NovelToon NovelToon
TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / TKP
Popularitas:519
Nilai: 5
Nama Author: Aldy Monim

Apa yang akan terjadi bila seorang pembunuh kejam dan seorang anggota pasukan khusus terlatih saling bertemu?

Seorang Predator yang berubah menjadi mangsa dan seorang mangsa yang berubah menjadi predator!

Karma berlaku saat penyiksaan kejam di balas dengan penyiksaan yang lebih kejam!

Rahasia gelap yang tersembunyi bertahun-tahun akan terkuak bila waktunya sudah tiba karena waktu mempunyai caranya sendiri untuk menutup dan membuka tabir kebenaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldy Monim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 : Pertarungan

Berselang beberapa menit setelah pembungkaman oleh tangan tak dikenal, Sofia meronta-ronta berusaha melawan dan melepaskan diri dari cengkeraman kuat milik seorang pria tak dikenal. Tangan besar dan terkesan kumal itu mendekap kuat mulut dan hidung Sofia bersamaan, membuat wanita ini seakan tak berdaya untuk melawan, meskipun ia melawan dengan mengerahkan seluruh tenaga yang ia miliki.

Tubuhnya kian lemas karena kelelahan ditambah dengan pasokan oksigen yang kurang kedalam paru-paru dan otaknya, membuat mata Sofia mulai sayu menandakan ia akan segera kehilangan kesadaran.

Tak berselang lama, mata Sofia kian berat dan mulai tertutup dengan sendirinya dan akhirnya membuat Sofia memejamkan mata. Sofia benar-benar telah kehilangan kesadarannya.

Berharap Leo melihatnya, tapi pohon Pinus yang berjajar rapat seakan menjadi tembok penghalang bagi Leo untuk menemukan Sofia.

Perbandingan kekuatan yang sangat jauh berbeda membuat pria besar misterius ini melumpuhkan Sofia dengan mudah dan mengangkat tubuh Sofia berjalan menyusuri hutan Pinus menuju ke sisi utara danau Tenebris yang berhadapan langsung dengan puncak tertinggi gunung La Nostra yang bersalju. Sebenarnya tujuan pria misterius ini adalah membawah Sofia ke sisi timur danau Tenebris yang berawah dan masih liar dimana salah satu kabin rahasianya berada.

Pria misterius bertopi stetson hitam ini mengenakan kameja flenin dan jaket kulit serta memakai celana jeans kasar yang sudah kelihatan usang. Sepatu boot yang ia kenakan meninggalkan jejak ditanah basah. Pria ini seperti mengenal medan hutan Pinus dengan baik. Sofia pun bisa melihat sekilas sebelum ia kehilangan kesadaran, ini bukan pria yang menyerangnya dikabin ditepi danau tadi, ini pria yang berbeda. Sofia tahu, bila yang menemukan dirinya adalah pria berkepala plontos dan berbadan besar bak raksasa yang menyerangnya tadi, sudah pasti ia akan dibunuh dengan cara paling mengerikan tanpa berpikir dua kali, begitu tebak Sofia sebelum kehilangan kesadarannya. Sekarang jelas bagi Sofia, bukan hanya satu orang yang mengancam untuk membunuh mereka melainkan dua orang.

Sofia bukan wanita bodoh, ia tahu akan kehilangan kesadarannya, dan sebelum itu terjadi ia melepas kalung dilehernya, untuk memberi tanda pada Leo agar dapat menemukan jejaknya. Itu adalah harapan satu-satunya yang terlintas dikepala Sofia, memberi tanda pada suaminya, Leo kalau ia sudah diculik. Sofia yakin Leo pasti akan mencari dan menemukan dirinya dengan mengikuti jejak yang di tinggalkannya.

*****

Leo yang sebenarnya tidak berada begitu jauh dari Sofia merasa seperti mendengar suara teriakan namun masih terdengar samar-samar ditelinganya membuat ia tidak begitu yakin dengan apa yang ia dengar tadi, namun Leo sama sekali tidak menurunkan kewaspadaannya sedikit pun dan terus memperhatikan lingkungan sekelilingnya dengan saksama dan berjalan dengan langkah pelan ke arah datangnya suara yang terdengar samar-samar ditelinganya tadi dengan mengikuti instingnya. Leo menuju tepat kearah Sofia ditangkap oleh pria misterius tadi.

Leo berada tidak jauh saat pantulan cahaya dari tanah mengganggu konsentrasinya, Leo dengan cepat menengok kearah datangnya pantulan cahaya tersebut. Sebuah kalung dengan rantai kecil bercampur emas menjadi pemantul cahaya matahari yang menembusi cela-cela pohon Pinus. Leo dengan cepat menunduk dan mengambil kalung emas tersebut dan dengan fokus dan konsentrasi tinggi ia memperhatikan kalung tersebut dan sesekali ia memandang lingkungan sekitar.

Leo menghirup aroma kalung dan tidak salah lagi ini aroma tubuh Sofia, istrinya dan ini kalung yang pernah ia berikan sebagai hadiah saat ulangtahun Sofia yang ke 32 tahun. Begitu tebak Leo.

Tidak hanya menemukan jejak kaki dan kalung emas tersebut, dilokasi penculikan Sofia, terdapat juga secuil rambut pirang. Leo memegang secuil rambut tersebut dan dalam benaknya Leo tahu bahwa ini rambut Sofia.

Sesuatu telah terjadi disini, tebak Leo. Dan jelas bukan sesuatu yang baik.

Leo berdiri dan mulai melangkahkan kaki, tapi kali ini langkah kakinya dipercepat seolah-olah ia akan berlari mengikuti jejak sepatu boot ditanah podzol yang kadang terlihat dan kadang tidak.

