NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi
Popularitas:439
Nilai: 5
Nama Author: BUBBLEBUNY

Arsenio Elvarendra, mafia kejam yang dihianati orang kepercayaannya, terlahir kembali di sebuah singgasana yang sangat megah sebagai Kaisar Iblis. Di dunia barunya, ia bertemu seorang wanita cantik—Dia seorang dewi yang menyembunyikan identitasnya.

Bisakah Arsenio mengungkap jati diri sang Dewi? Akankah cinta mereka mengubah jalan takdir di antara kegelapan dan cahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebangkitan dan Misi Baru

Kemudian Saat ia mengucapkan kata-kata itu, sebuah suara notifikasi yang familiar terdengar di benaknya.

[Notifikasi Sistem]

[Misi Baru Telah Tersedia!]

Lucifer mengerutkan kening. Ia tidak menyangka akan mendapatkan misi baru setelah apa yang telah terjadi.

"Sistem," ucap Lucifer, "tampilkan misi baru."

Seketika, sebuah jendela hologram muncul di hadapannya, menampilkan informasi tentang misi baru tersebut.

[Misi: Membangun Aliansi]

- Deskripsi: Kerajaan Iblis Anda menghadapi ancaman dari kekuatan lain di neraka. Untuk bertahan hidup, Anda harus membangun aliansi dengan kerajaan lain. Temukan kerajaan yang cocok untuk bersekutu dan yakinkan mereka untuk bergabung dengan Anda.

- Hadiah: Kekuatan Aliansi, Sumber Daya Tambahan, Peningkatan Kekuatan Militer.

Lucifer membaca deskripsi misi dengan seksama. Ia menyadari bahwa ini adalah misi yang sangat penting. Jika ia ingin membangun kerajaan yang kuat dan makmur, ia harus memiliki sekutu.

"Aliansi..." gumam Lucifer. "Ini adalah langkah awal yang cerdas. Aku tidak bisa menghadapi semua musuhku sendirian."

"Sistem," tanya Lucifer, "kerajaan mana yang cocok untuk bersekutu denganku?"

[Analisis: Berdasarkan kekuatan, sumber daya, dan tujuan Anda, ada dua kerajaan yang cocok untuk bersekutu dengan Anda:]

1. Kerajaan Vampir: Dipimpin oleh Ratu Vampir, kerajaan ini memiliki kekuatan militer yang kuat dan sumber daya yang berlimpah. Mereka juga memiliki tujuan yang sama dengan Anda, yaitu untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka.

2. Kerajaan Penyihir: Dipimpin oleh Arch mage, kerajaan ini memiliki pengetahuan sihir yang mendalam dan kemampuan untuk menciptakan artefak yang kuat. Mereka juga memiliki tujuan yang sama dengan Anda, yaitu untuk meningkatkan kekuatan sihir mereka.

Lucifer mempertimbangkan pilihan-pilihan itu dengan seksama. Kerajaan Vampir memiliki kekuatan militer yang kuat, tetapi mereka juga sangat agresif dan haus darah. Kerajaan Penyihir memiliki pengetahuan sihir yang mendalam, tetapi mereka juga sangat misterius dan sulit ditebak.

"Kerajaan Vampir..." gumam Lucifer. "Mereka kuat, tetapi juga berbahaya. Aku tidak yakin aku bisa mempercayai mereka."

"Kerajaan Penyihir..." gumam Lucifer lagi. "Mereka misterius, tetapi juga berpotensi sangat berguna. Pengetahuan sihir mereka bisa sangat berharga."

Setelah berpikir keras, Lucifer membuat keputusan. "Aku akan mencoba bersekutu dengan Kerajaan Penyihir," kata Lucifer. "Pengetahuan sihir mereka lebih berharga daripada kekuatan militer Kerajaan Vampir."

"Sistem," tanya Lucifer, "bagaimana cara aku menghubungi Arch mage?"

[Instruksi: Anda harus mengirim utusan ke Kerajaan Penyihir. Utusan Anda harus membawa pesan perdamaian dan niat untuk bersekutu. Anda juga harus menawarkan hadiah sebagai tanda persahabatan.]

Lucifer mengangguk. "Baiklah. Zarthus, panggil Lilith ke hadapanku."

