NovelToon NovelToon
Twins Mafia Kejam

Twins Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Isnainidyah

Dua anak kembar yang di lahirkan gadis 20 tahun karena kesalahan yang di masalalu nya, di mana pertemuan nya dengan pria yang tidak dia kenal membuat nya harus mengandung benih nya.

Raisa, gadis polos yang rela menjual mahkota nya demi menyelamatkan adik dan Ayah nya dari maut, tapi siapa sangka setalah Raisa mendapatkan uang nya, dia malah kehilangan Ayah nya dan hanya Adik nya yang masih membutuhkan biaya yang cukup banyak agar sang adik bisa kembali berjalan seperti semula.

lalu bagaimana kisah Raisa dengan benih yang dia sendiri tidak tau siapa Ayah kandung anak yang ada di dalam kandungan nya.

Yuk baca kepoin kehidupan Raisa yang kelam..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnainidyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1 Tahun

"Yooo, perempuan pengganti duduk manis bagaikan nyonya di Mansion kekasih ku" sindir Lena dengan menatap Aisa yang tengah duduk di ruang keluarga dengan memainkan ponsel genggam milik nya.

Aisa tidak peduli dengan sindiran Lena, dia malah semakin fokus ke games yang dia mainkan, sedangkan Lena yang di acuhkan dia merasa kesal.

Syett..

Lena merebut ponsel genggam milik Aisa dari tangan Aisa, dia memang ingin mencari ribut dengan perempuan yang akhir-akhir ini menjauhkan Lena dari El.

"Kembalikan" pinta Aisa dengan menatap Lena dengan malas.

"Kalau kamu ambil sendiri" sahut Lena dengan mengejek Aisa

Aisa beranjak dari duduk nya, dia melangkah mendekati Lena yang tidak jauh dari nya, Aisa mengulurkan tangan nya meminta ponsel milik nya.

"Mana" pinta Aisa.

"Ambil sendiri dong" sahut Lena dengan memutar-mutar ponsel Aisa dengan sengaja.

Aisa dengan sangat lelah dia berusaha mengambil ponsel milik nya, sayang Lena malah mempersulit Aisa, sampai Lena akhir nya menjatuhkan ponsel Aisa dengan sengaja.

Syeett..

Prakkk..

"Upsss..!! sengaja" ucap Lena dengan menutup bibir nya dengan tangan nya.

Aisa menunduk mengambil ponsel milik nya, tapi dengan sengaja Lena mendorong tubuh Aisa sampai Aisa terjatuh ke atas lantai dingin ruang keluarga.

Bhukk..

Ahhh..

Hahahah..

Lena tertawa melihat Aisa kesakitan, bukan nya membantu Aisa dia malah tertawa ngakak mengejek Aisa.

Aisa bangun dengan mengambil ponsel milik nya dengan memegang pinggang nya yang terasa sakit karena sempat terbentur pinggiran kursi.

Aisa mendekati Lena, belum sempat Aisa melakukan sesuatu Lena sudah menjatuhkan diri nya sendiri dengan sengaja.

Bhukk..

Ahhh..

"Sa, kalau kamu nggak suka jangan kayak gini" lirih Lena dengan pura-pura menangis.

El yang tadi nya ingin berbelok ke pintu samping dia urungkan saat mendengar suara kekasih nya, El melangkah ke arah ruang keluarga saat dia suara dari arah ruang keluarga.

El melihat Aisa di depan Lena dengan Lena yang sudah tersungkur di atas lantai, El mendekati Lena dengan langkah lebar nya.

El membantu Lena bangun, dia tampak cemas saat melihat Lena terjatuh, sedangkan Lena dia pura-pura kaki nya terkilir.

"El kaki ku kayak nya terkilir" ucap Lena dengan raut wajah kesakitan

"Aku akan membantu kamu" sahut El dengan membopong Lena.

Aisa menatap pemandangan di depan nya dengan perasaan yang sangat sulit di jelaskan, dada nya terasa sangat nyeri, dia tidak tahan dengan El yang terlihat mesra dengan Lena.

Aisa menatap sinis kedua nya, dia mendekati El dan Lena yang kini ingin melangkah ke arah sofa ruang keluarga.

Syett..

Bhukk..

Ahh..

"Sa..!!!!" pekik El.

"Tadi aku belum sempat mendorong nya, dia pura-pura terjatuh seolah aku yang mendorong nya" ucap Aisa dengan menatap sinis Lena.

"Dorongan ini baru aku yang mendorong nya" lanjut Aisa dengan sinis

Lena merasa kaki nya kini benar-benar terkilir, terlihat raut wajah nya kesakitan, El tanpa menyahut apa yang di katakan Aisa, dia segera membantu Lena yang kini malah tidak bisa bangun.

Hemmmzz..

Anita tersenyum miring melihat Lena kesakitan, Aisa tidak akan membiarkan Lena sesuka hati menindas nya, meskipun El sangat mencintai nya.

