Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 ~ Sedih ~
Rebecca sangat ketakutan melihat kemarahan di wajah Carles saat dia memakai kemejanya,dia tidak mungkin memakai pakaian yang begitu menjijikkan baginya,akhirnya dia memutuskan untuk memakai kemeja Carles dan dia tidak menyangka jika pria itu sampai begitu marahnya.
"Lepaskan bajuku,dasar perempuan munafik,untuk apa kamu malu memakai pakaian itu di hadapanku, sementara selama ini kamu memamerkan tubuhmu kepada setiap pria di luar sana."Carles mendekati Rebecca lalu menarik kasar pakaian itu dari tubuh Rebecca.Dengan sisa kekuatan yang ada rebecca berusaha mempertahankan pakaian itu tetap menutup tubuhnya.Karena semakin emosi akhirnya carles menampar wajah Rebecca lalu menarik rambutnya dengan kasar,Rebecca sangat kaget dan ketakutan,dia tidak menyangka pria itu memiliki sikap tempramental yang luar kasar.
"Plak....Jangan coba-coba untuk melawanku,atau aku akan membuat hidup bagai di neraka setiap harinya,aku sangat muak denganmu."Karena sudah sangat lelah dan ketakutan, akhirnya Rebecca pasrah saat Carles memaksanya untuk membuka bajunya.
Carles menelan saliva nya saat melihat tubuh mulus Rebecca yang hannya memakai bra,dia benar-benar tidak menyangka jika Rebecca memiliki tubuh semulus itu apalagi dadanya yang begitu menggoda.
"Tuan,pinjamkan aku ponselmu!" Carles tersadar saat mendengar suara Rebecca,dia kaget lalu segera membuang wajahnya ke samping agar dia tidak melihat tubuh Rebecca lagi.Karena masih salah tingkah Carles merogoh kantongnya lalu memberikan ponselnya kepada Rebecca.Setelah menerima ponsel dari Carles Rebecca mencari nomor Leon,lalu mengirim pesan kepada sistem itu,tidak lupa langsung menghapusnya karena dia tidak ingin pria itu melihat pesannya.
Drtttt....drrtttt
Leon yang masih sibuk di ruangannya mengambil ponsel dari kantongnya bajunya,dia mengerutkan keningnya saat membaca pesan yang dikirim oleh Rebecca kepadanya.
"Hebat juga nyonya muda,secepat itu dia menaklukkan tuan carles,bahkan dia mampu meminjam ponsel ke pada tuan Carles." Ucap Leon,dia langsung keluar dari ruangan dan mencari toko yang sekiranya tidak jauh dari dekat kantornya.
Setelah mendapat beberapa kaos oblong pesanan Rebecca,Leon segera berangkat menuju hotel tempat tuannya menginap selama seminggu,Carles menolak hadiah pernikahan yang diberikan oleh ibunya untuk keliling benua Eropa,dia merasa tidak ada yang spesial dalam pernikahannya itu,makanya dia hannya meminta untuk istirahat seminggu di dalam hotel.
Mendengar bunyi pintu Carles segera bergegas membuka pintu,dia cukup kaget atas kehadiran asistennya di dalam kamar,padahal sebelumnya dia tidak mengundang pria itu untuk datang menemuinya.
"Ada apa kamu kesini?" Tanya Carles dengan wajah datar seperti biasa,sedikit pun tidak ada kebahagian di wajah pria itu.
"Maaf tuan,aku hannya mengantar pesanan ini."Ucap Leon dan sambil menyerahkan paper back.
"Apa ini?"
"Beberapa kaos oblong tuan,ini pesanan nyonya Eva."
"Cih....Si munafik itu meminjam ponsel kepadaku hannya untuk memesan ini untukmu,dia berpura-pura polos di hadapanku,bahkan dia memakai selimut sampai saat ini karena takut aku melihat tubuh sampah nya itu....Menjijikkan." Sungut Carles lalu melempar paper back tepat mengenai kepala Rebecca.
Leon hannya bisa tersenyum melihat Carles yang tidak menyadari perbedaan antara Eva dan wanita itu,
"Tuan,bisakah aku bicara sebentar dengan nyonya?
