NovelToon NovelToon
SUJUD CINTA YANG TERBELAH

SUJUD CINTA YANG TERBELAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Erlin, gadis mandiri yang hobi bekerja di bengkel mobil, tiba-tiba harus menikah dengan Ustadz Abimanyu pengusaha muda pemilik pesantren yang sudah beristri.
Pernikahan itu membuatnya terjebak dalam konflik batin, kecemburuan, dan tuntutan peran yang jauh dari dunia yang ia cintai. Di tengah tekanan rumah tangga dan lingkungan yang tak selalu ramah, Erlin berjuang menemukan jati diri, hingga rasa frustasi mulai menguji keteguhannya: tetap bertahan demi cinta dan tanggung jawab, atau melepaskan demi kebebasan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Keesokan paginya masih di ruang pemulihan, perawat datang untuk memeriksa keadaan Erlin.

Erlin yang sudah bangun melihat suaminya yang tertidur pulas di tempat tidur khusus untuk keluarga pasien.

"Selamat pagi nona, apa yang dirasakan sekarang? Masih pusing?" tanya perawat.

"Pagi, Sus. Sudah nggak pusing dan saya sudah ingat semuanya." jawab Erlin.

Perawat tersenyum tipis sambil mencatat tekanan darah dan kondisi Erlin saat ini

"Tekanan darah sudah normal dan setelah ini anda sarapan dulu." pinta perawat.

"Iya Sus,"

Perawat keluar dan menutup pintu ruang pemulihan.

Abimanyu membuka matanya perlahan-lahan saat mendengar suara pintu yang ditutup.

Ia melihat istrinya yang sudah bangun dan sekarang sedang memandang wajahnya.

"Lin, kamu sudah bangun? Kenapa tidak membangunkan aku?" tanya Abimanyu yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya.

“Bi, kamu kelihatan capek sekali. Aku nggak tega untuk bangunkan kamu,"

Abimanyu duduk di kursi samping ranjang, meraih tangan istrinya.

“Aku nggak capek kalau buat jagain kamu, Lin. Selama kamu baik-baik saja, itu sudah cukup buatku.” jawab Abimanyu.

Tak berselang lama perawat datang membawa nampan yang berisi bubur ayam, buah dan susu kedelai.

"Aku suapin, ya. Tapi tunggu aku sebentar." ucap Abimanyu yang lekas ke kamar mandi.

Terdengar suara suaminya yang sedang mandi terlebih dulu.

Beberapa menit kemudian, Abimanyu keluar dengan wajah yang tampan.

"Ayo, sekarang aku akan menyuapi kamu." ucap Abimanyu.

Abimanyu mulai menyuapi istrinya dengan penuh kelembutan.

"Bi, terima kasih sudah mau sabar sama aku." ucap Erlin.

"Abi juga berterima kasih karena kamu sudah mau menjadi istriku." ujar Abimanyu.

Erlin menundukkan wajahnya dan sesekali melirik ke arah suaminya.

"Bi, jangan melihatku terus. Kalau aku jatuh cinta, bagaimana?"

Abimanyu yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kalau kamu terus seperti ini, aku takut jatuh cinta sama kamu, Bi.”

Abimanyu terdiam sejenak, lalu tersenyum lebar, senyum yang hangat sekaligus penuh makna.

“Kalau kamu jatuh cinta sama aku, itu bukan hal yang salah, Lin. Karena aku sudah lebih dulu jatuh cinta sama kamu.”

Abimanyu bangkit dari duduknya dan mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya.

"A-abi, mau ngapain?" tanya Erlin deh suara sedikit bergetar.

Abimanyu mencium kening istrinya dan kembali duduk.

Dari luar ruang pemulihan, Riana melihat suaminya yang mencium Erlin.

Ia mencengkram erat kedua tangannya dengan wajah penuh amarah.

Kyai Abdullah menepuk pundak Riana dan mengajaknya untuk masuk kedalam.

"Assalamualaikum, Abi, Erlin." sapa Kyai Abdullah.

"Waalaikumsalam, Abi."

Abimanyu mencium tangan Kyai Abdullah, Umi Farida dan Riana.

"Masih pura-pura sakit, kamu? Biar Abimanyu melupakan Riana?" ucap Umi Farida dengan nada sinis.

Erlin menoleh ke arah Umi Farida yang selalu bicara sinis.

"Bi, aku juga butuh kamu. Bukan hanya Erlin saja," ucap Erlin sambil memeluk tubuh Abimanyu untuk memanas-manasi Erlin.

Erlin menghela nafas panjang saat melihat tingkah mereka berdua.

"Bi, pulanglah. Riana juga butuh kamu. Aku bisa meminta Abi Husein atau Billy menemani aku." ucap Erlin.

