NovelToon NovelToon
Wanita Bayaran Dan CEO

Wanita Bayaran Dan CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Di suatu hari paling terpuruk di hidup Dinda, dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Wanita tua yang menawarkan banyak bantuan hanya dengan satu syarat.

"Jadilah wanita bayaran."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WB&CEO Bab 12 - Memilih Diam

Obat yang diberikan oleh Liora tidak menyebabkan efek apapun pada rahim Dinda. Obat itu hanya akan berpengaruh besar pada wanita yang tengah hamil.

Namun entah kenapa, Dinda merasa sikap Liora telah sangat keterlaluan. Membuatnya jadi marah, meski tanpa perintah Gaida, Dinda akhirnya berniat mengadukan ini semua pada Alden.

Mempunyai rencana lain, akhirnya Dinda tidak jadi masuk ke dalam cafe, dia malah berjalan menjauhi tempat kerjanya itu. Menghubungi atasannya dan mengatakan jika dia tidak bisa masuk karena sakit.

Dan setelah mendapatkan izin, kini dia coba menghubungi Alden.

Nomor barunya langsung nampak di ponsel Alden yang berada di atas meja kerja pria tampan itu.

Alden yang mengira jika itu adalah telepon dari salah satu konsumennya pun langsung menjawab, tidak terlintas sedikitpun di dalam benaknya jika itu adalah panggilan dari Dinda.

"Halo, selamat pagi_"

"Al ..." Lirih Dinda di ujung sana, membuat ucapan Alden terhenti dan mengeryit bingung.

"Aku Dinda, bisakah kamu membantuku?" tanya Dinda, suaranya terdengar merintih di telinga Alden, seolah Dinda dalam keadaan sekarat.

Padahal wanita itu tengah berjalan dengan tergesa, menjauhi cafenya sendiri dan mencari tempat sepi. Mencari tempat yang seolah membuatnya tak bisa meminta bantuan pada orang lain kecuali Alden.

Sejak kecil Dinda selalu melihat ayahnya yang memukuli sang ibu, dia harus kuat untuk membantu ibunya bangkit dan ikut melawan sang ayah. Bertahun-tahun dalam keadaan seperti itu membuatnya tumbuh jadi gadis yang kuat.

Harga dirinya terlalu tinggi untuk dilecehkan meski dia hanya orang biasa.

Namun karena keadaan akhirnya untuk pertama kali dia memohon dan bersimpuh meminta bantuan orang lain, hingga bertemu Gaida.

Sekarang semuanya sudah terlanjur basah, sudah terlanjur jauh dia melangkah. Bahkan membuatnya tak terima ketika Liora memperlakukannya seperti ini.

Karena itulah kini dia menghubungi Alden.

"Apa yang terjadi?" tanya Alden, keningnya mulai berkerut sedikit khawatir.

"Liora datang menemui ku dan memaksaku meminum sebuah obat. Katanya itu obat penggugur kandungan, aku sudah bilang kalau aku tidak hamil, tapi dia tidak percaya dan terus memaksaku," jelas Dinda, dengan suara yang seolah semakin lama semakin hilang.

"Sekarang aku pusing sekali, perutku mual, aku tidak bisa berjalan Al."

"Kamu dimana?"

"Tidak tahu, Liora menyeretku jauh dari keramaian."

"Kirimkan lokasinya."

Dinda menyeringai, dia langsung memutus panggilan itu dan mengirimkan lokasi keberadaan nya saat ini. Di sebuah gang yang cukup sepi, dia terduduk di jalanan sana.

Jika sesuai tebakan Dinda, Alden membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai ke tempat ini.

Tapi ternyata dugaannya salah, karena nyatanya Alden datang lebih cepat. Hanya 10 menit pria yang dia permainan itu telah sampai di hadapannya. Mungkin karena menggunakan motor, jadi Alden bisa datang lebih cepat.

"Dinda," panggil Alden, setelah turun dari motor dia langsung menghampiri Dinda dan membantu wanita ini untuk bangkit.

"Kepalaku pusing sekali Al, perutku juga tidak nyaman." Saat mengatakan itu Dinda mulai menangis, seolah dia benar-benar merasa kesakitan, padahal tidak separah itu efek yang dia rasakan. Pusing yang tidak seberapa, dan tidak ada mual.

Namun sandiwara Dinda sudah mampu membuat Alden merasa cemas dan iba sekaligus, dia takut tindakan sang kekasih akan membahayakan orang lain.

Alden lantas membantu Dinda untuk naik ke atas motornya.

"Kamu masih kuat kan? berpelukan lah yang kuat pada tubuhku, rumah sakit cukup jauh dari sini."

Dinda pura-pura tak bisa menjawab, dia hanya mengangguk kecil. Saat Alden mulai menyalakan mesin motornya, saat itu juga Dinda mulai memeluk tubuh Alden dari belakang.

Pelukan yang awalnya biasa saja, namun lama-lama membuat Dinda merasa tak nyaman. Karena bagaimana pun Alden adalah pria asing baginya.

Tapi meski begitu Dinda tidak melepaskan pelukan itu, hanya sedikit membuat pelukannya mengendur.