"Silahkan,masuklah kamu kedalam,mungkin dia akan memamerkan tubuhnya itu untukmu,kebetulan aku ingin menghirup udara di luar." Ucap Carles lalu keluar dari ruangannya meninggalkan Leon yang masih berdiri di depan pintu.Leon memandangi tubuh tuannya sampai dia memasuki pintu lift,Leon tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Hahaha,tuan...tuan masak anda tidak bisa membedakan wanita ini dengan nyoya Eva,sedangkan aku saja pada pandangan pertama sudah tau jika wanita ini bukanlah Eva yang asli.Nyonya....Nyonya..bisakah kita berbicara sebentar?" Rebecca sangat kaget mendengar suara Leon,dia belum pernah berbicara dengan pria itu,dan dia takut jika dia melakukan kesalahan.
"Si_si..silahkan tuan,aku sudah selesai." Jawab Rebecca,dia selalu gugup jika ada orang baru yang ingin berbicara kepadanya karena harus banyak dia sembunyikan dari keluarga kaya itu.
Leon masuk kedalam kamar,sekali pandangan saja Leon sudah bisa melihat perbedaan yang begitu banyak antara Eva dan wanita yang ada di hadapannya.
"Siapa nama mu?"
"Eva tuan."
"Aku tau kamu bukan Eva,kamu tidak perlu membohongi aku,karena aku tau kalau Eva sedang di luar negri,keluarga Bram mencoba untuk menipu keluarga Anderson dengan mengirim mu menikah kepada tuan Carles,sementara nona Eva sedang berada di luar negri karena dia hamil anak pria lain." Bagai di sambar petir di siang hari Rebecca mendengar penuturan pria itu,Rebecca sangat kaget ternyata rahasianya sudah diketahui oleh asisten suaminya.
"Tuan...Maafkan aku,aku terpaksa melakukan ini karena aku membutuhkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan nenekku.Sekali lagi aku minta maaf tuan aku mohon jangan laporkan aku ke polisi." Leon cukup kaget melihat reaksi Rebecca,Leon sangat yakin jika Rebecca adalah wanita yang baik dan harapannya memang seperti itu.
"Siapa nama mu kamu belum menjawab pertanyaan ku." Ucap Leon,bahkan untuk saat ini dia bersyukur karena Rebecca bisa mendampingi Leon dia sangat berharap suatu saat tuannya yang sombong bisa jatuh hati kepada wanita polos yang ada di hadapannya saat ini.
"Rebecca tuan."
"Aku tidak akan melaporkan mu,hannya satu permintaanku kepadamu,kamu harus sabar menghadapi sikap tuan Carles,dia memang keras kepala,kasar dan sombong,tetapi dia memiliki sikap yang lemah lembut."Leon memberi sedikit nasihat,kepada Rebecca berharap wanita itu kuat menghadapi sikap Carles yang tidak menentu.
Setelah selesai berbicara Leon meninggalkan kamar hotel,dia kembali menemui Carles yang berada di lantai bawah,dia terlihat santai di sana memandangi orang-orang yang lewat di hadakannya.
"Apa saja yang kamu bicarakan dengan wanita munafik itu?" Leon tersenyum mendengar ucapan Carles,
"Tidak ada tuan,aku hannya melihat nyonya Eva sepertinya sangat berubah,bahkan tadi aku sempat mengira kalau dia bukan nyonya Eva,tetapi dia hanya orang yang sekilas begitu mirip dengan nyonya Eva,apakah tuan tidak curiga kepadanya?" Leon sengaja memancing Carles dia ingin melihat reaksi dari tuannya,dan sayangnya Leon kecewa karena Carles ternyata tidak peduli sama sekali.
"Dia mau Eva,mau siapa pun itu,dimataku dia hannya wanita hina yang ingin menumpang kepada ku,dia berharap setelah menjadi nyonya anderson dia mengira hidupnya akan bahagia,dia belum tau kalau aku itu pria begitu kejam,aku akan membuatnya hidup seperti di neraka setiap harinya."
*** Bersambung***