Kembalinya Gadis Cupu

Beberapa Saat yang lalu.

Keanu baru saja selesai meeting, pria itu langsung melajukan mobilnya menuju perusahaan Wijaya. Karena memang masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Namun, baru saja dia sampai di perusahaan Wijaya, bibi yang bertugas untuk melaporkan kegiatan Kiara dan juga Kinara menelpon Keanu.

Bibi berkata jika Kiara dan juga Kinara belum sampai di rumah, padahal seharusnya mereka sudah pulang sejak 1 jam yang lalu. Keanu panik, dengan cepat dia menelpon pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Kinara.

"What? Kalian sedang berlibur? Berani sekali kalian berlibur di saat bekerja, cepat cari keberadaan Kinara dan juga Kiara!" ujar Keanu dengan kesal.

Setelah mendapatkan titah dari majikannya, pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Kinara langsung mencari keberadaan anak itu mulai dari sekolahan.

Mereka tentunya bertanya terlebih dahulu kepada wali kelas dari Kinara, wali kelasnya berkata jika Kinara sudah pulang sejak 1 jam yang lalu.

Para pengawal itu terlihat begitu panik, tentunya mereka merasa bersalah karena mengikuti anjuran dari Kiara untuk berlibur terlebih dahulu. Beruntung di sana ada CCTV jalanan, alhasil mereka bisa melacak keberadaan Kinara dari CCTV tersebut.

"Tuan, Nona Kinara diculik. Mobil para penculik itu menuju arah luar kota, kami akan menyusul mereka. Apakah Tuan mau ikut?"

"Jemput aku!" pinta Keanu.

"Siap, Tuan!" jawab pengawal itu.

Para pengawal itu langsung menjemput Keanu di perusahaan Wijaya, Keanu bahkan langsung melaporkan kejadian itu kepada polisi. Tidak lupa Keanu juga mengerahkan banyak anak buahnya untuk ikut bersama dengan dirinya.

Dia takut jika orang-orang yang menculik Kinara mempunyai komplotan besar, tentunya hal itu dilakukan agar Kinara lebih mudah untuk diselamatkan.

"Ke mana mereka membawa Kinara dan juga Kiara?" tanya Keanu setelah dia masuk ke dalam mobil.

"Ke arah pelosok, Tuan. Mereka membawa mobil tersebut menuju gudang-gudang yang sudah terbengkalai, gudang yang tidak jauh dari pelabuhan."

"Percepat laju mobilnya, aku takut jika mereka akan ketakutan. Terlebih lagi Kinara, dia paling takut mendengar suara ombak," ujar Keanu.

Ya, setelah istrinya meninggal dunia, Kinara malah takut ketika dia mendengar suara ombak. Anak itu sempat berpikir jika ibunya yang begitu menyukai laut sudah terseret arus ombak makanya meninggal dunia.

"Siap, Tuan!" jawab pengawal itu.

Mobil melaju dengan begitu cepat menuju tempat yang mereka perkirakan, tempat di mana Kiara dan juga Kinara disekap. Karena memang itulah yang mereka bayangkan, Kinara dan Kiara disekap di sebuah gudang terbengkalai.

Di dalam otak Keanu bahkan terbayang Kinara yang sedang menangis karena ketakutan, tubuh mungilnya terikat pada tiang bersama dengan Kiara.

"Astagfirullah! Tolong selamatkan anakku, Tuhan!" ucap Keanu seraya mengusap wajahnya.

Selama perjalanan menuju tempat di mana yang diduga merupakan gudang tempat penyekapan Kiara dan juga Kinara, Keanu tak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan.

Pria yang berstatus sebagai duda itu terlihat begitu gelisah, sesekali dia terlihat menitikan air matanya dan mengusap wajahnya dengan begitu kasar.

"Maaf karena aku sudah teledor, Sayang," ucap Keanu seraya membayangkan wajah almarhumah istrinya yang marah kepada dirinya.

Di dalam otak Keanu bahkan terbayang jika para penculik itu pasti sedang berusaha untuk memerkosa Kiara, karena wanita itu terlihat begitu seksi dan juga cantik.

"Ya Tuhan! Jangan biarkan dia diperkosa oleh para penjahat itu, karena walau bagaimanapun juga Kinara sangat menyayangi Kiara," doa Keanu

Setelah melakukan perjalanan selama 3 jam, akhirnya mereka tiba di sebuah kampung nelayan yang sudah lama ditinggalkan. Di sana banyak rumah dan juga gudang yang terbengkalai.

