NovelToon NovelToon
Dendam Ratih Dan Cinta Sang Pangeran Ular

Dendam Ratih Dan Cinta Sang Pangeran Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Hantu / Iblis / Misteri / Roh Supernatural
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Sabina

Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Para warga desa di giring menuju suatu tempat, entah bagaimana nasibnya.

"Mau dibawa kemana mereka, Pangeran?" tanya Ratih yang bertanya pada Naga Seta yang ada di depannya.

Ratih dan Naga Seta masih ada di Balairung pertemuan, di kelilingi para Patih dan Senopati. Lalu Naga Seta mengangkat tangannya sebagai kode.

"Dayang!" panggil Naga Seta.

"Ya Gusti," ucap Dayang mendekat tergopoh-gopoh.

Dayang dengan kemben warna coklat dan jarik batik, tak lupa rambutnya di sanggul dengan hiasan bunga warna putih.

"Bawa calon permaisuri ke kamar, aku masih ada urusan sebentar."

"Baik Gusti," patuh Dayang itu.

"Mari," ajaknya pada Ratih.

Ratih melangkah keluar Balairung istana, keduanya berjalan menuju lorong-lorong istana dengan hiasan ukiran naga dan bunga khas ala kerajaan nusantara di setiap tiang.

"Dayang," kata Ratih dengan lirih.

"Ya Kanjeng," sahut Dayang yang berjalan di belakangnya.

"Aku mau ke taman," pinta Ratih.

"Tapi Yang Mulia Pangeran meminta hamba untuk mengantar Gusti ke kamar," ucap Dayang itu.

"Aku tahu, sebelum menikah aku mau menenangkan diri dulu."

Ratih bicara pada dayang itu, dan dayang itu menyetujui permintaan Ratih untuk mengantarkannya ke taman istana.

Di taman istana ala kerajaan nusantara, disana ada gapura di ukir dari batu. Para prajurit dengan membawa tombak di taman yang sedang berjaga menunduk hormat pada Ratih.

Ratih hanya tersenyum lalu duduk di batu dengan ukiran yang di pahat jadi bangku taman, disana Ratih duduk sambil merenungkan nasibnya.

Ratih merasakan angin sepoi-sepoi-----arus sungai yang lembut membuat angin sepoi-sepoi yang menerbangkan rambutnya.

"Dayang duduklah di sampingku," pinta Ratih setelah memejamkan mata dan membukanya.

"Tapi Gusti-----" ucapan kalimat dayang itu di potong cepat oleh Ratih.

"Aku yang memintanya kamu tak perlu takut," ujar Ratih memotong kalimat dayang itu.

Di taman dengan penuh bunga seperti air berpedar, Ratih berbincang kepada dayang itu mengenai bagaimana bangsa siluman bisa hidup lama.

"Usia saya 700 tahun, dan saya di tugaskan di istana ini setelah beberapa kali migrasi tak menentu," jawab dayang itu.

"Siapa namamu?" tanya Ratih.

"Mohon ampun Gusti, Hamba tak bisa memberitahukan nama Hamba sesuai yang di titahkan pangeran," kata Dayang itu.

Ratih hanya menghela nafas lelah lalu dirinya memejamkan mata sekali lagi, jika dirinya menolak sang pangeran---maka pria itu punya seribu macam cara agar dia bisa memperistrinya.

Memang disini semua kebutuhannya terpenuhi, dari perhiasan, kemewahan, dan semuanya. Namun di balik keindahan itu hatinya masih bergejolak.

Setiap malam ia menatap ke atas langit yang sebenarnya----langit itu adalah permukaan air yang biru, tempat ibunya tinggal sendirian di gubuk tua.

"Apakah ibuku baik-baik saja?" tanya Ratih dalam hatinya menatap langit ke atas.

"Apa kanjeng Putri memikirkan, keluarga yang masih kanjeng miliki?" tanya Dayang yang duduk di sampingnya.

