NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:27M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Bertubi-tubi

***

Sherin bersiap menghindar, namun Devan sudah terlebih dahulu menyambar tubuhnya. Semua

orang kini menatap bengong saat melihat Devan mengangkat tubuh Sherin ke dalam pangkuannya sambil merentangkan tangan ke arah tiang lampu yang tiba-tiba tertahan dengan posisi miring. Ini

adalah sesuatu yang terjadi di luar logika.

Mata Sherin tak kalah terkejut melihat apa yang

di lakukan oleh Devan. Pria itu mendorong telapak

tangannya hingga membuat tiang lampu tersebut

kembali ke posisi semula. Dia berdiri tegak masih

dalam posisi menggendong Sherin ala bridal style.

Kedua mata mereka saling menatap kuat, tangan

Sherin berada di leher kokoh Devan.

"Ba-bagaimana kau melakukan nya.?"

Bibir Sherin berucap sedikit gemetar. Mata Devan fokus pada wajah Sherin yang sedikit pucat itu.

"Hanya sedikit tipuan mata saja.!"

Jawab Devan santai sambil melangkah tenang,

lalu dengan hati-hati dia mendudukkan Sherin di

atas properti yang akan menjadi latar berikutnya.

Mata mereka masih saling melihat. Sherin menarik tangannya dari leher Devan.

"Terimakasih.. sudah menyelamatkan ku."

"Aku adalah suami mu Sherin.."

Mata Sherin mengerjap. Pria ini seolah tidak

pernah ragu mengucapkan kalimat itu. Tangan

Devan bergerak merapihkan gaun Sherin yang

sedikit terbuka di bagian bahu nya. Wajahnya

tampak datar dan tenang.

"Tuan Elajar..Miss Sherin.. kalian tidak apa-apa.?"

Kanaya, Aham dan sang potografer mendekat

kearah keduanya. Sherin tersenyum canggung.

Devan kini berdiri, tapi tatapannya masih tertuju

pada wajah Sherin.

"Saya tidak apa-apa.. Terimakasih Tuan Devan.

Anda sudah menyelamatkan saya."

Sahut Sherin sambil menundukkan kepalanya di

hadapan Devan. Kanaya mengecek kondisi fisik

Sherin. Vincent dan Margaret serta para crew

segera mengurungnya dan memastikan semua

baik-baik saja.

"Kau harus pastikan tidak ada lagi kejadian yang

bisa membahayakan keselamatan nya!"

Devan berucap tegas pada sang potografer dan

team produksi yang berdiri sambil menundukkan

kepala di hadapannya.

"Baik Tuan Devan..kami akan lebih berhati-hati."

Sahut sang potografer dengan perasaan terkejut

yang tidak jua sirna dari otaknya. Ada tanda tanya

besar di benak semua orang melihat reaksi tidak

biasa yang di perlihatkan oleh presiden Universal

Media Group itu. Sherin adalah model dari agensi

lain, tapi kenapa Tuan Elajar bereaksi seolah-olah

dia berada di bawah naungannya.?

Sementara Roman dan dua bawahannya kini

mengecek keadaan. Crew yang tadi melakukan kesalahan tampak gemetar. Dia tidak bisa lari

dari tempat ini karena pengawal pribadi Devan

sudah bersiaga. Mau tidak mau orang itu kini di

cokok oleh Roman kemudian di bawa ke ruangan

lain untuk di mintai keterangan.

Akhirnya pemotretan kembali berlanjut setelah

situasi dan kondisi kembali kondusif.

"Dia benar-benar cantik dan berbakat. Sayang

sekali kalau karirnya tidak di kembangkan.! Ada

kans buat dia untuk lebih maju di kancah global."

Kanaya berucap dengan mata berbinar indah.

Aham merengkuh bahu Naya dengan posesif.

"Semua orang punya jalannya sendiri untuk bisa

meraih impian ataupun kesuksesan nya."

Ujar Aham dengan tenang. Naya melirik, dia agak

risih dengan perlakuan suaminya itu yang tidak

pernah melihat situasi apalagi saat ini ada Devan

di sebelah mereka. Namun nampaknya pria yang selalu bersikap datar dan tenang itu saat ini

sedang fokus ke depan.

