NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Tatapan tajam Nilam menusuk netra Yudha.

"Katakan pada istri mu, putriku bukan anak haram! Dan kamu jangan lagi ikut campur urusanku. Anak seperti apa yang kamu mau? Anak dari siapa? Yang jelas bukan putriku. Karena itu kesalahan untukmu."

Ketegangan mulai terasa. Bola mata Yudha menghunus istrinya.

"Apa?" marah Ruliana, tatapan mata Yudha membuatnya terluka, kemana perginya sorot teduh yang selama ini ia dapatkan?

"Aku cuma butuh pengertian setidaknya untuk masalah ini." kentara sekali jika Yudha berusaha menahan emosi menjaga agar apa yang di ucapkan tak menyakiti hati Ruliana. Tapi tatapannya tak bisa berbohong jika dia marah dengan perbuatan istrinya kali ini.

"Tidak ada pengertian untuk masa lalu, sekarang kamu bisa memilih! Mas ingin pergi bersamaku atau tetap disini? Dan itu artinya kamu harus siap kehilangan aku."

Egois.

Yudha serasa tidak percaya mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Ruliana.

Benarkan ini Ruliana istrinya?

"Aku berharap kamu salah bicara."

Keributan keduanya terpaksa harus berhenti karena dua satpam berhasil membuat keduanya di paksa keluar ruangan.

Jenar jengah mendengar perdebatan suami istri di sekitarnya. Sangat menganggu.

*******

"Dia benar Papa?"

"Mylea mau?"

Obrolan bersama putrinya, kembali dihadapi Nilam.

"Mama bagaimana?"

Nilam tidak harus menjawab. Mylea anak pintar dan Mylea dididik melihat masalah dengan persepektif luas.

Selanjutnya anak itu akan mengemukakan praktik menurut cara pandangnya.

"Mau lanjut berkenalan dengannya?" tanya Nilam tenang.

"Dia terlihat merindukanku." Mylea dapat melihat cara Yudha memandangnya.

"Mama tidak membatasi, jika kamu mau bertemu, silahkan."

"Setelah itu mama yang meninggalkan aku?" tanya itu sendu.

"Tidak. Selamanya mama untuk Mylea."

Tangan kecil itu meraih tangan Nilam.

"Promise?"

Nilam mengangguk sambil tersenyum manis.

Jenar menyaksikan langsung interaksi antara ibu dan anak yang mengharukan, mungkin ini pemandangan terakhir yang akan tersimpan di memorinya setelah kepergiannya esok.

"Besok Mylea boleh pulang. Itu artinya kita bisa ke pantai sama Om Je?"

Om Je?

Jenar tak bersuara meski tahu yang dimaksud Lea adalah dirinya. Harus apa? Karena esok dia harus sudah benar-benar pergi.

"Bagaimana ma, om?"

Oh, Nilam jadi tau siapa orang yang dimaksud putrinya. om Je? ada-ada saja Mylea.

"Ya "

"Maaf."

Serempak, tapi tak sama.

Keduanya saling memandang kemudian Jenar lebih dulu membuang pandangannya.

"Ada sesuatu?" tanya Nilam.

"Aku benar-benar harus pergi besok."

"Oh,"

Tak terasa waktu terus berjalan dan Jenar sudah bekerja lebih satu bulan dengannya, bahkan satu minggu yang di minta Jenar untuk mencari penggantinya telah terlewati begitu saja.

Tidak masalah.

Nilam tetap tidak akan mempersulit pekerjanya.

"Tentang pengganti ku..."

"Akan segera ku cari."

"Baik."

********

Semua makhluk di kantor Yudha akan menundukkan kepalanya, bila perlu langsung menghilang jika berhadapan dengan atasan mereka dalam keadaan bermasalah.

"Benar-benar tidak becus!" cacian, makian terus terdengar dari ruangan direktur utama yang tak lain adalah Yudha ayah dari seorang anak yang bernama Mylea.

Yudha mengerang frustasi setelah Ruliana pergi dari rumah, sedang Mylea pun sudah tidak berada di rumah sakit, Nilam? wanita itu tidak bisa di temui di manapun. Bahkan apartemen wanita itu sudah di tempati oleh orang lain. Kepala Yudha rasanya mau meledak.

Tapi Yudha melampiaskan kemarahannya pada orang-orang yang menggantungkan hidup dari perusahaan miliknya.

Miris.

Tapi itulah sifat manusia.

"Minum?" tanya David melihat pada atasannya.

Yudha mengangkat wajahnya.

"Istri ku minggat."

"Istrimu yang minggat tapi seisi kantor yang kau salahkan? Jika seperti ini terus, tidak cuma istrimu saja yang minggat tapi bahkan semua karyawan disini."

David benar-benar tidak habis pikir dengan sifat sahabatnya.

Lirikan tajam Yudha layangkan pada asistennya.

"Perlu rekrut sekretaris baru?"

"Aku mau pulang."

"Yud, ada pertemuan penting!"

"Handle dulu."

Yang benar saja?

Tapi berkali-kali David memanggil nama atasannya Yudha tetap keluar dari ruangannya.

******

Nilam baru saja pulang dari Jambi setelah hampir lima hari disana.

Bukan untuk pertama kalinya Nilam bepergian ke luar kota maupun luar negeri tapi ini pertama kalinya dia pergi tanpa membawa putri kecilnya, bukan tanpa alasan. Karena kini Mylea sudah masuk kelas dua sekolah dasar meskipun Mylea mendapatkan pendidikan itu dengan cara home schooling.

