NovelToon NovelToon
Bodyguard Nona Muda Kaya

Bodyguard Nona Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sijack

Gabriella anashtasia

Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.

Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.

Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.

Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???

Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???

Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???


Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.

Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.


salam Sijack🥰.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12: Berlatih Menjadi Pengawal

Pagi ini,Noah menghabiskan waktunya dengan duduk dibalkon sendirian. Dia memperhatikan dirinya melalui sebuah cermin ditangannya.

"Wahhhh....bagus..bagus" ucapnya sambil memegang rambutnya yang menurutnya sangat halus.

Noah melihat kearah seseorang yang baru masuk.

"Tuan, aku tidak melihat Paul dan Gerry!!!,sepertinya mereka terlalu lama beristirahat,jadi aku akan membangunkannya"

ya,orang yang baru datang adalah Akin. Akin ingin berbalik untuk melenggang pergi.

"Tidak perlu!! " ucapnya membuat Akin tidak jadi pergi.

"Aku tidak membutuhkan mereka,kau saja temani aku disini" pintanya membuat Akin memasang wajah malas.

"Ayah sedang pergi keluar saat ini dan dia membawa beberapa pengawal terbaik bersamanya" Noah berkata tiba tiba.

"Dan tugasmu sekarang adalah menjagaku jadi kau bisa bermain bersamaku" Akin tambah memasang wajah malas ketika mendengar dirinya akan diajak bermain oleh Noah.

Noah seperti mendapat sebuah ide.

"Oh iya,aku akan mengecat rambutmu" Noah menunjukkan sebuah pewarna rambut.

Akin melotot melihat itu dan langsung menolaknya.

"Tidak perlu tuan,aku suka rambutku yang sekarang"

Tolaknya tidak mau mengikuti keinginan Noah.

Noah memasang wajah cemberut karena Akin menolaknya.

"Ayolah Akin" bujuknya sambil menggoyangkan lengan Akin. Akin memasang wajah malasnya.

"Mau yahhh" bujuk Noah lagi.

Akin akhirnya pasrah,dengan wajah malasnya dia berjalan mendekat kearah Noah dan duduk disampingnya.

Noah tersenyum girang karena Akin menurutinya.

Noah memeriksa rambut Akin.

"Mmmm.....sepertinya rambutmu masih bagus" gumamnya.

Akin hanya pasrah mengikuti keinginan Noah.

Sepertinya dia merasa menjadi pengawal Noah lebih membuatnya tersiksa daripada menjadi pengawal Gabriella.

**********

Akin tiba tiba bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya pantas untuk menjadi pengawal.

Seperti saat ini,Noah,Paul dan Gerry sedang fokus menonton tv,sedangkan Akin,dia berolahraga sambil memegang sebuah tablet.

Noah yang sedang menonton tv merasa terganggu dengan Akin yang sedang berolahraga.

"Huhhhh...kau mengangguku!!" ucapnya kesal sambil menendang Akin yang sedang sit up.

Kemudian Akin mengganti posisi menjadi push up.

Noah kembali merasa terganggu.

"Sialll....Akin, pergi menjauh sana!!!" Teriaknya kesal.

Akin berdiri berlari ditempat.

Noah kembali terganggu dan akhirnya berdiri berjalan kearah Akin.

"Akinnnn!!! Kalau mau berolahraga pergi saja keluar!!!" Usirnya sambil memukuli Akin memakai bantal.

Paul dan Gerry menarik tuannya agar berhenti memukuli Akin.

*********

Selanjutnya Akin kembali berlatih menembak.

Akin fokus kepapan tembak sambil memegang pistolnya.

Dorrr...dorrr...dorrr...

Tiga tembakan langsung Akin lakukan dan semuanya...

Berhasil. tepat sasaran.

Akin tersenyum karena dia berhasil menembak dengan tepat.

Pekerjaan selanjutnya Akin mengeringkan rambut Noah sambil memegang barbel kecil ditangan kirinya.

Sepertinya dia sangat sungguh sungguh sekarang.

"Uyyyy...kau mau membuat rambutku rusak!!" Noah kesal karena hairdrayer yang dipegang Akin terlalu dekat dengan kepalanya.

Akin menjauhkan sedikit hairdryer itu dari kepala Noah.

Akin memperhatikan rambut yang sedang dia keringkan.

"Tuan,Anda baru saja mencat rambut anda,kenapa sekarang malah berganti lagi???" ucapnya heran menatap rambut itu.

Tadi pagi dia baru saja melihat rambut Noah berwarna merah dan sekarang sudah berubah menjadi coklat.

"Apa anda tidak takut rambut anda rusak???" Tanyanya lagi.

Noah menengok kearah Akin.

"Aku lebih suka warna ini,lagipula aku memiliki barang barang yang dapat merawat rambutku."

Menunjukkan barang perawatan rambut yang sangat banyak.

