NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Sahabatku

Menikahi Suami Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hana Reeves

Bagaimana jika sahabatmu meminta mu untuk menikah dengan suaminya dalam bentuk wasiat?

Dara dan Yanti adalah sahabat karib sejak SMA sampai kuliah hingga keduanya bekerja sebagai pendidik di sekolah yang berbeda di kota Solo.

Keduanya berpisah ketika Yanti menikah dengan Abimanyu Giandra seorang Presdir perusahaan otomotif dan tinggal di Jakarta, Dara tetap tinggal di Solo.

Hingga Yanti menitipkan suaminya ke Dara dalam bentuk wasiat yang membuat Dara dilema karena dia tidak mencintai Abi pria kaku dan dingin yang membuat Yanti sendiri meragukan cinta suaminya.

Abi pun bersikukuh untuk tetap melaksanakan wasiat Yanti untuk menikahi Dara.



Bagaimana kehidupan rumah tangga Dara dan Abi kedepannya?


Follow Ig ku @hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Damayanti dan Tara

Tak terasa acara reuni akan berlangsung tiga hari lagi. Yanti sendiri sudah menyiapkan pakaiannya jauh-jauh hari di dalam kopernya. Rasanya seperti hendak piknik karya wisata waktu SD ke kebun binatang, euforianya sangat maksimal. Abi hanya tersenyum melihat istrinya hilir mudik membongkar pasang baju yang hendak dibawanya.

"Kamu itu cuma reuni, Yan, bukan mau ketemu artis" celetuk Abi.

Yanti melirik ke arah suaminya yang semakin gemar berkomentar.

"Ih, aku kan biar nggak salah kostum mas. Biarpun suamiku kaya, bukan berarti aku show off bajuku harus bermerk. Nggak semua orang yang datang itu seberuntung diriku" ucap Yanti.

Abi hanya tertawa kecil. "Kamu punya kan karena suami kamu mampu dan uang suami kan buat istri juga. Lagian, kamu termasuk jarang beli barang bermerk yang harganya nggak masuk akal".

"Mas, biarpun kamu tajir melintir, bukan berarti aku sesuka hati menghabiskannya. Baju semahal apapun, endingnya juga bakalan disumbangkan atau pun jadi gombal. Apa bedanya dengan baju yang murah tapi tampak mahal. Semua itu tergantung siapa yang memakainya".

Abi tertawa terbahak-bahak mendengar analogi Yanti yang sebenarnya benar juga. Baju semahal apapun kalau sudah tidak bisa dipakai malah disumbangkan atau dibuang.

Hati Yanti menghangat mendengar suaminya tertawa. Setiap hari dia selalu bersyukur akan banyak perubahan pada suaminya walaupun mereka masih saja tidur terpisah, namun sikap Abi lebih hangat dan menyenangkan.

***

Dara sedang memeriksa daftar hadir siswa hari ini karena mendapat laporan ada beberapa yang nekad membolos disaat ada acara sekolah. Kemarin sekolah Dara mengadakan pasar loak yang mengijinkan semua siswa dan guru menjual barang-barang yang masih layak untuk dijual ke ranah umum.

Meskipun tidak ada pelajaran sekolah, namun para siswa diwajibkan masuk. Tapi tetap saja ada yang membolos dan inilah yang menjadi tugas Dara untuk menegur muridnya.

Ponsel Dara yang berada di sampingnya bergetar tanda ada telpon masuk. Diliriknya nama Damayanti disana.

"Assalamualaikum" sapa Dara.

"Wa'alaikum salam. Sayangku, rencana besok pakai baju warna apa?" tanya Yanti semangat.

"Tadinya sih mau pakai kaos biar kompak cuma ada beberapa teman nggak mau katanya kayak anak sekolah. Jadi sepakat dress codenya warna biru navy" jawab Dara.

"Wah brarti cocok dong dengan baju yang kamu beli kemarin."

"Iya ya. Apakah suatu kebetulan?" kekeh Dara.

"Mungkin sudah jalannya" sahut Yanti sambil tertawa.

