PERNIKAHAN MUDA BELIA

Udah pintar ... cakep dan body nya oke lagi" ujar ku sambil mendorong tubuh Susan hingga terjerembab di lantai kelas secara dramatis.

Aku segera bergegas menuju kursi, kebetulan juga bel sekolah sudah berbunyi. Hari ini konsentrasi nya sedikit terganggu karena pembicaraan dengan Aldian saat berangkat sekolah tadi. Jadi waktu sepeda motor Aldian sedang meluncur ditengah macetnya Ibukota, tiba-tiba doi bilang "Sayang ... hari Minggu nanti aku bersama mama papaku jadi melamar kamu loh sayang. Orangtuaku sudah setuju. Kamu sudah bilang sama ayah bunda belum ?" tanya Aldian kepada Caren. "Udah aku telepon tadi pagi. Malah ayah yang ngasih tau kalau Jumat sore ayah bunda sudah datang. Jadi Minggu sudah pasti ada di rumah. Tapi nanti aku pastikan dulu untuk pertemuan nya mau dirumah Tante Ella atau dirumah ayah langsung" jawabku. Karena memang rumah kami saat ini dibiarkan kosong selama ayah bunda pindah ke Kalimantan. Jadi biasanya tiap seminggu sekali ada Mang Ujang yang selalu membersihkan dan merawat rumah tersebut. Dan lokasinya gak terlalu jauh juga dari rumah Tante Ella. "Nanti habis pulang sekolah kamu latihan drumband kan ?" tanya Aldian kembali kepadaku. "Ia ... kan udah menjelang mau lomba jadi setiap 2 hari sekali latihan nya. Pulang latihan jadi ketemu mama kamu kan Ald ?" ujarku mengingatkan. Karena kemaren  Aldian sempat menyampaikan hal itu. "Jadi dong ... makanya nanti aku jemput di GOR trus kita langsung ketemu mama ya" jawab Aldian. Begitu ceritanya ... karena mau ketemu calon mertua jadi aku agak gimana gitu perasaannya antara takut, senang, kuatir jadi satu dah.

Mapel sebelum jam istirahat berlangsung memang agak menguras otak karena Mapel Matematika dan Fisika berjejer jam nya jadi satu. Tapi karena tiba-tiba ada tamu dari SMA HN International datang untuk membahas masalah pertandingan persahabatan basket antar kedua sekolah, maka aku dan Arya di panggil oleh guru olahraga untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut. Sudah tau dong gimana senangnya Arya. Aku berusaha biasa aja dan lebih komunikatif dengan pihak HN Internasional. Saat ini tim basket putri SMA PANCA BHAKTI dipimpin oleh aku dan untuk tim basket putra SMA PANCA BHAKTI dipimpin oleh Arya. Kesepakatan kedua sekolah tersebut akan melaksanakan pertandingan basket 2 bulan lagi. Jadi karena ini adalah piala bergilir yang di perebutkan, sehingga kedua sekolah perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Dan tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah dari SMA HN International. Setelah pertemuan selesai dilaksanakan dan waktunya mepet dengan jam istirahat, jadinya Arya tidak kembali ke dalam kelas. Ia mengajakku untuk langsung menuju kantin yang kebetulan masih lenggang. "Ren ... langsung ke kantin aja yuk mumpung masih kosong" ajak Arya kepada ku. "Wah sorry Ar ... aku ini tadi bawa bekal makanan dan belum aku makan sama sekali. Jadi aku ke kelas dulu deh ngambil bekalku. Baru nanti jam istirahat aku ke kantin" ujarku dengan jujur ke Arya. Kan memang bawa bekal tadi 2 kotak. Yang 1 buat diri sendiri dan yang 1 lagi buat calon suami. Akh ... udah kangen aja sama calon suami. Akhirnya dengan berat hati Arya melihat langkah Caren untuk kembali ke kelas, dengan perasaan dongkol ia pun melangkah kan kakinya menuju kantin dan berharap Caren akan menyusul dirinya segera.

Bel istirahat berbunyi dan aku bersama Alma langsung menuju kantin. Dan tidak lupa kubawa juga bekal makanan yang aku masak. Sedangkan Alma sudah sangat kelaparan. Saat memasuki area kantin Arya langsung melambaikan tangan ke arahku untuk mengajak duduk di sebelahnya. Tapi dengan tegas aku menolak dengan melambaikan tangan yang menandakan menolak secara halus karena tanganku sedang di genggam oleh Alma. "Ar ... masih belum berhasil juga deketin Caren ? Wah payah lu kalah sama Aldian. Gosipnya pagi ini Aldian udah jadian sama Caren loh. Emang kamu gak tau ?" tanya Krisma salah satu circle Arya yang pemain basket juga. "Aldian ? Pacaran sama Caren ? Yang bener aja lu kalau ngarang cerita. Susah tau deketin Caren itu. Treatment nya gak bisa sembarangan tuh kalau sama Caren" ucap Arya agak sok gitu. "Yah ... kamu gak percaya Ar, tadi pagi dari parkiran aja Caren tangannya digandeng sama Aldian. Sweet banget tau. Dengar-dengar dari teman sekelas Caren kalau doi dalam waktu dekat tunangan sama Aldian" ujar Krisma kembali. Arya menahan amarah dan ingin memastikan lebih lanjut ke Caren nanti. Kalau berurusan dengan Aldian langsung bisa jadi masalah besar. Karena Arya memang kalah pamor, Aldian selain kaya raya, juga merupakan ketua genk motor yang sangat di hormati di kota ini. Jadi Arya berpikir gak bisa sembarangan untuk menyenggol Aldian.