Devan memperhatikan Sherin dengan seksama.

Setiap gerak geriknya yang memukau, setiap

detail keindahan fisiknya yang membius, dan

semua kelebihan nya yang terlihat begitu menarik

di matanya. Senyuman dan lirikan nya mampu

membuat mata Devan tak bisa teralihkan. Ada

sesuatu yang membuat hatinya gelisah dan tidak tenang saat ini. Tapi sore ini dia harus terbang ke

luar negeri karena akan ada rapat tahunan di

Universal Ambers Studio..

Decak kekaguman kini meluncur dari mulut para

crew saat proses pengambilan gambar selesai,

lalu mereka melihat keindahan gambar-gambar

yang di hasilkan. Dalam setiap take nya, sosok

Sherin seolah hidup dan menyatu dengan barang

yang ingin di presentasikan nya pada konsumen.

Penjiwaannya dapat, dia seolah mampu berbicara lewat gerak dan bahasa tubuhnya..

Sherin menatap kosong ke arah tempat Devan

berdiri tadi, karena pria itu kini sudah tidak ada.

.

***

.

Akhirnya kerjaan hari ini kelar juga. Setelah itu

Sherin bersama Vincent dan Margaret meluncur

ke sebuah mall terbesar di pusat kota karena

malam ini Sherin harus tampil di acara fashion

show produk aksesoris ternama dari beberapa

brand perhiasan besar. Dan selama dua tahun

ini Sherin menjadi brand ambassador dari salah

satu perusahaan perhiasan ternama yang malam

ini akan menampilkan produk baru.

Tiba di dalam mall, lagi-lagi Sherin di buru oleh

para wartawan. Tak ketinggalan, para fans juga

ikut menyerbu nya. Margaret dan Vincent tampak

kewalahan meladeni para fans yang membludak,

bahkan saling dorong dengan sesamanya hanya

karena ingin memotret wajah cantik sang model.

Sherin mundur mepet ke dekat lift. Beberapa

security datang dan berusaha mengamankan

situasi. Para wartawan tampak semakin maju

dan beringas membuat Sherin merasa gerah.

"Owhh..masih berani berkeliaran di tempat

umum seperti ini kau rupanya model 2 milyar..!!"

Tiba-tiba saja dari arah berlawanan, datang satu

orang perempuan muda berpakaian seksi dan

glamor bersama beberapa orang wanita lainnya

yang tidak kalah mentereng nya.

Orang-orang langsung menyingkir begitu melihat

kedatangan wanita itu yang kini berjalan cepat menyerbu kearah Sherin yang terlihat bengong

dan bingung. Bukankah wanita ini..

"Hei..j*l*ng.! sudah merasa lebih cantik ya kamu

dariku hingga berani menggoda suamiku.! Ngaca dong, kamu itu hanyalah wanita dengan predikat model bookingan, dasar menjijikkan..!!"

Plak !

Tanpa aba-aba wanita dengan bibir merah darah

itu langsung saja melayangkan tamparan keras

ke wajah Sherin sampai dia berpaling kencang.

Mata Vincent dan Margaret membulat sempurna

dan seketika terbakar emosi. Sementara Sherin

masih memegangi wajahnya yang kini memerah

dan terasa panas. Orang-orang menutup mulut

dengan wajah yang terlihat bengong.

"Hei.. Nyonya, tolong jaga ya sikap anda .! Kita

ini sedang berada di area umum. Anda tidak

bisa bersikap dan berbicara seenaknya saja.!"

Margaret maju dengan tatapan nyalang di penuhi

oleh kemarahan dan rasa tidak terima. Namun

wanita itu ternyata lebih garang lagi, dia tampak

mendorong Margaret dan menyingkirkannya.

"Minggir kamu, model mu ini yang m*r*han.!

Dia sudah memeras harta suami ku.! Cihh, dasar

model menjijikkan.! Cari uang tuh yang halal

dong, jangan menjual tubuh hanya demi uang.!"

