A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penawaran
"Nona Barbara?",
"Apa yang anda lakukan di sini?",
"Hai Philip",
"Sudah kubilang panggil aku Barbara saja",
"Tentu Barbara",
"Ada yang bisa aku bantu sampai kamu rela jauh-jauh datang kemari?",
"Aku sangat terkejut wanita seperti mu mau berkunjung ke tempat ini",
Hari ini Barbara mengenakan gaun putih yang berbunga-bunga.
Wanita yang diantara para perempuan tuna susila lainnya dijuluki first class lady ini memakai topi hitam yang bercadar jaring-jaring.
"Apakah kamu punya ruangan pribadi Phil?",
"Aku mau berbicara empat mata denganmu",
"Tentu saja Barbara",
"Mari naiklah ke kamarku",
"Ruangan pribadi ku ada di loteng",
Loteng
"Seperti inilah rumah tinggal ku Barbara",
"Sekarang kamu bisa berbicara sepuasnya tanpa ada orang lain yang tahu",
Barbara melepas topi dan kaos tangannya.
Wajah cantik Barbara selalu membangunkan pikiran yang bukan-bukan Kissbreaker.
"Apakah kamu mau secangkir teh atau kopi mungkin?",
"Tidak usah Phil, aku baik-baik saja",
"Ada yang mau aku bicarakan dengan mu tuan Kissbreaker",
"Silahkan nona",
"Sebetulnya aku juga memperhatikan mu Phil",
"Setiap hari selasa siang kamu selalu makan di pinggir jalan di seberang the restaurant hanya untuk melihatku",
"Apakah kamu mencintai ku Philip?",
"Katakan saja apa pendapat mu, aku tidak akan marah",
"Atau kah kamu cuma berkhayal mau meniduri ku?",
Kepalan tanggung Phil pun menjawab apa adanya.
"Aku bisa melakukan keduanya untuk seorang perempuan seperti mu Barbara",
"Aku bisa mencintaimu dan aku bisa meniduri mu",
Barbara terkekeh mendengar jawaban yang jujur dari seorang Phil.
"Apa saja yang kamu dan teman-teman mu pikir tahu tentang aku Phil?",
"Katakan lah, aku ingin mendengarnya",
Phil pun mengatakannya, apa yang ia dan teman-temannya selama ini pikirkan tentang seorang Barbara.
"Kamu adalah seorang wanita simpanan kelas atas",
"Bukankah begitu nona?",
"Tarif mu untuk satu malam kencan saja 3000 joli",
Barbara kembali terkekeh mendengar jawaban dari seorang Phil dengan suara yang lebih seru.
"Aku memang seorang wanita simpanan Phil",
"Dan para kekasih gelap ku memberi ku lebih dari 3000 joli",
"Mereka memberikan segalanya untukku",
"Tidak hanya harta dan nafsu mereka",
"Tapi juga dengan cinta yang tulus",
"Sekarang biarkan aku yang menilai mu Phil",
"Silahkan nona, aku sama sekali tidak akan tersinggung",
"Katakan lah",
"Awalnya aku pikir kamu adalah seseorang yang susah untuk diajak bicara Phil",
"Melihat dari apa yang kamu pakai dan tingkah laku mu, pasti kamu sering berkeliaran dan bergaul di jalanan",
"Tapi sejujurnya kamu tidak terlalu buruk rupa untuk seorang laki-laki dan kamu juga kuat",
"Aku bisa tebak pasti tadi malam kamu habis berkencan dengan seorang wanita Grimy",
"Bukan begitu Phil?",
"Ya, kamu benar Barbara",
"Aku baru saja pulang dari sana",
"Berapa uang yang kamu keluarkan untuk satu malam kencan?",
"10 joli adalah yang terbaik",
"Seberapa sering kamu melakukannya Phil?",
"Satu minggu sekali itupun kalau aku sedang ada uang lebih",
"Apakah kamu termasuk laki-laki yang perkasa di atas tempat tidur Phil?",
"Ya bisa dibilang seperti itu",
"Aku melihat potensi besar yang ada di dalam dirimu Kissbreaker",
"Sama seperti ketika aku bercermin melihat diriku beberapa tahun yang lalu",
"Maukah kamu menerima bayaran uang sebesar 50 joli untuk setiap satu malam berhubungan Phil?",
Phil sejujurnya sangat terkejut dengan arah pembicaraan dari Barbara yang sama sekali tidak ia sangka-sangka.
"Maksud mu aku menjadi seorang tuna susila?",
"Benar sekali, seorang laki-laki panggilan",
"Tidak perlu khawatir Phil, para klienku adalah orang-orang yang juga memiliki kelas",
Sama sekali tidak terbesit di dalam pikiran Phil bahwasanya Barbara yang seorang wanita simpanan kelas atas adalah juga seorang mucikari.
Phil tampak lama merenungkannya.
"Bagaimana dengan tawaran ku Phil?",
"Apakah kamu mau?",
"Ya, tentu saja aku mau nona",
Phil dengan yakin menjawabnya.
"Bagus lah kalau begitu Phil",
"Syaratnya adalah mulai sekarang kamu harus menuruti semua apa-apa yang aku bilang kepadamu",
"Yang pertama terimalah ini",
Barbara memberikan sejumlah uang kepada Phil. Dan juga sebotol parfume.
"Belilah beberapa setelan yang pantas dan mulai hari ini rawatlah diri mu",
"Hari selasa siang datang lah ke apartemen ku",
"Dengan penampilan terbaik mu dan dalam keadaan yang sehat, bersih dan juga wangi",
"Baiklah Barbara",
"Besok hari selasa siang aku akan datang ke tempat mu",
Sesudah keperluannya tersampaikan dan kesepakatan diputuskan.
Barbara kemudian pulang meninggalkan Phil di kamar lotengnya yang sempit.