NovelToon NovelToon
Kemelut Lara

Kemelut Lara

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Cerai / Keluarga / Angst
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: _NM_

Kala gemerlut hati semakin menumpuk dan melarikan diri bukan pilihan yang tepat.

Itulah yang tengah Gia Answara hadapi. Berpikir melarikan diri adalah solusi, namun nyatanya tak akan pernah menjadi solusi terbaik untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _NM_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

XXVI

Jiwa sang pujangga

Jiwa yang haus kasih

Jiwa yang tengah merindu

Jiwa yang tak tenang

Semua itu memiliki obat tersendiri.

Namun sayang, hanya beberapa orang saja yang dapat berjumpa dengan obat tersebut.

Kala tubuh mulai meletih, hati telah membara sakit, dan obat hati tak kunjung dijumpai. Hanya satu yang sebagai akhir, kematian dan alam keabadian sebagai obat terakhir.

Gia berjalan memasuki masjid dekat dengan kerjaannya, kebetulan setelah ini dia akan menjemput Shila dan Bara yang masih ingin berkunjung menjumpai Tante cantiknya. Tapi sebelum itu, Gia memilih melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu disalah satu masjid.

Seperti para mukmin pada umumnya, Gia mengambil wudhu, lalu melanjutkan untuk sholat. Setelah itu Gia berjalan keluar dari masjid, ingin menuju kearah motor yang tengah terparkir dihalaman masjid.

Namun langkahnya terhenti, saat netranya menatap sosok yang amat sangat ia kenal. Sosok pria yang tengah menyender pada tiang-tiang masjid, dengan pandangan kosong menatap kearah langit langit luar masjid. Raut wajah pria itu tampak mendung, bagai beban yang teramat berat tengah ia tanggung.

Gia kembali menatap ke arah cuaca luar masjid. Cuaca pun tampak ikut mendung dan sedikit menurunkan rintikan gerimis yang semakin menambah suasana waktu itu.

Beralih kembali matanya menatap pria itu dalam diam. Cukup beberapa detik, Gia memilih memalingkan wajahnya kembali ke arah sekitar. Tak mampu hati Gia menatap pria itu murung sebegitu rupanya, setelah dia memilih untuk pergi agar pria itu dapat hidup lebih baik. Yah, pria itu adalah Jordan.

Memang Gia tak benar-benar secara gamblang mengatakan ingin melihat sosok masa lalunya dapat bahagia atau tidak, karena memang begitu adanya. Gia hanya ingin pria itu hidup lebih baik, bukan lebih bahagia, agar tak semakin nelangsa hidup Gia.

Tak ada niat menyapa ataupun menghampiri. Gia memilih menyenderkan tubuhnya pada dinding masjid, tak ingin bersembunyi jauh dari pria itu, tetapi juga tak ingin menemani pria itu.

Namun siapa sangka, beberapa menit tak ingin mengganggu pria itu, mantan suaminya itu malah tak sengaja menoleh ke arah belakang, menatap ke arahnya. Membuat Gia mulai menegakkan tubuhnya kembali. Sedikit kikuk ketika ketahuan berada disana tanpa niat menyapa.

" Hai. Gue kebetulan ada disini, terus lihat Lo kayak sedih gitu, yasudah gue gak mau ganggu. Lagi pula gue gak bisa pulang sekarang, soalnya lagi gerimis. " Ucap Gia cepat.

Di tempatnya, Jordan tersenyum kecil menatap sosok masa lalunya itu. " Yasudah, gak apa. Gak ada yang larang, toh disini juga banyak orang yang lagi nunggu gerimis. "  Ucap Jordan setelah berjalan sedikit mendekat ke arah Gia.

Gia menatap sekeliling. Yah, terdapat beberapa orang yang juga memiliki alasan yang sama dengan dirinya yang tengah menunggui gerimis. Tak cukup dikatakan ramai, namun cukup padat memenuhi serambi masjid. Lalu mata Gia menatap ke arah luar, gerimis kini berubah menjadi hujan lebat. Semakin membuat Gia mengurungkan niatnya untuk pergi dari masjid ini, mengingat jas hujan Gia sudah bolong sana sini. Tak dapat Gia bayangkan Gia menjemput anak-anaknya dengan keadaan basah-basahan. Gia tak mau tiba-tiba sakit hanya untuk menghindari sosok pria yang berada sekitar satu meter disampinya itu. Gia tak mau gajinya yang sudah kecil malah dipotong karena ulahnya yang sakit itu.

Tak ada percakapan selama beberapa menit.

Suara Gia lah yang pertama kali memecah hening diantara mereka berdua.

" Lo ngapain disini? Kenapa gak ke rumah sakit? Lo bawa mobil kan? " Ucap Gia, terdengar tak bersahabat.