Abimanyu menggelengkan kepalanya dan meminta Erlin untuk tidak mengatakan hal itu.

"Aku suamimu, Lin. Dan aku berhak merawat kamu." ucap Abimanyu.

“Riana itu istri sah kamu yang pertama. Erlin hanya perempuan kampungan yang numpang nama besar keluarga kita. Jangan terlalu dibela!”

"CUKUP!!JANGAN HINA ANAKKU LAGI!" ucap Ibu Mina yang baru saja datang dan mendengar semuanya.

Erlin terkejut melihat suara Ibu Mina yang melindunginya.

Sejak meninggalnya Umi Azizah, Erlin tidak pernah menganggap Ibu Mina sebagai ibunya.

Tapi hari ini ia melihat bagaimana Ibu Mina melindunginya.

Semua orang di ruangan itu menoleh kaget saat mendengar suara lantang Ibu Mina.

Wajahnya penuh amarah, matanya berkilat menahan sakit hati mendengar anak tirinya dihina.

“Cukup sudah, Farida! Selama ini aku diam, aku terima semua perlakuanmu. Tapi jangan sekali-kali kau hina Erlin di depan mataku. Dia anakku dan aku yang membesarkannya. Jangan sebut dia kampungan!”

“Anakmu? Dia bukan darah dagingmu, Mina. Jangan merasa berjasa hanya karena kau ikut membesarkannya.”

PLAAK!

Kyai Abdullah menampar pipi istrinya yang sudah sangat keterlaluan.

"Ayo kita pulang dan aku tidak akan mengijinkan kamu menghina mereka lagi!" ucap Kyai Abdullah yang menggeret tangan istrinya.

Abimanyu meminta Riana untuk ikut pulang bersama mereka.

"Tapi Bi, Aku...,"

Abimanyu menatap tajam ke arah Riana yang keras kepala.

Riana pun keluar dari ruang pemulihan dan mengikuti Kyai Abdullah.

"Bi, pulanglah dulu. Abi harus adil dan aku mau Abi pulang." pinta Erlin.

"Aku tidak mau pulang, Lin. Aku mau sama kamu disini." ucap Abimanyu

Ibu Mina menatap Abimanyu dan Erlin dengan mata berkaca-kaca.

“Abi, kamu memang suami yang baik. Tapi dengarkan juga Erlin. Kalau dia ingin kamu pulang dulu, berarti dia ingin kamu juga adil.” ucap Ibu Mina dengan suara lembut.

“Bi, aku nggak apa-apa. Aku butuh kamu, tapi aku juga nggak mau dibilang merebut kamu dari Riana. Aku ingin kamu pulang dulu, biar aku bisa lebih tenang.”

Abimanyu pun akhirnya mau untuk pulang ke rumah dan ia berjanji sore nanti akan datang ke rumah sakit.

Erlin mengangguk kecil dan setuju dengan apa yang dikatakan oleh suaminya.

Ia melihat suaminya yang telah keluar dari ruang pemulihan.

Erlin memandang ibu Mina yang berdiri di sampingnya.

"Ibu, aku minta maaf. A-aku...,"

Ibu Mina langsung memeluk tubuh putrinya yang akhirnya memanggilnya Ibu.

"Sudah, Sudah. Jangan menangis. Ibu sudah masakan makanan kesukaan kamu." ucap Ibu Mina.

"Abi Husein, dimana Bu? Tidak ikut ke rumah sakit?" tanya Erlin.

"Abi, masih di kantin rumah sakit. Ia masih membelai beberapa kue coklat kesukaan kamu." jawab Ibu Mina.

Tak berselang lama Abi Husein masuk ke ruang pemulihan dan melihat istri dan anaknya saling berpelukan.

"Apakah Abi sedang bermimpi melihat kalian saling berpelukan?" tanya Abi Husein.

"Abi, ini bukan mimpi. Aku memang sedang memeluk ibuku yang sangat cantik dan berani melawan mereka tadi."

Abi Husein meneteskan air matanya saat mendengar perkataan dari putrinya.

"Apa ada masalah?" tanya Abi Husein yang masih belum tahu tentang Umi Farida.

Ibu Mina menggelengkan kepalanya karena ia tidak mau suaminya menjadi sakit hati.

"Lebih baik sekarang kita makan roti coklat untuk merayakan kebahagiaan ini." ucap Abi Husein.

Ibu Mina mengambil roti coklat dan menyuapi Erlin.

Sementara itu Abimanyu baru saja tiba di rumahnya.

Riana langsung tersenyum bahagia melihat suaminya yang akhirnya pulang.