Gertak wanita itu sambil kembali mengangkat

tangannya. Namun kali ini Sherin tidak tinggal

diam, dia segera mencengkeram tangan wanita

itu dengan kuat kemudian maju ke hadapannya.

"Kau sudah salah besar dengan menuduhku

sebagai wanita penggoda suami mu Nyonya.

Aku bahkan tidak mengenal suami mu itu !"

Desis Sherin sambil mengunci tangan wanita

itu yang kini berjingkat karena merasakan

kalau pergelangan tangannya semakin sakit.

"Kau tidak bisa mengelak wanita murahan.! Aku

punya bukti transaksi pembelian tubuhmu yang

sangat menjijikkan itu.! Lepaskan tanganku.!"

Wajah Sherin tampak bereaksi sedikit keras.

Dengan sedikit kencang, dia mendorong tangan wanita itu hingga tubuhnya hampir terjerembab

ke belakang kalau tidak di tahan oleh teman- temannya.

Mata wanita itu melotot penuh angkara murka.

Dengan cepat dia mengeluarkan sesuatu dari

dalam tasnya. Sebuah cek senilai 2 milyar serta

surat perjanjian aneh di atas materai yang di tandatangani langsung oleh kedua belah pihak,

yaitu Sherinda dan Arnold Poernomo.

"Kalian bisa lihat sendiri kan buktinya..?? Model

ini sudah menjual dirinya pada suamiku.! Ini

adalah bukti akurat.! Dia sudah memeras suami

ku.! Dan sekarang hubunganku dengan suamiku

jadi kacau gara-gara wanita j*l*ng ini.!!"

Teriak wanita itu sambil menenteng kertas cek

dan surat perjanjian kontrak es*k-es*k.! Para

wartawan langsung heboh dengan mengambil

gambar bukti-bukti itu. Dan semua orang tampak

semakin menutup mulutnya tidak percaya.

Sherin mundur, apa-apaan ini, darimana datang

nya kertas-kertas tidak jelas itu.? Wajahnya kini

berubah memucat. Vincent dan Margaret ikut

mundur, merangkul Sherin yang sedikit goyah.

"Mbak Sherin.. semua bukti sudah ada. Kami rasa

sebaiknya anda bicara jujur saja sekarang. Siapa

sebenarnya orang yang sudah menjadi mucikari

anda, agar bisa segera di proses hukum.!"

Para wartawan kembali mendesak maju sambil

melontarkan pertanyaan menohok dan semakin

menyudutkan. Wajah Sherin kini semakin tidak terbaca. Dia benar-benar tidak menduga hal ini.

"Aku pastikan..Kamu akan merasakan ganjaran

yang setimpal atas apa yang telah kamu lakukan

selama ini pada kehidupan rumah tanggaku.

Dasar wanita murahan.. !"

Teriak wanita tadi yang di aamiini oleh teman-

temannya sambil menatap jijik ke arah Sherin.

Tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Sherin segera melangkah pergi setengah berlari dari tempat itu.

.

***

.

Sherin berusaha menguatkan dirinya. Dia duduk

lemas di kursi meja rias. Vincent tampak ikut

duduk di sampingnya. Orang-orang yang ada di

ruangan make up itu kini terlihat kasak-kusuk.

Mereka semua sedang mengecek ponselnya

masing-masing sambil sesekali melirik ke arah

Sherin yang sedang menundukkan kepalanya.

Wajah-wajah mereka tampak terkejut. Jadi..

gosip yang beredar itu benar adanya.?

"Owhh.. tidak di sangka, tinggi juga ya tarif mu

Miss Sherinda.!"

Sherin tersentak, dia mendongakkan kepalanya.

Di sebelahnya kini berdiri Pamela Duff bersama

beberapa model top lainnya. Mereka sedang

tersenyum aneh ke arahnya. Antara mengejek,

merendahkan, takjub atau entah apalagi..

"Kalian hanya tinggal memilih, mau percaya..

atau anggap berita itu sebagai pansos dari

seseorang yang ingin eksis di dunia maya.!"

