mengisahkan seorang ketua osis yang juga menjadi ketua geng buly di sekolah nya. Yang gemar membuly temannya yang lemah.
Karena ketampanannya, iya banyak disukai oleh para siswi di sekolah nya. Tapi sayang nya, tidak ada yang berhasil menduduki hatinya.
Hingga pada suatu hari, seorang cewek gendutlah yang menjadi pemenang di hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malu
"Pinky.. sudah Aku jelaskan sama kamu ya.. Aku tidak ada apa-apa sama Erik.. apalagi berniat ingin merayu Erik.. ingat Ya.. Pinky.. jangan pernah cari masalah denganku.." Ujar Kania. Pinky merasa kesakitan dengan cengkraman Kania. Dan akhirnya Kania melepaskan tangan Pinky.
Pinky mengibas-gibas tangannya karena menahan sakit akibat cengkraman dari tangan Kania. Kania pun berlalu dari hadapan Pinky.
****************
Mendengar Kania akan menjadi model di tahun ini, Kania malah tertawa lepas. Kania mengira itu hanya sebuah candaan biasa.
"Hahaha... kalian kalau bercanda jangan kelewatan.. mana ada ikan buntal jadi model? Kalian prank Aku ya?"
"Sumpah Pinky.. Aku ga bohong.. Kania memang akan jadi model tahun ini, dan menggantikan kamu.. Kamu yang tergeser.." Ujar teman Kania.
"Apa? Jadi semua ini benar? Kania akan jadi model menggantikan Aku?"
"Benar Kania.. kalau kamu ga percaya.. kamu bisa tanyakan sama salah satu anggota OSIS." Pinky merasa geram
"Makin lama itu anak makin kurang ajar. Berani-beraninya dia menggeser posisi Aku? Emangnya dia siapa sih? Gendut aja belagu. Sok kecantikan banget si itu anak.."
"Dan yang lebih mengejutkan lagi, ini yang tunjuk Kania jadi model adalah pembina OSIS sendiri.." Ujar salah satu temannya.
"Apa? Beruntung banget itu orang? Awas aja.. Aku akan kasih dia perhitungan." Sumpah Pinky.
"Yakin, kamu akan kasih Kania perhitungan? Entar kalah lagi.. mending kalau sama Kania jangan berhadapan langsung deh.. kamu harus bermain cantik.. agar Kania bisa dikalahkan.." Saran salah satu teman Pinky. Pinky mengangguk paham dan berkata.
"Bagus juga ide kamu! Yah, Aku tau apa yang harus Aku lakukan sekarang.." Ucap Pinky.
Pinky mempunyai rencana yang buruk terhadap Kania. Iya akan membuat Kania malu saat berada di atas panggung nanti.
"Tunggu saja pembalasanku Kania.." Sumpah Pinky dengan senyum licik.
****************
Tidak terasa satu minggu bagai satu hari. Baru kemaren rapat OSIS yang diadakan, sekarang sudah mulai saja.
Baru Kali ini Kania akan menjadi model. Kania merasa sangat grogi dan takut menjadi bahan tertawaan teman-teman sekolahnya. Karena selama ini yang iya tau, menjadi model itu memiliki tubuh yang indah. Ingin rasanya Kania mengundurkan diri jadi model. Tapi, keadaan yang memaksanya. Mau tidak mau, Kania harus mengikuti perintah dari pembina OSIS.
"Kania.. ayo sini.. saya akan rias kamu.. menjadi model yang cantik.." Ucap Pembina OSIS.
"Saya tidak memiliki badan yang bagus bu.. dan saya juga jelek.. apa bisa saya menjadi cantik?" Ujar Kania sambil menundukkan kepala.
"Jangan pesimis begitu dong Kania.. semua orang bisa cantik.. saya sudah bilang.. kalau cantik dari luar itu bisa dipoles dan dipermak.. kamu tenang saja.. serahkan semua Kepada saya.." Ujar pembina OSIS.
Kania mulai dirias sedemikian rupa. Pembina OSIS merias wajah Kania dengan sangat teliti. Dan badan Kania pun juga dibentuk sedemikian Seksi. Setelah sekian jam, usaha yang dilakukan untuk mempercantik Kania, akhirnya membuahkan sebuah hasil yang maksimal.
Pembina OSIS sendiri tidak menyangka jika Kania akan berubah total seperti itu. Seperti bukan Kania. Kania terlihat begitu cantik dan tidak seperti Kania di hari-hari sebelumnya.
