Sekuel dari cerita "Kesetiaan Yang Di Sia-Siakan".
Menceritakan bagaimana perjuangan Darto untuk mendapatkan cinta sang pujaan hati yaitu Mentari. Cobaan dan Ujian silih berdatangan, menemani perjuangan Darto untuk memiliki cinta Tari seutuhnya.
Luka dari Masa lalu, membuat Tari menutup diri pada laki-laki.
Akankah cinta Darto bisa berlabuh pada cinta Tari? ikuti terus kisah mereka dan temani Darto dalam mendapatkan hati Tari.
Jangan lupa, like, komen dan jika kalian suka, bisa tambahkan ke dalam favorite kalian, agar mendapatkan notifikasi jika author Up bab Baru. Terima Kasih ☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekesalan Santi
SANTI POV
"Arrrggghhhtt sial, sial," gerakku sambil mencengkram kuat setir mobil. Bagaimana bisa, lelaki yang dulu ku kira miskin nyatanya adalah pewaris tunggal dari restoran yang terkenal sukses dan cabangnya tersebar dimana-mana.
Mas Darto, mantan suamiku. Yang dulu saat menikah denganku hanyalah seorang detektif swasta yang penghasilannya tak seberapa. Gayaku yang Hedon tentu saja membuat uang yang diberika Mas Darto selalu saja kurang. Dan itulah alasan ku berpaling darinya. Aku lebih memilih lelaki lain yang bisa memberikan ku kekayaan.
Tapi, jika saja dari awal Mas Darto jujur tentang jati dirinya, mungkin aku tak akan mengkhianatinya. Lagian kedua orang tuanya juga rapih sekali menutupi siapa mereka sebenarnya. Dulu, mantan mertuaku bilang kerjaannya hanya sebagai petani. Kehidupan sederhana yang mereka jalani sungguh membuatku percaya bahwa mereka adalah orang yang pas-pasan. Namun dibalik hidup mereka yang sederhana ternyata menyimpan kemewahan. Ah sial! Kalau begini aku benar-benar menyesal berpisah dari Mas Darto.
Drrrttt
Drrrttt
Gawaiku berbunyi. Tertera nama Mas Surya memanggil disana. Arght, s*al, aku sedang kesal begini kenapa dia harus menelfon segala sih. Makin rusak saja mood ku hari ini. Sudah pakaian terkena siraman air jus, ditambah harus mengetahui siapa mantan suami yang sebenarnya. Sungguh apes sekali diriku ini.
Dulu, saat aku memutuskan untuk pergi dari hidup Mas Darto, aku yakin sekali bisa mendapatkan lelaki yang seribu kali lipat yang lebih baik dan kaya dari Mas Darto. Apalagi ketika aku mengenal Mas Surya, tekadku semakin yakin untuk pergi dari kehidupan lelaki miskin seperti Mas Darto.
Di manjakan dengan limpahan harta dari Mas Surya, membuatku semakin benci dan muak terhadapa Mas Darto. Pada akhirnya, setelah per selingkuhanku terbongkar. Aku langsung meminta pisah dengan Mas Darto. Awalnya Mas Darto menolak dan mau memaafkan ku. Namun tekadku sudah tak bisa dibantah lagi. Dan akhirnya perceraian antara kami pun terjadi.
Ting
Satu pesan masuk di aplikasi hijau milikku. Lagi-lagi pesan dari Mas Surya. Denga malas, ku buka pesan tersebut.
[Kamu dimana? Cepat pulang. Suami sakit bukannya diurusin. Malah ngelayab saja kerjaanmu!] Ku baca pesan tersebut.
Si*lan!
Dasar lelaki penyakitan. Bisanya hanya menyusahkanku saja. Jika akhirnya seperti ini, aku sungguh tak sudi menikah dengan Mas Surya.
Lelaki yang ku kira kaya raya ternyata hanya lelaki yang menumpang harta pada istirnya saja. Ya, dulu saat aku menjalin hubungan dengan Mas Surya, posisinya pun sama. Dia sudah memiliki pasangan. Malah saat itu keadaan istri Mas Surya sedang mengandung anak kedua mereka.
Namun karena kenyamanan dan kekayaan yang diberikan oleh Mas Surya, aku tak memperdulikan itu semua. Bahkan ketika istrinya menangis di hadapanku, memintaku untuk pergi meninggalkan Mas Surya. Dengan jumawanya aku malah membanggakan diri di depan istri Mas Surya karena sudah berhasil membuat Mas Surya bertekuk lutut padaku.
Awalnya aku bahagia sekali ketika mampu mendapatkan Mas Surya. Sebenarnya dari awal Mas Surya tak ingin pisah dengan istrinya. Berkali aku membujuk Mas Surya untuk meninggalkan sang istri. Namun lagi-lagi hanya penolakan yang ku dapat. Ketika ku tanya alasannya, Mas Surya paling hanya menjawab tidak bisa meninggalkan wanita itu.