Dengan langkah kaki cepat Leo berjalan melewati setiap pohon Pinus dan dalam jarak sekitar 50 meter darinya, Leo dapat melihat samar-samar gerakan seperti orang bergerak diantara pohon-pohon Pinus. Kali ini bukannya berjalan tapi Leo mulai berlari ke arah gerakan samar-samar di balik pepohonan Pinus tersebut.

Seorang pria memakai topi stetson berjalan dengan memikul seorang wanita dibahu kanannya berjalan di antara pohon-pohon Pinus yang menjulang dengan langkah agak cepat. Leo tahu, wanita tersebut adalah Sofia yang sudah kehilangan kesadaran. Leo tahu ia harus segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan Sofia dan melumpuhkan pria misterius dengan topi stetson ikoniknya.

Glock 19 yang sedari tadi ia selipkan dibelakang celana treking ia keluarkan dan menarik pelatuk glock 19 tersebut dan berjalan dengan cepat mendekati pria yang sedang membopong tubuh Sofia.

*****

"jangan bergerak!" Leo memberi perintah dengan suara tegas kepada pria misterius tersebut dengan menodongkan glock 19 tepat kearahnya.

"jangan bergerak atau aku akan melubangi kepalamu!" ancam Leo dengan serius.

Pria misterius tersebut tiba-tiba berhenti seketika ketika mendengar suara Leo. Tidak bergerak sedikitpun dan ia membelakangi Leo yang saat itu sedang berdiri sekitar 10 meter darinya.

"turunkan wanita itu" perintah Leo kepada pria tersebut dengan suara pelan namun terdengar tegas dan serius.

Pria tersebut hanya diam tak bergeming sedikit pun.

"turunkan dia sekarang atau saya akan menaruh peluru didalam otakmu!" ancam Leo dengan suara tegas.

Pria misterius ini tahu, Leo tidak main-main dengan ucapannya. Jika ia mengambil tindakan untuk menyerang Leo, maka sudah pasti, Leo akan menghancurkan kepalanya menggunakan pistol glock 19 yang ada ditangannya tanpa berpikir dua kali.

Pria tersebut membalik badan dengan gerakan lambat kearah Leo dan dengan pelan menurunkan Sofia yang sedari tadi berada di atas bahunya hingga tubuh Sofia tergeletak ditanah yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"sekarang menjauh dari sana!" perintah Leo lagi dengan memberi gerakan isyarat menggunakan glock 19 ditangannya agar pria tersebut menjauh.

Pria misterius tersebut akan bergerak menjauh beberapa meter dari Sofia dan di saat yang bersamaan Leo merasa seperti sesuatu datang dari sisi kanannya. Leo dengan cepat menengok ke sisi kanannya, sebuah kapak berukuran 80 cm mengarah tepat kearah tangannya yang memegang pistol. Beruntung Leo bisa menarik tangan dengan cepat, sehingga ayunan kapak tersebut meleset beberapa centi dari tubuhnya.

Leo balik badan menuju ke arah datangnya serangan kapak tadi dan dengan cepat mengarahkan pistol miliknya kearah datangnya serangan tersebut. Kaget dan waspada sekaligus, Leo melihat seorang pria berbadan tinggi besar dengan jarak yang cukup dekat dengannya. Ia mengarahkan pistolnya kearah pria besar tersebut untuk melepaskan tembakan, tapi tangannya sudah dihempaskan duluan oleh pria besar tersebut menggunakan kapak ditangannya yang ia gunakan untuk menyerang Leo.

senjata api jenis glock 19 yang tadi digenggam Leo mengeluarkan bunyi tembakan yang menggemuruh didalam hutan Pinus saat terlepas dari tangan Leo dan jatuh ke tanah.

Ayunan kapak dari pria besar tersebut yang berikutnya, mengincar leher Leo, tapi Leo dengan gesit menarik badan kebelakang menghindari serangan kapak tersebut. Leo mundur beberapa langkah mengambil jarak dari pria besar tersebut dan memasang kuda-kuda, siap untuk menyerang dan mengantisipasi serangan berikut dari pria besar tersebut.

Ayunan demi ayunan kapak yang diayunkan pria besar tersebut dapat dengan lincah dihindari oleh Leo. Leo tidak punya waktu untuk berpikir disaat genting seperti ini, ia menghindari serangan demi serangan yang datang mengikuti insting bertarungnya.

Saat pria besar tersebut mengayunkan kapak yang kesekian kalinya, kapak tersebut tertancap di pohon Pinus saat Leo berhasil menunduk, kesempatan itu digunakan Leo dengan mengambil combat knife yang terselip dipinggangnya dan dengan gerakan cepat ia merobek perut bagian kiri pria besar tersebut sehingga darah segar keluar dari sana.

Pria misterius yang mengenakan topi stetson hitam sudah menghilang membawah Sofia bersamanya saat Leo sibuk bertahan dari serangan pria besar bak raksasa tersebut.

Pertarungan antara Leo dan pria besar tersebut terjadi sekitar 350 meter dari kabin ditepi danau tempat Leo dan Sofia tinggal sebelumnya, dan pertarungan ini terjadi ditengah hutan Pinus bagian utara yang berhadapan lurus dengan puncak gunung La Nostra yang bersalju.

1
Hao Asakura
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
Mr. Sanz: Bab 5 sudah terbit ya.. untuk bab selanjutnya mohon untuk bersabar. makasih!
total 1 replies
Abadon007
Bikin deg-degan tiap halamannya.
Mr. Sanz: Bab 5 udah terbit ya.. semoga suka! 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!