Semua telah terjadi, Zhang Gu Yue tersadar akan segala kebodohan nya, namun semua telah sia-sia. Kini dengan tubuh yang telah hancur dan bayi nya yang bahkan belum sempat melihat dan merasakan bagaimana hangat nya sinar mentari, mereka sama-sama terkapar di atas tanah yang begitu dingin bak tak memiliki perasaan. Tubuh itu mati dengan segala rasa penyesalan dan rasa sakit yang tak terbayang lagi.
Namun kini ia, Zhang Gu Yue kembali diberi kesempatan terlahir kembali. Ia berjanji akan menebus segala kesalahan dan kebodohan nya di masa lalu.
📌 Note :
1. Jangan plagiat
2. Kalau gak suka ya udah gapapa gak usah di baca
3. Selamat baca bagi yang mau
4. Jangan lupa vote dan komen nya
5. CERITA FIKSI (KHAYALAN PENULIS)
THANK YOUUU🤍
《 va_jiyoon 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon va_jiyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
《 13 》 Bertemu Orang Baru
...🤍🤍🤍...
Setelah kembali dari kediaman putih, Zhang Gu Yue kembali ke Kediaman Salju. Tanpa beristirahat terlebih dahulu, dia mengganti pakaian nya dengan pakaian laki-laki yang begitu sederhana ditambah dengan kain yang menutupi sebagian wajah cantik nya.
Sebelum pergi, dia berpesan pada penjaga yang menjaga pintu bahwa ia hendak tidur dan tidak mau diganggu. Lalu untuk berjaga-jaga, dia juga menyelimuti bantal guling nya serta menurunkan kain tipis di sekeliling ranjang nya.
Setelah nya Zhang Gu Yue keluar melalui jendela, mengendap-endap dan memanjat tembok. Untung saja kediaman nya ini terletak di pinggir dekat dengan tembok pembatas, sehingga memudahkan nya untuk pergi secara sembunyi-sembunyi seperti ini.
Hingga sampailah mereka di depan sebuah rumah bordil Qinglou yang terlihat masih ramai. Bahkan saat dia masuk, Zhang Gu Yue di sambut oleh beberapa wanita cantik yang menggoda nya.
"Dimana Tuan Lou?" tanya Zhang Gu Yue langsung.
Mendengar jika suara orang yang sedang mereka rayu ternyata suara perempuan, para wanita penghibur itu pun terkejut dan mulai pergi, "Ada apa mencari Tuan kami?" tanya salah satu wanita yang tidak meninggalkan nya.
"Katakan pada nya, Tianxuan ingin bertemu" ucap Zhang Gu Yue lalu duduk di kursi yang masih kosong.
Wanita penghibur itu merasa aneh dengan gadis di depan nya, tapi ia tetap pergi dan memberi tau pada Tuan Lou. Tak sampai teh yang diminum nya habis, tiba-tiba ia ditarik oleh Tuan Lou menelusuri lorong-lorong kamar. Semakin dalam ia masuk, semakin sepi tempat itu dan sebisa mungkin Zhang Gu Yue menghafal jalan yang dilalui nya.
Sampai lah dia di sebuah ruangan dimana di dalam nya terdapat seorang lelaki menggunakan topeng emas duduk dengan anggun sambil meminum arak. Senyum tipis di balik cadar Zhang Gu Yue terbit saat melihat nya.
"Siapa kamu?" tanya Tuan Lou.
"Kalian tidak perlu mengetahui siapa aku. Aku kesini hanya untuk berbicara dengan Tuan mu ini, Pangeran Mahkota" jawab Zhang Gu Yue.
Tepat setelah dia mengatakan hal tersebut, sebuah pedang besi mengkilat bersandar di leher mulus nya. Zhang Gu Yue tetap tenang, dengan berani ia justru membalikkan tubuh nya menghadap orang yang menodongkan senjata itu pada nya.
"Kau yakin ingin membunuh ku?" tanya Zhang Gu Yue menatap kedua manik perak lawan bicara nya.
Menatap lawan nya yang tak gentar membuat Mo Yichen, Putra Mahkota Kerajaan Tianxuan heran. Setelah memastikan jika pria yang lebih pendek dan bertubuh kecil itu tak berbahaya, dia pun melepaskan pedang nya dan kembali duduk. Ia mengisyaratkan pada Tuan Lou untuk pergi.
"Tapi Yang Mulia" ucap Tuan Lou sedikit ragu.
"Pergi lah" ucap Mo Yichen.
Tuan Lou menatap Zhang Gu Yue sejenak, lalu pergi meninggalkan kedua manusia itu. Zhang Gu Yue pun ikut duduk di hadapan putra mahkota kerajaan sebrang dengan tenang.
"Apa mau mu?" tanya Mo Yichen.
"Bantu aku memusnahkan pasukan bayangan pangeran pertama, Wang Hangguang Feng" jawab Zhang Gu Yue dengan tatapan mata nya yang seakan mengandung beribu kebencian di dalam nya.
Mo Yichen terkekeh, "Lalu apa beda nya aku dengan mu, kau bisa disebut bersekongkol dengan musuh untuk menyerang diri"
"Tentu berbeda Pangeran, kau penyusup Negri Jianrou dan aku hanya memainkan peran ku disini, negara ku" Zhang Gu Yue meraih cangkir teh dan menuangkan dengan anggun di cangkir Mo Yichen.
"Kau-!"
...🤍🤍🤍...