Seperti biasa aku menempati salah satu meja yang biasanya juga ditempati oleh Aldian cs. Dio dan Sella rupanya sudah lebih dulu ada disana. "Almaaaa Caren mau pesan apa ? Biar Sella pesanin sekarang" suara Sella yang cempreng berbaur dengan hectic nya suasana kantin pada jam istirahat kali ini. "Aku mau siomay bandung aja kalau Caren udah bawa bekal nih. Eh sama es jeruk aja 2" ujar Alma yang sambil melangkah menuju meja yang tadi ditempati Dio. Setelah Sella kembali setelah memesan makanan, akhirnya kami berempat kembali menceritakan deklarasi cinta yang dilakukan Aldian kepada ku.

Saat aku mulai membuka bekal makananku, tiba-tiba Aldian datang dan membawa bekal yang sama dengan aku. Semua mata memandang kearah Aldian. Gimana gak kaget kalau seorang Aldian yang gagah dan tampan komplit dengan wajah dingin dan cueknya, tiba-tiba membawa kotak bekal dengan gambar Sailor Moon di tangannya hahahaaa. Wuih ... gojlokan yang diterima Aldian dari teman-teman yang ada di meja kami turut menyemarakkan hari pertama kami menjadi sepasang kekasih. Dengan bangganya Aldian mengatakan bahwa "Biasanya nasi goreng yang dibuat sama calon istri lebih enak dari makanan kantin. Maaf sayang ... tadi pagi gak sempat dimakan bekalnya karena keburu bel bunyi". Dan memang Aldian sudah membuatku tersipu-sipu. Bahkan kata-kata yang diucapkan Aldian tadi didengar oleh penghuni kantin lainnya termasuk Arya cs.

Tapi kemesraan itu tidak berlangsung lama, karena Susan cs kembali berulah dengan mendatangi meja Aldian yang tentu nya ada aku disana. "Aldian ... kamu udah denger belum kalau ada berita hoak yang tersebar kalau kamu udah pacaran sama Caren. Bahkan katanya kamu mau tunangan sebentar lagi. Itu gak bener kan Ald ? Kamu bisa melaporkan ke kepala sekolah loh karena udah mencemarkan nama baik kamu" dengan berapi-api Susan menyampaikan apa yang didengarnya tadi pagi. Dio yang melihat kelakuan Susan langsung berdiri melabrak wanita sejenis ondel-ondel yang ada didepan matanya "Eh Susan ... dasar wanita jadi-jadian. Itu bukan berita hoak tahu itu sumbernya terpercaya. Kepo banget sih jadi manusia. Kenapa gak jadi setan aja sih biar gak kepo" ucap Dio gemas. "Eh sorry nama kamu Susan ya ? Iya memang benar kog aku mau tunangan sama Caren. Dan rasanya bukan urusanmu untuk mau tau dengan hubungan kami" ujar Aldian dengan nada datar dan tegas. Ia sudah pernah mendengar dari Dio dan Sella bahwa wanita pick me itu sering mengganggu Caren. Setelah mendengar pengakuan dari Aldian seluruh siswa-siswi yang ada di kantin langsung heboh.

"Wuih abis lulusan langsung janur kuning nih Caren"

"Wah ... Abang Aldian udah laku sama dedek Caren. Potek hati adek bang"

"Caren ... patah hati mas kalau kamu sama Aldian"

"Cintaku ditikung Bosnya the Eagle nih"

"Caren ... selingkuh sama Abang yuk ! Tapi Abang takut mati ditangan bos genk gimana dong jadinya"

Wah ... celetukan yang didengar cukup membuatku malu. Dan Aldian memahami bahwa memang aku tidak suka hubungan yang jadi konsumsi publik. Halaaaah apaan sih kayak artis ibukota aja. Tapi mau gimana lagi Susan sudah membuat genderang perang terhadap aku dan Aldian. Akhirnya Aldian memeluk bahuku yang sedang asyik makan makanan bekalnya. "Sayang ... gak bakal mundur kan jadi tunangan aku ?" tanya Aldian kepada ku. Aku langsung mendongak menatap Aldian "Gak ... emang kenapa harus mundur ? Oh gara-gara dibilang hoak gitu" ujarku sambil menggoda nya. "Iya sayang ... Padahal beberapa hari lagi kan kita resmi tunangan" ujar Aldian kembali sambil menunjukkan jari manisku yang terdapat sebuah cincin berlian yang manis. Hah ... ada-ada aja drama hari ini dalam hatiku sambil tersenyum "Ayo dihabisin bekalnya sayang, nanti keburu bel bunyi. Biarin aja dibilang hoak ntar kita kasih foto-foto nya aja" jawabku dengan asal, sambil aku kembali menghabiskan makanan begitupun Aldian. Kami meminum es jeruk 1 gelas berdua bukan demi irit dan romantis tetapi males pesan lagi.

***

Yuk vote kalau sudah baca ya !!!

Biar aku semakin semangat nulisnya ... dan jangan lupa follow author ya guys ! Thanks banget ...