NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pengantin Pengganti Tuan Brian

Terpaksa Menjadi Pengantin Pengganti Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:671.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: acih Ningsih

"Pokonya kau harus menggantikan Kakakmu menikah dengan Tuan Brian."

Itulah keputusan final dari Handoko, yang harus Mikha patuhi tanpa bisa menolak, karena Handoko mengungkit bakti seorang anak. Tanpa Handoko sadari jika Mikha memiliki impiannya sendiri tentang pernikahannya.



Dan bakti itulah yang membawa Mikha pada sebuah pernikahan paksa dengan Brian, seorang pria berusia 35 tahun yang juga menyandang status duda beranak 1. Karena Raline Kakaknya, menghilang tepat di hari pernikahannya dengan Brian.


Sikap Brian yang temperamental dan sangat oper protektif pada Putri semata wayangnya, sangat berbanding terbalik dengan Mikha yang ceroboh dan bertidak sesuka hatinya.

Tidak mudah bagi Mikha, menjadi istri pengganti, sekaligus ibu sambung untuk putri Brian,
membuat Mikha tertekan, ia juga kerap kali adu mulut dan otot dengan Brian yang selalu menyalahkan jika terjadi sesuatu pada Putrinya.



Minta dukungannya ya 🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belle Terluka

Selamat! Membaca 🤗

Mikha kembali menarik tangannya, Ia takut dan tidak mau mengambil resiko dengan menyentuh Belle.

"Astaga! Nona Belle kenapa!"

Beberapa pelayan berhambur mendekat.

"Nona Belle terluka! Apa yang harus kita lakukan?"tanya salah seorang pelayan yang panik.

"Kita harus segera mengobatinya!"

"Aku akan panggil dokter, kalian jaga Nona Belle."

Satu diantara tiga pelayan wanita itu berlari cepat meraih telepon dan menghubungi Dokter keluarga Brian.

Mikha yang masih mematung memperhatikan semua orang yang ada di sana, dan tidak ada satupun dari mereka yang berani menyentuh Belle. Mereka terlalu patuh dengan Brian yang menerapkan peraturan gila yang tidak masuk akal.

Belle meringis kesakitan, tapi tidak ada yang menghiraukan ringgisan anak itu karena semuanya sibuk dan panik. Bukan panik karena khawatir dengan anak itu, tapi mereka panik takut dihukum oleh Brian karena anak itu terluka.

***

"Kenapa Dokter Rion lama sekali!"

"Aku tidak tau!"

"Apa kau sudah coba menghubunginya lagi?"

"Sudah! tapi Dokter Rion tidak menjawab teleponnya."

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Apa kita hubungan Tuan Rayan saja?"

"Itu sama saja dengan bunuh diri!"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

Suara perdebatan dari pelayan dan penjaga rumah Brian menghiasi gendang telinga Mikha, karena Dokter yang mereka telepon tidak kunjung datang padahal ini sudah 20 menit.

Dan selama 20 menit itulah Belle masih terduduk di lantai dengan luka di telunjuknya, luka itu tidak terlalu dalam namun untuk anak seusia Belle tentu akan teramat sakit, di tambah lagi tidak ada orang yang memeluk atau membantu Gadis kecil itu.

Mikha yang sudah tidak tahan, mengambil keputusannya sendiri. Ia sudah tidak perduli jika Brian kembali marah dan menghukumnya.

"Cepat ambilkan kotak obat."Kata Mikha seraya mengangkat Belle dan mendudukkannya di kursi.

"Nona apa yang anda lakukan?"Panik pelayan.

"Apalagi! tentu saja ingin mengobati anak ini."

"Jangan Nona!"

"Jangan! Lalu apa kalian akan terus membiarkan anak ini kesakitan tanpa melakukan pertolongannya pertama?"sentak Mikha yang sudah merasa sangat emosi.

"Tuan Brian akan marah! Tunggulah sebentar Dokter Rion akan segera datang."

"Aku tidak perduli jika si gila itu marah!"

"Tapi Nona!"

"Sudah capat! Ambilkan kotak obatnya."

"Baik Nona, saya akan ambilkan."

Satu pelayan wanita memberanikan diri untuk mengambil kotak obat yang diminta Mikha, padahal beberapa pelayan di sana enggan menuruti permintaan Mikha, karena mereka takut akan menyebabkan masalah untuk diri mereka sendiri.

"Luri! Apa kau yakin ingin mengambil kotak obat, kau tidak takut dengan Tuan Brian!"Tanya rekannya dengan mencegah tangan pelayan yang bernama Luri.

"Sama seperti Nona Mikha, aku lebih takut terjadi sesuatu pada Nona Belle daripada dihukum oleh Tuan Brian."

Luri berlari menuju tempat dimana Kota obat di simpan.

✨✨✨✨

"Terima kasih Tante!"ujar Belle, setelah Mikha selesai mengobati luka di telunjuknya.

"Lain kali berhati-hatilah, jangan menyentuh Benda tajam dan berbahaya." Sahut Mikha, dengan nada ketus dan Tampa senyum sedikitpun.

Tapi biarpun begitu, Belle tetap merasa senang karena akhirnya Mikha bersedia berbicara dan mengobati lukanya.

"Ini sudah tidak sakit kok Tante. Tante hebat seperti Dokter Om Rion!"

Tap..

Tap.

Tap.

Suara langkah yang terburu-buru hadir dari Dokter yang 50 menit lalu dihubungi.

"Ada kecelakaan di jalan, dan mengakibatkan saya terjebak macet,"Ujar Rion dengan nafas memburu, memberi penjelasan mengapa ia sampai terlambat.

Semua menatap kehadiran Dokter Rion, begitupun juga dengan Dokter muda yang menjadi Dokter keluarga Brian sejak 5 tahun yang lalu itu.