"Sebelum aku dorong pura-pura terkilir, sekarang sudah aku dorong malah nggak bisa bangun, nanti pura-pura mati" ejek Aisa

"Ell..!!" rengek Lena dengan manja.

"Sudah lah jangan dengarkan dia" sahut El acuh tak acuh.

"Awas aja kamu Sa" batin Lena menatap marah Aisa.

Aisa sama sekali tidak takut mendapatkan tatapan marah dari Lena, dia malah tersenyum menanggapi Lena.

Aisa merasa kalau Lena bukan lah apa-apa, selama dia tidak mengganggu Lena, dia tidak akan takut, saat Lena dengan sengaja menggangu nya dia akan membalas nya.

"Tuan, apa kamu tidak takut" ucap Aisa dengan ambigu

El yang baru saja membantu Lena duduk di sofa, dia menoleh ke arah Aisa dengan tatapan bertanya. "Apa maksud kamu??" tanya El

"Takut kalau kaki kekasih anda patah dan tidak akan bisa sembuh" ejek Aisa.

"Kamu..!!!!" pekik Lena.

"Oh-oh-oh, takut yah??" Aisa semakin mengejek Lena

"El, kapan kamu menceraikan nya??" tuntut Lena dengan menunjuk Aisa.

"Kenapa takut yah, kalau seandai nya El suka sama aku" sahut Aisa menantang Lena

Lena menekan gigi nya sampai mengeluarkan geretan, Lena sangat kesal mendengar apa yang Aisa katakan baru saja, dia memang sangat takut dengan El yang bisa saja berubah arah ke arah Aisa.

"El, jawab kapan kamu menceraikan dia??" tanya Lena lagi

"Len, aku sudah katakan, aku akan menceraikan dia 1 tahun lagi" sahut El

El merasa dada nya sangat sesak saat dia mengatakan cerai, begitupun dengan perasaan Aisa yang terasa sangat berat, sesak, sakit, nyeri secara bersamaan.

"1 tahun itu sangat lama Lena" Aisa mengompori Lena di saat dia sendiri perasaan nya tidak lah karu-karuan.

"Kenapa menunggu 1 tahun El??" Lena semakin menuntut El

"Kenapa tidak besok atau sekarang aja" lanjut Lena

"Len, kamu kenapa sih??" tanya El

Hiks..

Hikss..

Hikss..

Lena menangis saat El membentak nya, sedangkan El merasa sangat pusing dengan keadaan nya saat ini, di sisi lain Aisa terus saja mengompori Lena, di sisi lain Lena terus mendesak nya.

"Len, aku akan mengantar kamu ke Rumah sakit" lirih El dengan raut wajah frustasi

"Yah kamu antar dia sebelum dia benar-benar akan kehilangan kaki atau nyawa nya" sahut Aisa

El memejamkan mata tajam nya mendengar apa yang Aisa katakan, dia tidak ingin kembali bertengkar dengan Aisa, El memilih diam dengan membantu Lena berjalan.

Sudah cukup beberapa hari ini El bertengkar dengan Aisa, sudah cukup kepala nya ingin meledak.

"Aku akan pulang malam, jangan menunggu ku makan malam" ucap El

"Emmm" Aisa hanya berdahem

Aisa menatap punggung suami nya yang kian menjauh, tatapan nya muali berkabut, tanpa Aisa sadari air mata nya jatuh seiring El semakin jauh.

Aisa mengusap air mata nya dengan kasar, dia merasa bodoh saat ini, dia sudah sangat jelas tau kalau El sudah punya kekasih, dia tidak akan bertahan setelah 1 tahun pernikahan.

Aisa meninggalkan ruang keluarga dengan mengusap dada nya sendiri, dia sangat kesal pada diri nya sendiri saat ini, dia menyalahkan diri nya sendiri karena menangisi suami nya.

"Aku nggak boleh suka dengan nya" batin Aisa

"Aku punya anak yang nanti nya harus aku besarkan" batin Aisa dengan masuk ke dalam lift

Aisa mengingat saat Lena terus menuntut El menceraikan nya, membuat perasaan Aisa semakin sakit dan sesak, hingga dia sulit untuk bernapas.

Ahhhh..

Aisa memukul pintu lift dengan marah, dia tidak bisa mengatakan apapun saat ini selain menangis, begitupun dengan El yang hanya diam saja saat mengantar Lena ke Rumah sakit.

1
PengGeng EN SifHa
beban sebagai anak pertama...didunia nyata maupun fana ternyata sama² berat...
Dyah: semangat kakak☺
PengGeng EN SifHa: benar sekali...dan itu sudah menjadi pondasi terkuat setelah orangtua tentunya.
total 3 replies
Adinda
memang gak diselidiki dulu itu istrimu bodoh bukan jalang yang mengaku hanya untuk mengincar hartamu
Dyah: kesel kan kak sama sih El
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!