Namun siapa sangka, jika Alden dengan cepat menahan kedua tangannya agar tetap berpegangan kuat. Mungkin Alden takut dia jatuh, pikir Dinda.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan yang hanya diam itu, akhirnya mereka sampai di rumah sakit Medistra, rumah sakit terdekat.

Alden Kembali membantu Dinda untuk turun dan memapahnya masuk.

"Masih sanggup?" tanya Alden dan Dinda mengangguk, namun kedua matanya nampak sayu seolah tak mampu lagi terbuka. Saat itu pun Dinda berpegangan kuat di tubuh Alden.

Mereka berdua menuju ruang IGD dan Dinda mendapatkan penanganan langsung.

Karena kondisinya yang tidak terlalu parah, dia tidak dilarikan ke ruang perawatan. Hanya diminta untuk beristirahat beberapa jam di ruang IGD dan nanti boleh langsung pulang.

Saat itu Alden terus menemani Dinda, bahkan ketika wanita itu tidur karena pengaruh obat yang Dinda Minum.

Dan disaat Alden menunggu, ponselnya di saku celana bergetar. Dia lihat ada panggilan masuk dari sang asisten, Derick.

Alden pun menyingkir dan mengangkat panggilan itu.

"Ada apa?" tanya Alden, seraya melangkah keluar IGD.

"Mark tidak bisa menemui Anda karena dia harus pergi ke negara S. Hasil penyelidikannya saat ini ada di tangan saya."

"Buka lah, dan katakan padaku tentang CCTV lengkap itu."

"Setelah Anda dan nona Liora pergi, Val_ maaf maksud saya Dinda, dia bertemu dengan Nyonya Gaida."

Mendengar itu Alden membuang nafasnya pelan, sudah dia duga jika ini semua adalah ulah dari nenek sang kekasih. Gaida yang sangat tidak menyukai statusnya hanya sebagai karyawan biasa. Gaida yang merasa ada yang tidak pantas untuk bersanding dengan cucunya.

Tapi Alden tidak menyangka jika Gaida akan bertindak sejauh ini. Sampai membayar seorang wanita untuk menghancurkan hubungannya dengan Liora.

"Simpan bukti itu baik-baik," titah Alden lalu memutuskan sambungan teleponnya dengan Derick.

Mengetahui semua fakta ini membuat Alden merasa tak ada yang perlu dicemaskan lagi.

Tentang dia dan Dinda memang tidak pernah ada apa-apanya.

Dan setelah panggilan itu putus Alden pun kembali masuk ke dalam IGD untuk menemui Dinda.

Saat itu dilihat olehnya Dinda yang mulai membuka mata dan melihat kedatangannya.

Alden duduk di kursi kecil yang berada di samping ranjang.

"Bagaimana? sudah merasa baik-baik saja?" tanya Alden, mereka terus saling tatap.

Dinda mengangguk Iya.

"Pergilah kalau mau pergi, nanti aku bisa pulang sendiri," ucap Dinda, masih bicara dengan suaranya yang lirih. Mana tega Alden mengabulkan ucapannya itu.

"Kemana kamu pulang setelah ini?"

"Rumah sakit," jawab Dinda singkat.

"Aku akan mengantarmu kesana dan maafkan tentang Liora, dia terlalu cemburu buta sampai melakukan tindakan seperti ini."

Lagi-lagi Dinda hanya mengangguk. Dalam keadaan seperti ini Diam adalah keputusan yang paling baik. Semakin dia diam, akan semakin iba pula Alden padanya.

1
Rafi Farisi
klo ngk ada emaknya Dinda mngkin sdh nganu yg ke 3 😂😂😂
Rafi Farisi
apa iya mau memenjarakan kakak sndiri 🤭😂😂😂
Rafi Farisi
anak ksayangamu mom pelakunya 🤭
Rafi Farisi
lah ngk ngefek obatnya ya, apa kecebong nya lari marathon hingga lbih cepat smpe tjuan ,hingga ngk ke kejar sm obat penggugur kandungan 🤭🤭😂
Rafi Farisi
yee dikacangin 😂😂😂
Rafi Farisi
dasar nenek lampir 😏😏😏
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Rafi Farisi
jd kasian sm nasip Dinda ☹️☹️
Rafi Farisi
hahahha puas bngt gua ketawa 😂😂😂😂,,nenek dan cucu yang 11 12 🤭🤭
Rafi Farisi
gak tau aja klo rayden itu sperti apa, klo bner2 menjalankan rencana nya itu yg ada bakal mempermalukan drinya sndiri wkwkwk😂😂😂
Rafi Farisi
kapokk,,, itulah klo punya niat gak baik pasti akan dihalangi oleh semesta 😂
Rafi Farisi
beuhh bner2 pelakon yg apik si Liora ini, tp skrng kyknya Alden yg bakal mundur deh😂
Rafi Farisi
ooo gtu, pantesan bilang dng bgtu mudahnya klo Liora mnerima Alden apa adanya 😂😂, dri sini sdh trbaca klo Liora jg tdk setulus itu wkwk
Rafi Farisi
memo pesan tp udah kyk cerpen pnjang bner😂😂
Rafi Farisi
iyo ya buat cadangan haha😂😂
Rafi Farisi
awal yg wow 😂😂 😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karya yang bagus
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Nicky Nick
alden gercep suka deh..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!