NovelToon NovelToon
DA'S LITTLE FAMILY IN JEJU

DA'S LITTLE FAMILY IN JEJU

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: rahmad faujan

Di sebuah pulau kecil di Jeju, Lee Seo Han menjalani kehidupannya yang sunyi. Ditinggal kedua orang tuanya sejak remaja, ia terbiasa bergulat dengan kesendirian dan kerasnya kehidupan. Bekerja serabutan sejak SMA, ia berjuang menyelesaikan pendidikannya sendirian, dengan hanya ditemani Jae Hyun, sahabatnya yang cerewet namun setia.

Namun musim panas itu membawa kejutan: Kim Sae Ryeon, cahaya yang menyinari kegelapan hidupnya. Perlahan tapi pasti, Seo Han membuka hatinya untuk merasakan kebahagiaan yang selama ini ia hindari. Bersama Sae Ryeon, ia belajar bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan, tapi juga tentang mencintai dan dicintai.

Tapi takdir berkata lain. Di puncak kebahagiaannya, Seo Han didiagnosis mengidap ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit langka yang secara perlahan akan melumpuhkan tubuhnya. Di hadapan masa depan yang tak menentu dan ketakutan menjadi beban, Seo Han membuat keputusan paling menyakitkan: mengorbankan cintanya untuk melindungi orang tersayang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmad faujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LAUT YANG TAK BERUJUNG

Warung akhirnya benar-benar tutup.

"Hah, akhirnya!" Jae Hyun menjatuhkan diri ke kursi dengan suara berdebum usai menggantung papan 'Tutup' di depan warung. Matahari sore sudah mulai rebah, melukis langit dengan gradasi jingga, merah muda, dan emas yang memukau. Warung itu sunyi, hanya menyisakan bau detergen yang bersih.

Seo Han mengelap meja terakhir, tubuhnya lelah. Namun, beban di jiwanya terasa tersapu bersih oleh kerja keras hari itu. Ibu Jae Hyun muncul lagi, membawa dua gelas es teh dingin yang berembun dan sepiring pisang goreng hangat.

"Sudah, istirahat dulu. Kalian luar biasa hari ini," ujar Ibu Jae Hyun dengan tatapan penuh syukur. "Terima kasih, Nak Han, Nak Hyun."

"Makasih, Bu," jawab Seo Han. Rasa manis es teh itu membanjiri tenggorokannya yang kering, terasa seperti hadiah tak terduga setelah perjuangan.

"Wah, gila sih. Warga di sini cepat benar datangnya. Aku sampai tidak bisa napas," keluh Jae Hyun, tertawa sambil menyeruput habis minumannya.

Seo Han berdiri. "Karena sudah selesai, aku balik dulu, ya. Bilang Ibu, aku pulang duluan."

"Oke, hati-hati, ya. Itu tiga kotak dimakan, ya, atau kalau tidak, simpan di kulkas," pesan Jae Hyun.

"Iya, terima kasih banyak, ya," jawab Seo Han. Ia berjalan menuju pintu, memegang tiga kotak bekal itu seolah memegang seluruh kehangatan yang ia terima hari itu.

Rasa lelah fisik terasa sangat membebani, tetapi beban di pikirannya jauh lebih berat. Ia tahu ia tidak akan pulang sekarang. Alih-alih berbelok ke kanan menuju rumahnya, ia justru membiarkan kakinya melangkah ke kiri, menuju sebuah jalan sempit yang ujungnya, ia tahu, adalah lautan.

Ia berjalan kaki hingga tiba di tembok tinggi pembatas laut. Ia menaiki tangga dan duduk di puncak, membiarkan angin sore yang dingin menerpa wajahnya. Angin itu asin dan tajam, berhasil menyadarkannya dari lamunan panjang. Pasir basah dan buih ombak terlihat jauh di bawah kakinya.

Ia membuka satu kotak makanan yang Jae Hyun dan Ibunya berikan.

Di dalamnya, tersusun rapi gimbap dan, di sudut yang terpisah, lauk pauk kesukaannya: bulgogi. Pandangannya seketika kabur.