Zarthus membungkuk dan pergi mencari Lilith. Dalam waktu singkat, Lilith tiba di kamar Lucifer.

"Yang Mulia," kata Lilith, "Anda memanggil saya?"

Lucifer mengangguk. "Ya, Lilith. Aku memiliki misi baru untukmu. Aku ingin kau pergi ke Kerajaan Penyihir dan menawarkan aliansi kepada Archmage."

Lilith terkejut mendengar perintah Lucifer. "Kerajaan Penyihir? Tapi Yang Mulia, mereka sangat misterius dan sulit ditebak. Apakah Anda yakin kita bisa mempercayai mereka?"

Lucifer mengangguk. "Aku tahu ini berisiko, Lilith. Tapi aku percaya pada instingmu. Kau adalah mata-mataku yang terbaik, dan aku tahu kau bisa menilai apakah Arch mage bisa dipercaya atau tidak."

Lilith tersenyum. "Terima kasih atas kepercayaan Anda, Yang Mulia. Aku tidak akan mengecewakan Anda."

"Aku tahu kau tidak akan mengecewakanku, Lilith," kata Lucifer. "Sekarang, bersiaplah untuk perjalananmu. Aku ingin kau berangkat secepat mungkin."

Lilith membungkuk hormat dan pergi mempersiapkan perjalanannya. Lucifer menatap ke luar jendela, memikirkan tentang aliansi yang akan datang.Hatinya sedikit ragu, namun pikirannya mantap. Aliansi dengan Kerajaan Penyihir adalah langkah yang tepat, meskipun penuh risiko.

"Aku harap aku membuat keputusan yang tepat," gumam Lucifer. "Masa depan kerajaanku bergantung pada ini."

"Sistem," panggil Lucifer, "berikan aku informasi lebih detail tentang Kerajaan Penyihir. Struktur kekuatan mereka, kelemahan, dan apa yang mereka inginkan."

Seketika, jendela informasi hologram muncul dihadapannya.

[Kerajaan Penyihir - Informasi Detil]

- Pemimpin: Arch mage Ezra, seorang penyihir kuno yang kekuatannya tak tertandingi.

- Struktur Kekuatan: Hierarki penyihir berdasarkan tingkat penguasaan sihir. Dewan Tinggi Penyihir adalah badan pengambil keputusan utama.

- Kekuatan: Penguasaan sihir yang mendalam, kemampuan menciptakan artefak, pertahanan magis yang kuat.

- Kelemahan: Tergantung pada energi magis, kurang dalam kekuatan militer konvensional, rentan terhadap serangan mendadak yang mengganggu aliran mana.

- Keinginan: Meningkatkan pengetahuan sihir, menemukan artefak kuno, melindungi diri dari ancaman eksternal.

- Hubungan dengan Kerajaan Lain: Netral, tetapi waspada terhadap Kerajaan Vampir.

Lucifer membaca informasi itu dengan seksama. "Ezra... seorang penyihir kuno. Ini akan menjadi negosiasi yang menarik."

Tak lama kemudian, Zarthus kembali. "Yang Mulia, Lilith sudah siap untuk berangkat."

"Bagus," kata Lucifer. "Bawa dia ke sini."

Lilith memasuki kamar Lucifer, mengenakan jubah perjalanan yang elegan namun praktis. Di tangannya, ia membawa sebuah kotak kecil yang terbuat dari kristal hitam.

"Yang Mulia," kata Lilith, membungkuk hormat. "Saya siap untuk berangkat."

"Lilith," kata Lucifer, menatapnya dengan serius. "Misi ini sangat penting. Masa depan kerajaanku bergantung padanya. Aku percaya padamu, tapi kau harus berhati-hati. Kerajaan Penyihir penuh dengan rahasia dan intrik. Jangan percaya siapa pun, dan selalu ikuti instingmu."

Lilith mengangguk. "Saya mengerti, Yang Mulia. Saya akan berhati-hati."

Lucifer menunjuk kotak kristal di tangan Lilith. "Itu adalah hadiah untuk Arch mage Ezra. Di dalamnya, ada sebuah kristal mana yang sangat langka. Kristal itu memiliki kekuatan sihir yang luar biasa, dan aku yakin Arch mage akan menyukainya."

Lilith menerima kotak itu dengan hati-hati. "Saya akan menyerahkan hadiah ini kepada Arch mage dengan hormat, Yang Mulia."