Tidak ikut sertanya Mylea membuat Nilam sangat-sangat merindukan buah hatinya. Dia ke apartemen hanya untuk menjemput Mylea untuk dibawa ke sebuah pertemuan penting.

Setelah melepas rindu sejenak, Nilam membawa serta Mylea untuk bertemu dengan seseorang yang akan menjadi rekan bisnisnya.

"Maaf sedikit terlambat, Pak Udgam." Nilam berjabat tangan.

Profesionalitas Nilam sering membuat orang terkagum-kagum. Wanita itu bisa menghadapi siapa saja dengan semua kondisi.

"Anda terluka?"

Nilam tersenyum tipis.

"Maaf atas keterlambatannya, Pak."

Tidak menjawab. Pria paruh baya itu malah melihat dengan seksama goresan memanjang yang berada di pipi kanan Nilam.

"Saya tersanjung bisa bertemu langsung dengan anda."

Tatapan kagum tidak di tanggapi Nilam. Bersyukur sekali dia bisa bekerja sama dengan perusahaan raksasa milik Udgam. Dan kini pria itu sendiri yang menghadiri pertemuan penting ini.

"Sebelumnya bisakah saya bertanya satu hal?"

Nilam mempersilahkan.

"Tentang luka anda. Apa sudah di obati?"

Sangat kentara pria itu berhati lembut tapi Nilam sudah tidak apa-apa.

Semua karena masa lalu, dan Nilam tidak bisa tenang karena ulah istri mantan suaminya itu.

"Saya tidak apa-apa. Tadi ada orang gila yang mengamuk dan pipi saya kena cakaran."

Berharap pak Udgam percaya dengan ucapannya Nilam tersenyum manis sekali lagi.

Sudah hampir tujuh menit tapi mereka belum memulai perihal kerja sama.

"Maaf saya sedang menunggu putra saya yang masih di perjalanan, Alfaaro yang akan melanjutkan perjuangan saya."

Nilam tidak terganggu dengan nama itu.

Jauh sebelum Nilam pulang ke Indonesia ia sudah tertarik bekerja sama dengan perusahaan Udgam namun baru sekarang terlaksanakan.

Pria dihadapannya sudah memiliki banyak umur. Tapi masih terlihat bugar. Mungkin karena pola hidup sehat yang di jalani. Siapa yang tidak mengenal Udgam dia juga terkenal dengan sebutan petani organik tersukses sejak tahun 2007 sayur-mayur sehat dan juga buah-buahan.

Dan hari ini Nilam seolah menjadi paham bahwa makan yang dikonsumsi seseorang bisa mempengaruhi kesehatan di masa tua.

"Kenapa sangat terlambat?" pak Udgam melihat ponselnya.

"Tidak apa-apa Pak, biasa di sore hari Jakarta sangat macet."

"Dia mau terjun di perusahaan juga karena sedikit paksaan untuk itu saya sedikit memaklumi, tapi kalau sampai membuat seseorang menunggu rasanya kurang pantas."

Nilam masih bungkam. Baru sekitar tujuh menit pria bernama Alfaaro itu telat tidak terlalu fatal dan masih dimaklumi.

Saat Nilam menikmati milk tea suara pria yang telah di tunggu terdengar menyapa.

"Maaf terlambat."

Melepas sedotan Nilam mengangkat wajahnya.

Mata Nilam bertemu dengan netra pria bernama Alfaaro tersebut.

Dan.....

"Bu Nilam?"

1
Sri
best cerita ini
kenapa aku baru ketemu ya?
nyesel gak ketemu cerita ini dari dulu sampe telat 2 tahun
Sri
semoga si Kamelia digepuk sama istri sah ayahnya & ke 3 saudaranya
Sri
lha cocok lha sikapnya sama Safitri yang gak tau diri
Sri
wajar sih, orang suami 1 kan milih sekretaris / mantan
jadi ya jaga2
Batriani
terimakasih untuk author.., menyajikan cerita yg menarik, apik lugas.., sukses terus buat author..... ❤❤❤
Batriani
yeeey...... akhirr nya.... halal ya bro "al".🙃😊🪅🎊🎎
Batriani
Nilam dikelilingi oleh orang2 egois. hanya memikirkan diri mereka sendiri...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Batriani
Surprise...... buar yudha.
Batriani
emang enak.... rasain dah
Batriani
😭😭😭ikut cemas... semoga mylea segera kembali pulih..
Sandisalbiah
𝙻𝚄𝙰𝚁 𝙱𝙸𝙰𝚂𝙰
Sandisalbiah
𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙽𝚒𝚖𝚊𝚜 𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖.. 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚓𝚞𝚔 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚛𝚗 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒...
Sandisalbiah
𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚘𝚗𝚐 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚢𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗𝚗..!!
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛.. 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛² 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚜𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒..
Sandisalbiah
𝚛𝚒𝚋𝚎𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚞𝚝𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑..
Sandisalbiah
𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚔𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚙 𝚊𝚢𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜 𝚃𝚒𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚁𝚞𝚕𝚕𝚒𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚢𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜
glade🌊
top 😇😇
Rika Anggraini
ndak suka sikap mamanya.
msh bs memaafkan menantu yg sdh menabrak cucu sendiri.
miris.
harusnya cerai adalah yg benar dilakukn yudha
siti salamah
mau baca sang pelakor tapi sudah tidak ada, pindah lapak ya Thor??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!