NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Pertama

“Baby, aku mau mandiri” ucap Rosa dengan bergelayut manja.

 

“Mandiri?”

“Iya, aku ingin memiliki pekerjaan yang aku bisa kendalikan sendiri”

“Hmm, lalu?”

“Kamu mendukung kan?”

“Aku pasti mendukung, kamu butuh bantuanku?”

“Tentu baby. Aku mau uang kamu sekitar 250 Milyar”

“Untuk apa?”

“Kamu tahu hotel di samping apartemen? Saat ini dijual”

“Oh, jadi kamu mau beli hotel itu?”

“Iya, seperti kata Ariel, menjadi independent woman”

 

Tanpa berpikir panjang, Giovano segera membantunya untuk membeli Hotel tersebut, dan menjadikannya milik Rosa.

 

“Aku sudah meminta orang untuk membeli hotel itu, dan itu akan menjadi milik kamu”

 

Wajah Rosa terlihat bingung dan sedikit kecewa, namun Giovano menjelaskan jika atas nama kepemilikan akan jatuh di tangan Rosa, dan setelah mendengarnya, wajah Rosa begitu berbinar.

 

Setelah mendapatkan apa yang ia mau, Rosa meninggalkan kantor Giovano dan segera pulang kerumahnya. Rosa membeli hotel itu tanpa sepengetahuan Lukas, karena selama ini semua uang yang ia kumpulkan dari tangan Giovano hanya menjadi milik Lukas untuk pembangunan kantornya.

 

Rosa bukan wanita yang bodoh, meski ia begitu mencintai Lukas, tapi Rosa tidak ingin hidup miskin dibawah bayangan Lukas.

 

“Kalaupun nanti Gio tahu, setidaknya hotel itu sudah jadi milikku secara legal” batin Rosa

 

“Siang Bu Rosa” Sapa Arka

 

“Siang Arka, lama tidak ketemu”

“Benar Bu, sepertinya Ibu begitu sibuk”

“Lumayan Arka, gimana kabar kamu?”

“Saya baik bu”

“Dan itu, upik abu?”
“Zhefinca sepertinya baik, karena saya tidak pernah diminta Pak Gio untuk kesana”

 

“Gio benar-benar membencinya” Batin Rosa.

 

“Oke, saya permisi dulu”

“Silahkan, Bu”

 

Arka terpaksa membohongi Rosa agar wanita tersebut tidak bereaksi berlebihan, setidaknya jika Arka bisa mengendalikan situasinya, dia tidak akan kesulitan untuk mengumpulkan beberapa bukti.

 

“Target keluar gedung, menggunakan dress hitam” – Arka

 

Sementara di sebuah kampus, Zhefinca baru saja menyelesaikan seminarnya dan ia segera meninggalkan kampus tersebut. Dari kejauhan ada beberapa orang yang melihatnya melepas masker lalu mengirimnya kepada Arka.

 

“Jadi memang benar, Zhefinca dan Ariel adalah orang yang sama” batin Arka.

 

Foto tersebut ia masukan ke dalam dokumen khusus, dimana bukti-bukti itu yang akan berbicara. Sedangkan bukti yang masih ia cari adalah mengenai sosok Lukas.

 

Ting! Ponsel Zhefinca berdering.

 

“Zhe, bisa bertemu?” – Kevin

“Kapan Pak?” – Zhefinca

“Sekarang, di kafe biasanya” – Kevin

“Baik Pak” – Zhefinca

 

Zhefinca segera menyalakan mesin mobilnya, lalu ia keluar dari kampus tersebut dan menuju kafe dimana Kevin tengah menunggunya.

 

“Pak Kevin. Maaf lama, tadi sedikit macet” ucap Zhefinca

 

“Duduk Zhe”

“Terimakasih Pak”

 

Tatapan Kevin kali ini seperti tatapan yang berbeda dari biasanya, terlihat kesedihan di mata teduhnya, namun ada tatapan kagum kepada sosok wanita yang kini tengah duduk di hadapannya.

 

“Zhe, apa aku salah jika mengakhiri hubunganku bersama Sanaya?”

 

Deg!

 

“Pak, apa Pak Kevin sudah memikirkan ini, baik buruknya?”

“Saya merasa kalau Sanaya bukan orang yang cocok untuk mendampingi saya”

“Kalau memang benar, harusnya dari dulu Pak Kevin menyadari”

 

Kevin tersenyum tipis, wajahnya hanya menunduk. Zhefinca tahu jika Kevin sedang dilemma, tapi ia tidak tahu apa penyebab Kevin menjadi seperti ini.

 

“Sebenarnya apa yang membuat pak Kevin jadi begini? Bukankah dulu Pak Kevin begitu bahagia bersama Bu Sanaya?” tanya Zhefinca.

