Dendam Istri Yang Tak Dianggap

Sehancur apapun kamu, ingat dunia akan selalu tetap berputar pada porosnya. Jadi, jangan pernah menyerah dengan keadaan dan harus tetap semangat. Dengan atau tanpanya, kamu harus tetap hidup bagaimanapun hancurnya kamu.

Segala sesuatu yang baik, akan datang disaat terbaiknya. Persis waktunya. Tidak datang lebih cepat, pun tidak lebih lambat. Maka itulah kenapa rasa sabar itu harus disertai dengan keyakinan.

Kita bisa mengatasi patah hati, tapi penyesalan lah yang membuat sakit hati semakin menyakitkan.

Satu minggu sudah berlalu semenjak acara makan malam itu, dan kini Kevin mengajak Alya ke perusahaannya yang diluar kota.

Didepan bangunan berlantai, mobil yang dikendarai oleh Kevin dan Alya sudah berjejer rapi diparkiran. Kevin merasa enggan turun dari mobilnya karena sedikit menyesali perkataannya minggu lalu yang mengajak Alya bekerjasama namun itu malah dijadikan Alya sebagai jalan untuk balas dendam, Kevin mengajaknya bekerjasama hanya agar Alya bisa menunjukkan bahwa dirinya bukanlah wanita lemah yang bisa ditindas seenaknya, namun ajakan Kevin itu digunakan Alya sebagai jalan balas dendamnya.

"Sudahlah lupakan saja tawaranku yang mengajakmu menjadi brand ambassador di perusahaanku, Alya"

"Kita sudah sepakat, aku akan bergabung diperusahan mu"

"Iya, tapi tidak seperti itu maksud ku. Aku hanya ingin kau menunjukkan bahwa kau bukan wanita lemah"

"Kenapa? apa aku harus melupakan perbuatan mereka? apa aku harus diam setelah apa yang mereka perbuat padaku? apa aku tidak boleh membalas mereka yang sudah tega membuangku? iya, begitu maksudmu Kevin"

"Dengarkan aku Alya, jangan membuang waktumu untuk membenci dan membalas dendam. Setiap orang yang menyakiti pasti akan mendapatkan karmanya sendiri. Jadi pergunakan saja sebaiknya hidupmu untuk hal-hal yang berguna yang terbaik untuk dirimu sendiri"

"Terlambat! apa kau lupa aku sudah menandatangani kontrak menjadi brand ambassador diperusahan mu selama 1 tahun."

Kevin terdiam deru nafas panjang terhembus kan dan ia sudah tidak bisa berkata-kata lagi, ternyata wanita yang ditemukannya dijalan 6 bulan lalu memiliki sisi lain yang timbul akibat keterpurukan dan kesakitan yang dirasakannya.

"Terserah kau saja Alya tapi ingat! kamu bebas memilih, tapi kamu tidak bisa lepas dari konsukuensi pilihanmu"

Alya tersenyum, ia sudah siap dengan semua resiko yang akan terjadi dengan keputusannya. Yang ia inginkan sekarang hanyalah membalas dan membuat orang-orang yang sudah tega membuangnya merasakan hal yang sama dengannya.

"Yah aku tau, dan aku sudah siap dengan apapun resikonya nanti"

"Heh, kau ternyata keras kepala juga rupanya."

"Yah, terkadang kita harus keras kepala agar terlihat kuat"

"Oh ya? aku baru tau itu"

"Apa kau masih betah didalam mobil, aku sudah tidak sabar masuk kedalam gedung itu dan memperkenalkan diriku" Alya tersenyum sinis pada pria yang duduk disampingnya yang terus menatapnya lekat.

"Aku jadi takut, setelah ini kau malah menjadi wanita yang angkuh" Kevin bergidik ngeri membayangkan hal itu.

"Mungkin lebih baik begitu Kevin, sudah ayo cepat bawa aku kedalam sana dan perkenalkan aku pada semua karyawan mu" Alya keluar terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk Kevin dan menarik tangan pria itu untuk segera keluar dari mobilnya.

•

•

•

Didalam perusahaan nya, Kevin memperkenalkan Alya sebagai brand ambassador salah satu produk nya yang akan launching.

Tak sulit bagi Alya menarik perhatian para karyawan disana, hanya dengan tersenyum ia mampu memikat siapa saja yang memandangnya. perubahan Alya yang sangat drastis membuatnya lebih percaya diri, ia tak akan bersembunyi lagi dibalik pundak paruh baya yang menggantikan posisi papanya ketika mendapat cemoohan dari orang-orang yang menghinanya.