"Akhirnya kamu sadar juga untuk meninggalkan wanita kampungan itu, Bi." ucap Umi Farida

"Umi jangan pernah bicara seperti itu lagi di hadapanku. Erlin adalah istriku dan aku tidak akan membiarkan siapa pun merendahkannya.”

Riana yang mendengarnya langsung menggenggam tangan suaminya.

"Aku juga istrimu, Bi. Aku yang menemani kamu selama ini,"

Kyai Abdullah membuka pintu kamar dan meminta mereka untuk duduk.

"Farida, tolong berhentilah membenci Erlin! Kamu istri seorang kyai, jagalah ucapanmu. Kalau kamu masih terus menebar kebencian, jangan salahkan aku bila aku mengambil keputusan besar.”

Umi Farida terperanjat, wajahnya berubah pucat mendengar nada serius dari suaminya.

"Kamu juga Riana. Tolong hargai suami kamu untuk bertindak adil. Jangan sampai kamu menyesalinya." ucap Kyai Abdullah.

Riana menundukkan wajahnya sambil tangannya gemetar.

"Bi, setelah Erlin sembuh. Aku ingin mengajaknya bulan madu dan setelah itu seperti yang aku katakan saat di rumah sakit. Aku akan mengajak istri-istriku tinggal di rumah yang sudah aku siapkan." ucap Abimanyu.

Umi Farida dan Riana langsung terkejut ketika mendengar perkataan dari Abimanyu.

Kyai Abdullah sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Abimanyu.

"B-bulan madu? Lalu aku bagaimana, Bi?" tanya Riana denah suara lirih.

"Riana, kamu dulu sudah pernah bulan madu denganku dan sekarang aku ingin mengajak Erlin yang juga istriku."

"Kamu tega melihat aku terluka?” tanya Riana.

Abimanyu menghela napas panjang, lalu menatapnya tajam.

“Aku tidak pernah membeda-bedakan kalian, Ria. Kamu tetap istriku dan Erlin juga istriku. Jangan memaksaku untuk menyingkirkan salah satu, karena itu hanya akan melukai semuanya.”

Umi Farida berdiri, menunjuk Abimanyu dengan wajah marah.

“Abimanyu! Kamu dibutakan perempuan kampungan itu! Lihat, Riana tersiksa dan kamu malah membelanya!”

“Cukup, Farida! Aku sudah menegurmu berkali-kali, tapi kamu tidak pernah berhenti menebar kebencian. Ingat, seorang istri kyai seharusnya menjadi teladan, bukan sumber fitnah!”

Riana terisak, mencoba meraih tangan suaminya lagi.

“Bi, kalau kamu benar-benar mencintaiku, jangan ajak aku berbagi kasih dengan dia. Aku tidak sanggup!”

Abimanyu menatap istrinya yang menangis itu, hatinya jelas terguncang, tapi ia berusaha tetap tegas.

“Riana, aku mencintaimu. Tapi aku juga mencintai Erlin. Kamu istriku yang pertama dan pernah jadi segalanya buatku. Tapi aku tidak bisa berpura-pura menutup mata terhadap perasaan dan tanggung jawabku pada Erlin.”

Abimanyu bangkit dari duduknya dan menuju ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya dan setelah itu ia kembali lagi ke rumah sakit.

1
Hr sasuwe
Bestian bener Umi Farida sama Riana 🤭
Hr sasuwe
nyimak ya
Hr sasuwe
aduuuhh ada drama lagi nihh, nyimak dehhh
Hanipah Fitri
aku mampir Thor
my name is pho: selamat membaca kak
total 1 replies
Hr sasuwe
keknya seru nih, Erlin jadi istri satu"nya Abimanyu, Riana buang aja kelaut 🥰
Hr sasuwe
emosi jiwa nih sama kelakuan Riana 🤨
Hr sasuwe
semoga saja Abimanyu bisa menjaga amanahnya ya
Hr sasuwe
nyimak aja ya
Hr sasuwe
lanjuut
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Hr sasuwe
bahagia terus buat Erlin sama Abimanyu 🥰
Hr sasuwe
bagusnya si Umi Farida di santet aja x ya 🤭
Hr sasuwe
nah lo maenanya mbah dukun toh,aduh si Umi Farida nyasar nih kek nya 🤭
Hr sasuwe
mantapkan hatimu Abi 👍
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
pengennya tuh mereka be2 bahagia terus deh 😊
Hr sasuwe
Riana jadi bonekanya Umi Farida 🤨
Hr sasuwe
semoga Abimayu bisa jadi suami siaga ya
Hr sasuwe
pengen deh ngegantung Umi sama Riana di pohon toge 🤭
my name is pho: ayo kak, kita gantung mereka berdua
total 1 replies
Hr sasuwe
👍👍
Hr sasuwe
ditungguuu
my name is pho: ok kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!