 

“Ya, itu dulu. Setelah tahun ke tiga Sanaya berubah, dia bukan Sanaya yang saya kenal. Lalu kamu—”

 

“Saya? Kenapa dengan saya Pak?”

 

“Ternyata saya menyukai kamu Zhefinca”

 

Zhefinca terbelalak ketika mendengar pernyataan dari bibir Kevin. Dia senang jika ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan, tapi dia juga merasa sedih karena ini bukan waktu yang tepat untuk jatuh cinta.

 

Zhefinca masih menjadi istri sah Giovano, sedangkan Sanaya begitu mencintai Kevin dan menyayanginya seperti adik kandungnya.

 

“Pak, saya tidak menyalahkan atas perasaan Pak Kevin, hanya saja Pak Kevin berada di waktu yang salah” ucap Zhefinca

 

Kevin berusaha mencerna kalimat Zhefinca, dan berfikir dimana letak kesalahan orang yang mengagumi seseorang.

 

“Pak, saya tidak ingin menyakiti perasaan Bu Sanaya”

 

“Maksud kamu?”

“Saya memiliki perasaan yang sama dengan Pak Kevin. Tapi mari kita kubur perasaan ini Pak, kita berada di waktu yang salah”

 

“Zhefinca, kita tidak salah. Kita bisa bersembunyi dari Sanaya, dia juga akan kembali keluar negeri”

 

“Pak, maaf. Saya tidak ingin memutus hubungan baik dengan Pak Kevin ataupun dengan Bu Sanaya”

 

Kevin begitu bahagia mendengar Zhefinca yang ternyata menyukainya, tapi ia juga harus menerima jika secara langsung Zhefinca menolaknya karena Sanaya.

 

“Oke, beri saya waktu. Saya akan membuat hubungan ini berakhir dengan smooth. Supaya tidak ada kecurigaan dari Sanaya”

“Saya tidak bisa berjanji Pak”

“Zhefinca, please”

“Pak, fokus saja dulu dengan hubungan Pak Kevin dan Ibu”

 

Kevin menghela napasnya, matanya menatap Zhefinca dengan tatapan nanar. Dia mengangguk pelan, tapi dalam hatinya dia tidak akan berhenti mengejar Zhefinca.

 

Setelah bertemu dengan Kevin, Zhefinca pun segera pulang kerumahnya. Masih dengan pakaian yang tadi pagi ia kenakan, Zhefinca menyentuh pintu yang menggunakan sidik jari tersebut, kemudian ia masuk.

 

Di dalam kamarnya, Zhefinca hanya duduk di sofa kecil yang menjadi tempat favoritnya saat menulis. Tapi kali ini wajahnya terlihat murung, tidak seceria biasanya.

 

Sementara Giovano tengah disibukan dengan beberpa dokumen penting yang ada di mejanya. Termasuk pembelian Hotel untuk Rosa.

 

Meskipun Arka tidak menyukainya, mau tidak mau ia harus tetap membantu Giovano, namun Arka akan sedikit mempersulitnya, sampai Giovano membatalkan pembelian tersebut.

 

Arka terlihat sedang mengirim pesan kepada Lukas tentang pembelian Hotel atas nama Rosa. Kemudian Arka segera memasukkan ponselnya kedalam sakunya, lalu ia mengerjakan beberapa agenda rapat milik Giovano.

 

Dirumahnya Rosa yang sedang menikmati anggur, merasa terusik dengan panggilan dari Lukas. Namum ia segera mengangkatnya.

 

“Iya sayang” – Rosa

“kamu membeli Hotel, tapi kamu tidak berdiskusi dulu?” – Lukas

 

Deg!

 

“Hotel apa?” – Rosa

“Aku tahu sayang, kamu membeli Hotel” – Lukas

“Aku gak merasa beli, kamu mendapat informasi dari mana?” – Rosa

“Kamu gak perlu tahu Rosa, tapi aku tahu setiap pergerakan kamu” – Lukas

“Aku akan coba bicarakan dengan Giovano, siapa tahu dia memang membeli untukku” – Rosa

 

“Kalaupun iya, begitu kamu mendapat hotel itu. Akta Hotel itu harus di gabung dengan perusahaan kita” – Lukas

 

Tut! Sambungan telepon di matikan.

 

“Sial! Siapa informan Lukas, sampai ia tahu kalau aku meminta hotel itu” batin Rosa.

 

Tanpa menunggu lama, Rosa segera menghubungi Giovano untuk membatalkan pembelian hotel tersebut dengan alasan Rosa sedang tidak ingin mengelola hotel bekas.

 

Sedangkan Giovano yang mendengar itu segera meminta Arka untuk membatalkannya. Karena Giovano juga tidak ingin membeli sesuatu yang tidak berguna untuknya.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!