Walaupun Danver menjadi pengganti kembarannya menjadi suami Faye, tapi dia sangat menikmati pernikahannya dengan Faye.
Lalu bagaimana dengan Faye kalau dia tau laki-laki yang menjadi suaminya saat ini adalah kembaran dari laki-laki yang dia inginkan menjadi suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 : Dari Trauma Menjadi Sikopat
"Bukannya tadi kau bilang ingin melihat keganasan ku dalam bersenang-senang? Kenapa sekarang berubah pikiran?" tanya Danver sambil mengelus pipi wanita dengan sorot mata yang sangat tajam.
Wanita itu menelan saliva-nya susah payah, tubuhnya semakin gemetaran karena takut melihat sorot mata Danver.
"Maaf, aku lebih suka keganasan yang normal, aku tidak suka ganas yang seperti ini." jawab wanita itu.
"Harusnya tadi kau bertanya lebih dulu bukan malah langsung menantang ku dan membuat ku bersemangat ingin bersenang-senang!" balas Danver.
"Maafkan aku! Aku mohon tolong lepaskan aku. Aku tidak bisa menemani mu bersenang-senang. Tolong lepaskan aku!" mohon wanita itu sambil meronta.
Tapi sayangnya Danver tidak memperdulikan rontaan wanita itu. Dengan posisi yang masih berada diatas tubuh wanita itu, Danver mengambil satu persatu alat bedeesem untuk dipakaikan ke wanita itu.
Alat yang pertama adalah borgol tangan. Danver memborgol kedua tangan wanita itu diatas ranjang. Lalu yang kedua, borgol kaki, Danver membuka kedua kaki wanita itu lalu memborgol kedua kaki wanita itu di tiang kiri dan kanan ranjang. Wanita itu terus meronta saat Danver hendak memborgol kaki wanita itu, tapi tenaganya kalah dengan tenaga Danver yang sekarang sudah kerasukan iblis bedeesem.
Setelah memborgol kaki, yang ketiga, Danver mengambil dua penjepit chocochips untuk dijepitkan di chocochips wanita itu.
"Jangan, aku mohon, jangan pakaikan itu padaku! Aku mohon." mohon wanita itu dengan wajah memelas plus ketakutan.
Sekali lagi, Danver tidak memperdulikan permohonan wanita itu dan tetap menjepitkan alat itu di kedua chocochips wanita itu.
"Aaaargh..." wanita itu pun berteriak kesakitan saat kedua chocochips-nya di jepit.
Danver tidak menghiraukan teriakan wanita itu dan mengambil alat keempat, yaitu penutup mulut lalu menutup mulut wanita itu.
Setelah menutup mulut wanita itu, Danver mengambil alat kelima yaitu penutup mata lalu memakaikan penutup mata ke mata wanita itu.
Wanita itu terus meronta minta dilepaskan, tapi Danver tak memperdulikan rontaan wanita itu, tak ada sedikit pun rasa belas kasihan pada wanita itu.
Setelah menutup mata wanita itu, Danver mengambil alat terakhir, alat terapi listrik. Pada umumnya orang yang memiliki penyimpangan sek.sual jarang menggunakan alat ini, tapi tidak dengan Danver, dia lebih suka bersenang-senang dengan alat terapi listrik itu.
Danver menempelkan dua buah elektroda di pangkal paha bagian dalam wanita itu, setelah itu mengatur voltase pada mesin kecil yang sudah tersambung dengan elektroda.
Setelah semua terpasang, barulah Danver menekan tombol On pada mesin kecil itu.
Tak sampai satu menit, wanita itu pun mulai menggeliatkan tubuhnya, tanda kalau alat itu sudah bekerja dengan baik.
"Ternyata alat ini masih bagus." cicit Danver lalu beranjak dari atas ranjang.
Danver pikir alat terapi listrik itu sudah rusak karena hampir satu tahun alat itu tidak digunakan dan itu artinya hampir satu tahun juga Danver tidak bersenang-senang seperti ini.
Perlu diketahui, wanita ini adalah wanita ketiga yang Danver ajak bersenang-senang seperti ini. Walau dia memiliki julukan Casanova tapi tidak gonta-ganti wanita setiap malam seperti yang orang sangkakan padanya. Ya memang setiap malam dia selalu dikelilingi wanita dengan pakaian kurang bahan, tapi tidak satupun dari wanita itu yang dia ajak bersenang-senang seperti itu ataupun bersenang-senang yang normal.
Danver hanya mau melakukan itu saat dirinya sedang emosi. Biasanya saat Danver sedang emosi, dia lebih suka duduk sendirian sambil menenggak salah satu koleksi minuman beralkohol miliknya yang mahal. Jika Danver sudah mode seperti itu, teman-teman Danver tidak ada yang berani mendekat bahkan melarang para wanita penggoda untuk mendekat karena pasti akan diajak bersenang-senang oleh Danver.
Dan satu lagi, dua wanita yang sudah pernah merasakan bersenang-senang dengan Danver, tidak satupun Danver setubuhi. Danver melakukan itu hanya untuk melampiaskan emosinya, dia merasa sangat puas melihat wanita menggeliat-menggeliat dengan alat terapi listrik itu dan dengan tangan dan kaki terikat serta mata dan mulut yang tertutup.
Bukan tanpa sebab Danver memiliki kelainan itu, itu semua karena trauma masa lalu-nya.
°°°
Bersambung...