Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan pergi
Juan ingin Marah siapa yang berani menyalakan lilin Di kamar nya.juan sudah Mengatakan Dia tidak ingin ulang tahun nya Di rayakan apapun Alasan nya,bahkan nenek nya pun tidak berani membantah perintah nya. in
Orang yang berani mungkin akan merasakan kemarahan Dari seorang Juanda Halim.
"Siapa!....."dengan suara lantang Dan tegas,siap ingin meluapkan emosi nya.
"Aku"Vanisa datang Dari samping sambil memegang kue dengan lilin sudah menyala Di atas nya.
Seketika Juan terdiam Dan terpaku melihat Vanisa berdiri Di depan nya.wajah yang tadi nya Marah Sekarang berganti dengan wajah tenang.entah kenapa Juan tidak bisa memarahi Vanisa yang telah berani melanggar perintah menyalakan lilin Dan membawakan kue ulang Tahun.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Nenek bilang Hari Ini Hari ulang Tahun mu,Jadi Aku membuat sedikit kejutan.maaf jika Aku membuat kesalahan"
Dengan senyum Vanisa menatap Juan yang Hanya diam.
"Bisakah kamu meniup lilin nya? Kalo tidak lilin nya akan jatuh Di kue"punya Vanisa.
Juan pun meniup lilin nya bak Anak kecil yang nurut pada ibu nya.
Vanisa meletakan kue Dan memberikan kado pada Juan.
"Ini hadiah Dari Ku,semoga kamu suka"
"Kamu memberiku hadiah?"Tanya Juan mengangkat Alis nya Terasa tidak Percaya.
"Ia,Aku bingung mau kasih apa,semoga hadiah nya tidak mengecewakan"
Juan mengambil Kotak itu kemudian memeluk Vanisa sambil berkata"Terimakasih"
Vanisa terkejut diri nya Di peluk,bahkan pelukan nya Sangat erat Dan kencang.lama lama pelukan itu melemah Dan badan Juan hampir jatuh,Vanisa pun menahan nya.
"Eh,,,Juan!"
Vanisa mencium bau alkohol Di baju Juan Dan melihat mata Juan sudah terpenjam.Vanisa membawa Juan ke tempat tidur lalu melepaskan Jas sepatu Serta dasi yang mengikat leher nya agar Dia tidur dengan nyaman.
"Dia pasti banyak minum"
Vanisa menatap Juan yang tertidur,ada perasaan iba melihat nya.tidak Dia sangka hidup Juan yang terbilang sempurna juga memiliki ke kurangan.kesedihan mereka hampir sama Hanya saja orang Tua Juan sudah tidak ada lagi,sedangkan orang Tua Vanisa mungkin saja Masih hidup.
Saat Vanisa ingin pergi tangan nya Di Tarik Juan Hingga jatuh ke samping nya.Vanisa tercengang Dan berusaha melepaskan tangan nya.
"Jangan pergi"Dalam tidur Juan mengigau menengelamkan kepala nya Di pelukan Vanisa.
Pagi nya Vanisa terbangun Dan melihat diri nya seorang diri tidur Di ranjang Juan.Vanisa terkejut Dan bangkit.dia melihat baju nya Masih utuh Di badan Dan Dia merasa lega.
"Kenapa Aku bisa tidur Sampai Pagi Di sini"gerutu nya.
"Kamu sudah Bangun?"
Vanisa melihat Juan yang sudah rapih bersiap berangkat ke kantor.
Vanisa Turun Dari tempat tidur Dan berdiri"Maaf semalam Aku ketiduran,Dan tidak sengaja tidur Di sini"jawab nya sedikit kikuk.
"Apa kamu tau Kalo Aku tidak suka merayakan ulang Tahun?"
"Ia"
"Lalu kenapa Masih kamu lakukan"
"Aku rasa ketakutan kamu itu terlalu berlebihan,semua yang terjadi Di Dunia Ini sudah menjadi kehendak yang Maha kuasa,Kita sebagai makhluk biasa tidak bisa menyalah kan diri Kita dengan takdir yang telah Di tentukan.peristiwa itu tidak bisa merebut kebahagiaan mu Dari mu,kamu berhak bahagia dengan cara mu sendiri.itu sama saja dengan menghukum orang yang tidak bersalah.seandainya orang Tua mu Masih hidup,mereka juga tidak akan bahagia melihat mu seperti Ini,mereka pasti juga akan merayakan ulang Tahun mu"Kata Vanisa Tampa ragu Dan menatap Juan dengan santai.
Mendengar ucapan Vanisa membuat Juan tersenyum miring.
"Bagus,,,,,,kemampuan berpikir mu Sangat luar biasa.tidak sia sia kamu belajar Di luar Negeri"
"Aku Minta maaf jika Aku membuat kesalahan"Ucap Vanisa dengan Nada lembut,Dia tau Dia sudah bersalah Dan melanggar perintah.
