Gadis cantik yang mengalami perpindahan jiwa kedalam tubuh gadis dari anak pengusaha terkenal.
Gadis yang memiliki tubuh istimewa yang di incar orang orang. banyak orang yang ingin memanfaatkan darah dari gadis itu.
Banyak misteri disetiap langkahnya yang akan menemani gadis itu. Jiwanya berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang paling di cari semua orang. lalu apa penyebab gadis itu terlahir kembali sebagai bayi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon celine biollle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Caren mengendarai mobil pribadinya tanpa sepengetahuan sang ayah. kini Caren melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, pikirannya penuh dengan masalah masalah yang tiba tiba muncul.
Tanpa sempat mengganti seragam sekolahnya terlebih dahulu Caren mendapatkan informasi terbaru dari orang suruhannya untuk mengawasi adik adiknya.
Dimana Cassa mendapatkan hukuman yang tidak pantas dirinya dapatkan dari seorang pelayan rendahan hanya karena tidak sengaja memecahkan gelas yang di pegangnya.
"Orang rendahan sepertinya berani sekali menghukum kesayanganku"
Gerbang Mansion Riedl terlihat di depan mata. dengan menambah kecepatan penuh Caren tanpa permisi langsung menabrak gerbang yang berdiri kokoh tanpa memperdulikan penjaga yang berteriak kepadanya.
Dengan cepat Caren turun dari mobilnya dan langsung berlari memasuki mansion. terdengar seorang pelayan berteriak kepada seseorang yang di yakini orang yang di teriaki pelayan itu ialah adiknya.
BRAK
DOR
Dobrakan keras di sertai bunyi tembakan yang menggema membuat pelayan terkejut mematung serta penjaga yang sudah menodongkan senjatanya masing masing ke arah Caren.
Caren tidak memperdulikan seruan penjaga yang meneriakinya. dengan langkah tergesa Caren menghampiri asal teriakan tadi dan terlihat Cassa yang sedang membersihkan pecahan kaca yang tidak sengaja dia jatuhkan dengan pelayan yang menatap nyalang ke arahnya.
Dor
Tepat sasaran. Tembakan itu melesat menembus jantung pelayan yang berdiri tepat di depan Cassa, yang langsung menewaskan pelayan itu. teriakan dari pelayan yang histeris melihat mayat dengan darah yang mengalir deras dari dadanya Caren hiraukan. tujuan dia kesini hanya karena adiknya.
Cassa yang mendengar tembakan seketika mematung dengan jantung yang berdegup kencang. Dengan perlahan pandangannya menatap seorang gadis yang sangat cantik menatap cemas ke arahnya.
Cassa ingat, Dia kakak perempuannya yang sangat di nanti ke datangannya. dengan mata berkaca kaca Cassa langsung berlari ke arah Caren dan mendekap kakaknya dengan erat sembari menangis histeris karena terkejut akan kemunculan kakaknya yang tiba tiba dan terkejut karena mendengar tembakan dari kakaknya.
"jangan nangis Cassa, kakak di sini"
"Kenapa kakak tidak sedari dulu menemui ku" Ucapnya dengan sesenggukan. Caren menepuk punggung adiknya dengan pelan.
"Maaf-"
"SIAPA KAU?!" Belum sempat Caren melanjutkan ucapannya teriakan menggema berasal dari belakang punggungnya.
Cassa melepaskan pelukan hangat kakaknya dan menatap sepasang suami istri dan juga anak laki laki di tengahnya.
Caren berbalik menghadap sosok yang baru berteriak kepadanya.
"Long time no see Daddy Cassius" Sapa Caren dengan senyum datar
Membelalakkan matanya terkejut melihat putri sulungnya "C-claren? Itu kamu nak? anak sulung mommy!?" Dengan cepat Mommy Cassandra menarik putri sulungnya dan memeluk erat anak yang sudah lama tidak di lihatnya.
Caren hanya diam tidak membalas pelukan mommy, di hatinya Caren tidak merasakan apapun tidak ada perasaan rindu atau semacamnya hanya ada perasaan hampa.
"Kenapa tidak memberitahu jika Claren ingin kesini nak?" Tanya mommy setelah melepaskan pelukannya.
Caren diam tidak menjawab Netranya hanya memandang lelaki asing yang berdiri di sebelah Daddy nya.
Mommy Cassandra mengikuti arah pandang Caren Seolah paham Cassandra mengajak mereka untuk duduk di ruang keluarga.
"Cassa, Buatkan minum untuk kakak mu" Titah Cassandra
"Tidak usah, Bukankah rumah ini banyak pelayan yang kalian kerjakan?" Ucap Caren tajam sembari terus menggenggam tangan Cassa
Hati Cassa menghangat ketika ada orang yang membela dirinya pertama kalinya.
