【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(13). Menikah?
Happy reading
Bulan-bulan berlalu, sekolah Cakrawala tempat orang-orang berada itu, sudah selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas, tinggal menunggu acara perpisahan yang akan dilaksanakan disekolah.
"Li nggak terasa ya, tahu-tahu kita udah mau tamat aja! Pasti bakalan kangen deh, sama masa-masa sekolah." Ucap Eca sembari pikirannya menerawang jauh
"Betul banget ca, Aku aja nggak nyangka bakalan secepat ini." Sahut Liliana dengan antusias
"Oiya Li, kabar nyokap Lo gimana? Katanya kemarin sempat di operasi ya, karena radang usus?" Tanya Eca dengan kepo
"Udah membaik kok, Nggak tahu juga deh, kalau sekarang! Biar aja lah, itu jadi urusan mereka." Sahut Liliana
"Iya juga sih, eh tapi nyokap Lo ngeri banget ya. Masa anak sendiri nggak dianggap! Kan kasian kamunya Li."
Liliana menghela nafasnya. "It's okay ca, aku udah biasa kok."
Eca yang notabenenya sahabat Lili. Merasa prihatin dengan keadaan keluarganya, masa anak kandung sendiri nggak dianggap!
"Yaudah lah kita balik ke lapangan yuk, kayaknya lombanya udah mau mulai deh." Ajak Eca dengan antusias
Liliana menggangguk, akhirnya mereka berdua berjalan menuju lapangan basket tempat lomba siswa kelas Xll yang sebentar lagi akan tamat.
Memang sekolah itu, punya rutinitas tahunan yang dimana setiap siswa kelas Xll yang akan tamat, akan mengikuti beberapa lomba disekolah. Katanya sih agar memeriahkan acara perpisahan sekolah nanti.
Hingga beberapa saat, pertandingan dimulai. Semua kelas sudah bergabung dengan kelompok Nya masing-masing.
"Semangat yang, kamu pasti bisa." Ucap Liliana pada pria didepannya, senyum manisnya tak pernah pudar sedari tadi.
"Pasti dong, kan ada kamu yang. Yang semangatin aku." Balas Vander sembari mengacak rambut kekasihnya.
Eca yang berada disamping sahabatnya tak mau kalah juga dari pasangan itu. "Sayang, semangat ya. Kamu pasti bisa kok." Ucapnya dengan canggung.
Sontak Cloe menatap Eca dengan bingung, namun setelah melihat kode mata dari wanita itu diapun mengerti. Karena sejauh ini Eca itu masih malu-malu padanya, dan baru kali ini juga memanggil Nya dengan panggilan sayang.
"Makasih sayang, kamu yang terbaik deh." Sahut Cloe sembari merangkul bahu kekasihnya.
Vander dan Lili hanya menyengir saja. Jarang-jarang soalnya lihat kedua orang itu romantis begini.
Akhirnya setelah beberapa saat, semua peserta yang ikut lomba dikumpulkan ditengah lapangan. Pada perempuan beserta guru-guru menonton dipinggir lapangan. Lili dan Eca tak ketinggalan, mereka duduk dengan tenang
Sekilas untuk Cerita untuk kekasih Eca. Kalian masih ingat kan, sama pria bernama Cloe. Pria yang suka sekali menjahili Eca dan akhirnya berakhir menjadi sepasang kekasih.
Pernah dengar kata pepatahkan Jangan terlalu membenci, nanti jadi cinta. Karena benci dengan cinta cuman beda tipis.
Akhirnya pertandingan Nya dimulai, semuanya jadi tegang. Semua guru ikut meramaikan suasana pada siang itu. Seluruh siswa tak henti-hentinya berteriak menyuarakan semangat pada teman-teman kelasnya.
Akhirnya setelah beberapa saat, kemenangan diraih oleh Kelas Xll-G, yakni kelasnya Vander yang berada dilantai tiga. Setelah mendapat penghargaan dan salam dari gurunya, semua siswa perempuan mulai berlarian menuju Vander. Namun tak ada satupun botol minuman yang diambil Vander dari para wanita itu, justru dia terus berjalan hingga berhenti didepan kekasih yang menatapnya dengan senyuman manis.
"Makasih sayang." Ucapnya lembut, lalu berjongkok kemudian meminum minuman yang disodorkan oleh Lili.
Disampingnya Lili dengan telaten menyeka keringat Vander, dengan handuk kecil ditangannya.
"Selamat ya sayang, akhirnya kelompok kalian yang menang, aku ikut bahagia." Kata Lili sembari menatap pria didepannya.
"Aku yang seharusnya berterima kasih, karena kamu sudah mau menyemangati ku." Balas Vander
Liliana tersenyum saja, lalu tak lama seluruh siswa disuruh buat masuk ke kelasnya masing-masing. Karena ada pembagian surat untuk acara perpisahan sekolah nanti, Dan untuk wali nya diharapkan untuk datang.
Setelah pembagian surat itu. Vander dan Lili rencananya akan pergi berziarah, makan nya nenek dari Vander sendiri.
Saat ini keduanya sudah duduk didepan nisan sang nenek. Setelah berdoa dengan khusyuk, keduanya saling pandang lalu tersenyum lebar.
