5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 012
Drettt drettt drettt
Handphone milik aldo bergetar di samping caramel membuat caramel menatap ke arah telepon tak ada nama di sana hendak caramel memanggil aldo namun pria itu sudah dahulu datang dan duduk di sampingnya
"kenapa gak di angkat?"tanya caramel sambil menatap wajah aldo yang nampak gelisah
"gak penting"jawab aldo membuat caramel mengangguk dan segera bangkit membereskan cucian kotor.
Semua telah selesai kamar kost caramel terlihat bersih kembali caramel dan aldo segera kembali pulang ya mengingat bahwa aldo akan membongkar motornya membuat caramel tak ingin berlama lama di kostnya meskipun hastranya ingin sekali menetap dan tak meninggalkannya.
Getaran handphone milik aldo bergetar terus menerus membuat caramel menatap ke arah kaca spion menatap wajah aldo yang mulai pucat pasif entah ada apa anak ini sejak telepon itu bergetar membuatnya menjadi tak tenang.
Caramel turun dari motor dan segera membuka pintu rumah caramel segera berlari ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya sedangkan aldo memilih untuk duduk di ruang tamu dan meletakan handphonenya di atas meja sambil memijat pening di kepalanya.
Tak lama handphonenya kembali bergetar membuatnya mematikan panggilan suara namun getaran kembali berbunyi membuat aldo memejamkan matanya dan membiarkan telepon nya terus bergetar. Caramel yang jengah akan suara handphone milik aldo dengan cepat caramel meraihnya dan mengangkatnya.
"aldo maksudnya kamu apa ya? Kamu tante minta buat jagain caca tapi kenapa kamu malah nyakitin anak tante? Keluarga kamu itu keluarga murahan ibu kamu itu tukang perebutan suami orang kalo bukan karena saya keluarga kamu gak mungkin jadi kaya sekarang"
"mulai berani ya kamu gak angkat telepon saya,saya mau kamu minta maaf sama anak saya dan kamu balikan lagi sama dia atau mau saya ke rumah kamu saya beritakan semua tetangga kamu"
Ucapan seorang wanita dari telepon membuat caramel terdiam membeku dan menatap ke arah aldo yang hanya terdiam seolah seperti orang yang tertangkap basah sedang maling motor
"maaf ibu saya lancang mengangkat telepon ibu tapi saya harap ibu berhenti meneror aldo"
"soal caca dan aldo biar jadi urusan mereka tidak usah di saut pautkan dengan keluarga. Cinta tidak bisa di paksakan cinta akan datang begitu saja jika memang keduanya memiliki ketertarikan satu sama lain,cinta memang bisa di paksakan tapi cinta seperti itu adalah cinta yang tidak tulus dan murni"
"apapun permasalahannya biar mereka yang menyelesaikan nya saya harap ibu mengerti maksud dari perkataan saya terimakasih "kata caramel sambil mematikan telepon dan memblokir nomernya dan mengembalikan handphone kepada aldo
"semua ga seper
"gak perlu di jelasin masalah keluarga kamu bukan biar jadi rahasia di keluarga kamu, aku yakin mama gak seperti itu jadi jangan terlalu over sharing dengan banyak orang kalo kamu mau hidup tenang"potong caramel sambil duduk dan memakan snack
"tadi itu mamahnya caca,aku punya hutang budi sama dia karena dia aku bisa dapat pekerjaan ini dan bantu ekonomi keluarga dengan baik,dan soal mama, mamah memang bisa di bilang jadi orang ke tiga dalam kehidupan papa tapi mama sama sekali gak tau kalo papa udah berkeluarga karena papa mengaku dan menggunakan data palsu semua terbongkar di saat istri pertama papa datang dan memberitahukan semuanya"ucap aldo membuat caramel syok dan menatap ke arah aldo dengan tatapan yang penuh tanda tanya.
