NovelToon NovelToon
Cinta Rania

Cinta Rania

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kiyarakey

Mempunyai paras cantik dambaan semua wanita tak membuat kisah percintaan Rania mulus.

Rania mendapati sebuah penghianatan besar dalam hidupnya, yang dilakukan oleh calon suaminya sendiri.

Terlebih lagi Rania juga harus menerima kenyataan jika dirinya disebut - sebut sebagai perawan tua oleh sebagian masyarakat yang masih mempercayai mitos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiyarakey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan Bapak

"Mbak,,, Rania ada yang mencari,,," ucap Linda mengetuk pintu kamarku.

"siapa Lin??" tanyaku.

"ngak tau namanya mbak,,, seorang pria,,"

"ya,,,"

Perlahan ku keluar dari kamar, dengan badanku yang rasanya sakit semua setelah terjatuh dari motor kemarin.

Hingga aku memilih untuk mengambil cuti 2 hari.

Kulangkahkan kakiku pelan, penasaran dengan pria yang mencariku.

"oh,,, mas Irwan,,, aku kira siapa,,," ucapku dalam hati.

"Bagaimana keadaanmu dek???" ucap Irwan saat aku memasuki ruang tamu.

"aku baik,,," jawabku.

"itu lenganmu banyak yang luka" ucapnya sambil melirik lenganku.

"iya,,, tapi ngak papa,, udah enakan,,,"

"ada apa mas Irwan kesini???" tanyaku.

"aku khawatir dengan keadaanmu dek,,,"

perbincangan kami terhenti kala Linda datang membawa minuman untuk Irwan.

"di minum mas,,," tawarku.

"terima kasih,,,"

"setelah memastikan keadaanmu aku jadi lega,,,"

"ouw,,, ada tamu rupanya,,," ucap bapak yang baru pulang dari sawah.

"iya pak,,, saya dengar Rania sedang kena musibah,.jadi saya kesini untuk melihat keadaannya,,," balas Irwan.

"Rania sudah lebih baik,,," imbuh bapak.

"kalau begitu saya pamit dulu pak,,, mau ke ladang lihat anak - anak panen cabai,," pamitnya.

"iya mas,,, hati - hati"

Semenjak di keluarkan dari kantor lembaga bantuan hukum itu, kini Irwan membantu ayahnya untuk menggurus ladang dan kebun keluarga.

Irwanlah yang dulu kerja kantoran kini harus ke ladang setiap hari untuk mengawasi para pekerjanya.

Itulah yang membuat Mira kabur dengan lelaki lain, sebab Irwan menjadi tak tampan lagi, karena sudah tidak berdandan klimis seperti pekerja kantor.

Setelah aku mengantarkan Irwan sampai ke teras, ku dengar kasak kusuk beberapa ibu yang sedang duduk - duduk di bawah pohon mangga.

"itu lho,,,, mosok kemaren sama mas - mss di depan villa sana,, sekarang sama Irwan lagi,,, anak perempuan kok yo genit banget,,, amit- amit anakku ikut - ikutan begitu,,," ucap seorang ibu - ibu yang tak terlihat wajahnya dari tempatku berdiri.

"iya,, malu - maluin,,, udah tua ngak sadar umur,,, pantes saja ngak laku - laku,, pria mana yang mau sama gadis yang suka nempel sana sini,, paling yang kelihatan ya cuma Irwan, palingan juga kalau dinikahi cuma suruh rawat anaknya aja,,," ucap ibu yang lain lagi.

Tak terasa air mataku menetes, mendengar gunjingan para warga sekitarku, apa salahku jika sampai saat ini aku belum berjodoh.

Ku usap air mataku,, hari ini aku sedikit baper, mungkin karena sedang PMS juga karena kondisi tubuhku yang sedang tidak nyaman.

"nduk,,,, hati - hati jangan sampai kamu jatuh di lubang yang sama,,," ucap bapak sambil menyesap teh hangatnya.

"iya pak,,, lagi pula aku tidak ada hubungan apa - apa sama Mas Irwan" ucapku pelan sambip duduk di seberang kursi bapak.