"Coba kau sentuh rambutku,dia pasti lembut!!" Seru Noah.

Akin menyentuh rambut Noah dengan jarinya.

"Bagaimana??? lembut bukan!!" Tanyanya Noah.

"Benar tuan,rambut anda sangat lembut" gumamnya.

Noah tersenyum bangga karena memiliki rambut yang bagus.

Pekerjaan yang dilakukan Akin selanjutnya adalah berenang.

Dia sudah siap berdiri didepan kolam dengan tangan dan kaki terikat. Sekarang lawan mainnya adalah Nichole.

Mereka bersama sama menceburkan diri mereka kedalam air.

Akin....Akinn...

pengawal yang lain menyoraki Akin agar dia semangat.

Akin berusaha melepaskan talinya dan dia berhasil sebelum Nichole selesai.

Akin keluar dari air dan berenang naik kepinggir kolam.

Pengawal yang lain bersorak karena Akin berhasil.

Tak lama Nichole keluar dari air dengan wajah yang kesal,dia naik kepinggir kolam.

Nichole menatap Akin kesal karena kalah.

Akin tersenyum sombong kearah Nichole.

"Heyyy...pecundang" ejek Akin membuat Nichole kesal dan pergi.

Akin tersenyum menang.

Selanjutnya adalah berlari mengelilingi lapangan.

Akin berlari mengelilingi lapangan bersama Ken yang berdiri dipinggir lapangan memegang stopwatch.

Akin berhenti tepat didepan Ken dan Ken menghentikan stopwatchnya.

Akin memandang Ken dengan wajah kelelahan menunggu Ken berbicara.

"0,42 detik,terlalu lambat" Akin melotot mendengar Ken mengatakan dia lambat.

"0,42 detik???" Seperti tak percaya karena menurutnya itu sudah cepat.

Ken akhirnya menjelaskan kepada Akin.

"Akin,waktu adalah tentang hidup dan mati untuk seorang pengawal,jika kau kekurangan oksigen empat menit saja,maka itu akan membunuh sel sel otakmu." Jelasnya.

"Jika sebuah pesawat dapat terbang selama 850 km/jam atau sekitar 236 meter/ detik"

"Sedangakan peluru M16 lebih dari itu,peluru itu memiliki kecepatan 840meter/detik,maka..." Ken menatap Akin.

"Jika kau terlambat seperkian detik saja,maka itu dapat membunuhmu"lanjutnya lagi.

"Maka dari itu, waktu sangatlah penting bagi seorang pengawal" Akin mendengarkan Ken dengan serius.

Noah menepuk pundak Akin.

"Berlatihlah terus,nanti kau akan terbiasa" ucapnya meninggalkan Akin yang masih memikirkan perkiraan itu.

*******

Saat ini Akin sedang bermain bersama Noah dikamar tuannya.

Mereka memainkan balok uno stacko. Sebenarnya Akin sangat malas memainkan itu,tapi karena Noah

Memaksanya maka dia harus menurutinya.

Ada Paul yang ditugaskan Noah sebagai juri.

Babak pertama dimenangkan oleh Noah.

Noah berseru senang karena dia menang.

Babak kedua berlanjut dan dimenangkan oleh Noah lagi.

Noah kembali bersorak sedangkan Akin memasang wajah kesalnya.

Babak ketiga berlanjut dan dimenangkan oleh...

Noah lagi...

Noah bersorak senang karena memenangkan permainan ini 3 kali berturut turut.

"Akin kau sangat payah, bermain ini saja kau tidak bisa" ejek Noah. Akin hanya memasang wajah pasrah saja.

"Aku ingin ketoilet,kau belajarlah lagi" Noah meninggalkan Paul dan Akin.

Setelah Noah pergi Akin mulai meluapkan kekesalannya.

"Uyyy,kenapa aku harus bermain ini!!!" Ucapnya kesal.

Paul yang melihat itu terkekeh.

"Memang kenapa,ini sangat menghibur" ucapnya sambil menyusun balok itu lagi.

"Daripada Pete ,dia harus menagih hutang bersama Nona Muda" lanjutnya.

"Siapa yah???" Paul mengingat orang yang akan didatangi Pete.

"Ohhhh...itu rekan kerja Nona muda,mereka medatangi orang itu" ucapnya setelah mengingatnya.

Akin merasa tertarik dengan apa yang sedang dilakukan Nona mudanya,kemudian dia berpikir menimbang sesuatu.

"Apa mereka sudah pergi??? Tanyanya pada Paul.

Paul berpikir sejenak.

"Sepertinya mereka baru pergi"

Akin berpikir sejenak dan bergegas berlari keluar.

"Aku pergi dulu" ucapnya meninggalkan Paul.

"Akin....Akin....kau mau kemana??" Teriaknya bingung Akin tiba tiba pergi.