Ratih hanya bisa menghela nafas dan menganggukkan kepalanya, "maaf kanjeng tapi jika ada manusia yang sudah di pilih atau di tandai oleh yang mulia Pangeran----manusia itu bisa kembali ke alamnya sesuai izin pangeran."

"Lalu bagaimana dengan saya? Saya ini manusia biasa," jawab Ratih.

Gadis ini menyadari dirinya hanya manusia biasa yang tak punya kemampuan supranatural atau sesuatu yang spesial, bagaimana dirinya bisa menarik hati siluman ular.

"Kamu hidup 700 tahun, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Ratih menatap dayang dengan serius.

"Gusti Putri bebas bertanya," sahut dayang itu.

"Apa siluman bisa menikahi manusia dan memiliki seorang anak?" tanya Ratih menatap dayang yang duduk di sampingnya.

"Iya Bisa, banyak yang seperti itu."

Ratih langsung menatap dayang itu dengan tatapan yang heran, aneh, sekaligus bingung. "Wujud anaknya nanti seperti apa?" tanya Ratih menanyakan menyeluruh.

"Banyak pendekar yang menikahi siluman atau bahkan mahkluk selain manusia, anaknya ada yang berwujud manusia dan ada yang berwujud gaib," jawab dayang itu.

Tak lama ada suara maskulin yang membuyarkan lamunan mereka, membuat kedua wanita itu menoleh ke arah suara itu.

"Kalian membicarakan apa?" suara itu.

Dayang itu langsung bersimpuh di kaki Pangeran Naga Seta, Ratih hanya diam sambil menelan salivanya menatap Naga Seta yang berdiri di hadapannya tak jauh dari sana.

"Dayang, aku menyuruhmu mengantar Ratih ke kamar...kenapa kamu bawa dia kesini," tanya sang Pangeran dengan nada yang tegas.

"Mohon ampun Pangeran...Gusti Putri yang meminta Hamba untuk mengantarnya ke taman," ucap sang dayang sambil bersimpuh.

Naga Seta menatap Ratih.

"Apa benar itu?" tanya Naga Seta menatap Ratih.

"I-iya Pangeran," jawab Ratih.

"Kamu pergilah," pinta sang Pangeran pada dayang itu.

"Baik Gusti," jawab Dayang itu yang bersimpuh, bangkit lalu pergi.

Naga Seta yang melihat dayang itu pergi langsung mendekati ke arah Ratih membuat gadis itu mundur ketakutan, saat Ratih mau mundur tangannya di tahan oleh Naga Seta.

"Pangeran," kata Ratih tenggorokannya tercekat.

Dirinya berdiri di hadapan Naga Seta yang tanpa Mahkota, tangannya yang kekar mencengkram tangan Ratih dengan erat membuat tubuh Ratih mematung.

"Kamu mau berusaha kabur?" tanya Naga Seta menatap Ratih dengan aura yang sulit di jelaskan.

Ratih hanya menggelengkan kepala seolah dirinya di intimidasi, padahal Naga Seta menjawabnya secara baik-baik hanya nadanya saja yang tegas.

"Pangeran aku merindukan Ibuku," kata Ratih dengan lirih.

"Dia baik dan aku sudah mengutus abdi dalamku, Patih Welang untuk mengirimkannya emas," jawab Pangeran Naga Seta.

Ratih langsung menatapnya tak percaya, lantaran dirinya belum melihatnya sendiri----seolah Naga Seta tahu apa yang ada di dalam pikiran Ratih---karena setiap mahkluk wujudnya jin itu bisa mengerti isi hati manusia lewat kekuatan yang sulit di jelaskan.

Pangeran Naga Seta langsung menunjukannya lewat kolam istana, menarik tangan Ratih dengan lembut.

"Lihat ini," ujarnya.

Disana Ratih melihat sang ibu sudah hidup lebih baik meski rumahnya, gubuk. Dan yang paling membuatnya kaget hanya rumahnya saja yang tak terkena banjir seolah di lewati air.