"Bagus," kata Lucifer. "Sekarang, pergilah. Semoga berhasil dalam misimu."

Lilith membungkuk hormat dan berbalik untuk pergi. Sebelum ia mencapai pintu, Lucifer memanggilnya kembali.

"Lilith," kata Lucifer.

Lilith berbalik, menatap Lucifer dengan tatapan bertanya.

"Satu hal lagi," kata Lucifer. "Jika Archmage menolak aliansiku, jangan paksa dia. Kembali saja ke sini, dan aku akan memikirkan cara lain."

Lilith tersenyum. "Saya mengerti, Yang Mulia. Saya akan menghormati keputusannya."

Lilith membungkuk hormat dan pergi, meninggalkan Lucifer sendirian di kamarnya.

Lucifer menghela napas dan kembali menatap ke luar jendela. Ia melihat Lilith menunggangi kudanya dan menghilang ke kejauhan.

"Aku harap dia berhasil," gumam Lucifer. "Jika tidak, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kerajaanku."

...****************...

Beberapa hari kemudian, Lilith tiba di perbatasan Kerajaan Penyihir. Pemandangan di hadapannya sangat berbeda dari kerajaannya sendiri. Hutan-hutan lebat dan hijau menutupi seluruh wilayah, dan sungai-sungai yang berkilauan mengalir di antara pepohonan. Udara dipenuhi dengan aroma bunga dan rempah-rempah.

Lilith merasa sedikit terkejut. Ia tidak menyangka Kerajaan Penyihir begitu indah.

Seorang penyihir berjubah biru mendekati Lilith. "Selamat datang di Kerajaan Penyihir," kata penyihir itu dengan suara tenang. "Saya adalah Penjaga Gerbang, dan saya diutus untuk menyambut Anda. Siapa Anda, dan apa tujuan Anda datang ke kerajaan kami?"

"Nama saya Lilith," jawab Lilith. "Saya adalah utusan dari Kaisar Iblis Lucifer Morning star. Saya datang ke sini untuk menawarkan aliansi kepada Arch mage Ezra."

Penyihir itu mengerutkan kening. "Lucifer Morning star? Kaisar Iblis? Saya tidak yakin Arch mage akan senang mendengar tentang ini. Kerajaan kami tidak memiliki hubungan dengan dunia iblis."

"Saya tahu ini mungkin mengejutkan," kata Lilith. "Tetapi Yang Mulia Lucifer Morning star memiliki niat baik. Ia percaya bahwa kerajaan kita dapat saling membantu, dan bersama-sama kita dapat menghadapi ancaman yang ada di neraka."

Penyihir itu terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Baiklah. Aku akan membawamu ke hadapan Arch mage. Tapi jangan berharap banyak. Arch mage sangat berhati-hati, dan dia tidak mudah mempercayai orang asing."

Lilith mengangguk. "Saya mengerti. Saya akan menghormati keputusannya."

Penyihir itu memimpin Lilith melewati hutan, menuju ke sebuah menara tinggi yang menjulang di tengah kerajaan. Menara itu terbuat dari batu putih yang berkilauan, dan di puncaknya terdapat sebuah bola kristal yang memancarkan cahaya yang lembut.

"Ini adalah Menara Arch mage," kata penyihir itu. "Di sinilah Arch mage tinggal dan melakukan penelitian sihirnya."

Mereka memasuki menara dan menaiki tangga spiral yang panjang. Lilith merasa lelah, tetapi ia terus berjalan, berharap bisa bertemu dengan Arch mage.

Akhirnya, mereka tiba di puncak menara. Di sana, di sebuah ruangan yang luas dan terang, duduk seorang pria tua berjubah putih di atas kursi yang diukir dengan rumit. Pria itu memiliki rambut putih panjang dan janggut yang mencapai dadanya. Wajahnya dipenuhi dengan kerutan, tetapi matanya masih berkilauan dengan kecerdasan dan kekuatan.

"Selamat datang, Lilith," kata pria tua itu dengan suara yang lembut namun berwibawa. "Saya adalah Arch mage Ezra. Saya sudah lama menunggu kedatangan Anda. Saya tahu mengapa Anda datang ke sini."

Lilith terkejut. "Anda sudah tahu tujuan saya kesini, Arch mage?"