"Aku tunggu Yan di Solo besok."

"Oke. See you. Assalamualaikum".

"Wa'alaikum salam".

***

Yanti menutup panggilannya. Entah mengapa perasaannya tidak enak belakangan ini seperti hendak kehilangan sesuatu tapi apa itu Yanti tidak tahu.

Demi menghilangkan perasaan tidak enaknya, Yanti menelpon Abi di kantornya. Hanya ingin mendengar suara suaminya dalam keadaan baik baik saja. Setelah terdengar nada dering dua kali, suara bariton suaminya terdengar.

"Ada apa Yan?" tanya Abi dengan nada bingung. Tidak biasanya Yanti menelpon kecuali dia mau pergi tapi tadi pada saat sarapan, tidak ada pembicaraan tentang dirinya mau pergi.

"Mas Abi sudah makan siang?" tanya Yanti lembut.

"Sebentar lagi. Ini saja baru selesai meeting. Kamu mau pergi?"

"Nggak mas. Aku cuma mau mendengar suara mas Abi." Yanti terkekeh.

"Hah? Tumben istriku lagi lebay begini".

"Sekali-kali. Ya udah mas, selamat makan siang."

"Kamu juga Yan, jangan lupa makan."

***

Yanti masih memandang ponselnya. Hatinya memang agak membaik rasanya namun rasa kehilangan itu masih terasa.

Entah apa yang membuatnya memasuki ruang kerja Abi yang jarang dimasukinya selama menikah.

Ruang kerja Abi bernuansa coklat tua, kontras dengan di luar yang bernuansa putih hitam biru. Terdapat meja kerja lengkap dengan iMac, rak buku, kursi sudut dan meja kopi. Benar-benar ruang kerja maskulin.

Yanti mengedarkan pandangannya dan menemukan setumpuk kertas hvs di sudut rak. Diambilnya beberapa lembar lalu Yanti duduk di meja kerja Abi. Sejenak dia merasa kosong menatap kertas putih di hadapannya namun akhirnya Yanti mengambil bolpoin yang berada di meja dan mulai menuliskan sesuatu disana.

***

Dara menghembuskan nafas panjang setelah dia memberikan ceramah pada tujuh siswanya yang ketahuan membolos acara pasar loak kemarin. Sudah bukan rahasia lagi kalau Dara adalah salah satu guru bimbingan konseling favorit di SMA itu tapi jangan sekali kali membuatnya jengkel sampai tiga kali karena akan mendapatkan ceramah yang pedas level 100.

Salah satu siswa yang baru saja kena ceramah Dara bernama Bamantara yang biasa dipanggil Tara. Siswa kelas XII IPA itu memang dikenal siswa yang cerdas n juga kenakalannya. Ini kali ketiga Tara harus menghadap Dara dan remaja tampan itu pun mendapatkan ceramah dari guru cantik yang menjadi idola banyak siswa.

Tara pun menyembunyikan senyuman jahilnya di hadapan Dara karena bagi remaja itu, ceramah dari Dara bagaikan lagu di telinganya.

Semenjak pertama kali kena panggil oleh guru cantik itu, Tara seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Bu Dara malah tampak imut daripada usia sebenarnya. Tak heran, Tara berusaha cari gara-gara demi dipanggil oleh Bu guru cantik itu.

Dan ini adalah kesempatan Tara untuk bisa menatap Dara walaupun dia tidak sendiri karena masih ada enam temannya yang juga dipanggil oleh guru cantiknya.

"Saya tidak mau tahu, kalian semua harus menghadap bapak kepala sekolah dan meminta maaf akibat kenakalan kalian. Dan kamu Tara, saya minta kamu datang bersama orang tua kamu besok untuk menghadap saya."

Tara pun mengangguk patuh walaupun dalam hatinya bersorak akan bertemu guru cantik itu lagi.

Hari ini Dara merasa sangat lelah menghadapi murid-muridnya yang nakal. Resiko sebagai guru bimbingan konseling memang seperti ini.

Dara melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul empat sore, sudah waktunya dia pulang. Dia mulai membereskan mejanya, memasukkan semua alat tulis, berkas dan ponselnya.