"Nek, ini Vander. Kenalin nek wanita cantik ini namanya Lili, pacarnya Vander! Dan insyaallah akhir tahun ini Vander akan menikahinya. Vander harap nenek merestui kami berdua." Ucap Vander dengan antusias
Liliana hanya tersenyum saja mendengar penuturan pria diseberang nya. Padahal belum ada kata iya dari jawaban Lili
"Halo nek, kenalin nama aku Lili. Pacarnya Vander! Nenek pasti bahagia kan disana, melihat bagaimana gantengnya cucu nenek yang satu ini! Bahagia selalu ya nek, kita semua sayang sama nenek." Ucap Liliana
"Yasudah kami pulang dulu ya nek, nanti kalau ada waktu kami kesini lagi." Vander mengusap nisan nenek nya kemudian berdiri
"Yok Sayang." Ajak Vander begitu Lili selesai mengusap nisannya, dan dijawab oleh sang empu
"Habis ini kita kemana yang, nggak mau jalan-jalan dulu?" Tawar Vander sambil memakaikan helm pada wanitanya
"Makan aja yuk, aku laper banget yang." Balas Lili
"Oke sayang, aku juga laper banget ini. Untung kamu ingetin yang." Kekeh Vander akhirnya lalu kemudian menjalankan motornya perlahan begitu Lili sudah duduk dengan nyaman.
Sesampainya di kafe, keduanya berjalan dengan pelan menuju meja yang masih kosong.
"Yang aku ke toilet bentar ya, nanti pesannya samain aja." Kata Vander
Liliana menggangguk mantap. Setelah kepergian Vander, Lili segera memesan makanan kesukaan mereka. Setelahnya dia memilih men scroll medianya
"Hai, kamu Lili kan. Yang waktu itu ketemu dirumah sakit! Em pacarnya Vander kan?" Tiba-tiba wanita itu muncul sembari menyapa Lili dengan ramah
Liliana tersenyum tipis. "Iya kak Lis, kebetulan sekali kita bertemu disini! Kakak sendirian aja kesini?" Tanya Liliana
"Iya Li, tadi kebetulan ada temen yang ngajak ketemuan! Ohya kamu dengan siapa kesini?" Tanya alisha balik, matanya celingak-celinguk Melihat sekitarnya.
"Sama pacar aku kak, Vander. Dia lagi dikamar mandi."
Alisha hanya ber oh ria. Lalu tak lama Vander berjalan menghampiri Liliana. Sontak aja alisha tersenyum manis
"Vander gimana kabar kamu?" Tanya nya dengan ramah
"Eh alisha, baik kok." Balas Vander singkat kemudian Duduk didepan kekasihnya. "Maaf ya, kita makan dulu soalnya udah laper. Dan juga kan kursinya cuma ada dua."
"Nggak papa kok Van, lagian aku mau langsung pulang juga. Yaudah aku pamit duluan ya Van, Lili." Ucapnya lalu berjalan meninggalkan kedua orang itu.
"Iya Lis."
"Iya kak, hati-hati."
Setelah kepergian alisha, Liliana nampak badmood melihat kehadiran wanita tadi. "Memandang Vander dengan senyum manis, apa coba? Genit banget sih."!! Gumam Liliana dengan bete.
Berbeda dengan Vander, pria itu dengan antusias mencicipi makanannya. "Mau aku suapin nggak yang?" Tanya nya dengan perhatian
"Nggak usah Van, aku bisa sendiri kok." Ucapnya sedikit ketus
"Loh kamu kenapa Li? Kamu marah ya gara-gara aku kelamaan di toilet? Atau karena yang lain."
"Nggak kok, aku nggak papa. Yaudah lanjut makan aja, tadi katanya lapar." Balas Lili sembari tersenyum tipis
Vander memandang kekasihnya. "Kamu kenapa, cerita sama aku?"
Hmm, gini ni. Cowok soft spoken banget, dewasa banget pemikiran Nya. Dia nggak akan biarin wanita Nya nggak nyaman sama sikapnya, apapun problem Nya pasti diselesaikan nya dengan baik.
Sejenak Lili menghembuskan nafasnya. "Aku lagi sebel sama kamu yang, kamu serius banget liatin kak alisha."
"Bukannya gitu sayang, tadi itu aku kaget aja lihat dia ada disini. Lagian juga aku nggak senyum kok." Balas Vander sembari mengelus punggung tangan Liliana.
"Iya sih, tapi aku sebel sama dia yang. Sudah tau aku pacar kamu, malah disenyumin terus! Genit banget sih, jadi cewek." Liliana menggerutu kesal.
"Tapi kan aku nggak balas Yang, dia aja tuh yang liatin aku terus! Yaudah sekarang kamu makan ya, Aaa... sayang." Vander menyodorkan makanannya dan disambut dengan senang hati oleh Lili.
"Lain kali jangan liatin dia Ya yang, aku nggak suka." Adu Lili dengan lucu, mulutnya tak berhenti mengunyah makanan yang disiapkan oleh Vander
Vander menggangguk saja, sembari tersenyum manis. Akhirnya mereka makan dengan sesekali bercanda
°°°°°°°°°°°°•••••••••°°°°°°°°°°°°
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA Terimakasih