"Dulu, ini makanan kesukaan aku. Ibu selalu membuatnya untukku," bisik Seo Han dalam hati, kata-kata itu tercekat. Ia menangis, air matanya jatuh membasahi kotak bekal. Ia sangat merindukan ibunya, terlepas dari rasa kecewa yang mendera. Rasa kehilangan itu begitu nyata, seolah ibunya baru meninggalkannya kemarin sore.

Ia merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel yang layarnya retak. Pesan singkat dari ibunya—hanya deretan angka transfer uang—terlihat jelas. Uang tanpa suara, tanpa pelukan. Kontras sekali dengan bulgogi hangat dan pisang goreng di tangannya.

Ia menyuap dua kali. Rasa manis gurih bulgogi itu sekejap mengingatkannya pada masa lalu yang penuh kasih, membuat rasa bersalah menusuknya. Tiba-tiba, ia merasa sangat bersalah. Ia sadar bahwa kehangatan yang ia rasakan belakangan ini sepenuhnya datang dari Jae Hyun dan ibunya. Mereka memberinya tempat bernaung, memberinya makanan, dan memberinya tawa. Ia merasa tidak enak karena selalu merepotkan mereka.

Ia berhenti makan dan hanya memandang senja laut Jeju yang mulai memerah keunguan. Ombak datang, menyeret batu-batu kecil, lalu kembali, seolah menarik semua beban pergi.

Ia meratapi nasibnya yang malang. Ia tidak tahu harus berpegangan pada siapa. Ayahnya adalah hantu yang tiba-tiba muncul hanya untuk berteriak. Ibunya adalah ATM berjalan. Ia hanyalah sepotong ranting yang berusaha tidak patah di tengah badai.

Seo Han mengambil napas dalam-dalam, merasakan udara asin memenuhi paru-parunya. Ia memejamkan mata dan membiarkan air mata terakhir jatuh. Ia tidak perlu kuat di sini. Ia hanya perlu menjadi Lee Seo Han yang lelah. Ia membiarkan dirinya merasa sakit, karena rasa sakit itu adalah bukti bahwa ia masih hidup dan masih punya hati yang bisa terluka.

Ia menoleh ke belakang, ke arah kota. Ia membayangkan warung yang kini kosong. Ia tersenyum tipis. Di tengah kehancuran hidupnya, masih ada Jae Hyun, ada Ibu Jae Hyun, ada ramyeon, dan ada bulgogi. Sisa kehangatan dari kotak bekal itu adalah jangkarnya.

1
Anonymous
kamu jahat
Anonymous
tidakkk😭
Anonymous
serius kamu jahat banget sih le seo han tidak boleh mati😭
Anonymous
woo jin kamu ga salah 😭
Hanik Andayani
wah odeng kesukaan aku apalagi toppoki 😃
Wida_Ast Jcy
kejar kejaran donk ya ceritanya ini🤭🤭🤭
Dee
Dari awal ceritanya sudah menarik kak. Cuma aku agak kesulitan ngapalin nama-namanya... buatku susah diingat, hehe... Suka ketukar mana yang cowok dan ceweknya 😅
checangel_
Seo Han, maafkan Authormu ya 😭😭
rahmad faujan: aku aja nangiss kasih mati dia😭
total 1 replies
Chimpanzini Banananini
aku pernah naik roller coaster. tapi emang sih, klo emng takut, mata kita seakan gabisa dibuat melek jirr/Sob//Sob/
Chimpanzini Banananini
main roller coaster sambil memegang kamera? apa ga jatuh tuh?
Vᴇᴇ
suka bgt makan kimchi, walau awal makan rasanya kek asem, gurih manis, tp rill enak bgt cuuyyy
Mingyu gf😘
Han ngumpat aja bilang shibbal gitu🤣
Mingyu gf😘: mwhehehe🤣🤣🤣
total 2 replies
Mingyu gf😘
Penakut🤣
Irfan Sofyan
di sini banyak yang keren kak🤭
Irfan Sofyan
aku juga gitu kak, karena keluarga lagi kumpul aku selalu pergi nyari tempat yg bisa menyendiri, sambil merokok🤭
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Di paksa main loler Koster. aku gak pernah naik sih, tapi kelihatannya seru🤣
iqbal nasution
refleks hebat
iqbal nasution
lezat juga ya
bela
siapa taruh bawang disini😭
bela
😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!