NovelToon NovelToon
Dendam Pria Idiot

Dendam Pria Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: M@RI@

Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,

banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.

bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Di kediaman Asih.

  " Ibu Mila, mau pergi kemala, cantik bener?!" Asih menyapa tetangganya dengan sopan.

  " Ini bu Asih, saya mau jemput saudara di terminal, mereka akan tinggal di sini! " Asih mengangguk.

  " Ooh, pantas kemarin ibu mila bertanya tentang kontrakan yang di sebelah sana. rupanya untuk saudaranya ibu mila? " wanita yang di panggil ibu mila itu menganggukkan kepalanya.

  " Ya sudah bu Asih, saya jalan dulu, takut Busnya keburu datang, kasihan saudara saya, nanti kerepotan, dia bawa anak kecil soalnya!" Asih mengerti.

 " Iya bu, hati hati ya? " bu Mila mengangguk.

 " Arya,.. nak tolong ambilkan ibu piring sayang, ini untuk tempat pisang goreng! " Arya segera kedapur dan mengambil satu buah piring.

  " Wah, anak ibu sudah pintar, terima kasih sayang?!" Arya bertepuk tangan, bocah itu paling suka jika ada yang memujinya.

" Arya, nanti saudara ibu Mila akan tinggal di sini, katanya dia juga punya anak kecil, semoga saja anaknya mau bermain dengan Arya di sini ya nak, biar Arya punya teman!?" Arya menggeleng.

 " Aja nggak mau teman, semua teman jahat, Aya gak suka,!" Asih tersenyum dia tau anak ini pernah kecewa saat bermain dengan temannya satu bulan yang lalu, namun ternyata anak itu malah merebut mainan Arya dan mengolok oloknya, dari situ dia sudah tidak mau berteman lagi.

Asih mengusap lembut pipi Arya

 " Nak,.. tidak semua teman itu sama, mungkin saja saudaranya ibu mila itu berbeda dia pasti sangat baik! " Arya tetap menggeleng gelengkan kepalanya.

  " Ya sudah, Ibu tidak akan memaksa jika Arya tidak mau, Sudah sana main lagi di dalam Ibu mau tunggu bapak pulang!" Arya masuk kembali ke dalam kamarnya.

****

di terminal Ibu Mila sudah sampai dia mencari bus yang tujuan dari kota dia menoleh ke kanan dan ke kiri saat melihat Bibi yang sedang mendorong kursi roda sambil menggendong seorang bocah perempuan Ibu Mila menghampiri.

 " Bi Suti?" Bu Mila menegur, Bibi melihat ke wajah Ibu Mila

  " kamu Jika, saudaranya si Arif?" bibi balik bertanya.

" Iya Ibu saya Mila saya disuruh kang Arif menjemput bibi di terminal!" bibi percaya karena wanita ini wajahnya sangat mirip dengan Arif supir majikannya.

" Mari bi saya bantu, kita naik Angkot yang di sana saja! " Bu Mila meraih Aliya dari gendongannya bi Siti, kemudian mereka menuju mobil Angkot yang tadi di tunjuk ibu Mila.

Sementara Yakob sudah sampai di rumahnya dia duduk di teras bersama istrinya sambil menikmati pisang goreng dan teh hangat Asih sedang memberikan Arya obat di dalam.

  Yakob melihat ada mobil angkot yang berhenti di depan rumahnya dia juga melihat ibu Mila bersama seorang gadis kecil tak lama seorang Ibu ikut turun sambil menurunkan sebuah kursi roda Yakob melihat mereka dia segera membantunya.

  " Terima kasih pak Yakob!" ucap ibu Mila setelah membayar ongkos mereka.

" Oh ya Pak Yakin kenalkan ini saudara saya namanya bi Suti dan ini,..! " belum selesai Bu Mila bicara.

  " Ini cucu dan putra saya pak! " Bi Suti memotongnya, Yakob tersenyum

  " Saya Yakob bi, ini tempat tinggal saya dan keluarga!" Asih yang baru keluar menghampiri.

  " Ini saudaranya bu?" tanya Asih, bu Mila mengangguk.