Ujar Sherin sambil menarik napas dalam-dalam

dan mulai menegakkan badannya. Dia tidak boleh terus larut dalam masalah ini. Pamela mendekat, kemudian mencondongkan tubuhnya.

"Sayang nya..bukti itu cukup akurat Miss Sherin.

Owhh..hiks..ini sebenarnya berita buruk untukku.

Karena kau adalah saingan terberat ku yang paling

ideal, dan sekarang namamu perlahan akan jatuh

lalu meredup. Kau bahkan belum merasakan gemerlapnya dunia persaingan internasional.!"

Desis Pamela dengan raut wajah yang terlihat

sangat menyesal dan mengasihani Sherin. Tapi

Sherin masih tampak tenang tak terpengaruh.

"Jangan khawatir Miss Pamela. Hidupku ada

dalam ketentuan Tuhan.. apapun yang terjadi,

semua terjadi atas kehendak Nya."

"Owhh..Sherin, aku sarankan, sebaiknya kau

jangan membawa dan menyebut nama Tuhan..

selagi dirimu dalam keadaan kotor, bagiku itu terdengar sedikit menggelikan.!"

Decak Pamela sambil mengibaskan tangannya,

lalu tertawa renyah kemudian berlalu keluar dari

ruangan itu. Sherin memejamkan matanya kuat.

Tidak, dia tidak boleh menangis.! Semua gosip

itu tidak benar adanya, jadi untuk apa dia harus

menangisi keadaan.

"Mbak Sherin, anda di panggil Mr Nom. Ada

yang harus di bahas sebelum acara di mulai.!"

Tiba-tiba saja ada seorang staf dari perusahan

perhiasan yang telah mengontraknya. Sherin dan

Vincent tampak saling pandang. Sementara itu,

Margaret saat ini sedang berkoordinasi dengan

pihak manajemen Starlight yang tadi langsung

menghubungi begitu berita besar itu meledak.

Beberapa saat kemudian...

"Maaf Miss Sherin..dengan berat hati kami harus

memutus kontrak kerjasama kita mulai saat ini

juga. Ini demi nama baik perusahaan kami.!"

Wajah Sherin langsung saja memucat. Matanya

menatap tidak percaya pada berkas pemutusan

kontrak yang ada di depannya.

"Apa anda yakin Mr Nom.? Hanya karena berita

yang beredar di luaran yang belum tentu benar,

anda langsung memutuskan semua ini ?"

Sherin menatap tajam wajah pria oriental itu

yang sebenarnya terlihat ragu dan berat.

"Para direksi yang memutuskan semua ini. Saya

tidak bisa mempertahankan ada secara sepihak.

Miss Stella akan menjadi pengganti anda.!"

Tegas pria itu, bersamaan ke dalam ruangan

muncul Stella dengan managernya. Wajah

gadis itu tampak berbinar senang. Matanya

langsung menatap Sherin penuh ejekan.

"Hallo Miss 2 milyar..Uuhh..maaf banget ya, kau terpaksa harus menyerahkan kontrak eksklusif

ini padaku.! Lagipula, kau memang sudah tidak

layak lagi, kau sudah kadaluwarsa.!"

Decak Stella sambil menyudutkan bibirnya. Hati

Sherin benar-benar sakit, perih dan teriris. Dia memejamkan mata lalu menghela nafas berat. Kemudian berdiri tegak di hadapan Mr Nom

yang menatapnya dalam kebimbangan.

"Baiklah..saya terima keputusan kalian. Dan,

terimakasih atas kerjasamanya selama ini.!"

Sherin berjabat tangan dengan pria itu kemudian

berlalu keluar dari ruangan tanpa ada keinginan

untuk melayani kegilaan Stella. Vincent terdiam,

mengekori langkah Sherin yang terlihat sedikit

limbung dan tak bertenaga. Hatinya ikut sakit,

kenapa kepahitan terus saja datang menimpa

majikannya ini. Apa yang harus dia lakukan ?

Sherin memutuskan untuk segera pulang ke

rumah kontrakan nya. Dia butuh waktu untuk

menenangkan dirinya. Namun begitu sampai,

dia tertegun saat rumah itu tergembok dan ada

tulisan di kontrakan..Ya Tuhan..apalagi ini.?

