Berawal dari penasaran menjadi suka lalu dari suka menjadi cinta
Itulah yang Kellan rasakan untuk Aqela
Tapi apakah seorang Liceo Kellan Walker CEO yang dingin, datar dan kaku dapat memenangkan hati dari gadis yang di cintai nya secara diam diam?
Dan apakah Aqela juga selama ini memendam perasaannya untuk Kellan?
Yuk kita ikuti perjalanan kisah cinta meraka disini Aqela Untuk Kellan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pentiprwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Apa yang kau lakukan?!"
terdengar suara bentakan seorang pria yang begitu marah, semua orang mengalihkan pandangan mereka ke meja Aqela dan Aiden. Tidak terkecuali Kellan dan teman temannya yang berada sedikit jauh dengan meja Aqela mereka langsung mengalihkan pandangan mereka
......................
Melihat Adiknya di siram oleh perempuan yang Aiden kenal sebagai pasiennya, dirinya marah.
"Apa yang kau lakukan?" Aiden membentak gadis yang telah menyiram Adiknya.
Sedangkan Aqela yang di siram dirinya terdiam masih mencerna apa yang terjadi.
Orang orang yang berada di restauran langsung mengalihkan pandangannya ke arah meja Aqela dan Aiden.
"Jadi Dokter menolak ku gara gara perempuan ini?" Rachel menunjuk Aqela
Ya perempuan yang menyiram Aqela adalah Rachel orang yang tadi pagi menyatakan cintanya kepada Aiden.
Rachel sedang makan malam bersama teman temannya dan tanpa sengaja dirinya melihat Dokter yang dia cintai sedang makan malam bersama perempuan dengan romantis.
Melihat itu membuat Rachel gelap mata, dirinya langsung menghampiri Aqela dan Aiden sampai menyiram minuman ke wajah Aqela.
"Jaga ucapanmu" Aiden menggeram tertahan
"Kau lebih membela jala** ini di banding aku?" ucap Rachel lantang
"RACHEL!!" Aiden hendak menampar Rachel tapi tangan lembut menahannya
"Cukup ka" ucap Aqela menahan tangan Kakaknya yang hendak berbuat kasar terhadap perempuan
Rachel diam mematung ketika Aiden hendak melayangkan tamparan. Dirinya tidak menyangka Aiden akan membela perempuan ini sampai ingin menyakiti dirinya.
Aqela maju ke hadapan perempuan yang sudah menyiramnya dan mendekatkan wajahnya ke telinga perempuan tersebut
"Asal anda tau Nona perempuan yang anda katakan jala** ini adalah adik dari pria yang anda cintai" bisik Aqela lalu mundur beberapa langkah mendekati Kakaknya.
Deg
Rachel semakin mematung, dirinya merasa sesak mengetahui fakta yang sebenarnya.
Sedangkan Aiden melihat baju Adiknya yang sedikit basah langsung membuka tuxedo nya dan menyampirkan di bahunya.
"Kakak kau tau? Aku bersyukur kau menolaknya karena Aku tidak ingin memiliki Kakak Ipar yang bodoh seperti dirinya" ucap Aqela menatap perempuan yang ada di depannya.
Tentu saja ucapan Aqela terdengar di telinga para pengunjung restauran karena suasana yang begitu hening.
Aiden menatap tajam Rachel, dia sangat kecewa kepadanya. Aiden membawa Aqela keluar restauran dengan menarik tangannya lembut.
Setelah kepergian Aqela dan Aiden restauran kembali ramai. Semua pengunjung membicarakan Rachel, jujur saja dirinya sangat malu dan begitu bodoh.
Tidak mau mendengar dirinya jadi bahan pembicaraan orang lain, Rachel pergi dari restauran tersebut.
Sedangkan di meja Kellan teman temannya pun sama membicarakan perempuan tersebut.
"Apa dia gila mengatai adik dari pria yang dia cintainya jala**?" ucap Sam tidak habis pikir
"Aku rasa begitu, Dia sudah tergila gila dengan Kakak dari perempuan tadi" ucap Justin lalu menyedot minumannya
"Ngeri sekali perempuan jaman sekarang mengejar laki laki sampai merugikan pihak lain" Sam
"Wajar saja perempuan tadi mengejar pria itu, aku liat dia memang tampan" ucap Veronica
"Tapi tidak lebih tampan dari pria yang ada di hadapanku" batin Veronica
"Tapi sepertinya aku pernah melihat perempuan tadi?" ucap Justin
"Perempuan yang mana maksud mu?" tanya Samuel
"Itu yang tadi di siram" ucap Justin sambil mengingat ingat
"Oh iya aku mengingatnya dia perempuan yang menabrak Wiliam tadi siang dikantor Kellan" ucap Justin bangga dengan ingatannya
"Ah iya kau benar dia gadis itu" ucap Sam
Sedangkan Wiliam hanya diam saja, berbeda dengan Kellan dan Veronica mereka berdua langsung menatap Wiliam. Wiliam yang di tatap oleh kedua temannya mengangkat sebelah alisnya.
"Apa?" tanya Wiliam kepada Kellan dan Veronica yang menatapnya. Sedangkan Kellan dan Veronica tidak menggubrisnya lagi.
"Kell apa dia bekerja di perusahaanmu?" tanya Justin
Kellan hanya diam tidak menjawab
"Percuma kau bertanya kepadanya" Samuel menyahuti Justin sinis
"Kell perempuan itu bekerja di perusahaanmu?" sekarang Veronica yang bertanya
Kellan menggeleng.
