Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. mengungkapkan perasaan
"Aap..aapa yang kamu katakan" ucap Emily ia membalikkan badannya lagi untuk melihat felix untuk memastikan omongan felix tadi apa dia salah dengar.
Felix tahu apa maksud emily, lalu ia kembali mengulangi perkataannya, ia tidak mau menyesali lagi, selama ini ia sudah menyesali tidak mangatakan perasaannya sebelum pergi, mungkin tidak seperti ini kejadiannya.
"Lily aku menyukaimu sudah lama dan aku selalu menjaga hatiku selama ini" kata felix lembut lalu memberanikan dirinya memegang tangan emily.
Mata emily memerah ia sedih kenapa baru sekarang ia mengatakannya, sudah terlambat..
"Kenapa baru sekarang, hiks... hiks... " Ucap emily terisak air matanya akhirnya tumpah ia tidak tahan lagi. Pria yang di sukai ternyata juga menyukainya tapi sudah terlambat.
"Lily kenapa kamu menangis, maafkan aku aku juga menyesalinya, karena itu aku buru-buru datang menemuimu" ucap felik lagi sambil menghapus air mata emily hati nya sakit melihat Emily seperti ini, lalu ia memeluk gadisnya, tanpa penolakan dari emily.
"Kamu sudah terlambat, aku sudah di jodohkan dengan seseorang aku sudah menerimanya, kenapa kamu baru pulang... Hiks... hiks..." Ucap emily ia masih menangis ia juga memeluk felix dengan erat untuk melepaskan rindunya selama ini, setelah ini ia menjauh dari felix selamanya.
"Kamu sudah di jodohkan," ucap felix lalu ia tersenyum manis, " kalau begitu kamu bertemu terlebih dahulu dengan lelaki itu, aku akan mencari cara untuk menikahi mu secepat" ucap felix lagi sambil tersenyum sumringah.
"Kamu tidak punya kesempatan lagi aku akan tetap memilih pilihan dari kakek ku, kamu keluar sana dari sini, dan jangan pernah temui aku lagi ini adalah pertemuan terakhir kita" ucap Emily melepaskan pelukannya, hatinya sudah tenang lalu kembali membelakangi felix.
"Baiklah, kamu tunggu aku untuk menikahi mu, dan jangan pernah menolak ku lagi" kata felix kembali memeluk Emily dari belakang.
Cup... Ia mengecup kepala emily sebelum keluar dari kamar Emily ia berbisik di telinga emily.
"Sayang, i love you aku sangat mencintaimu" lalu felix mengecup pipi Emily dan kabur dari sana.
Cup...
Pipi Emily memerah ia linglung sementara, setelah ia sadar felix sudah tidak ada di kamarnya, ia memegang pipinya yang di cium felix, lalu ia tersenyum.
"I love too" gumam emily sambil tersenyum, tiba-tiba ia berhenti tersenyum ia tenang kembali.
"Tidak-tidak aku tidak boleh terjebak, tidak ada kesempatan lagi, dia sudah terlambat tidak ada waktu lagi, seminggu lagi aku bertemu dengan calonku" kata emily lagi.
Setelah itu ia membersihkan dirinya, mandi dengan air dingin, ia sudah gerah dari tadi.
Sedangkan di sisi felix ia melajukan mobilnya ke masion orang tuanya,.
"Assalamualaikum" salam felix lalu ia masuk kedalam rumah mewah itu.
"Waalaikum salam, Abang kamu sudah kembali" ucap Evelyn "mom dad abang kembali" panggil eve kepada mommy nya Daddy nya.
"Bagaimana boy apa berhasil" ucap Daddy felix dengan santai.
"Berhasil dad, tinggal atur pertemuan saja aku ingin kasih kejutan buat nya" ucap felix tersenyum manis.
"Baru kali ini aku melihatmu tersenyum seperti itu, baiklah minggu depan kamu bersiap-siap saja, aku dan mommy mu atur semuanya" kata Daddy felix kepada nya.