Mereka menatap Dokter Rion dengan tatapan sedih dan mengiba, seolah menandakan rasa putus asa, karena kehadiran Dokter yang terlambat.

"Ada apa! Kenapa ekspresi kalian seperti ini! di mana Belle?"tanya Dokter Rion, yang juga merasa khawatir.

"Aku di sini Om Dokter!"seru Belle yang tengah duduk di sofa.

Rion berlari kecil mendekati anak itu, ia harus segera melakukan pemeriksaan dan memastikan jika putri kesayangan Brian baik-baik saja.

Namun Rion sedikit terkejut ketika melihat tangan Belle sudah dibalut perubahan kecil.

"Siapa yang melakukan ini?"tanya Rion.

Belle melirik ke arah Mikha yang duduk di depannya, dan lirikan itu pun diikuti oleh Rion.

Rion yang sejak tadi tidak menyadari kehadiran Mikha sedikit terkejut dengan sosok wanita asing yang duduk di sofa ruang keluarga rumah Brian.

"Siapa dia?"

Mikha hanya diam, sepertinya ia enggan untuk memperkenalkan diri, melihat Rion yang sepertinya sama dengan Brian.

"Beliau Nona Mikha, istri Tuan Brian."Sahut Luri, memperkenalkan sang Nyonya.

"Istri Brian!"

Rion sedikit bingung, karena yang ia tahu calon istri Brian adalah Raline tapi kenapa sekarang yang menjadi istrinya Mikha!

"Ah tidak perduli siapapun istri Brian, yang terpenting sekarang aku harus memastikan jika Princess baik-baik saja. Jangan sampai si tempramen itu mengamuk."

Dokter Rion kembali melakukan pemeriksaan di tangan, kaki, kepala dan wajah Belle, padahal yang terluka telunjuknya, tapi Rion memeriksanya dengan sangat teliti sampai kebagian yang tidak ada hubungannya.

Setelah beberapa menit, Rion menghembuskan nafas lega karena ia bisa memastikan jika luka hanya ada di telunjuk Belle dan itu tidak serius, dalam hitungan hari akan segera sembuh seperti sedia kala.

"Terima kasih karena sudah melakukan pertolongan pertama untuk Belle,"ucap Rion pada Mikha.

Mikha hanya mengangguk dan tersenyum.

"Jangan Om, jangan di buka perbannya!"tolak Belle ketika Rion ingin membuka dan mengganti perban yang melingkar di tangan Belle, karena Mikha memasangnya dengan terburu-buru karena panik, membuat perban itu tidak di posisi yang benar.

"Om harus mengganti dan membetulkan perban ini."

"Tidak, Om. Biar begini saja, aku suka perbannya."

"Baiklah! tapi besok kau harus sudah membuka perbannya dan Om akan kembali memeriksanya."

"Baik Om!"

Sahut Belle dengan penuh semangat, wajah anak itu nampak sangat bahagia padahal tangannya terluka, membuat Rion bingung dengan tingkah Belle yang aneh. Tapi kebingungan Rion terbayar ketika ia menyadari sesuatu, jika Belle seperti itu karena Mikha. Anak itu tidak mau mengganti perban karena perban sebelumnya dipasang oleh Mikha.

Setelah beberapa menit, Luri mengantar Belle masuk ke dalam kamarnya, dan Dokter Rion berpamitan untuk kembali.

Ia yang akan menjelaskan sendiri pada Brian tentang kondisi putrinya jika baik-baik saja, karena lelaki itu hanya akan mendengarkan penjelasan dari Dokter Rion jika menyangkut kesehatan Belle daripada mendengarkan para pelayan di Rumah.

Sebelum pergi, Dokter Rion memberikan sebuah kertas pada Mikha, dan kertas itu adalah kartu pengenal!

Mikha yang bingung untuk apa Dokter Rion memberikannya kartu pengenal berniat menolak, tapi karena Dokter Rion memaksa akhirnya Mikha pun menerima.

"Siapa tahu kau memerlukan bantuan atau yang lainnya, jadi simpan ini." Itulah yang dikatakan Dokter Rion, yang membuat Mikha akhirnya menerima kartu pengenal dari Dokter.

Bersambung..

✨✨✨

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🤗

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

1
Orin Qiandra
biasa laki² sprti Brian,ujung²x jth cinta
Melisa Lisa
Kecewa
Tina Martina
knp cerita ini tidak d lanjutkan thor
Nuroden Lina
hahaha..lucu
Nuroden Lina
asyik thor..terus ada pistolnya
Nuroden Lina
Luar biasa
Nuroden Lina
setiap bab ceritanya terlalu pendek
Tina Martina
Akhirnya up jg thor
Mama Jihan
huuuu ternyata ada kejutan buat pembaca y kak Author 🤭🤗👍
Mama Jihan
istri Solehah dari mana 🤔🤭
Q ikut geram ada ibu seperti itu 🥺😔
sweetpurple
Luar biasa
Tina Martina
akhirnya up jg setelah sekian lama menanti
Tina Martina
kapan up lg thor
Noor shakinah Mohd nor
up
nnadya63 bintang
Luar biasa
Jin Jan
benar benar ayah yg egois dn keluarga setan
Sri Mulyani
Luar biasa
Achi: Terima kasih untuk bintang 5 nya ❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Mama Jihan
dasar ibu & anak itu bermuka dua 🤭
Achi: Betul. Sama-sama nyebelin juga 😁
total 1 replies
Niwayan Padmini
senjata makan tuan,,
Achi: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Tina Martina
JD penasaran siapa yg d pilih SM Rayan sena ataukah tika,!!
Achi: Kira-kira siapa ya? 🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!