Cinta Untuk Alex

" Adaaaa, " Celutuk seseorang tiba-tiba.

Ranti, alex, guru guru dan murid murid kelas sastra bahasa pun menoleh. Disana, didepan pintu Imelda sudah berdiri dengan sorot mata Tajam kearah ranti.

" Maaf kamu murid kelas ini, atau murid dari Kelas lain"? Tanya Ranti.

" Kamu lihat aku berdiri disini, didepan pintu Kelas ini, itu artinya aku murid kelas ini. " Ujar imelda sambil berjalan masuk kedalam kelas Menuju sebuah meja.

" ini mejaku, berartii sudah jelaskan aku siswi Kelas sini. Dan itu tandanya aku berhak untuk Bertanya apapun kekamu. " ujar imelda.

" oke, kamu mau tanya apaa. "? tanya ranti.

" Siapa kamu, dan apa tujuan kamu masuk ke sekolah kita kita. "? Tanya Imelda.

" Aku ranti, dan aku sudah jelaskan tadi aku Tau sekolah ini dan rekomendasi ini dari teman aku. " Ujar ranti.

" Kamu pikir aku percaya, sekolah dijakarta ini banyak. Jakarta itu luas. Kenapa engga pilih Sekolah yang lain. Yang lebih mentereng dari Sekolah ini, kenapa kamu pilih sekolah yang Justru hanya bagian kecil dari sekolah lain Yang justru ada dikota kamu, jadi cepat katakan apa tujuan kamu."? Tanya imelda Dengan kata kata yang mengeram.

" Ehmm, Maaaf mau percaya atau tidak itu urusan kamu. Kalau kepala sekolah saja Mengizinkan aku sekolah disini, lantas Kenapa kamu keberatan ya. " ujar ranti.

" Jelas aku keberatan, sebagai siswi dari kelas dan sekolah ini aku keberatan, wajah Kamu itu tidak tulus ranti. Dan lagi kamu mau Tau aku siapa, aku Sasha Imelda, biasa dipanggil Imelda. Aku adalah sekretaris osis Disini, dan sebagai sekretaris osis Disini yang Dipilih kerena dukungan seluruh murid sekolah ini, aku berhak dong menyeleksi Murid yang akan jadi bagian dari sekolah ini Apalagi seperti kata kamu tadi selain smu, Sekolah ini berwujud kampus, karena itu aku tidak mau disalahkan suatu hari nanti sama pemilik yayasan jika kamu punya maksud jelek di smu sini bisa sampai menembus gerbang kampus. " ujar imelda.

" Gerbang kampus, target kamu kejauhan non. Kita jalanin aja dulu satu satu. oke, kalau tidak ada lagi yang dipertanyakan apa saya boleh duduk bu "? Tanya Ranti kepada guru.

Guru yang sibuk mendengar perdebatan antara Ranti dan Imelda mendadak tergagap.

" Ehmm boleh, boleh. Silahkan saja pilih kamu mau duduk dimana. " ujar sang guru.

" Saya, saya, ingin duduk disebelah alex bu. " ujar ranti.

" Tapi disebelah aku udah ada braam, " ujar Alex.

" Engga apa apa kok, engga apa-apa aku bisa pindah. " ujar bram.

" Engga bisaa gitu dong, kamu pilih yang lain aja ya. " Ujar sang guru.

" Tapi saya maunya Samma alex bu, secara Saya murid baru disini saya cuma ingin punya Teman dikelas dan disekolah ini bu. Saya rasa Duduk disebelah alex adalah pilihan yang tepat. "ujar ranti .

" Tepatlah, karena alex adalah jantungnya sekolah ini. Kamu tau aja ya pilihan yang tepat , bener kan yang aku bilang tadi jangan Jangan kamu sekolah disini itu untuk urusan Menjual tampangmu yang ponten empat itu. " Ujar imelda Dengan nada gemes.

" Terserah apa katamu Imelda, yang jelas aku ingin cepat beradaptasi dengan sekolah dan Murid murid disini karena itu duduk disebelah alex adalah pilihan yang tepat untu proses adaptasi aku. " Paham kamu. " ujar ranti dengan nada keras ke Imelda.

" Hehhh, sudah sudah jangan berantem, Ranti Kamu boleh kok duduk disebelah alex. Aku Bisa duduk bareng leon. " ujar bram Sambil mengeluarkan tasnya.

" Enggaa bisa gitu dong bram, sebagai anak baru dia harusnya menghargai kita kita semua dan elo. Engga main seenaknya aja. " ujar imelda.

" Bisa diam engga sih mel, perkara tempat duduk aja diributin, Udah sini Ranti Kamu bisa duduk ditempat aku. Kalau engga, perkenalan murid baru ini engga akan selesai. " ujar bram Menggondol tasnya, dan duduk dibelakang bangku Alex bersama leon.

" Gimana lex, kamu keberatan engga aku duduk disebelah kamu. "? Tanya ranti.

" Engga keberatan, cuma ya udahlah daripada jadi perdebatan engga kelar kelar kamu bisa duduk disebelah aku. " ujar Alex.

" Gimana bu, ibuk keberatan engga "? Tanya Ranti.

" Kalau Alex engga keberatan, ya ibu jugga bisa bilang apa. Yasudah, sana duduk dibangku kamu bareng Alex. " Ujar sang guru. Kemudian dia dan alex pun berjalan bersama Dengan Alex menuju meja Alex. ( Bersambung) 🍀🍀