"Terimakasih mom dad, aku keatas dulu" kata felix sambil memeluk orang tua mereka dan juga memeluk adik nya itu yang kebingungan.
"Apa yang kalian bicarakan, kok aku tidak paham" ucap Evelyn lalu ia melihat abang sudah pergi dari sana.
"Nanti kamu juga tau sayang, tunggu saja ini kejutan" kata mommynya.
"Baiklah, aku keatas dulu mau nelpon inces tadi ia buru-buru pergi, seperti nya dia marah padaku" ucap eve lagi lalu ia naik keatas menuju kamarnya.
"Hallo" ucap seseorang seberang sana yang menerima telpon.
"Inces, apa kamu masih marah padaku" ucap Evelyn yang menelpon.
"Untuk apa aku marah, aku tidak marah tadi aku hanya ingin sendiri saja untuk menenangkan diri," kata Emily lembut.
"Syukurlah aku kira kamu marah gara-gara bang felix, abang sich aku sebel aku juga marah padanya" kata Evelyn lagi dengan menggebu-gebu.
"Iya, kamu juga tidak perlu marah pada abangmu dia juga tidak salah, semuanya sudah beres kok kau tenang saja" kata emily lagi menenangkan eve.
"Besok aku jemput kamu ya ke kampus aku di antar sopir" ucap eve lagi dengan riang.
"Tidak perlu aku bawa mobil sendiri, karena aku ada urusan setelah pulang kampus" ucap Emily lagi dengan lembut.
"Ya sudah aku tutup telponnya ya, sampai jumpa besok" ucap eve lagi.
"Iya" kata Emily lalu sambungan telpon terputus dan emily kembali mengerjakan pekerjaan nya yang belum selesai di kerjakan.
Tidak lama setelah itu malam datang, Emily makan malam dengan anggota keluarga dengan hikmat, setelah makan mereka berkumpul di ruangan berkumpulan keluarga untuk mengobrol.
"Aku dengar felix sudah kembali sudah kembali dari luar negeri" ucap Damian kepada mereka lalu ia melihat putrinya.
"Iya, tadi ia kesini menemui Emily mereka sudah berbicara" ucap Lucy menjawab pertanyaan suaminya itu.
"Inces bagaimana pendapatmu" kata Airon kepada adiknya, ia juga tahu perasaan adiknya itu.
"Aku sudah berbicara dengannya, aku tetap melanjutkan perjodohan dengan pria pilihan kakek" ucap emily santai tidak ada nada sedih apapun, sebenarnya hatinya sakit mengucapkan kata itu.
"Kamu Serius sayang" ucap lucy kasihan dengan putrinya itu " bagaimana kalau kita batalkan saja kamu bisa bersama felix dia juga sudah kembali" sambung lucy lagi.
"Tidak usah mi, aku membicarakannya dengan jelas-jelas, dia hanya masa lalu aku harus menempuh hidupku yang baru" ucap Emily lagi.
"Mami yakin kamu pasti bisa, menjalani karena pilihannya kakekmu tidak akan mengecewakan mu" ucap lucy lagi.
Setelah itu Mereka mengobrol santai dengan bahagia sambil menonton televisi untuk menunggu waktu tidur.
"Mi pi, kak aku keatas duluan soalnya aku sudah ngantuk" kata emily lalu ia naik keatas menuju kamar nya.
Ia menganti pakaiannya dengan piyama tidur berbahan lembut yang lengket di kulit putihnya.
"Aku penasaran apa yang dia lakukan, apa dia menggagalkan perjodohan ini" gumam emily lagi " dia tidak berani melakukan itu, selama ini dia tidak berani mengungkapkan perasaannya justru ia kabur" tambah nya lagi.
Emily memakai lotion keseluruhan tubuhnya sebelum tidur, juga memakai skincare malam untuk merawat kulitnya saat tidur.
"Selamat tidur" ucap emily lalu ia tidur di kasur empuknya.
Sedangkan disisi lain.
"Selamat tidur sayang, moga mimpi indah" ucap seorang dengan senyuman indah di bibirnya.
.
.
.
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