Tapi siapa sangka, tak lama perselingkuhan kami terbongkar oleh istri Mas Surya, surat cerai datang dari sang istri. Bahagia? Tentu saja. Karena itu adalah tujuanku. Tujuan agar aku bisa menjadi nyonya Surya Wicaksono seutuhnya.
Perpisahan antara Mas Surya dengan istrinya ku kira awal kebahagian untukku. Tapi ternyata, itu malah menjadi awal petaka dan kesengsaraan bagiku. Harta yang ku kira selama ini milik Mas Surya ternyata adalah milik sang mantan istri. Begitu pun dengan perusahaan yang dikelola oleh Mas Surya, ternyata juga milik sang mantan istri.
Dan pada akhirnya, aku tak mendapatkan apa-apa. Karena setelah bercerai, semua aset kembali di tarik oleh mantan istri Mas Surya. Sungguh menyedihkan bukan?
Apalagi, setahun kebelakang Mas Surya mengalami kecelakaan mobil dan sekarang berimbas pada kehidupannya. Mas Surya di vonis mengalami lumpuh pada kakinya dan harus kehilangan penglihatan di salah satu matanya. Sehingga sekarang ia tak mampu bekerja lagi. Sungguh sial sekali nasibku.
Ku letakkan gawai kembali gawaiku di tas. Tak berniat sama sekali untuk membalas pesan yang dikirim oleh Mas Surya. Sudah lumpuh, tak bekerja, sekarang bisanya hanya marah-marah saja.
Tapi mengingat ketulusan Mas Darto padaku dulu, sepertinya jika aku meminta kembali padanya, ia akan dengan senang hati menerimaku kembali. Mas Darto kan Cinta mati padaku. Ya, aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke kehidupan Mas Darto.
Aku yakin, di hatinya hanya akulah satu-satunya wanita yang di cintai dan di sayangi Mas Darto. Baiklah, nanti aku akan mengunjungi rumah Mas Darto. Akan ku rayu lagi dirinya agar bisa kembali bersama. Dengan begitu aku akan membuang lelaki tak berguna seperti Mas Surya. Dan aku akan kembali bisa menikmati hidup enak dan bergelimang kemewahan dengan harta Mas Darto.
Hidup mewah, tunggulah. Aku akan kembali.
🍀🍀🍀
Memasuki pekarangan rumah, aku sudah di sambut oleh Mas Surya dengan muka masam. Sudah dipastikan aku akan kembali di caci maki olehnya.
"Dari mana saja kau? Suami nelfon dan kirim pesan itu di respon. Bukan hanya di baca saja!" semprot Mas Surya padaku. Dasar lelaki tak tau diri!
"Aku sibuk kerja Mas. Kau fikir aku dari mana?" jawabku tak kalah ketus.
"Halah, kau kerja apa? Mengangkang para pria lain hah? Dasar wanita murahan!" geram Mas Surya padaku.
Arght! Sungguh si*lan sekali lelaki ini. Jika tak ingat hukum pidana, ingin rasanya ku habisi saja lelaki tak berguna ini.
"Sudahlah Mas. Aku capek ingin istirahat. Kau fikir kau berguna sekarang hah? Aku capek harus menghidupi pria lumpuh sepertimu! Aku sungguh menyesal menikah dengan mu Mas!" lantang ku berteriak dihadapan Mas Surya. Sungguh, rasanya aku sudah muak sekali dengan lelaki ini.
"Dasar wanita j*l*ng. Kau yang tak berguna. Kau kira aku tak menyesal menikah dan mengenalmu hah? Aku lebih-lebih menyesal menikah dengan mu l*c*r. Gara-gara kau hidupku jadi menderita. Dulu saat kau ku limpahkan dengan kekayaan , kau begitu menyanjung dan memperhatikan ku. Tapi, lihat sekarang. Setelah aku begini kau malah kurang ajar padaku. Dasar wanita su*d*l!" kembali Mas Surya berteriak padaku. Dapat ku lihat rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat.
Persetan dengan lelaki cacat ini. Sudah muak aku melihat tingkahnya. Tak ku pedulikan lagi caci maki yang keluar dari mulut sampahnya. Lebih baik aku masuk ke dalam dan beristirahat sebentar. Sebelum nanti aku pergi ke rumah Mas Darto dan membina lagi hubungan dengannya.
Masuk ke dalam kamar, ku rebahkan bobot tubuh ini diatas tempat tidur. Menatap langit-langit kamar. Membayangkan betapa bahagianya jika aku kembali lagi pada Mas Darto. Disayangi dan dicintai, lalu dilimpahkan dengan materi dan kekayaan.
Ah Mas Darto, tunggu aku kembali padamu Mas. Sekarang, kita akan bahagia. Akan ku pastikan, kau akan kembali bertekuk lutut padaku lagi.
Dan untukmu lelaki cacat, tunggulah tanggal mainnya. Akan ku pastikan hidupmu akan semakin menderita. Mas Surya, selamat tinggal.
Bersambung...
