NovelToon NovelToon
Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Silvya karena kematian saudara kembarnya memutuskan bergabung dalam organisasi mafia saat berumur 17 tahun. kemampuannya dalam ilmu beladiri menjadikannya Ratu Mafia yang disegani. Ia tidak segan-segan menghabisi musuhnya saat itu juga.
karena sebuah penghianat dalam organisasinya menyebabkan dia mengalami kecelakaan tragis yang hampir meregang nyawanya.
Dokter Dika, niatnya menolong malah harus menikahi orang yang ditolongnya karena digrebek warga.
Bagaimana Silvya membongkar penghianatan dalam Wild Eagle dan menemukan dalang dibalik kematian saudaranya?
Bagaimana pernikahan Dokter Dika dan Silvya akan berjalan dan bagaimana reaksi dokter yang terkenal dingin itu saat mengetahui wanita yang dinikahinya itu adalah Ratu Mafia yang disegani?

Ikuti kisahnya, bukan plagiat jika ada kesamaan nama tokoh itu bukan kesengajaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. Tempat Persembunyian

Geoff, Ian, Drake, dan Jeff tengah berkumpul di sebuah tempat yang tidak ada yang tahu dimana itu selain mereka berempat dan Silvya tentunya.

Itu adalah sebuah tempat persembunyian mereka jika ada keadaan darurat seperti sekarang ini. Dna dari situlah nanti mereka akan mengontrol segala hal mengenai Wild Eagle.

"Bagaimana Ian keadaan perusahaan?" Tanya Geoff. Mereka sedang duduk melingkar membahas beberapa hal kedepannya.

"Semua aman terkendali Ge, sekarang sudah mereka sudah tidak terlalu rewel menanyakan dimana Silvya berada. Cuman…" Ian menggantungkan kalimatnya membuat ketiga saudaranya penasaran.

"Cuman kemarin Daddy Harold bertanya lagi dimana keberadaan Silvya, aku hanya bisa mengatakan Silvya berada di Cina setelah sepulangnya dari Itali."

"Tidak apa, begitu juga sudah bagus." Ucap Geoff.

"Ge apa kau tidak merasa Aneh kenapa Q tidak juga menghubungi kita." Kini giliran Drake yang bertanya.

Geoff terdiam, ia merasa ini memang sedikit aneh. Silvya seakan  sengaja tidak menghubungi mereka. 

"Drake, apakah kau tidak menemukan sinyal Q meskipun itu kabur?" Tanya Jeff.

Drake hanya bisa menggeleng. Ia sama sekali memang tidak bisa memindai chip yang ada ditubuh Silvya. Sempat Drake berpikir kalau chip itu rusak, namun itu hal yang mustahil. Jadi kemungkinan terbesarnya chip itu berhasil dikeluarkan dari tubuh Silvya.

Mereka kembali terdiam, mencoba menganalisa apa yang sedang terjadi. Dari penyerangan tiba tiba Silvya malam itu hingga penyerangan oleh Tiger Fangs ke markas Wild Eagle.

"Ge, aku rasa ini tidaklah sederhana. Aku yakin ada pengkhianat di tubuh Wild Eagle. Beruntung kemarin kita semua tidak ada ditempat lebih tepatnya kita berhasil mendapatkan sinyal bahaya segera. Meskipun si tua Albern itu tampak bodoh namun jika saat Tiger Fangs menyerang kita berada disana pasti kita semua akan bisa menjadi tawanannya." Jeff menyimpulkna.

"Kau benar Jeff, ada orang di tubuh Wild Eagle menjadi seorang yang berkhianat. Sungguh jika aku menemukan orang itu maka akan ku habisi dia dengan cara yang tidak pernah ia bayangkan."

Geoff berucap tajam, matanya memancarkan kemarahan yang luar biasa. Pertama Silvya gadis yang sudah dianggap layaknya adik kandung itu dicelakai hingga kini tidak tahu keberadaannya. Dan yang kedua adalah Wild Eagle dimana ia menganggap Wild Eagle sebagai rumahnya tiba tiba dihancurkan. Geoff mengepalkan tangannya kuat menyalurkan rasa marahnya.

Sedangkan seseorang di sana tengah menatap langit langit menerawangkan pikirannya, "Q mengapa kamu tidak mengizinkanku memberitahu mereka kalau kau menghubungiku. Maafkan aku saudara saudaraku, aku tidak bisa memberitahu kalian jika kemarin Q menghubungiku. Aku yakin Q punya pertimbangan sendiri, atau Q sudah mengetahui siapa pengkhianatnya. Q aku harap kau baik baik saja."

🍀🍀🍀

Hari ini Dika mengakhiri praktek kliniknya lebih awal. Ia meminta Tio untuk memasang tanda TUTUP di pintu gerbang dna depan klinik miliknya padahal jam baru menunjukkan pukul 5 sore.

"Kita akan tutup lebih awal Dok?" Tanya Risa dan Dika hanya menjawab dengan anggukan. Risa sendiri sudah paham bagaimana sikap datar dan dingin bos dokternya itu.

"Baiklah kalau begitu kami bertiga izin pamit Dok." 

"Baiklah terimakasih untuk hari ini."

Ketiganya mengangguk lalu membungkuk dna keluar dari klinik tersebut.

"Sa… emang dokter Dika emang begitu ya irit bicara." Tio yang baru bergabung akhirnya bertanya juga.

"Iya, emang gitu. Dokter Dika itu banyak bicara kalau sama pasien." Jawab Risa.

"Pertama bekerja dengan dokter Dika kupikir dia itu marah atau aku melakukan kesalahan apa karena dia itu dingin dan datar gitu tapi setelah lama lama tau juga memang sifatnya begitu." Imbuh Nia.