"Bukankah perempuan itu yang pernah menabrak ku waktu di supermarket Kell?" tanya Veronica memastikan
"Hm" Kellan
"Lalu kenapa dia ada di perusahaanmu? Kau mengenalnya?" tanya Veronica
Mereka semua menunggu jawaban Kellan kecuali William yang acuh dia hanya sibuk dengan ponselnya.
Kellan menghela nafas karena teman temannya menatap dirinya menuntut jawaban dari pertanyaan Veronica
"Dia mengantarkan kue" ucap Kellan menatap datar teman temannya
"Jangan bilang kue enak itu dari nya Kell?" Justin
"Hm" Kellan
"Aku harus mengunjungi toko kuenya lain kali" ucap Samuel
"Aku juga" Justin
"Kalian mau membeli kue atau mau mengajaknya berkenalan?" sindir Veronica
"Dua dua nya Ver kan enak kue dapat jodoh dapat apalagi perempuan tadi cantik" Justin tertawa kecil
Veronica menatap malas Justin. Sedangkan Justin tidak sadar ada sepasang mata menatap dirinya tajam, tangannya ingin sekali memukul wajah Justin yang sedang tertawa.
"Dia pasti tidak mau berjodoh denganmu, Karena perempuan cantik sepertinya tidak cocok bersanding dengan upik abu seperti mu" ucap Sam tertawa mengatai Justin
Justin melempar sedotan stainless minumannya ketika mendengar Samuel mengatainya. Tentu saja Sam menghindar karena tidak mau wajah tampannya sampai ada luka
"Aku pulang" Kellan
"Kenapa buru buru sekali?" tanya Veronica sedikit kecewa karena Kellan akan pulang
"Biasa dia orang yang sibuk Ver tidak seperti Sam, dia hanya beban keluarga bagi Mr. Darwin" ejek Justin
"Sialan kau!" Samuel balik melempar Justin dengan sedotan stainless minumannya.
Mereka semua menggelengkan kepala melihat Justin dan Samuel yang selalu tidak akur bila bertemu.
"Aku juga akan pulang" Wiliam
"Yasudah kalau begitu kita semua pulang saja" ucap Veronica yang sudah bangkit dari tempat duduknya.
Mereka semua pergi meninggalkan restauran tersebut dengan mobilnya masing masing.
......................
Setelah sampai rumah, Aiden memarkirkan mobilnya lalu membawa Aqela masuk ke dalam rumah.
"Kau masuk kamar dan cepat ganti baju, Kakak akan membuatkan teh hangat untukmu" Aiden
"Iya Kak" jawab Aqela dan langsung menuju kamarnya
Setelah sampai kamar Aqela langsung mencuci muka dan menggosok gigi lalu mengganti pakaiannya yang basah akibat siraman perempuan tadi.
"Kau sudah selesai?" tanya Aiden dari kamar Aqela
Aqela membuka kamar mandi dan sudah siap dengan pakaian tidurnya.
"Minum dulu teh hangat ini" Aiden mengulurkan teh hangat untuk Aqela agar tidak terkena flu akibat siraman tadi
Aqela lalu mengambilnya dan langsung meminumnya hingga habis
"Terimakasih Kakak" Aqela memberikan gelas kosong kepada Aiden
"Qela maafkan Kakak gara gara Kakak kamu kena imbasnya" Aiden menatap Aqela dari samping
"Tidak apa apa Kak, lagi pula ini bukan yang pertama untukku, iya kan?" Aqela terkekeh menatap Aiden
"Iya juga sih, pasti kamu sudah terbiasa kan?" Aiden
"Ya! Sampai terbiasanya aku setiap pulang kerumah harus keramas setiap hari dan mengobati luka luka ku" sinis Aqela
Sedangkan Kakak nya terkekeh sekaligus prihatin kepada adiknya yang selalu menjadi amukan para wanita yang di tolak oleh Aiden.
"Kau mentertawakan penderitaanku?" Aqela melotot
"Tidak, siapa bilang?" Aiden yang langsung mengatupkan bibirnya
"Tadi kau tertawa kecil aku melihatnya" Aqela mendelik
"Baiklah baiklah maafkan Kakak oke?" Aiden menatap adiknya
"Makannya kau jangan genit terhadap wanita jika ujung ujungnya kau selalu menolak mereka" Aqela menasehati Kakaknya
"Hey siapa yang genit, mereka saja yang tidak tahan akan pesona ketampanan ku" ucap Aiden dengan pede nya
Aqela mendengar Kakaknya berbicara seperti itu langsung mendatarkan wajahnya.
"Ka lama lama aku bisa darah tinggi berbicara denganmu, lebih baik kau keluar" ucap Aqela dengan mengusir Kakaknya untuk keluar dari kamarnya.
"Dasar kau Adik durhaka" ucap Aiden ketika Aqela sudah berhasil mengusir Aiden keluar dari kamarnya
Aqela tidak menggubris umpatan Kakaknya. Yang sekarang Aqela inginkan yaitu tidur, Aqela mematikan lampu kamarnya lalu menyalakan lampu tidur nya.
"Selamat malam Kakak, Selamat malam Ayah" gumam Aqela tersenyum lalu memejamkan matanya.
#bersambung
Mohon dukungan kalian ya guys tinggalkan jejak kalian. Like dan komen, karena dukungan kalian membuatku bersemangat untuk update terus setiap harinya