"Pangeran ini...," ujar Ratih tercekat tak percaya.

*

*

1
neni nuraeni
lnjuuut
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐁𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐱 𝐬𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐀𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐬𝐢𝐡.
𝐒𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐚𝐣𝐚 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐡 𝐠𝐚𝐤 𝐝 𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡. 😞
Putri Sabina: ikutin aja kak alurnya😄
total 1 replies
neni nuraeni
lnjuut
Putri Sabina: besok lanjut kakak
total 1 replies
neni nuraeni
wiih mantaaap.. lnjut
Putri Sabina: besok kak pasti lanjut kok😄
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
Ke desa Cempaka baru rencana, kpan ksitu nya Rania. 😂
Putri Sabina: sabar atuhh, kan lagi persiapan Dania juga masih sekolah jugaa kak😩
total 1 replies
neni nuraeni
semoga aja Ratih kuat...
neni nuraeni: iya ksian... 🙂
total 2 replies
kinoy
si Ambar cr mati..JD dia yg nambahin racun ke tubuh Ratih..SMG aj CPT ketauan trus dipateni
Putri Sabina: tunggu aja kak, karmanya buat kobra Ambarwati😄 dan orang jahat pasti akan ada karmanya🤭
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐉𝐝 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐭𝐮 toh😳😆, 𝐠𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐭𝐩 𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫. 😂
Putri Sabina: sesuai keinginan readers kak, nanti di bab selanjutnya akan ada banyak tokoh tambahan🙏
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐒𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐝𝐞𝐡 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐮 𝐍𝐚𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐫𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐱 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐥𝐮𝐤 𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐢𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐲𝐚. 😃😃
Putri Sabina: aminn😉🙏
total 1 replies
neni nuraeni
jgn smpai dong Ratih meninggal kasian ibu ya,,,
neni nuraeni: ya dehhh
total 2 replies
kinoy
waduh..gmn nasib Ratih y
Putri Sabina: tunggu kelanjutannya kak, besok update koo😄
total 1 replies
Nur Bahagia
kamyuuu nanyaaa? 🤭
Nur Bahagia
ternyata pangerannya jahad 🤨
Putri Sabina: namanya juga siluman kak
total 1 replies
Nur Bahagia
oii pangeran.. pikirin juga dong calon ibu mertua mu
Putri Sabina: Yah begitulah kak, sifat alami siluman😉 egois🤭
total 1 replies
Nur Bahagia
seperti nya pangeran harus mengurangi ego nya 🤭
Nur Bahagia
kenapa pangeran tau2 ngamuk 🤔 jangan bilang kalau kamu masih labil pangeran 🤣🤭
Putri Sabina: bukan labil, dia nggak mau Ratih pergi kak🤐
total 1 replies
neni nuraeni
yaaa bersmbung
neni nuraeni: 👌 othor... dtunggu ya klnjutannya... 🥰
total 2 replies
Nur Bahagia
kalo kamu berhutang budi, harusnya dari dulu kamu bantu Ratih dan keluarga nya biar bisa hidup enak 😁🤭
Putri Sabina: Naga Seta maunya Ratih jadi istrinya kak🥲
total 1 replies
Nur Bahagia
tp kamu belum ijin sama ibu mu lho Ratih.. nanti beliau bingung dan sedih nyariin kamu lhoo
Nur Bahagia: ohh begituu thoo 😁 ya semoga ibu nya Ratih bisa hidup bahagia dan berkecukupan
total 4 replies
Nur Bahagia
ah pangeran ga seru nih.. aturan biarin aja Ratih hidup di dunia manusia.. jadi dia bisa membalas orang2 yg udah menyakiti hatinya.. kalo kamu tahan Ratih di situ dgn alasan dunia manusia ga aman, jadi apa gunanya kesaktian mu pangeraann kalo ga bisa melindungi nyaa 🤣
Nur Bahagia: wokee kak 🥳
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!