Sherin mendudukkan dirinya di atas pilar jalan

yang ada di depan rumah kontrakan nya itu.

Waktu sudah semakin merayap malam. Dia

menunduk dan meremas kepalanya yang kini

terasa sedikit berat.

Namun tidak lama dia mengangkat wajahnya

ketika tiba-tiba datang beberapa mobil hitam

ke hadapannya. Dia berdiri, menatap waspada

pada kedatangan mobil-mobil ber plat aneh itu.

Dari dalam mobil keluar beberapa bayangan

yang langsung mengurungnya. Sherin mundur,

tatapan nya kian tajam. Namun belum sempat

dia menguasai keadaan, dua orang diantaranya

kini bergerak cepat menyergap Sherin yang

langsung mundur menghindar. Sherin berjibaku meladeni permainan mereka, yang kelihatannya orang-orang cukup terlatih. Dua orang lagi maju membantu yang lain, lalu yang satu lagi bergerak cepat membekap mulut Sherin dari arah belakang.

Sherin berusaha untuk tetap sadar dan tidak

terjatuh, namun akhirnya dia tak kuasa, tubuhnya terhuyung, lalu jatuh terkulai dalam rengkuhan seseorang yang baru saja keluar dari dalam mobil..

***

Bersambung...

1
chatrine👀
thorrr lanjutan dari ank" Sherin sama devan ngk ada ya? soalnya novel kk bagus" semuaaa... menarik deh ceritanyaaa , abiss itu ngk bikin bosan... aku udah ulang" baca novelnya kk.. abis itu aku mau nunggu cerita dari anknya sherlin sama devan.. pleaseeee dibikin ya novelnya kak🥺🥺🙏😘🥰😍
Anonymous
Maaf saya kurang nyaman membacanya spasi antar tulisan jauh menurutku, thor tolong d perbaiki ya
Jio
Luar biasa
Jio
Lumayan
Nova Nurdin
bager teiung ah si sherin na oon hahah
Rizka Susanto
pak presdir multitalenta ternyata...., 😂
Asmainiati Pelis
aku nggak tau kapan mulai terbit novel ini,tp aku mulai membaca novel ini dari th 2021,sampai sekarang aku berulang kali baca cerita ini(2025),nggak ada bosannya,
Rizka Susanto
ada ya ibu kandung yg kya gtu.., 😌
Selamet Turipno
sudahlah sampai disini sajalah kalian baca caritaPEPEK ini
Jati Rianingsih
aku baca novel mu ini setiap tahun thooor dulu masih 1 juta yg like sekarang aku liat sudah 2 juta subhanallah. sehat selalu thooooor udah gak ada lagi kah gebrakan 2025 untuk novel terbaru?
Rizka Susanto
jangan pingsan ya km pengharum ruangan 😆😅
Rizka Susanto
klo mng Brian bneran cinta sama serin
harusnya percaya dunk sama serin,kan udh liat sdri klo Arnold udh babak belur dihajar serin,
logikannya klo serin berkhianat pst mrk udh diatas ranjang dunk bri..., km ini gmn sih😁
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Resti Yuliani
sebenrnya aku ga nyaman banget dengan spasi antar tulisannya... kejauhan buat aku, ga nyaman gitu bacanya
Siti Nina
Gak pengen berhenti baca ni novel ceritanya gak ngebosenin Keren banget 👍👍👍
Nuryati Yati
banyak yg pingsan 😆
Indri as
author pindah lapak atau bagaimana? kenapa gak lnjut ta buat novel?
Aseyrah Butik
Luar biasa
Siti Nina
Ya ampun bener" keren ceritanya 👍
Anggraeni Leea: bener bener keren cerita nya mbak.,sampe saya gak tau udah berapa kali bolak balik baca cerita ini🤭.,emang semua karya author Syan the best lah.,semua cerita nya sudah saya baca bolak balik😁
total 1 replies
Siti Nina
Wadidaw mantap 👍 nyuksep" kn jdi nya jdi ngakak byangin mereka berdua nyuksep 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!