Permaisuri Raja Iblis

Tak seberapa lama, akhirnya seorang tabib tua muncul dan bergegas menuju Liu Changyi yang tergolek lemas di atas peraduannya, dengan cepat tabib itu pun segera menyentuh pergelangan tangan milik orang kepercayaan dari raja iblis itu, untuk mengetahui luka yang saat ini dideritanya.

Tak lama kemudian, pria tua itu pun segera mengganggukan kepalanya, kemudian bergegas untuk mengambil beberapa ramuan herbal yang akan segera dia tumbuk menjadi sebuah cairan obat, untuk kembali menyembuhkan luka dalam yang saat ini diderita oleh Liu Changyi.

Tuk...

Tuk...

Tuk...

Terdengar suara yang sangat kencang, saat tabib tua itu tengah menyatukan seluruh bahan herbal, yang saat ini berada di tangannya, dalam sebuah tumbukan batu. Dia menggerakkan tangannya dengan sangat cepat, agar bisa menghancurkan bahan-bahan itu hingga halus, kemudian menyaringnya agar mendapatkan cairan obat yang kental dan juga efektif untuk penyembuhan luka dalam yang saat ini dialami oleh Liu Changyi.

Butuh waktu sekitar setengah batang dupa bagi pria itu hingga akhirnya dia mendapatkan hasil yang maksimal dari kerja kerasnya, kini di hadapan pria itu sebuah mangkuk kecil telah terisi dengan ramuan yang baru saja diraciknya.

Keringat bercucuran, menandakan pria tua itu telah menghabiskan banyak sekali energi yang berada di dalam tubuhnya, untuk membuat penyatuan obat.

"Minumlah.." tabib tua berjalan ke arah Liu Changyi, kemudian membangunkan pria itu untuk membantunya meminum ramuan yang telah dia buat.

Rasa pahit dan juga ketar terasa dalam lidah Liu Changyi begitu cairan obat itu menyentuh lidahnya, namun dia sama sekali tak menunjukkan reaksi apapun, saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan hidupnya.

Karena dia tahu, kemarahan sang tuan adalah ketakutan untuk semua orang. Raja iblis adalah yang terkejam di antara orang-orang yang kejam, bahkan terhadap orang-orangnya sekalipun, dia tak pernah memberikan belas kasihan.

Liu Changyi kembali menyandarkan tubuhnya di atas peraduan, saat ini dia harus segera menstabilkan kembali energi miliknya, agar bisa segera terbebas dari luka yang diakibatkan oleh kibasan tangan raja iblis Xuan Ye.

Sudah bisa dibayangkan, jika hanya dengan kibasan tangan pria itu saja berhasil membuat orang kepercayaan yang mengalami luka dalam yang sangat parah, lalu bagaimana jika raja iblis Xuan Ye benar-benar menyerang seseorang?

Bukankah itu akan sangat mengerikan? Tak hanya karena kekuatan kegelapan yang melingkupinya, namun dia merupakan orang yang sangat bengis dan juga kejam, tak pernah kenal ampun terhadap siapapun.

Wajahnya yang sangat tampan, berbanding terbalik dengan sikap dan juga perilakunya yang kejam. Siapapun pasti tidak akan pernah menyangka, bahwa pemuda itu merupakan sosok iblis yang paling ditakuti diseluruh alam.

Saat ini Liu Changyi tengah memikirkan cara, untuk bisa keluar dari alam bawah. Sepertinya dia harus mencari keberadaan dari gadis itu di alam menengah ataupunlam atas. Namun dengan kemampuannya yang terbatas, tidak memungkinkan dirinya untuk bisa mencapai alam atas dengan sangat mudah.

Sepertinya dia harus kembali melatih diri, agar menjadi semakin kuat dan kuat. Menjadi sosok orang kepercayaan raja iblis tidaklah mudah, dia bahkan acap kali menjadi sasaran kemarahan sang tuan.

Raja iblis bukanlah pria yang bisa dikendalikan oleh siapapun, dia akan selalu bergerak dan melakukan apapun yang diinginkan oleh hatinya. Tak perduli apakah itu akan merugikan atau tidak, yang jelas perintahnya adalah mutlak, tanpa ada satu orang pun yang memiliki kekuasaan untuk bisa melarangnya.

Swush...

Tap...

Sesosok berjubah hitam kembali muncul di hadapan Liu Changyi, membuat pria itu langsung terbangun dari tempat tidurnya, kemudian membungkuk dengan kedua tangan ditekuk di depan dada.

"Hormat hamba yang mulia." ucap Liu Changyi.

