NovelToon NovelToon
CEO Posesif Untuk Putri Agresif

CEO Posesif Untuk Putri Agresif

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Chicklit
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Riri__awrite

MAAF KARYA INI di REVISI. BARU SAMPAI BAB 6

Mauren adalah seorang putri dari keluarga kaya yang sedang tergila-gila menyukai adik dari seorang CEO berhati dingin dan tampan.

Suatu hari dia sengaja mengikuti adik sang CEO ke suatu night club. Maureen bertemu dengan Sean, sang CEO.
Mereka berdua beradu mulut, karena sang CEO tidak menyukai sikap Maureen kepada adiknya.

"Berhenti!" Maureen menghentikan seorang pelayan yang membawa dua gelas wine. "Kalo kamu bisa menghabiskan segelas wine ini, aku akan pergi dari sini tanpa mengganggu adikmu," tantang Maureen.

"Tapi, Nona. Wine ini milik-"

"Nanti saya ganti!"

Sang pelayan meneguk saliva-nya kasar. Tugasnya mengantarkan minuman yang berisi obat perangsang untuk seseorang gagal total.

Mau tau kelanjutan ceritanya? Yuk mampir dulu di cerita aku. Ini hasil karya original.
"CEO Posesif untuk Putri Agresif"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riri__awrite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maureen brother

0867xxxxx: Gaun kemarin memang bagus, tapi sayang. Gak cocok buatmu. Baru kali ini Sean salah pilih.

Maureen melihat pesan dari nomor tidak kenal itu. Lagi-lagi dia mendapatkan pesan dari orang aneh. Nomor yang kemarin sudah dia blokir, tapi rupanya orang ini pantang menyerah dengan terus mengirimkan pesan menggunakan nomor lain.

"Kali ini aku tidak akan memblokir nomornya. Aku mau liat sejauh mana aksinya ini," gumam Maureen. Dia akan melihat seberapa jauh orang itu mengetahui dia. Sampai-sampai gaun yang dipilih untuk pernikahannya pun orang itu tahu.

"Dek! Dek!" Estian berteriak dari ruang tamu. Suara baritonnya begitu keras menggelegar ke seluruh ruangan hingga sampai terdengar ke kamar Maureen.

"Dek? Dek siapa, sih? Dek Samuel apa aku?!" tanya Maureen dengan berteriak jauh lebih keras. Hampir seperti suara tikus kejepit.

"Adek laknat aku, siapa lagi kalo bukan kamu! Cepet turun!" balas Estian.

Maureen memutar bola matanya malas. Kalau sudah saling berteriak seperti ini pasti kedua orang tuanya sedang pergi. Menyisakan Estian, Samuel, dan dia di rumah.

"Apa?" tanya Maureen saat masih menuruni anak tangga.

"Ukuran sandalmu berapa?" Estian malah bertanya balik. Tangannya memegang sebungkus kuaci dengan setumpuk kulit biji bunga matahari itu yang berada di atas meja. Jorok.

Maureen menatap geli setumpuk sampah itu. Lalu Menatap Estian, dia menyatukan alisnya. Tumben sekali kakaknya bertanya mengenai ukuran sandal. "Tiga puluh sembilan. Emang kenapa?"

"Gapapa, ukuran kaki seseorang kayak kamu gitu," jawabnya. "Yaudah sana." Estian melanjutkan kembali memakan kuaci yang dia pegang. Mulutnya tidak berhenti mengunyah makanan kecil, gurih, dan asin itu.

"Jadi Abang manggil aku cuma mau nanya gitu doang? Gitu doang?" tanya Maureen memastikan.

Estian menjawab dengan cengiran kudanya disertai anggukan. "Gak usah marah. Itung-itung kamu olahraga menuruni tangga di malam hari. Dari pada terus mendekam di dalam kamar. Macam ayam yang sedang mengerami telurnya." Estian tertawa, dia membayangkan Maureen tidur melingkar dengan perut buncit. Padahal perut Maureen masih datar.

Maureen memejamkan matanya dan menggigit bibir dalam. Dia berusaha menahan amarah pada Estian. "Yaudah sana pergi."

"Pergi? Ngapain Abang harus pergi?" tanya Estian terheran.

"Belikan aku bakso," suruh Maureen.

"Beliin kamu bakso?" beo Estian. Otaknya loading.

"Iya. Abang gak mau, kan, kalo keponakannya nanti ngiler?"

Estian mengangguk paham. "Tapi Abang sibuk. Banyak file menumpuk yang belum diselesaikan. Suruh Samuel aja," tawarnya.

"Enak aja. Bakso itu deket, Bang. Gak nyampek sepuluh menit. Beliin, ya. Aku tiba-tiba pengen bakso pedes." Maureen menempelkan kedua tangannya, mengisyaratkan permohonan. Dia juga mengeluarkan jurus handal dengan puppy eyes-nya.

Estian menghela napas, adiknya itu emang ngeselin. "Iya, otw, nih."

...****************...

Pernikahan Maureen tinggal empat hari lagi. Keluarganya saat ini sangat disibukkan dengan persiapan pernikahannya. Undangan pun telah disebarkan. Semua teman bisnis dari dua perusahaan besar akan hadir di pesta pernikahannya. Namun, Maureen malah sibuk memikirkan nomor asing yang tidak pernah mengirimkan pesan kepadanya lagi.