Juan mengambil kado Dari Vanisa Di atas bupet Dan membuka nya.juan tersenyum melihat hadiah yang ia terima.
Juan mengambil dasi itu Dari Kotak Dan berjalan mendekati Vanisa.
"Terimakasih untuk hadiah nya,akan Aku pakai setiap hari.tolong bantu Aku pasanggan?"Kata Juan mendekatkan diri, Vanisa menatap Juan sebentar lalu dia mengambil dasi itu Dan memasang nya.
Juan terus memandang Vanisa yang sedang memasang dasi Di leher nya Tampa berkedip.
"Sudah"
Juan pun memberikan kecupan Di Dahi Vanisa sebagai ucapan terimakasih karna telah memasang dasi untuk nya.
"Apa Ini,,,,"
"Hal yang Di lakukan suami Saat Istri selesai memasang dasi pada suami nya"senyum Juan.
"Kita Ini sudah menikah,benarkan?"
"Tapi...."
"Cup,,,Aku pergi dulu"Juan mengecup lagi Dahi Vanisa yang membuat Vanisa tercengang dengan Tingkah Juan.
Di kamar nya Vanisa berpikir dengan keras tindakan yang Di lakukan Juan tadi Pagi.
"Sebentar lagi Dia akan menikah dengan Diva,Dan hubungan Ku dengan Dia Harus Di akhiri segera sebelum ada yang tau"
Patma masuk ke kamar Vanisa dengan Raut wajah yang bahagia.
"Vanisa! Katakan sama nenek bagaimana kamu melakukan nya?"
"Melakukan apa nek?"Tanya Vanisa bingung.
"Semalam kamu merayakan ulang Tahun Juan yah?"
"Iya..."
Patma tersenyum"Lalu,apa Dia Marah?"
"Tidak,Dia tidak Marah Dan juga menerima hadiah Dari Ku"
Patma pun merasa aneh Dan berpikir Kok bisa Juan tidak Marah pada Vanisa yang merayakan ulang Tahun nya.
"Kok bisa yah Dia nggak Marah?"
Vanisa Hanya Diam Dan tidak terlalu menangapi nya.
Di kantor Juan menerima telpon Dari resepsionis bahwa Vanisa ingin bertemu,Juan langsung mempersilahkan.
Terdengar pintu Di ketuk,Juan menyuruh nya masuk.
Juan menyudahi pekerjaan nya Dan duduk Santai Di kursi nya menyambut Vanisa.
"Apa kamu memerlukan sesuatu Hingga datang ke kantor?"
"Aku ingin memberikan Ini"Vanisa menyerahkan lembaran Surat Di atas meja Juan.
Juan mengambil Surat itu Dan terkejut,Surat yang Di serahkan Vanisa adalah Surat cerai,Mata juan melotot Dan hampir keluar Dari tempat nya.
"i Ini,,,,apa maksud nya?"Juan menatap Vanisa dengan bertanya Tanya.
"Kita Harus meng akhiri pernikahan Kita sebelum kamu menikah dengan Diva,Aku tidak mau terjadi perselisih paham"
"Apa kamu sudah lupa,Kita menikah tidak Di akui Negara Jadi cerai seperti Ini tidak Sah"
"Aku sudah melakukan isbat Di pengadilan Dan mereka setuju Dan mengeluarkan Surat cerai Kita"
"Apa!....."Juan Sunguh kaget dengan Vanisa yang begitu cepat membuat keputusan.
"Tidak,Aku tidak akan bercerai"Juan melempar berkas itu Di meja nya sambil berdiri Dan ingin pergi tapi Vanisa menghalangi nya.
"Kenapa tidak! dulu Kita menikah secara paksa Dan Sekarang Kita bisa berpisah,tidak ada yang menghalangi Kita"
"Aku tidak mau berpisah Dari mu"
"Tapi kenapa!"
"Karna Aku mencintaimu"Juan mengungkapkan perasaan nya pada Vanisa yang membuat Vanisa terdiam.
Juan memegang kedua tanga Vanisa Dan berkata"Sejak kamu pergi,Aku menyadari kepergian mu membuat hati Ku tidak tenang Dan merasa gelisah.aku selalu merindukan mu,siang Malam Aku terus memikirkan mu"
"Tidak Juan(Vanisa melepaskan tangan nya)kamu tidak boleh mencintaiku"
"Kenapa tidak boleh"
"Karna kamu akan menikah dengan Diva"
"Tapi Aku tidak mencintai nya,Aku Hanya mencintaimu Dan menunggu kepulangan mu selama Ini(Juan memeluk Vanisa ) Aku Mohon jangan pergi Dari Ku,Aku tidak ingin Kita berpisah"
Jangan lupa like nya yah