"Kania.. sekarang coba kamu berkaca.." Ujar Pembina OSIS. Kania pun segera melihat bayangannya di cermin. Karena takut melihat wajahnya sendiri, Kania menutup mata. Iya tidak sanggup jika harus melihat dirinya yang jelek. Pembina OSIS tersenyum melihat kelakuan Kania.
"Buka saja mata kamu Kania.. kamu cantik kok.." Ucap Pembina OSIS. Kania menarik nafas sedalam mungkin kemudian, menghembuskan secara perlahan. Kania mulai membuka matanya secara perlahan. Setelah iya membuka mata, dan melihat bayangannya sendiri di cermin, Kania merasa kaget dan takjub melihat wajahnya sendiri. Kania tidak percaya bahwa iya akan secantik itu. Iya merasa canggung ketika ingin menyentuh wajahnya. Iya menyentuh wajahnya dengan hati-hati.
"Bu.. ini beneran saya?" Tanya Kania. Ibu pembina tersenyum dan mengangguk. Seraya menjawab.
"Benar Kania.. itu kamu.. kenapa? Kamu pangling?" Kania mengangguk seolah-olah iya tidak percaya bahwa itu adalah dirinya sendiri. Wajah Kania tidak terlihat tembem, wajah Kania terlihat lebih tirus. Bahkan, badan Kania tidak terlihat gendut. Iya terlihat lebih sedikit kecil. Kania terlihat sangat anggun hari ini.
Kania merasa bahwa ini bagaikan sebuah mimpi. Iya tidak menyangka bahwa Kania akan secantik itu. Kania tidak ingin lepas dari cermin. Iya ingin terus bercermin. Andaikan setiap hari wajahnya secantik itu, mungkin iya tidak akan menjadi bahan olokan teman-temannya.
"Kania.. sudah saya katakan.. semua perempuan itu cantik.. Soal fisik itu gampang dirubah.. tapi yang sulit itu adalah hati."
****************
Pinky dan teman-temannya sudah merencanakan hal yang buruk terhadap Kania. Iya sudah menyiapkan segala sesuatunya.
"Kania.. liat saja nanti.. kamu akan jadi bahan tertawaan semua orang.. hahahaha..."
Acara telah dimulai. Pinky tidak sabar menunggu giliran Kania yang tampil. Tak lama, tiba giliran Kania tampil. Pinky dan teman-temannya telah bersiap-siap.
Kania mulai muncul dan mulai berjalan di atas panggung. Semua penonton terbelalak ketika melihat Kania. Mereka takjub dan tertegun ketika melihat kecantikan Kania.
Apalagi Erik, Erik yang sudah kagum dengan Kania sejak awal, iya lebih tertegun lagi ketika melihat Kania. Erik semakin terpesona dengan kecantikan Kania.
"Kania... gila.. cantik banget.." Ucap Erik.
"Itu beneran Kania? Anjir.. cantik banget woi.." Ujar yang lain.
Mendengar pujian Kania dimana-mana, Pinky semakin tidak suka. Iya tidak suka jika ada yang bilang orang lain yang cantik selain dirinya.
"Alay banget sih mereka.. ga tau apa, kalau Aku lebih cantik dari Kania.." Gerutunya sambil cemberut.
Pinky dan teman-temannya sudah bersiap-siap ingin membuat Kania malu depan umum. Pinky mulai menghitung dari satu sampai tiga. Setelah hitungan ke tiga, baju yang dikenakan oleh Kania mulai sobek.
Cras... Terdengar suara sobekan kain dari belakang. Seketika Kania terhenti langkahnya. Kania menoleh ke belakang melihat baju yang bagian belakangnya sobek dengan lebar. Kania mulai menjadi sorotan orang. Dan tiba-tiba, sebuah air kotor terguyur dari atas mengenai badan Kania. Jelas saja Kania menjadi basah kuyup.
Pinky menjadi puas melihat itu. Kania menjadi bahan tertawaan orang-orang. Dari siswa hingga guru-guru ikut menertawakan Kania.
Kania melihat dirinya sendiri yang basah kuyup dan kotor. Pinky dan teman-temannya kerap tertawa puas. Bahkan dari mereka ada yang vidio Kania dan mempublikasikannya ke media sosial.
Kania tertegun menahan malu. Iya merasa seperti lelucon karena jadi bahan tertawaan orang-orang. Tak lama, Erik segera menghampiri Kania. Iya membalut tubuh Kania dengan jaketnya. Iya pun membawa Kania pergi dari atas panggung.
buat celakain Kania