrak keras oleh Nadia, bahkan murid-murid yang duduk di dekat mereka di kejutkan dengan gebrakan tersebut.
"STOP.. " ujar Nadia memotong kata-kata Olivia dengan penuh penekanan dan emosi yang meluap-luap.
"Sekali lagi gue denger kalian berandai-andai tentang si udik.. Gue gampar mulut kalian dengan sepatu gue, " ujar Nadia penuh dengan perasaan marah.
Teman-teman nya hanya bisa diam, karna di antara mereka Nadia lah yang paling berkuasa karna memang keluarga Wicaksana kekayaannya lebih tinggi dari keluarga mereka.. Dekat dengan Nadia pun itu hanya agar mereka bisa naik pamor, mereka juga di perintahkan orang tua mereka agar selalu berteman baik dengan Nadia.
Siska dan geng egg dragon juga mendengar keributan itu, namun mereka cuek bebek saja karna mereka memang tak pernah mau terlibat dengan keributan apapun.
" Si tante girang demen amat bikin kebisingan, " ujar Reki yang emang agak paling kepo di antara mereka meski dia cowok tapi agak kemayu gitu jadi dia agak suka ghibah juga.
" Ya kan kerjaan dia kek gitu, " ujar Riska.. Reki dan Riska ini emang sebelas dua belas sih jadi mereka tuh kaya sendok dan garpu yang sudah sepaket wkwkwkwkwk.
Mereka terus asyik makan sambil sesekali bercanda ria, meski mereka pria dan wanita itu tak membuat mereka berbeda. Bahkan mereka selalu perduli satu sama lain, dan selama ini juga mereka lah yang selalu ada buat Siska.
"Sis lo mau kemana, ?" ujar Mentari.
"Ke ibu kantin mau ngambil sambel, " ujar Nadia sambil berlalu dari tempat duduk nya.
"BYUUURRR... "
BERSAMBUNG