Maureen takut jika orang yang menerornya dengan pesan-pesan aneh itu akan datang dalam pernikahannya dan malah membuat kekacauan.

Memikirkan itu membuat Maureen memuntahkan cairan bening. Perutnya sudah terasa mulai kosong dan seakan hanya menyisakan cairan itu saja. Lagi-lagi dia mengalami morning sickness. Perutnya mual sejak subuh tadi. Nafsu makannya juga berkurang hingga membuat tubuhnya lemas pagi ini.

"Kak Samuel, gak kerja atau kuliah?" Maureen menatap Samuel yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan membawa segelas minuman. "Itu apa?"

"Jahe anget. Disuruh mama," jawab Samuel.

"Tapi aku gak suka." Maureen mengalihkan pandangannya, enggan menatap minuman itu.

"Kamu gak mau makan. Kasihan bayi yang ada di dalam perutmu. Minum ini dulu, habis itu kakak bawain sarapan," ucap Samuel. Minuman itu kini berada ditangannya.

"Aku beneran gak suka jahe kak. Mending bawa minuman lain." Maureen tetap tidak mau meminumnya. Tangannya membekap mulut. "Gak suka, kak."

"Minum. Ini kakak sendiri yang buat." Samuel menyodorkan minuman jahe itu.

Kalo sudah seperti itu Maureen tidak bisa menolak lagi. Dia tidak berani menolak apapun yang diberikan oleh Samuel.

Samuel tersenyum saat Maureen meminumnya. Wajah adiknya itu terlihat sangat lucu. Dia memejamkan mata seraya menjepit kedua lubang hidungnya saat meminum.

"Emang bisa minum tanpa bernapas kayak gitu?" tanya Samuel heran.

Maureen membuka matanya, kemudian menaruh minuman jahe yang hanya habis setengah gelas di atas nakas. "Terpaksa, Kak," ucapnya seraya mengusap bibirnya yang masih basah oleh minuman jahe.

"Yaudah, jangan terlalu banyak mikir. Istirahat yang cukup." Samuel mengelus kepala adiknya, kemudian beranjak pergi meninggalkan Maureen sendirian di kamar.

Kakaknya yang satu ini sifatnya sangat berbanding terbalik dengan Estian, tapi meskipun begitu Maureen tetap menyayangi keduanya.

Ting

sasuKEY: Besok aku ke sana. Kita jadi jarang ketemu lagi gara-gara kamu resign.

Maureen membuka dan membaca pesan Key. Akhirnya setelah sekian lama wanita itu ingat padanya.

^^^Me: Kenapa gak tahun depan aja😌?^^^

sasuKEY: Yaudah kalo gitu gak jadi. Mungkin nunggu kamu lahiran aja.

^^^Me: Eh ... gak bisa bedain antara bercanda dan serius, ya, Neng?^^^

sasuKEY: Tauu, kok.

Maureen tersenyum geli membaca pesannya sendiri. Besok dia akan menceritakan banyak hal kepada Key. Termasuk teror dari pesan-pesan itu.

Sejak dulu hanya Key saja tempat dia curhat. Ingin sekali Maureen bercerita kepada kedua kakaknya, tapi entah mengapa dia tidak mau merepotkan Estian atau Samuel. Apalagi membuat mereka khawatir. Cukup mereka berdua yang menanggung beban yang akan menjadi penerus perusahaan ayahnya. Beban berat, karena mereka sebenarnya tidak menyukai dunia bisnis. Apalagi dengan Estian yang hobby bermain musik.

Sedangkan Samuel terpaksa melanjutkan pendidikannya sambil bekerja di kantor Zack. Membantu ayahnya yang sedikit kesusahan mengurus perusahaan yang mulai merambat ke dunia kuliner. Padahal perusahaan Zack dulunya hanya berfokus di pariwisata, restoran, dan hotel saja.

1
YouTube: hofi_03
aku mampir thor 🥰 mampir juga yuk ke novelku judulnya Sahabatku Berkhianat
Cokies🐇
jangan galak" bang
Cokies🐇
kelakuan
El
loh kok berhenti mendadak
padahal aku udah sayang sama Sean 😭
El: wkwkwk
maaf yaa baru bisa mampir 🤗🤗🤗
Riri_awrite: hai kak El...
eh knp aku kangen ya sm kamu 😭
nanti mampir deh di karyamu biar ilang nih kangennya😭
total 2 replies
El
aku udah tegang padahal😭
El
si kampret
El
nah kan rasain
El
nanti nyesel
El
akan aku tunggu kebucinanmu Sean 🤨
El
gak Sean, gak Devan kelakuannya bikin pengen nonjok 😤
El
aku senang saat Sean menderitaaaa 🤣
El
hajar aja
hajarr aku dukung 😤
meilin
seru bgt ka..... semangat up nya
raazhr_
ada loh Van, kmu aja yg blum rasain😔
raazhr_
aku mampir kak, aku baca pelan-pelan ya ceritanya bgus auto ku save 😉🌷
raazhr_
waduh, Maureen are you gwenchana?🥺
raazhr_
to the point bgt ya Maureen🤣
〈⎳ FT. Zira
setangkai 🌹mendarat untukmu thor.. buruan update yaa
〈⎳ FT. Zira
mau ketawa takut dosa.. tpi aku gak tahan🤣🤣🤣
Silvi Aulia
ceritanya makin seru 🤗

aku mampir lagi nih bawa like and subscribe 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!