"bapak cuma berpesan,,, jangan sekali kali kamu memberi harapan pada lelaki jika kamu sendiri tidak ada perasaan lebih,,, siapa tahu jodohmu belum datang karena kamu masih dekat dengan pria lain,,,"

"iya pak,,,"

"ya sudah bapak mau mandi,,, badan bapak gatel habis panen buncis,,," ucap Pak Usman.

"panen banyak pak???" tanyaku penasaran.

"ya lumayan nduk,,, panennya belum selesai baru sebagian, bapak sudah capek, mau bapak lanjutin besok pagi saja,,,"

"aku bantu ya pak??"

"ya,,"

***

Keesokan harinya aku benar - benar ikut bapak ke ladang, aku sudah memakai kaos berlengan panjang dan juga celana panjang tak lupa aku memakai topi, karena takut jika ada ulat yang membuat gatal kulitku.

Udara pagi ini sungguh sangat segar, walau matahari nampak bersinar terus, tapi udara pengunungan tetaplah bersuhu dingin.

Aku menaiki sepeda motorku sendiri, sedangkan bapak dengan ibu berboncengan. Jarak rumah ke ladang tidak terlalu jauh hanya 10 menit menggunakan motor.

Di sana kulihat tanaman buncis bapak sangatlah subur, karena memang bapak sangat rajin menggurus tanamannya.

Tanah di lereng gunung memanglah subur, tak ayal semua jenis sayur mayur cocok di tanam di daerahku.

Selain buncis, kedua orang tuaku menaman cabai, daun bawang dan juga tomat.

Meskipun warga kampung kami tak punya rumah mewah dan mobil bagus, tapi sebagian besar dari warga kami memiliki tanah persawahan yang cukup luas di beberapa tempat. Serta banyak dari mereka yang memiliki sapi beberapa ekor, yang di jika di jual laki puluhan hingga ratusan juta.

"apa tanganmu sudah tidak sakit nduk???" tanya ibu.

"sudah enakan kok bu,,, dari pada aku di rumah sendiri mending aku ikut ke ladang,,," Rudi dan Linda sudah mulai bekerja setelah cuti pernikahan mereka.

Tak menunggu waktu lama aku turun ke tengah - tengah tanaman buncis yang berbuah sangat lebat itu.

Hanya butuh waktu setengah jam satu ember besar telah penuh terisi buncis - buncis yang segar.

Pukul 10 pagi panen buncis telah selesai, karena memang sebagian telah di panen kemarin.

Tak lupa ibu juga memanen beberapa ikat daun bawang, karena juga sudah memasuki masa panen.

Aku membawa 2 karung besar buncis untuk ku jual ke pengepul sayuran, ku letakkan satu karung di depan, dan satu lagi di ikat di bagian belakang motor. Nanti daun bawang akan di bawa langsung oleh bapak.

Saat hendak ku nyalakan mesin motorku, tak sengaja ku lihat pria yang kemarin menolongku pada saat aku jatuh dari motor.

Dia di dalam sebuah mobil mewah, dengan pakaian yang formal. Sungguh pria itu sangat tampan kala memaki pakaian formal dan kaca mata hitam.

Ku putar gas motorku setelah mobil tersebut berlalu, dengan membawa beban seberat ini, aku hanya mampu berjalan pelan.

Sesudah mengantar hasil panen ke pengepul, aku gegas pulang ke rumah untuk mandi, karena badanku sudah sangat lengket terkena keringat.

1
Almira Almira
kapan up...sudah terlalu lama
Leni Maria
kapan up Thor?
Mila Kamila
lanjut
Mila Kamila
senang akhirnya Rania mendapatkan jodoh yg tepat
Almira Almira
lanjuuuut....
Almira Almira
update trs doooong...seru
Anna Trisia
lanjut dong
Mila Kamila
Aku suka rania cewek yg punya prinsip
Mila Kamila
Rannia cewek yg kuat walaupun dia sedih, tetap senyum apalagi d depan ortu
Mila Kamila
Lanjut cerita bagu
Wesal Mohmad
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Amai Kizoku
Jalan ceritanya bikin penasaran
Michelle Flores
Gak bisa berhenti membaca, cerita ini keren banget, semangat terus author!
María Paula
Tak terduga.
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Kurang tidur demi baca ini, thor cepetan terbitkan yang selanjutnya!
ANGELBRODROIX
Penuh misteri
pine
Sampai begadang buat baca ini, terbayang-bayang sampe pagi.😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!