Bermimpi menjadi pencuri terhebat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karma
Hari ini setelah sekian lama. Waru kembali berkunjung ke rumah sepupunya.
Terakhir kali pada malam yang menakjubkan itu. Yang kini tinggal sebuah kenangan.
Jati dipulangkan lebih cepat. Tapi sayang penyebab Jati dibebaskan jauh-jauh hari sebelum masa hukumannya berakhir bukan karena alasan yang membahagiakan.
Jati meninggal di dalam penjara tempat lembaga pemasyarakatan. Dengan keterangan sakit.
Hari ini Waru datang melayat untuk mendoakan saudara sekaligus sahabat terbaiknya.
Tidak ada satu pun dari pihak keluarga yang lain yang mau bertegur sapa dengan Waru. Meskipun jelas-jelas kehadirannya ada di depan mata.
Keluarga almarhum Jati selama ini bersikap tidak senang kepada Waru karena mereka mengira bahwa Waru adalah orang yang mempengaruhi Jati sehingga menjadi seorang pencuri.
Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Jati lah yang terlebih dahulu memperkenalkan lingkungan para pencuri kepada Waru.
Setelah jenazah almarhum Jati dikebumikan. Waru langsung pulang tanpa perlu pamit.
Hanya ada satu orang yang kerap melihat sosok Waru di keramaian para pelayat itu.
Waktu Waru pulang ia tersenyum dan melambaikan tangan.
Orang itu adalah anak almarhum Jati. Keponakan Waru yang sekarang sudah mulai bersekolah.
Apakah ini yang namanya karma?
Dalam perjalanan pulang Waru berpikir.
Belum lama ini Waru juga baru mendapat kabar kalau Cermai Salon & Beauty kemalingan.
Tempat usaha milik Cermai itu isinya habis dibawa pergi oleh pencuri. Kerugian yang dideritanya tidak main-main.
Kabar duka juga datang dari Pinus. Ia baru saja mengalami kecelakaan sepeda motor.
Untungnya Pinus hanya mengalami luka-luka ringan. Yang parah sepeda motornya yang mahal sampai ringsek.
Tapi tidak hanya itu. Pinus sekarang juga sedang berurusan dengan pihak yang berwenang. Karena ia terciduk saat sedang pesta memakai barang haram bersama teman-temannya yang baru.
Dan hari ini Jati sudah almarhum. Meninggalkan anak, keluarga, teman dan juga Waru.
Waru jadi merenung. Jika demikian apa yang akan menimpa dirinya?
Apakah ini yang namanya karma buruk?
Setelah pencurian hantu yang fenomenal itu Waru belum pernah kena apes. Malahan beberapa hari yang lalu ia baru saja berhasil melakukan aksi pencurian solo karir yang tidak kalah luar biasa.
Satu-satunya kejadian yang tidak menyenangkan bagi Waru sampai hari ini adalah saat perjalanan pulang dari rumah duka tadi.
Waru kembali bertemu dengan rumah tempat ia dan almarhum Jati mencuri perhiasan emas 400 gram yang pembagian hasil uangnya Waru jadikan modal.
Ketika tadi melewati rumah itu Waru kembali mengalami kejadian horor.
Waru kembali melihat sosok perempuan yang wajahnya cantik tapi sangat pucat.
Kali ini tempatnya di balkon lantai tiga.
Dari kejauhan perempuan itu juga melambaikan tangan kepada Waru.
Karena terjadi di siang hari jadi tidak terlihat terlalu menyeramkan.
Waru sadar penampakan itu bukanlah seorang manusia.
Waru jadi semakin penasaran. Apakah rumah itu benar-benar ada penghuninya?
Karena tadi yang Waru lihat adalah tempat yang terkesan begitu sepi.
Seperti rumah itu sudah lama tidak ditinggali.
*
Hari Para Pencuri
Tidak ada yang tahu. Kecuali mereka para pencuri.
Hari ini tanggal ini bulan ini adalah hari pencuri. Entah generasi siapa yang paling pertama menyematkan. Konon kisahnya yang menetapkan hari sekarang sebagai hari pencuri adalah orang-orang dulu.
Waru pikir bukan sebuah masalah. Ada 365 hari dalam satu tahun kalender. Tidak jadi persoalan jika ada yang memilih salah satu diantaranya untuk dijadikan sebagai hari penyemangat untuk mereka.
Sama seperti hari sekarang ini yang dikukuhkan sebagai hari pencuri. Dan untuk pertama kalinya Waru akan ikut berangkat dalam perkumpulan itu.
Bukan karena Waru terlalu fanatik. Tapi karena ada yang mau Waru cari tahu.
Tempat kegiatan para pencuri berkumpul di hari penghormatan ini adalah di tempat yang sedang ramai dan dipilih secara random satu malam menjelang hari esok.
Para pencuri satu sama lain tidak pernah berkomunikasi atau pun punya chat grup. Kecuali satu komplotan yang sedang beraksi.
Kode etik mereka adalah dilarang keras untuk mengadukan teman sesama pencuri.
Mereka menggunakan angin untuk menerbangkan kabar burung. Bisik-bisik halus dari kuping ke kuping.
Hari ini tempat yang dipilih adalah di acara car free day sepanjang jalan alun-alun kota.
Para pencuri tidak saling berbicara. Mereka hanya sama-sama melihat.
Mereka mempunyai bahasa isyarat tertentu untuk memperkenalkan diri mereka kepada sesama pencuri. Sebuah gerakan yang tidak akan dimengerti oleh orang-orang yang bukan pencuri.
Waru menampakkan dirinya samar-samar. Ia mau tahu tentang rumah itu.
"Rumah itu adalah rumah pesugihan",
"Pemilik pertamanya sudah meninggal",
"Para keturunannya tidak ada yang mau meneruskan",
"Rumah angker itu juga dikenal dengan sebutan istana setan",
Ternyata benar. Ada yang tidak terbuka dari sejak awal. Jati merahasiakannya kepada Waru perihal rumah itu.
Di tengah percakapan Waru dengan seorang pencuri yang sudah tua. Terdengar sayup-sayup yang sedang harum dibicarakan di kalangan mereka.
"Siapa yang melakukannya?",
"Dia pasti benar-benar hebat",
"Dia adalah yang terbaik",
Para pencuri sedang membicarakan dua kisah pencurian terdahsyat dalam kurun waktu puluhan tahun ini.
Pencurian hantu bank dan pencurian hantu mobil pengiriman uang.
Disebut pencurian hantu karena pelakunya belum juga tertangkap.
Pencuri itu juga belum mengungkap siapa jati dirinya.
Jangankan para petugas yang masih mengejar namanya.
Di kalangan para pencuri sekali pun identitas pencuri terhebat itu masih belum bisa terlihat.
Waru bermain dengan sangat rapi.