Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk Kedalam Bangunan
Tak lama kemudian, Lilith kecil berhenti di belakang pohon yang tak jauh dari bangunan dan mengintip.
Ada dua orang berbadan kekar yang berjaga didepan pintu, yang membuat Lilith kecil semakin was was.
"Samperin aja, terus nanya apa disana organisasi pembunuh bayaran.", usul Lilith.
Lilith kecil meneguk ludahnya, dan setelah mengumpulkan keberanian, ia perlahan berjalan mendekat.
Kedua pria kekar menyadari keberadaan Lilith kecil yang membuat mereka waspada.
"Siapa disana?!", tanya salah satu pria dengan nada tegas yang seketika membuat Lilith kecil terkejut hingga tubuhnya lemas.
Namun ia terus berjalan mendekat sampai kedua pria bisa melihat jelas sosok Lilith kecil.
Mereka berdua menurunkan kewaspadaan, "Hadis kecil, bagaimana bisa kau sampai disini?", tanya salah satu pria.
"Apa kau tersesat?", timpal rekannya.
"A-apa di-disini organisasi pembunuh bayaran?", tanya Lilith kecil gugup.
Kedua pria saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya kembali waspada dengan sosok Lilith kecil.
"Siapa kau?!", tanya salah satu pria dengan nada dingin.
"A-aku tidak berniat jahat, aku hanya ingin bergabung.", ucap Lilith kecil.
Mereka kembali saling pandang lalu menatap Lilith kecil dari kepala hingga kaki.
"Kau pasti bercanda kan?", tanya sang pria.
"Ti-tidak, aku serius.", jawab Lilith kecil.
"Gadis kecil, dengan ukuran tubuh dan sifatmu yang penakut, lebih baik pulang saja dan bermain dengan boneka.", usir sang pria.
"Lewati saja mereka.", saran Lilith.
"E-eh tapi mereka..."
"Lakukan saja!", potong Lilith.
Lilith kecil perlahan mengangguk dan mulai melangkah berniat melewati mereka berdua.
Namun salah satu pria segera mencengkram kuat lengannya hingga membuat Lilith kecil meringis kesakitan.
Lilith di alam bawah sadar langsung mengambil alih dan bergerak cepat, memelintir tangan sang pria dan menendang lututnya.
Alhasil sang pria terjatuh dengan tangan yang dipelintir ke belakang punggungnya.
Rekannya yang melihat itu terkejut lalu mengeluarkan pisau untuk menyerang Lilith.
Namun Lilith dengan instingnya segera melompat menghindar, membuat sang pria terbebas.
"Sial! Dia bukan gadis biasa, hajar!", desis sang pria lalu kembali berlari untuk menyerang.
"Cih.", Lilith berdecak kesal karena mereka ternyata keras kepala.
Dengan tubuhnya yang cukup kecil, Lilith menghindari setiap serangan dengan cukup mudah, bahkan berhasil menyerang balik dengan menendang kepala salah satu pria.
Dan karena tidak ingin berlama lama, Lilith segera melumpuhkan mereka berdua hingga tak sadarkan diri.
Setelah itu Lilith kembali ke alam bawah sadar, membiarkan Lilith kecil melakukan tugasnya.
"Sekarang lo tinggal masuk kedalam.", ucap Lilith.
"Kenapa gak kakak aja? Aku takut.", tanya Lilith kecil.
"Gue gak bisa ngendaliin tubuh lo lama lama, jadi gue cuman bakalan turun tangan pas ada yang nyerang lo.", jelas Lilith.
Akhirnya Lilith pasrah dan melangkah masuk kedalam bangunan tersebut.
Setelah membuka pintu, ternyata bangunan tersebut terlihat sangat bersih meskipun hanya diterangi oleh lampu lampu redup.
Di sepanjang jalan, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang dengan usia yang berbeda beda, seperti remaja atau orang dewasa.
Saat pintu terbuka, mereka semua menoleh dan menatap keberadaan Lilith kecil yang membuat mereka waspada.
Meskipun tubuh Lilith kecil, tapi mereka tau bahwa didepan pintu ada dua orang yang berjaga, dan Lilith bisa mengalahkan mereka berdua.
Tanpa berkata apa apa, mereka semua segera mengeluarkan pisau dan berlari kearah Lilith kecil.
"Tidak tidak! tunggu! Aku ingin bergabung dengan organisasi ini!", teriak Lilith kecil dengan cepat sembari menutup matanya dengan rapat.
Tak merasakan apapun, Lilith kecil perlahan membuka mata dan terkejut hingga mundur selangkah saat melihat ujung pisau yang hampir mengenai matanya.
"Kau ingin bergabung?", tanya salah satu remaja perempuan.
Lilith mengangguk cepat, membuat sang gadis terdiam.
"Ikut aku!", ajaknya lalu melangkah lebih dulu.
"Sher!", teriak remaja lelaki memanggil nama sang gadis, tak terima karena sang gadis yang seenaknya menentukan.
"Gak masalah, dia bisa ngalahin dua penjaga, jadi gue pikir dia bisa gabung.", jawab sang gadis.
Sedangkan Lilith kecil mengikuti sang gadis dari belakang, "Nama gue Shera, siapa nama lo?", tanya sang gadis yang bernama Shera.
"Lilith.", jawab Lilith kecil singkat.
"Apa...kakak pemimpinnya?", lanjut Lilith kecil bertanya.
Shera tertawa kecil, "Bukan, gue cuman anggota biasa.", jawab Shera.
"Ngomong ngomong kenapa lo pengen gabung?", lanjut Shera bertanya.
"Aku...butuh uang, karena ibu panti asuhan tempatku tinggal, baru aja meninggal.", jelas Lilith kecil.
"Lo dari panti asuhan?", tanya Shera sedikit terkejut dan hanya dibalas anggukan oleh Lilith kecil.