Beberapa rekan kerja yang satu ruangan pun melakukan hal yang sama termasuk Firza.

"Za, yuk pulang" ajaknya.

"Iya Ra, mukamu kusut banget soalnya" sahut Firza.

"Lelah aku hari ini" kekeh Dara.

"Kebayang tujuh anak kena omel dirimu" Firza menepuk bahunya tanda simpati.

Kedua guru cantik itu berjalan beriringan menuju gedung utama untuk absen sidik jari. Dara lalu mengambil ponsel hendak memesan ojek online. Sengaja dia tadi tidak membawa mobil ayahnya atau pun Honda Varionya dan memilih berangkat dengan ojek online. Ibunya sudah hapal kalau Dara begitu berarti dia lagi malas nyetir.

"Dara!" sebuah suara membuatnya mendongak dari ponselnya. Tampak Edo berjalan menghampirinya.

"Lho Do? Ngapain kesini?" tanya Dara bingung.

"Jemput kamu lah" Edo tertawa.

"Hah?" Dara melongo.

"Yuk pulang, kamu nggak bawa mobil atau motor thow?" ajak Edo.

"Hayuk lah, lumayan gretongan" kekeh Dara sambil berjalan bersama Edo menuju mobil merah milik pria itu.

Disaat bersamaan Tara melihat guru cantiknya berjalan dengan seorang pria tampan yang nampak orang kantoran. Apalagi mobil yang dibawa pria itu termasuk tahun baru.

Dalam hatinya Tara merasa kesal karena dia masih sekolah sedangkan Bu Dara sudah bekerja dan pasti mencari pria yang mapan.

Belum apa-apa, aku sudah patah hati.

***

1
Meciww _30
anaknya aresnata aja adik sepupu nya abi ayah angkatnya
Mbing
gercep amat pak duda. btw, othor hebat, wawasan luas. dapat ilmu baru nih sambil baca novel.makasih kak hana🥰🥰
Julia Juliawati
enakan tidur sambil peluk istri ketagihan kan jd pingin peluk trs🤣🤣
Julia Juliawati
klo g di lawan rasa trauma mu g akn sembuh abi. g kasihan sm istrimu merasa hny di jdikan pemuas nafsu mu aj
Julia Juliawati
udh tau ky gitu msh mau di gauli.
Julia Juliawati
jgn minta jatah andara biarin aj. klo bisa cuekin. masa udh enak " lgsg di tinggal
Julia Juliawati
apa sih alasanya msh rahasia ini
Julia Juliawati
si abi ky di jd kan pemuas ranjang aj dara. udh dpt jatah lgsg di tinggal. klo aq si ogah
Julia Juliawati
sama dgn almarhum suami. klo nyium bau durian sesak nafas dia
Julia Juliawati
untung bkn kasaha🤣🤣✌✌
Julia Juliawati
sama dgn mobil manjikan ku
Julia Juliawati
mampir
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciiiihhhh /Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
INDRA
Sori thor Abi ki sopo yo,iki seng onok hubungane kr keluarga Pratomo seng endi
INDRA: oh mangkane q kok bingung perasan keluarga ei Pratomo rah onok seng jeneng ei Abi,Thor cerito ei seng di hapus melbu dek endi
Hana Reeves: Abi itu nanti bakalan jadi besannya Edward Blair dan Yuna Pratomo
total 2 replies
INDRA
Jeng Hana cerito ei Viviet kok gx onok dek NT wes di hapus dek MT gx onok opo ganti judul,kan pengen moco ei urut mlh loncat
Novy Nanda
dr awal aq nebak pas ngantongin foto kesaku jas...sang fotografer kyknya deh
yas tyas
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Ray Aza
heh... novel favorit aq tuh ya bi.. gara2 eyang penulis aq jd pengen datangin kastil2 di Scotlandia.. heheheee..
Ray Aza
kalkulatornya rusak ini say... 😅😅😅
Ray Aza
sama sosis solo sebelah serabi jg belum... 😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!