"Berpencar dan cari Kinara!" titah Keanu.

"Siap, Tuan!" jawab mereka bersamaan.

Kini di desa yang biasa tidak berpenghuni itu terlihat begitu ramai dengan banyaknya anak buah Keanu, Mereka terlihat dengan cepat mencari Kiara dan juga Kinara di setiap rumah dan juga gudang yang terbengkalai itu.

''Tuan! Nona Kinara dan juga Nona Kiara ada di sini!" teriak salah satu pengawal yang masuk ke dalam gudang.

Keanu dengan cepat berlari ke arah suara, hatinya terasa senang, sedih dan juga bahagia. Namun, lebih banyak rasa khawatirnya. Dia merasa khawatir jika kedua wanita itu dalam keadaan mengenaskan ketika ditemukan.

"Kia, Sayang. Kamu---''

Keanu tidak meneruskan ucapannya, dia malah terbengong ketika melihat Kinara dan juga Kiara dalam keadaan baik-baik saja. Justru keadaan di sana sangat kacau dengan adanya sepuluh orang bodyguard yang tergeletak lemas, bahkan wajahnya terlihat babak belur.

"Daddy!" teriak Kinara yang langsung berlari untuk menghambur ke dalam pelukan ayahnya.

Dengan cepat Keanu meluruhkan tubuhnya ke atas lantai kotor dan juga berdebu itu, dia berdiri di atas kedua lututnya seraya merentangkan kedua tangannya.

Kinara dengan cepat masuk ke dalam pelukan ayahnya, Keanu memeluk putrinya dengan begitu erat lalu mengecupi setiap inci wajah putrinya tersebut.

"Bagaimana bisa kamu baik-baik saja? Kenapa malah penculik penculik itu yang babak belur?" tanya Keanu dengan perasaan campur aduk.

Kiara yang mendengar pertanyaan dari Keanu langsung menghampiri pria itu, Kiara bahkan tanpa ragu menepuk pundak pria itu.

"Astagfirullah, Kiara! Sakit!" keluh Keanu.

"Eh? Saya hanya menepuk pundak anda saja, lebay sekali anda. Lagian anda ini sangat aneh, kami ditemukan dalam keadaan selamat tapi anda malah terlihat tidak senang dan bingung seperti itu. Aku kesal!" ujar Kiara.

Keanu sempat memperhatikan keadaan Kiara, wanita itu nampak baik-baik saja. Namun, ada hal yang membuat dirinya tidak nyaman. Dua kancing kemeja yang Kiara pakai nampak terbuka, lengan kemeja wanita itu juga nampak robek.

"Benahi dulu baju kamu, Kiara. Kancingkan kemeja kamu itu!" titah Keanu.

"Hem!" Dasar Tuan aneh, anaknya selamat malah seperti tidak senang." Kiara mengancingkan baju kemejanya

''Bu--bukannya tidak senang, aku heran saja. Siapa orang baik yang sudah menyelamatkan kalian?" tanya Keanu.

Kinara hanya menggedikkan kedua bahunya di dalam pelukan sang ayah, karena nyatanya dia tidak tahu apa pun. Saat matanya dibuka, Kinara sudah melihat semua penjahat itu babak belur dan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Berbeda dengan Kiara, wanita itu terlihat sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan dari Keanu. Jangan sampai dia salah menjawab, karena pasti Keanu akan curiga terhadap dirinya.

"Anu, Tuan. Tadi ada gempa yang besar, jadinya banyak kayu yang berjatuhan dan menimpa mereka." Kiara menjawab dengan gelisah, bahkan dia terlihat meremat kedua tangannya secara bergantian.

Percaya?

Tentu saja Keanu merasa sangat tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kiara, rasanya apa yang dikatakan oleh wanita itu benar-benar tidak masuk akal.

Jika memang ada gempa, seharusnya Kiara dan juga Kinara ditemukan dalam keadaan terluka. Minimal dalam keadaan ketakutan, walaupun pada kenyataannya dia mengharapkan keadaan keduanya dalam baik-baik saja seperti ini.

"Gempa? Apakah benar ada gempa Kia, Sayang?" tanya Keanu.

"Kia ngga tahu pastinya kaya apa, Dad. Mata Kia ditutup sama Tante Kiara, kuping Kia juga. Terus, setelah itu Kia nggak mendengar apa pun. Kia hanya merasa seperti ada sebuah guncangan, apa itu namanya gempa bumi, Dad?" tanya Kinara dengan polos.