" Senang rasanya Saya punya tetangga baru kenalkan Bi saya Asih, saya istri bapak Yakob ini saya juga punya Putra namanya Arya dia ada di dalam sedang sakit!" Bibi mengangguk

 " Saya bi suti ini Putra saya namanya Suroto dan ini cucu saya namanya Aliya tapi Maaf, putra saya ini tidak dapat bicara dan berjalan setelah kecelakaan,!" Bibi menjelaskan, Yakob mengerti kemudian mereka pergi untuk menepati kontrakan yang baru saja disewa oleh Ibu Mila Yakob membantu mendorong kursi roda.

Setibanya di depan pintu rumah kontrakan tersebut Yakob berhenti dia membawa masuk pria itu ke dalam pelan-pelan pria itu tersenyum membuat Bibi yang melihat terkejut selama ini tuannya tidak pernah tersenyum dia juga tidak pernah merespon apapun.

  "Setelah selesai yakob akhirnya berpamitan untuk pulang sementara Asih masih di rumahnya menunggu bersama Arya Ibu Mila berterima kasih begitu juga Bibi mengucapkan terima kasih banyak kepada yakob dia sangat yakin kepada Yakob jika dia orang baik.

  " Nah bi sekarang bibi dan yang lain beristirahat saja dulu, nanti akan saya antarkan makanan ke sini!" Ibu Mila berpamitan.

sebelum Ibu Mila keluar Bibi memberikan uang

" Ini ambil nak buat membeli makanan buat kami Bibi sangat berterima kasih pada kamu dan juga Arif kalian adalah orang-orang baik!" Ibu Mila tidak dapat menolaknya karena memang dia sendiri hidup pas-pasan bersama dengan putranya yang bekerja sebagai tukang parkir di pasar jadi dia tidak menolak pemberian bibi.

setelah kepergian Ibu Mila Bibi menidurkan Aliya dia juga bertanya pada Tuannya

"Tuan Apa Anda ingin beristirahat?" pria itu hanya menutup matanya sebagai tanda kemudian Ibu Mila pelan-pelan menurunkan pria itu dari kursi roda dia menidurkan pria itu di samping putrinya beruntung Ibu Mila sudah menyiapkan kasur Meskipun tidak setebal yang di rumah mereka.

" Maaf Tuan boleh saya bertanya?" pria itu kembali mengedipkan matanya

"Apa Tuan dapat merespon ucapan kami?" pria itu kembali menutup matanya

"Tapi kenapa waktu di rumah Anda tidak merespon apapun Tuan anda terlihat seperti patung saja sementara tadi anda bisa tersenyum saat Bapak yakob mengantarkan Anda ke sini!" pria itu tersenyum.

Bibi mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya

" Maaf Tuan ini kartu yang Tuan berikan saya tidak mengerti cara menggunakannya ?"terlihat bibi memegang sebuah kartu berwarna silver, pria itu hanya tersenyum Bibi berpikir sejenak

"Oh iya Tuan apa kira-kira bapak yakob itu mengerti ya tentang kartu ini boleh saya bertanya kepadanya Tuan?" pria itu menutup matanya lagi.

" Baiklah, nanti akan saya tanyakan, sebaiknya sekarang Tuan beristirahat saja saya akan melakukan pakaian! " Pria itu menutup kedua matanya, dalam hatinya dia sangat yakin jika pria yang tadi membantunya sangat baik, mungkin suatu saat dia akan meminta tolong padanya.

Bibi merapihkan pakaian mereka, dia berpikir, " Sepertinya aku butuh lemari dan perabotan dapur, aku tak ingin selalu menyusahkan Mila, kasihan dia! " bibi terus berpikir sambil melipat pakaian.

" Bagaimana dengan kabar Arif apa dia masih bekerja atau sudah mengundurkan diri? " bibi teringat dengan supir dan majikannya itu. hatinya terasa sedih, awalnya dia ingin membawa majikannya ke kampung halamannya tapi itu sangat jauh dia tidak ingin tuannya kecapean karena perjalanan yang jauh, hingga akhirnya Arif menganjurkan untuk membawa mereka kesini, meski sebenarnya hatinya tak tenang karena mereka masih berada di kita tapi setelah melihat tempat tinggalnya dia yakin tak akan ada yang mengetahuinya.

***

***

1
Ninik
Thor double up dong bagus lho ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!