BUKAN ANAK EMAS

"Masih sama Audrey?" tanya Sultan saat nongkrong bersama Wicaksono dan teman kuliah lainnya. Bos muda itu hanya mengangguk, dan kembali menikmati rokok bersama teman tongkrongannya. Mau apa lagi kalau gak main sama temannya, sekedar melepas penat setelah sibuk bekerja. Terlebih Audrey sudah terbang ke Aussie, ada pemotretan di sana.

"Lo udah dapat apa sih, awet banget! Padahal lo tahu kan dunia dia seperti apa," protes Sultan dia satu-satunya teman Wicaksono yang tak suka dengan Audrey, ya memang Sultan cowok lurus, gak neko-neko melihat cara berpakaian Audrey saja dia ingin mual, kok ada perempuan sepercaya itu menampakkan aurat tubuhnya.

"Udah celup lah, apalagi!" sahut teman lain yang langsung ditabok lengannya oleh Wicaksono.

"Enggak lah, masih ori adik gue. Bibir yang enggak," aku Wicaksono pada teman tongkrongan.

"Widih. Kuat banget lo!"

"Gak tahan sebenarnya, cuma iman gue masih kokoh tak tertandingi!"

"Pret."

"Lagian lo menunggu apa sih, Cak. Buat apa lo mempertahankan dia, mama lo aja gak setuju."

"Gue malas ada skandal sih, nanti kita putus dia drama di sosmed, malas gue."

"Terus selamanya?" Wicaksono hanya mengedikkan bahu. Dia belum terpikir akan mengakhiri hubungannya kapan, masih santai saja. Dia sebenarnya tak terlalu effort dengan hubungan, toh mamanya juga gak setuju. Audrey ajak jalan ayo, Audrey ajak kissing ayo, asalkan no celap-celup club. Rasanya mulai hambar karena kesibukan Audrey.

Audrey sendiri merasa kalau Wicaksono tak lagi mencintainya, awal pacaran dia selalu tanya kabar dan mengajak bertemu, tapi sekarang justru Audrey yang sering mencari perhatiannya. Entah mengapa Wicaksono berubah, yang jelas kalau ada pihak ketiga sih tidak, mungkin karena pengaruh sang mama, yang mendoktrin Audrey bukan perempuan baik untuk Wicaksono.

"Memang gue bukan perempuan baik-baik," ujar Audrey sembari menatap segelas bir, mengingat ucapan mama Wicaksono padanya. Malam ini ia menghabiskan malam dingin di Aussie bersama tim di sebuah bar. Bercampur dengan para bule, mereka menikmati gemerlap dunia malam. Audrey menari lincah bersama manajer dan tim lainnya.

"Drey, dia datang!" ucap sang manajer berbisik pada Audrey.

"Oke," ucap Audrey mengakhiri goyangannya. Ia menuju ke meja yang ditunjuk oleh sang manajer. Ada seorang laki-laki blasteran Indo-Aussie yang merupakan mantan pacar Audrey saat mengenyam bangku kuliah dulu. Sudah lama mereka tak bertemu, dan sempat hilang kontak. Mereka kembali berkomunikasi saat Audrey menghadiri acara fashion show di Bali, dan bertemu dengan laki-laki yang bernama Brian itu.

"Hai," sapa Brian memeluk Audrey, dan ciuman panas keduanya pun tak terelakkan. "Kamu masih sama, so sexi," puji Brian sembari menempelkan kening mereka, dan ciuman panas kembali terjadi.

"Kangen banget!"

"Yakin? Apa kabar Wicaksono," sindir Brian yang tahu hubungan Audrey dan bos muda itu. Beberapa kali Audrey mengunggah status foto keduanya kalau sedang berkencan.

"Gue mau putus sama dia. Gak tahan sama mamanya, cerewet. Bikin malu aja," ujar Audrey.

"Beneran?" tanya Brian memastikan. Tampak bahagia mendengar kabar itu, karena Brian sangat ketagihan dengan ulah Audrey.

"Sure!"

"When?"

"Malam ini juga bisa! Asalkan puas kan aku dulu," ucap Audrey menatap wajah Brian penuh hasrat. Brian tertawa dan tak perlu menunggu lama, mereka segera menuntaskan hasrat yang menggebu.