Keterpurukan bisa membuatmu memiliki dorongan semangat baru. ketika kamu terpuruk, maka semangat juga pasti akan jatuh. itulah mengapa, perlu asupan dan dorongan motivasi agar semangat dalam diri bangkit kembali.

Bangun dan bangkitlah kembali sampai anak domba menjadi singa.

Bukan bagaimana kamu terjatuh, tapi bagaimana kamu terbangun.

Jangan menyerah jika impianmu belum terwujud. Dengan semangat, percaya, dan diiringi dengan doa, semua yang tidak mungkin akan bisa menjadi mungkin.

Sadarlah bahwa Tuhan mengujimu karena DIA percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Bangkitlah, hidup tak akan menunggumu.

Jangan pernah bersedih dengan apa yang pernah terjadi. Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada esok hari.

Karena kemenangan sejati bukanlah karena kamu tidak pernah kalah, namun karena kamu sanggup bangkit kembali setiap kali kamu jatuh.

"Bagaimana perasaan mu sekarang?" diatas kursi kebesarannya Kevin duduk dan mengetuk-ngetuk meja dengan jari jemarinya, menatap punggung wanita yang beberapa bulan lalu ia tolong membelakanginya sedang memandang bangunan-bangunan yang berseberangan dengan bangunan tempatnya berdiri sekarang.

"Tidak perlu kau tanyakan lagi, seharusnya kau sudah tau" Alya menjawab tanpa membalikkan badannya melihat seseorang yang menatapnya dengan sendu.

Satu satunya hal yang pasti akan terjadi dalam hidup adalah perubahan, perubahan bisa saja membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik, namun bisa pula sebaliknya. Itulah mengapa, kita harus selalu bersiap karena perubahan bisa terjadi kapan saja. Namun kita tidak bisa melawannya dengan menghindarinya, tapi dengan bisa beradaptasi dengannya lah salah satu caranya.

"Hanya orang yang paling bijaksana dan yang paling bodoh yang tidak pernah berubah" Kevin beranjak dari kursi kebesarannya lalu berpindah pada sofa yang senada dengan mejanya yang terletak di sudut ruangan itu.

"Jika kita tidak berubah, kita tidak akan tumbuh. Jika kita tidak tumbuh, maka kita tidak akan benar-benar hidup" Alya memalingkan tatapannya dari gedung berlantai diseberang sana pada lelaki yang tengah duduk santainya terus menatapnya seakan menyindir dirinya.

"Tidak ada yang begitu menyakitkan bagi pikiran manusia selain perubahan yang tiba-tiba"

"Sudahlah Kevin, jangan terus menyindirku. Aku ingatkan sekali lagi, aku tidak berubah aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku bukanlah Alya yang dulu, Alya yang dengan mudahnya ditindas dan dihina sesuka hati"

"Tapi caramu salah Alya, bukan seperti ini jika ingin menunjukkan jati diri. Tetaplah menjadi dirimu yang dulu, Alya yang selalu menerima, bukan Alya yang pendendam."

"Jika sudah tidak ingin berada di belakangku lagi katakan saja Kevin, jangan terus berbicara seolah aku ini adalah orang yang jahat" Alya kembali menatap gedung berlantai diseberang sana.

Kevin terdiam, ia tidak bisa berkata-kata lagi. Ia juga sudah merasa enggan untuk menimpali lagi Wanita yang pernah ia temui dijalan 6 bulan lalu.

Ia tahu, tidak ada yang akan terjadi kecuali ada sesuatu yang digerakkan. Semua perubahan besar diawali dengan kekacauan. Kemajuan tidak mungkin dicapai tanpa perubahan, dan mereka yang tidak dapat merubah pikiran juga tidak dapat mengubah apapun.

Kevin melenguh ia menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya perlahan.

"Baiklah Alya, aku tidak akan pernah melarang mu hal apapun karena sejatinya aku bukanlah siapa-siapa melainkan hanya orang lain yang tidak sengaja menemukanmu dan bersimpati padamu. Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan, tetapi jangan pernah lepaskan nilai-nilai dirimu sendiri yang sudah tertanam sejak lama."

Sementara David yang baru pulang dari kantornya, ia membanting barang-barang apa saja yang berada didalam kamarnya lantaran kesal karena sang Mama memberitahu kalau Istrinya pergi bersama Kevin tak lama setelah ia berangkat ke kantor tadi pagi.