Cassandra yang mendengar ucapan Caren menjadi canggung dan segera menyuruh pelayan untuk membuatkan minum untuk Mereka.
Caren duduk di sofa single berhadapan langsung dengan Cassius, Cassa duduk di sofa panjang bersama mommy Cassandra dan lelaki itu.
Suasana seketika canggung "Apa kabar Claren?" Tanya basa basi Cassius
"Baik"
"I-ini minumannya Tuan" Pelayan datang dengan beberapa gelas berisi minuman dan kue kue.
"Letakan di meja" Setelah selesai pelayan itu pamit untuk lanjut bekerja.
"Eeee, tunggu tunggu. aku bingung sebenarnya ada apa ini? dan siapa dia? kenapa mommy memanggilnya anak sulung?" Tanya lelaki itu dengan beruntun sembari menatap penasaran Caren yang menatap mereka permusuhan kecuali ke arah Cassa
"Seram sekali tatapannya" Ucapnya dalam hati merinding melihat Caren yang sempat bersitatap dengannya.
"Dia kakak pertama mu" Jawab singkat Daddy Cassius.
"A-apa?! Bukankah aku hanya memiliki Dua kakak?" Tanya pria itu terkejut.
"Panjang ceritanya" Menghembuskan nafas pelan
"Claren, dia adik bungsu mu Caesar Jerry Haque Riedl baru memasuki umur 13 tahun" Ucap mommy Cassandra memperkenalkan pria yang sedari tadi di tatap Caren
Caren mengangguk diam. tanpa di perkenalkan pun Caren sudah tahu
"Dimana Rick?" Tanya Caren
"Rick jarang ada di Mansion, dia lebih mementingkan teman-temannya daripada harus berkumpul di rumah" jawab Cassius dengan datar. dirinya kesal dengan Rick yang menurutnya sangat nakal tidak seperti anak bungsunya yang selalu menurut.
Caren yang mendengar jawaban Cassius terkekeh geli "Percuma saja berkumpul jika kalian hanya sibuk dengan keluarga kecil kalian" Mereka yang mendengar ucapan Caren seketika terdiam.
Menoleh menatap Cassa "Hubungi Rick, suruh dia pulang" Di angguki Cassa.
Mereka hanya diam dengan suasana yang semakin canggung. beberapa menit suara deru motor terdengar dari luar. Rick melangkahkan kakinya ke ruang keluarga.
Tatapannya terpaku melihat Caren yang sedang menatapnya sembari tersenyum kecil.
"Kemari" Panggil Caren. Rick menurut lalu duduk di sebelah Cassa.
"Aku akan tinggal di sini beberapa hari" Ucap Caren
Dengan senang hati Cassandra menyetujuinya dan di ikuti Cassius. Cassa dan Rick tentu saja bahagia karena bisa berdekatan dengan kakak mereka.
Caesar hanya diam sedari tadi dirinya bingung harus mengatakan apa, apalagi dirinya takut dengan tatapan Caren. padahal Caren hanya menatap biasa dirinya
Mereka kembali ke kamarnya masing masing dengan Caren yang di antarkan Rick untuk menuju kamar utama tempat Caren yang memang sedari dulu sudah di sediakan.
Memasuki kamar yang sangat luas dengan interior elegan membuat kesan mewah menguar di kamar itu, dengan cat bewarna putih gading perpaduan dengan warna gold yang sangat indah. sangat berbeda dengan kamar di mansion ayahnya yang sedikit suram.
"Kakak..." Panggil Rick dengan suara lucu
"Hm?"
"Tadi pagi yang menatap ku itu kakak?" Caren mengangguk menyetujui
dengan cemberut Rick menghampiri kakaknya yang duduk di sofa yang ada di kamarnya "Kenapa tidak langsung menghampiri ku saja?" Tanyanya dengan bibir mengerucut kesal.
Terkekeh melihat ekspresi lucu Rick menurut Caren "Biar surprise, ga seru dong kalau Rick ketemu kakak duluan tapi Cassa belum. nanti kamu malah tidak ingin kakak ketemu Cassa lagi" Caren seperti tahu isi pikiran Rick yang membuat Rick cengengesan
Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang hanya berdua sampai melewatkan jam makan malam membuat Cassa kesal karena dirinya tahu Rick pasti memonopoli kakak cantiknya Awas saja akan aku balas! Pikirnya menggebu
Cassius dan Cassandra tidak bertanya tentang Caren karena yang mereka pikir Caren lelah makanya membutuhkan istirahat sedangkan Rick bocah itu pergi sedari tadi.
Caesar pun hanya terdiam di meja makan tidak seperti biasanya dirinya akan mengajak Cassandra dan Cassius berbincang. melihat keterdiaman Caesar membuat orang tua itu heran.
"Ternyata aku punya kakak yang sangat cantik. Aku juga ingin dekat dengannya. tapi bagaimana?" Batin Caesar bersuara