Tio pun sekarang paham, rasa penasarannya pun terpecahkan. Bos dokternya itu memang sikapnya dingin dan datar tapi sebenarnya baik.

Kembali ke rumah Dika. Setelah selesai praktek Dika kembali ke kamar miliknya dan membersihkan tubuhnya. Ia pun lalu kembali turun ke lantai bawah.

Tok tok tok…

"Vya, kamu sudah bisa keluar."

Di dalam kamar Silvyq yang tengah mengecek beberapa senjata miliknya terkejut mendengar suara Dika. "Sudah boleh keluar? Memangnya sudah selesai." Silvya bermonolog.

Silvya menyimpan kembali semua senjatanya ke tempat yang menurutnya aman. Lalu dia pun keluar dari kamarnya.

Ceklek…

Silvya membuka pintu dan menyembulkan kepalanya keluar, matanya melihat sekeliling dan menemukan sosok Dika yang tengah duduk di sofa sambil menonton televisi.

Silvya pun berjalan keluar kamar, mengambil jus buah dari dapur dan menyajikannya untuk Dika.

"Diminum Dok."

"Makasih Vy, panggil Dika saja."

Dika menerima jus buah pemberian Silvya. Selama tinggal di rumah Dika, ia mulai paham dengan apa yang disuka dan tidak disuka oleh sang dokter. Dika tidak pernah sama sekali minum kopi. Dika lebih banyak minum air putih dan jus buah. Jika malam Dika pasti meminum susu hangat. 

" Apa ada yang mau dibicarakan?"

" Apa kamu akan tinggal di sini terus. Maaf bukannya ngusir. Kamu kan katanya CEO ya. Apa para karyawanmu itu mencarimu, terlebih para rekan bisnismu?"

Silvya terdiam mendengar pertanyaan Dika. Silvya belum boleh kembali ke LT ataupun ke Wild Eagle. Dia harus terus berada di rumah Dika paling tidak untuk beberapa minggu lagi.

"Apakah kau mau mengusirku."

Alih alih menjawab pertanyaan Silvya malah kembali bertanya.

"Bukan maksudku untuk mengusirmu. Hanya saja aku takut akan jadi fitnah. Aku masih single begitu juga kamu. Aku khawatir warga berpikir yang bukan bukan. Mungkin saat ini tidak ketahuan tapi kita tidak pernah tahu kedepannya."

Baru kali ini Silvya mendengar perkataan Dika yang begitu panjang. Biasanya Dika hanya menjawab dan bertanya seperlunya.

" Bilang saja aku pembantumu. Please ijinkan aku tinggal sedikit lebih lama. Ada sesuatu yang harus aku pastikan. Maka dari itu aku harus tetap di sini."

"Baiklah, terserah kau saja."

Dika beranjak dari duduknya menuju ke kamar. Sebentar lagi waktu masuk magrib, ia akan menjalankan kewajibannya fi kamar saja tidak ke masjid. Sedangkan Silvya ia kembali ke kamarnya mencoba menghubungi orang yang kemarin ia hubungi.

"Halo.."

"Halo Q, gimana kabarmu. Kamu ok kan?"

"Iya aku oke, gimana Ian. Apakah semua masih aman. Perusahaan bagaimana?"

"Sejauh ini aman Q tidak ada kendala yang berarti. Kami masih di tempat persembunyian yang hanya kita berlima yang tahu."

"Bagus."

" Q kapan kau akan kembali. Apakah kau sudah tau siapa pengkhianat itu?"

"Tunggulah sebentar, aku masih menyelidikinya melalui bantuan MR. Sun. Memang agak sedikit lama karena tidak mudah membobol keamanannya. Tampaknya dia sangat berhati hati maka aku juga tidak boleh gegabah."

"Baiklah Q berhati-hatilah. Apakah aku tetap tidak boleh memberitahu mereka tentangmu yang menghubungiku?"

"Tidak jangan katakan apapun. Ikuti dulu alur."

"Baiklah."

Silvya menutup teleponnya. Sedangkan di seberang sana Ian sungguh merasa bingung. Tapi ia mempercayakan semuanya kepada Silvya. Ia percaya Silvya pasti tahu apa yang sedang diperbuatnya.

TBC

1
Kamsia
y rodrigez dan psti mau di celakai dua" secara udh dari dulu dendam nya
R
Luar biasa
Doike Sia
Lumayan
Doike Sia
Biasa
Nurlaelawati
Luar biasa
Ari Ani
keren Thor ceritanya👍👍👍
Ari Ani
🤣🤣🤣
Sumar Sutinah
Luar biasa
Kios Flio
mantappppp....
Neng Diah
bagus banget alurnya
Neng Diah
suka banget sama karyanya kak, masyaallah tabarakallah seru kalii lah pokoknya
Ilham Tanjung
Kecewa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
DIKA DWILAGA .SILVIAYA LAGFORD.DIKA ANAK ARYO DAN SEKAR
Dahniar
Luar biasa
Diah Susanti
sepupu aq umur awal 20an.dan keponakan pertamanya lebih tua sekitar 12 tahunan, bahkan mereka kembar👭. ini nyata/Grin//Grin//Grin/
Diah Susanti
membatin dengan 4 bahasa yaitu Indonesia, Sunda, Jawa, Inggris
Diah Susanti
kota j. jakarta, jogja, jepara, jember apalagi ya🤔🤔🤔
Ariel albaihaqi
pernah baca yg kayak gini
teo pa ya
Yunice Janis
Luar biasa
Nelson Peter
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!