Ezra tersenyum tipis. "Tentu saja. Kekuatan sihir memungkinkan saya untuk melihat masa depan, meskipun tidak sepenuhnya jelas. Saya tahu bahwa Kaisar Iblis Lucifer Morning star ingin bersekutu dengan kerajaan kami. Tapi saya masih belum yakin apakah ini adalah keputusan yang tepat."

Lilith maju selangkah dan membungkuk hormat. "Arch mage Ezra, saya datang ke sini atas nama Yang Mulia Lucifer Morning star. Ia percaya bahwa kerajaan kita dapat saling membantu, dan bersama-sama kita dapat menghadapi ancaman yang ada di neraka."

Ezra menatap Lilith dengan tatapan menyelidik. "Ancaman apa yang Anda maksud, Lilith?"

"Ada kekuatan lain di neraka yang ingin menghancurkan kerajaan kita," jawab Lilith. "Mereka kuat dan kejam, dan kita tidak bisa menghadapi mereka sendirian. Kita membutuhkan sekutu, dan kami percaya bahwa Kerajaan Penyihir adalah sekutu yang paling tepat."

Ezra terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apa yang bisa Lucifer Morning star tawarkan kepada kerajaan kami?"

Lilith membuka kotak kristal yang dibawanya dan memperlihatkan kristal mana yang langka itu kepada Ezra. "Yang Mulia Lucifer Morning star menawarkan hadiah ini sebagai tanda persahabatan. Kristal mana ini memiliki kekuatan sihir yang luar biasa, dan saya yakin Anda akan menyukainya."

Mata Ezra melebar saat melihat kristal mana itu. Ia mengulurkan tangannya dan mengambil kristal itu dengan hati-hati. Ia tau jika Lucifer Morning Star memiliki sesuatu yang tidak dimiliki siapapun mau itu di neraka atau di seluruh dunia.

"Ini... ini luar biasa," kata Ezra dengan kagum. "Saya belum pernah melihat kristal mana sekuat ini sebelumnya."

Ezra menatap Lilith dengan tatapan yang lebih ramah. "Anda benar, Lilith. Lucifer Morning star memang memiliki sesuatu yang berharga untuk ditawarkan kepada kerajaan kami. Tapi itu saja tidak cukup untuk meyakinkan saya untuk bersekutu dengannya."

Lilith mengerutkan kening. "Apa lagi yang Anda inginkan, Arch mage?"

"Saya ingin tahu apa yang sebenarnya ada di pikiran Lucifer Morning star," jawab Ezra. "Saya ingin tahu apa tujuannya yang sebenarnya. Apakah dia benar-benar ingin membantu kerajaan kami, atau dia hanya ingin menggunakan kami untuk mencapai tujuannya sendiri?"

Lilith terdiam sejenak, lalu menjawab, "Saya tidak bisa membaca pikiran Yang Mulia Lucifer Morning star, Arch mage. Tapi saya bisa menjamin bahwa ia memiliki niat baik. Ia ingin membangun kerajaan yang kuat dan makmur, dan ia percaya bahwa aliansi dengan Kerajaan Penyihir akan membantunya mencapai tujuan itu."

Ezra menghela napas. "Saya tahu bahwa Lucifer Morning star adalah seorang pemimpin yang cerdas dan kuat. Tapi ia juga seorang iblis. Dan iblis tidak bisa dipercaya."

"Saya mengerti kekhawatiran Anda, Arch mage," kata Lilith. "Tapi saya mohon, berikan Yang Mulia Lucifer Morning star kesempatan untuk membuktikan dirinya. Berikan kami kesempatan untuk membangun aliansi yang kuat dan saling menguntungkan."

Ezra menatap Lilith dengan tatapan yang sulit dibaca. Ia terdiam sejenak, lalu berkata, "Baiklah, Lilith. Saya akan memberikan Lucifer Morning star kesempatan untuk membuktikan dirinya. Tapi saya akan mengawasinya dengan ketat. Jika saya menemukan bahwa ia memiliki niat jahat, saya tidak akan ragu untuk mengakhiri aliansi ini."

Lilith tersenyum lega. "Terima kasih, Arch mage. Saya yakin Anda tidak akan menyesali keputusan Anda."

"Saya harap begitu, Lilith," kata Ezra. "Saya sangat berharap begitu."

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!