Pria yang dipanggil Yang Mulia itu bergeming di tempatnya, dia seolah tengah mengamati apa yang dipikirkan oleh Liu Changyi. Tak lama kemudian sebuah kitab tiba-tiba saja muncul dan melayang ke arah pria itu, sepertinya saat ini dia telah mengeluarkan sebuah benda pusaka yang telah dijaganya selama ratusan tahun untuk diberikan kepada Liu Changyi, setelah mengetahui apa yang dipikirkan oleh orang kepercayaannya.

"Pelajari seluruh isi dari kitab itu dan kau bisa keluar dari alam bawah, cari dan temukan di mana keberadaan calon permaisuriku! Dan Ingat! Jangan pernah kembali, jika kau tidak membawanya." ucap raja iblis Xuan Ye seraya membalikkan tubuhnya dan menatap tajam ke arah Liu Changyi yang saat ini hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah.

"Terima kasih untuk kebijaksanaan yang diberikan oleh yang mulia, hamba yang rendah ini akan segera mempelajari semua isi kitab sebelum keberangkatan menuju ke alam menengah." ucap Liu Changyi.

Tangannya terulur menerima kitab itu dengan penuh hormat, tubuhnya terlihat bergetar, seolah saat ini dia kembali mendapatkan sebuah beban berat di pundaknya. Setetes bening langsung meluncur dari sudut mata pria itu, ternyata raja iblis Xuan Ye tidak sekejam yang dia pikirkan, pria itu masih memiliki hati nurani, hingga dia memberikan bekal ilmu sebelum keberangkatannya.

Swuush...

Raja iblis Xuan Ye kembali menghilang, hanya meninggalkan kepulan asap berwarna hitam yang perlahan-lahan memudar, bersama keheningan. Liu Changyi kembali menarik nafas lega, saat ini dia tak lagi merasa ketakutan, apalagi dengan kitab yang berada di tangannya, dia sangat yakin, itu akan berguna untuknya dalam petualangannya mencari calon permaisuri tuannya.

Perlahan Liu Changyi kembali membaringkan tubuhnya, dia harus beristirahat dengan sangat baik, karena esok hari, pelatihan berat akan kembali dia jalani, demi untuk membuatnya semakin kuat.

Meskipun ranah kultivasi yang dia miliki tidaklah setinggi sang tuan, namun sebagai orang kepercayaan, mutlak baginya memiliki kemampuan yang mumpuni, agar tidak mempermalukan jungjungannya.

Hari berganti dengan sangat cepat, saat ini bulan telah tersingkir, sinar surya langsung menunjukkan cahayanya. Liu Changyi telah bersiap dengan hanfu hitam di depan paviliun besar yang selama ini di tempatnya, pemuda itu terlihat duduk sambil membuka halaman demi halaman kitab yang baru saja diterimanya.

Dia mencoba untuk mentransferkan seluruh ilmu yang terkandung di dalam Kitab itu ke dalam memori otaknya, tak lama kemudian terlihat Liu Changyi duduk dengan posisi lotus, dia mencoba untuk mencari pencerahan atas ilmu baru yang didapatnya.

Satu batang dupa terlewati, namun pria itu belum kunjung membuka matanya. Dia masih berkutat dengan pengetahuan baru di dalam alam bawah sadarnya.

Dua batang dupa terlewati, keringat terlihat mulai bercucur dari tubuh pria itu, saat ini dahinya sedikit berkerut, seolah dia mengalami kesulitan dalam mencerna pengetahuan baru yang didapatnya.

Tiga batang dupa...

Empat batang dupa...

Akhirnya setelah waktu berlalu dengan begitu lama, dalam hitungan 5 batang dupa, tubuh Liu Changyi terlihat bergetar, wajahnya semakin cerah, sepertinya saat ini dia mulai bisa menyerap semua pengetahuan yang didapatnya dari kitab yang baru saja dia miliki.

Blar...

Tiba-tiba saja Liu Changyi mengalami lonjakan kekuatan yang sangat besar, tubuhnya bersinar keperakan, disertai seluruh tubuhnya yang saat ini mulai terangkat ke atas hingga melayang di udara.

Dia masih berada dalam posisi seperti semula, tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya. Para prajurit dan juga pelayan yang melihat peningkatan kekuatan yang begitu dahsyat dan juga sangat cepat terlihat melongo, mereka tak pernah menyangka jika ternyata Liu Changyi akan mencapai ranah tertinggi dalam pelatihan energinya, dia bahkan kini tiga langkah di bawah kekuatan raja iblis Xuan Ye.

Perlahan-lahan mata pria itu pun terbuka, kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tak lama dia pun turun dan kembali menjejakkan kakinya di atas tanah.

Sebuah seringaian tipis tersungging dari bibirnya, terlihat sebuah gumaman yang tak mampu didengar oleh para pelayan dan juga prajurit yang ada.

"Alam menengah, tunggu aku datang!"

Wush...