"kalo di bilang sakit semuanya sakit di sini tidak ada yang bahagia dan tidak ada yang benar semuanya penipu"
"percintaan sekarang hanyalah soal siapa dan bagaimana cara untuk mendapatkan kepuasan dan nafsu bukan lagi tentang loyalitas dalam sebuah hubungan dalam bentuk ketulusan dan bukti secara untuk melainkan siapa yang hadir setiap saat itulah orang yang bakal menjadi milik kita, banyak laki laki di luar sana yang sama wanita macam apapun dirinya mau tapi jika ada wanita yang lebih dari wanitanya dia akan meninggalkan wanitanya dan memilih wanita itu. Ada pula wanita yang memilih pria yang selalu bersamanya yang mendengarkan keluh kesahnya daripada pria yang berkerja jauh menabung untuk masa depannya"sambung aldo dengan diiringi hembusan nafas yang berat membuat caramel mengangguk paham
"ada satu lagi, ada pria yang setia menunggu wanitanya meskipun dirinya tau wanita itu tak mungkin bisa bersamanya tapi dia percaya akan sebuah takdir bersama"ucap caramel sambil tersenyum membuat aldo salah tingkah di buatnya
"tapi meskipun begitu,cinta tetap saja tidak bisa di salahkan dan di paksa. Mau orang lain berkata apa kalo kita memang sudah cinta apa boleh buat pasti kita akan tutup telinga dan mata untuk ucapan orang lain tapi tidak kepadanya"sambung caramel sembari mengunyah makanan yang ada di mulutnya
"lebih baik memaksakan cinta setelah bersama daripada memaksakan cinta yang sudah jelas tidak akan bisa bersama"saut aldo dan di anggukan oleh caramel
"betul itu, jangan pernah sesekali mencintai seseorang yang tidak mencintaimu lebih baik mencintai seseorang yang sama sama tidak mencintai tapi ada rasa tertarik untuk bersama karena cinta itu datang dengan sendiri bukan datang karena di jemput dengan Lamborghini"ucap caramel sambil tersenyum dan menatap ke arah aldo
keduanya saling mengeluarkan isi di kepala masing masing sembari aldo membenarkan motornya entah mengapa rssa ketakutan yang tadi sempat ia rasakan kini telah hilang begitu saja.
...****************...
Di sisi lain pria dengan tubuh yang tinggi, wajah yang tampan keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah seorang wanita dengan ekspresi wajah penuh emosi dan amarah yang membara.
"ada apa"tanya pria itu dengan nada yang sedikit emosi
"aku mau kita putus lan,aku sudah memilih untuk bersamanya"
"semudah itu kah kamu bilang putus sama aku laura?"kata pria itu dengan nada yang kecewa
"Alan bukan gitu aku gak bisa terus sama kamu,aku cape sama di posesif gak jelas sa
"okey kalo itu mau kamu kita putus"kata alan sambil pergi meninggalkan laura yang menangis memandangi tubuh alan.
Alan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi sambil mengingat betapa bodohnya dirinya yang telah mencintai wanita yang sama sekali tak tahu berterima kasih kepadanya. Terbuang begitu saja waktu selama 10 tahun bersama alan menghentikan mobilnya dan melemparkan semua barang dan foto bersama laura keluar dari mobilnya.
"kenapa harus gw yang nerima semua ini kenapa"teriak alan sambil memukul stan mobilnya
Sakit rasanya ketika rasa cinta yang benar benar Tulus kepada seseorang namun hanya di balas dengan sebuah pengkhianatan dan kedustaan. Alan memilih untuk kembali pulang ke rumah dan mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya.
Sesampainya di rumah Alan membantingk tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya betapa marahnya sakitnya sesaknya dadanya saat ini
"gw kira dengan putus nyambung dalam suatu hubungan bakal buat dia sadar tapi ternyata malah gw yang di sadari dia kalo dia gak pantes buat gw"kata alan sambil memijat keningnya
"tapi mau gimana lagi nasi udah jadi bubur juga kan,lagi yang mau sama gw juga banyak gak cuma dia doang tapi kayaknya untuk kali ini gw bener bene pengen sendiri nenangin hati gw"kata alan perlahan memejamkan matanya.
Di sisi lain caramel mengamati beberapa video yang tadi dia take di lapangan dan dirinya edit melalu laptop kerjanya sedangkan aldo masih berkutik dengan motornya.
Tekk tekk tekk
Suara ketokan kayu terdengar membuat caramel segera bangun dari duduknya dan memanggil tukang bakso malang membuat aldo menggeleng kepala
"mau gak do?"tanya caramel dan di gelengkan oleh aldo
"masih kenyang"kata aldo dan di anggukan oleh caramel
Caramel berlari kedalam mengambil mangkuk dan memberikan kepada abang penjualnya setelah membayar caramel segera memakan baksonya sembari melanjutkan perkerjaannya
"badan kecil tapi perut karet"kata aldo lirih membuat caramel menatapnya sinis
bersambung