Jordan menoleh ke arah Gia. Tersenyum kecil sebelum menjawab. " Gue butuh waktu. "

Gia ikut menoleh ke arah Jordan, menatap menyelidik ke arah mata pria itu.

" Ada apa? " Gia mengerutkan keningnya bingung.

Jordan memutuskan pandangannya dari Gia, beralih menatap ke arah depan.

" Kondisi Keysha memburuk, bayi dikandungannya harus segera dikeluarkan. Kalau tidak nyawa Keysha akan ikut dipertaruhkan. " Jordan mendongak ke arah langit langit masjid, menyenderkan wajahnya pada dinding masjid.

Ditempatnya, Gia membisu.

Sedangkan Jordan menghela napas perlahan, lalu kembali melanjutkan ucapannya. " Tapi sayangnya Keysha gak mau. Itu bayinya, dia benar-benar menginginkan bayi itu, apapun yang terjadi dia tetap ingin mempertahankan bayi itu. "

Tangan Jordan saling bertaut, tangan kanannya mengusap tangan kirinya. Merasa tak nyaman dengan keadaannya saat ini.

" Gue gak tau harus gimana. Gue juga pengen bayi itu selamat sampai ke dunia ini. Bagaimana pun bayi itu juga bayi gue, darah daging gue sendiri. Tapi gue gak bisa sekejam itu nyuruh Keysha buat mempertahankan. Dia sudah banyak berkorban. Gue gak mau dia semakin menderita. Gue gak mau dia kenapa-napa. Gue- "

" Cukup. " Ucap Gia menghentikan ucapannya dengan Jordan.

" Apapun masalah Lo atau keluarga Lo. Itu urusan Lo, jangan ceritain ke gue. Gak etis rasanya, sosok yang udah nyakitin gue sedemikan rupa malah bercerita tentang kehidupannya yang menderita, seolah minta di beri iba. " Gia menatap Hujan deras itu dengan mata menerawang.

Jordan terdiam, menatap Gia sesaat. Jordan menundukkan wajahnya, berusaha menutup murung yang berada diwajahnya.

Beberapa saat tidak ada perbincangan diantara keduanya, hingga suara kekehan Jordan kembali memecahkan hening yang kedua kalinya tercipta.

" Ini yang disebut tabur tuai yah? " Gumam Jordan, ikut menerawang ke arah depan.

" Perlu diperjelas lagi? " Ucap Gia.

Jordan terkekeh perlahan.

Menatap ke arah Gia, Jordan berucap " Sorry, Gia. Gue emang salah dan gue pantes dapet semua ini. "

"Gue gak bisa apa-apa buat balikin keadaan lagi, seharusnya kalau gue gak nyeret Lo ke kehidupan gue, semua ini gak bakal terjadi. Gak bakal ada yang tersakiti disini, mau Lo ataupun Keysha.. Jadi sekali lagi gue minta maaf.. " Ucap Jordan perlahan.

Lihat, apa saja kekacauan yang telah Jordan perbuat. Lihat.. Jordan tau dia tak patut untuk dimaafkan. Sangat tahu.. Jordan bahkan hampir gila mengingat semua hal yang telah ia perbuat sendiri. Kalau bisa merubah kembali ke masa lalu, Jordan lebih memilih membunuh dirinya sendiri sebelum merusak kehidupan orang lain seperti saat ini.

Tidak ada yang tahu, seberapa besar rasa bersalahnya hingga rasanya setiap langkah yang Jordan lalui hanyalah membawa cekikan di leher.

" Gue minta maaf, Gia.. "

Jordan menatap Gia dengan tatapan gelapnya. Gia melihat itu, tatapan itu tampak kosong dan menyakitkan. Tapi maafkan Gia, Gia hanyalah manusia, Gia bukan orang baik yang akan memaafkan seseorang yang telah merusak hidupnya itu.

Gia tak nyaman dengan pandangan itu, tapi apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur, Gia tak dapat berbuat apa-apa. Hidup berjalan terlalu jauh dan terlalu membekas. Rasanya sakit di dalam hatinya beberapa tahun lalu, kembali muncul ke permukaan saat ini.

Gia membenci itu, sangat..

Gia beranjak dari sana, kala menyadari hujan mulai sedikit reda. Wanita itu memutuskan pergi meninggalkan sosok masa lalunya itu sendiri, tanpa salam perpisahan terlebih dahulu.

Tak ada yang tahu, perasaan Gia ataupun Jordan. Mereka hanya tau bukan berarti paham. Dua orang yang sempat dipaksa bersama karena kesalahan masing-masing itu kembali dipertemukan dengan keadaan yang berbeda. Terlalu sakit rasanya untuk sekedar melupakan masa lalu begitu saja.

1
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir yaa /Hey/
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Aku ngerasa masuk ke dalam cerita, coba cepetan lanjutin thor!
Dzakwan Dzakwan
Wuih, nggak sabar lanjutin!
Harry
Ngebayangin jadi karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!