"Sesuai janjimu, segera putuskan dia!" pinta Brian setelah keduanya saling memuaskan. Audrey mengangguk, ia sudah capek dihina oleh mama Wicaksono. Harga diri sebagai model terkenal sudah diinjak oleh perempuan paruh baya itu. Apalagi Wicaksono tak tegas dengan sikap sang ibu.

Wicaksono, aku mau putus. Aku capek dihina terus sama mama kamu. Seolah aku wanita buruk yang tak pantas dicintai oleh pengusaha muda seperti kamu. Maaf ya. Semoga kamu menemukan perempuan yang tepat buat kamu.

Tak perlu menunggu lama, Wicaksono langsung balas. Oke. Kamu juga. Maaf.

Brian melongo membaca balasan Wicaksono. “What the f*ck!” ucap Brian, tak menyangka Wicaksono semudah itu menjawab pesan Audrey, bisa dipastikan kalau dia memang tak serius pada Audrey. Tapi kalau gak serius kenapa bisa royal pada Audrey? Ah biarlah, sekarang Brian sudah resmi memiliki Audrey dan ia pastikan tidak akan melepas perempuan ini lagi.

Keduanya kembali memadu kasih, Audrey juga tak merasa berkhianat pada Wicaksono, toh mereka sudah resmi putus beberapa detik yang lalu. Sedangkan Wicaksono tersenyum saja membaca pesan yang dikirim Audrey. Dia tak perlu beraksi atau mencari alasan putus, justru Audrey yang menawarkan. Tak ada penyesalan, namanya hidup nakal dikit boleh lah saat berpacaran dengan Audrey kemarin. Tak ada sakit hati juga, WIcaksono akan tetap menjadi Wicaksono, bos muda yang fokus dalam pengembangan bisnisnya.

Namun bagi Audrey, ia akan melakukan sedikit huru-hara, sekedar memberi pelajaran bagi mama Wicaksono, agar beliau tak seenaknya menghina orang lain. Semua kan butuh proses, Audrey juga berniat tobat, tapi entah kapan. Harapan Audrey jangan menghakimi seseorang, bila mama Wicaksono juga manusia biasa.

Ia mengirim foto ciuman antara WIcaksono dan dirinya yang sengaja ia ambil diam-diam, dulu niatnya hanya sebagai koleksi saja, tapi kali ini bisa ia memanfaatkan foto itu untuk menaikkan pamornya. Audrey mengupload foto tersebut ke instagram pribadinya dengan caption. Satu tahun penuh kenangan, tak pernah menyesal hadir dalam kehidupan kamu.

Sebagai seorang model, tentu dia sudah punya follower banyak, dan unggahan itu langsung dibanjiri oleh komentar netizen.

Pasangan yang serasi, belum jodoh saja kak. Semangat.

Makanya tutup tuh badan, lakinya kelihatan baik-baik juga.

Gak mungkin laki baik, belum jadi suami aja sudah nyosor.

Sama-sama gak baik, suka nyosor.

Foto kayak gitu ngapain di share sih, pansos kayaknya.

Audrey tak menggubris komentar para netizen, sudah biasa dihujat. Sedangkan mama Wicaksono geram sekali, ia dikirimi oleh salah satu pegawai tokonya. Wicaksono yang sedang sibuk dengan laptopnya langsung dijewer kuping oleh sang mama.

“Aduh, aduh, aduh, Ma! Sakit,” ujar Wicaksono mengadu.

Tak hanya menjewer telinga, sang mama langsung kruwes mulut sang putra yang kebablasan nyosor. "Ini mulut juga ya Allah," ucap mama gemas pada kelakuan sang putra. Dulu dengan pacaran dengan mantan yang pertama gak kebablasan kayak gini, eh dengan Audrey main sosor saja.

"Kenapa sih, Ma?"

"Kenapa-kenapa lihat instagram si kudrey itu, foto kalian ciuman terpampang nyata. Bikin malu. Ngapain sih kayak gitu difoto juga, mau ditaruh mana wajah mamamu yang sholehah ini, Cak. Ya Allah. Mama sudah sering mengingatkan kamu, tapi kamu gak pernah dengar! Citra kamu sebagai bos bisa hancur!"

Wicaksono tak mendengar ocehan sang mama, ia pun berselancar ke instagram Audrey, dan benar foto mereka terpampang nyata, mana banyak sekali komentar dan likenya.

Sialan.