NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Kini Fania menuju rumah Baskara. Fania menggunakan taxi untuk ke sana. Sesampainya disana, Fania langsung memberikan salam kepada orang tua Baskara.

"Assalamualaikum!" ucap Fania.

"Waalaikumsalam!" jawab kedua orang tua Baskara.

Orangtua Baskara saat ini sudah berada di depan pintu. Disana Fania langsung ke intinya saja, Fania tidak mau berlama-lama disana. Setelah Fania menemui pengacara Baskara itu, dia juga membawanya untuk ke kantor polisi.

Fania kembali menaiki taxi yang ia tumpangi tadi. Akhirnya sekarang Fania sudah kembali di kantor polisi. Dia sana menemui Baskara, tapi ia juga membawa seorang pengacara juga.

Pengacara itu mengurus semua tentang Baskara. Hingga akhirnya Baskara terbebas dari penjara. Fania sangat senang jika calon suaminya itu sudah bebas.

Fania kini tersenyum kepada Baskara, begitupun Baskara. Baskara sekarang mengelus kepala Fania dengan lembut. Cinta Baskara kini masih saja sama, dia tak akan pernah menyakiti Fania.

Dia hanya akan menyakit orang yang sudah berani menyentuh Fania bahkan menyakiti Fania.

"Terimakasih, Sayang! Aku sangat menyayangi mu" ucap Baskara.

"Apa setelah kita menikah nanti kamu juga akan membunuhku?" tanya Fania dengan tatapan tajam.

"Tidak, Sayang! Aku tidak akan menyakitimu, aku akan menjagamu sampai kapanpun" jelas Baskara.

"Apa itu benar?"

"Hey! Tetaplah mataku, apa aku terlihat berbohong kepadamu Sayang? Apa yang aku katakan itu benar, aku tidak akan berbohong kepadamu"

"Baiklah kalo begitu aku akan menikah denganmu"

Skip 3 minggu kemudian..

Akhirnya mereka berdua kini menikah. Betapa bahagianya sepasang suami istri itu. Baskara sangat bahagia karena dia sudah menikah dengan wanita kesayangannya.

Begitupun Fania, dia juga merasakan betapa bahagianya dia sudah menikah dengan sosok Baskara.

"Sayang! Akhirnya kita sudah sah jadi suami istri. Nanti kita pulang kerumah yang sama" ucap Baskara.

"Iya, Sayang!"

"Nanti malam kita bikin dedek ya? Aku pengen punya anak 5, yang 2 cewe, dan 3 nya lagi cowo. Okay?"

Fania tak menjawab. Dia hanya diam saja. Tiba-tiba saja ada seseorang yang datang menemui mereka, Fania tak mengel seorang perempuan itu. Tapi Baskara mengenalnya.

Perempuan itu memegang tangan Baskara. Dia juga merangkul pundak Baskara, dan itu membuat Fania cemburu.

Fania melepaskan tangan perempuan itu dari bahu suaminya. Dan perempuan itu hanya menoleh saja.

"Aku akan kembali lagi nanti. Aku tidak akan membiarkanmu mempunyai anak bersama wanita itu. Aku akan menggalkan nya" ancam nya.

Kini perempuan itu sudah pergi. Fania menatap kepergian perempuan itu. Fania sangat tidak suka dengannya, karena dia menyentuh suaminya.

Fania memalingkan wajahnya dari Baskara. Pertanda dia marah dan cemburu.

"Kamu kenapa, Sayang? Jangan cemburu dia hanya teman dimasa lalu ku" jelas Baskara.

"Tapi tetap saja. Aku tidak suka melihat dia menyentuh suamiku. Aku sangat tidak suka"

"Hsstt! Udah udah"

Acara pernikahan mereka kini sudah selesai. Baskara sekarang segera membawa kerumah barunya. Rumah baru itu sangat besar dan bagus.

Ya namanya juga orang kaya, pasti rumahnya bagus ya kan. Kini Baskara membawa Fania masuk kedalam rumahnya. Dan mereka sudah berada didalam kamar.

Fania merebahkan dirinya di atas ranjang. Dia sangat merasa capek setelah selesai menikah. Semua badan dia pegal. Fania meminta suaminya agar memijit nya.

Baskara pun mau memijit istrinya. Kini Baskara sudah memijat badan Fania secara perlahan. Dia juga sesekali memegang dada Fania.

Fania sedikit merasa sakit dengan sentuhan itu. Baskara kini malah semakin meremas dada itu dengan kencang. Membuat Fania sampai sakit.

"Ahh! Sakit, Sayang! Jangan sekarang, ini masih siang belum malam" ucap Fania.

"Aku hanya memegang sedikit saja"

Baskara sudah menghentikan meremas nya. Dia sekarang sedang memijat kaki Fania dengan perlahan. Akhirnya Baskara sudah selesai memijat istrinya.

Haripun sudah mulai sore, Baskara mengajak istrinya untuk mandi bersama.

"Sayang! Ayo kita mandi, sudah sore nanti keburu dingin airnya"

"Iya, Sayang!"

Akhirnya Fania dan Baskara sekarang membersihkan diri bersama. Fania mengambil handuknya dan handuk Baskara terlebih dahulu. Setelah itu Fania masuk kedalam toilet.

Didalam toilet itu Baskara sudah melepas bajunya. Kini tinggal celananya saja yang belum ia lepas. Baskara segera mengunci pintu toilet itu agar tak ada sesiapapun yang melihat mereka.

Tak lama kemudian, Baskara melepaskan celana yang ia pakai membuat Fania menutup matanya. Baskara memegang tangan Fania agar dia melihat benda pusaka miliknya itu.

Benda pusaka milik Baskara itu terlalu besar bagi Fania. Kini Fania memejamkan matanya agar tak melihat itu. Fania sangat takut.

"Buka matamu, Sayang! Ini juga nanti malam akan ku masukkan kedalam rahimmu" ucap Baskara membuat Fania melotot kan matanya.

"Aku tidak mau, itu sangat besar untukku. Aku akan keluar dari toilet ini. Kamu mandi sendiri saja"

Baskara memegang tangan Fania dengan erat agar dia tidak pergi dari toilet itu. Kini Baskara memindahkan dirinya menjadi di depan pintu toilet itu agar Fania tidak bisa keluar.

Fania tetap mencoba untuk keluar tapi tak bisa. Kini Baskara membuka kancing baju Fania satu persatu. Dia melihat dada Fania yang besar. Fania segera menutup dadanya dengan tangan.

"Buka saja, Sayang! Lagian aku juga sudah lihat baru saja. Jangan ditutupin, kamu malu? Masa sama suami sendiri malu"

"Sini aku remas lagi" goda Baskara.

Fania menggelengkan kepalanya dengan cepat, "jangan sentuh milikku"

"Milikmu? Sekarang ini aku sudah menjadi suamimu Sayang. Jadi itu juga milikku. Aku bisa memegangnya kapanpun yang aku mau"

Baskara mencoba menyentuh dada itu. Dan akhirnya dia meremas nya. Fania hanya berdiri kaku disana, dia tak bisa melakukan perlawanan karena Baskara juga sekarang sudah sah menjadi suaminya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!