********

Saat ini Gabriella sedang mendatangi seorang pria tua di sebuah rumah besar.

Dia duduk diatas kursi sambil memandang pria tua itu yang sedang dipukuli oleh Pete dan Nichole.

"Nona,nona tolong maafkan aku"

Pria itu memohon agar Gabriella melepaskannya.

Gabriella menatap pria itu.

"Tuan,kau sudah mencuri uang perusahaan sebanyak 200 juta dan itu aku biarkan mengingat kau orang kepercayaan ayah,tapi...aku tidak bisa memaafkanmu karena sudah menjual rahasia perusahaan" ungkapnya.

"Nona,aku terpaksa melakukan itu Nona" pria itu terus saja memohon.

Gabriella mengalihkan pandangannya.

Pete dan Nichole kembali memukuli pria itu.

Akin yang berdiri disebelah kursi Gabriella hanya menatap miris pria itu, dia tiba tiba mengingat pamannya yang dipukuli.

Setelah bermain bersama Noah tadi,Akin memutuskan untuk ikut bersama Gabriella.

Gabriella melirik Akin yang berdiri disebelahnya. Gabriella melihat wajah Akin yang tidak kuat melihat itu.

"Pete!!" Panggilnya melirik kearah Akin membuat Pete menghentikan tindakannya.

Pete membawa Akin keluar bersamanya.

Diluar Akin memilih merokok ditemani Pete. Dia memikirkan orang yang sedang dipukuli didalam.

"Sepertinya dia tidak benar benar ingin melakukan itu,mungkin ada suatu hal yang membuatnya terpaksa melakukan hal itu" Ucap Akin tak tega.

Pete menghadap kearah Akin.

"Akin,apa yang kita lakukan hanya memberinya pelajaran,agar dia tahu bahwa apa yang dia lakukan salah." Beritahu Pete.

Akin terkekeh.

"Dulu aku pernah diberi pelajaran seperti itu"

Ungkapnya.

"Ketika keluargaku selalu berhutang untuk bertahan hidup,setiap bulan para rentenir itu menagih hutang kerumah kami,jika kami tidak dapat membayarnya,maka kami akan dipukuli,setiap hari aku memikirkan bagaimana caranya agar melunasi hutang itu secepatnya,setiap ada yang mengetuk pintu aku sangat takut,takut para rentenir itu yang datang,takut untuk dipukuli lagi" Akin bercerita dan tergelak diakhirnya.

Pete diam mendengarkan.

"Dan sekarang aku diposisi itu,harus memberi pelajaran bagi seseorang" Akin terkekeh merasa hidupnya sangat plot twist.

Mereka terdiam dengan pikiran masing masing.

Didalam Gabriella sudah berdiri untuk pergi.

"Aku beri kau waktu selama tiga hari" Gabriella memandang pria itu yang sudah terkapar dilantai.

Gabriella melangkah pergi diikuti oleh Nichole dibelakangnya.

Pria tua itu bangun sambil menahan sakit dibadannya,dia mengambil pistol diatas meja dan berjalan keluar.

"Ella!!!" Teriaknya sambil menodongkan pistol.

Gabriella dan para pengawal langsung berbalik dan bersiaga melindungi Gabriella.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memberitahumu" ucapnya masih menodongkan pistol.

Akin yang melihat itu berusaha bernegoisasi.

"Tuan,bisakah kita bicarakan ini baik baik" mendekat kearah pria tua itu sedangkan pria itu berjalan mundur.

"Tuan, anda bisa memberitahu kami siapa yang menyuruh anda dan kami akan melindungi anda,tuan" Akin masih berusaha membujuk pria itu dengan baik baik.

Pria itu masih saja diam dan menodongkan pistolnya.

"Tidak,sampai kapanpun aku tidak akan memberitahu kalian"

Dorrr.....

Dorrrr.....

Pria tua itu menembakkan pistolnya dan mengenai lengan Akin,sedangkan pria itu ditembak oleh Akin karena perbuatannya sendiri.

Pengawal yang lain langsung menembak pria itu juga. Akhirnya karena keegoisan pria itu sendiri dia mati tertembak.

Gabriella langsung menghampiri Akin yang tertembak.

"Akin...apa kau baik baik saja??" ucapnya khawatir melihat lengan Akin yang terluka.

"Aku baik baik saja,Nona" ucap Akin sambil menahan sakit ditangannya.

Gabriella meminta para pengawal untuk segera pulang dan mengobati luka Akin.

Hay guysss🥰🥰

Jangan lupa komen,like ,dan subscribe.

1
Amy Carissa
bagus nih ceritanya 😍 salam hangat dari "my Unspoken Goodbyes" jangan lupa mampir juga🤗
BodySnatcher
Tidak ada kata lain selain "woah"!!! 😱😍
Sijack
siap ditunggu yahh
Talklesswinmore
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!