Serena Valerie Adiwijaya merupakan gadis dewasa yang sederhana. Serena bekerja ditengah kota untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dia juga harus membiayai kuliah adiknya.
Suatu hari takdir mempertemukan dia dengan seorang pria tampan yang terkenal sebagai CEO muda yang bernama Arkana Raditya Permana.
Status sosial yang sangat jauh berbeda, serta latar belakang keluarganya yang rumit membuat Serena harus memendam perasaannya. Namun apa jadinya jika Arkan juga mencintai Serena? Apakah mereka akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indahahaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Perdebatan
"hai sayang, bagaimana harimu?" Tanya Gina dengan senyum yang mengembang melihat Arkan yang baru saja datang.
"Aku ingin bicara mom" ucap Arkan sambil berjalan ke arah Gina yang sedang duduk.
"Tentu sayang, kemarilah" ucap Gina
"Apa maksud mommy mengirimkannya ke perusahaan?" Tanya Arkan.
"Apa maksudmu sayang?" Tanya Gina bingung.
"Aku sudah tahu, pasti mommy yang mengirimkannya bukan?" Tanya Arkan lagi pada Gina.
"Ah maksudmu Jane?" Sekarang Gina paham apa yang dimaksud dengan Arkan. "Jane menanyakan mu jadi mommy menyuruhnya untuk langsung datang ke perusahaan saja"
"Ckk!! Mom aku kan sudah mengatakannya, jangan pernah mengenalkan ku dengan wanita manapun lagi, aku bisa mencari wanita pilihanku sendiri" ucap Arkan.
"Arkan, Jane adakah wanita baik. Kami sangat mengenal keluarganya, dan dia juga menyukaimu. Apa lagi yang kau tunggu?" Ucap Gina.
"Aku tidak menyukainya mom"
"Kau bisa mencobanya lebih dulu sayang, mommy yakin kalian akan berjodoh"
"Mom stop mencampuri urusan pribadiku" ucap Arkan yang mulai marah. Dia sangat terganggu dengan kelakuan mommynya yang selalu mengenalkan gadis-gadis pilihannya itu.
"Arkan, mommy hanya ingin yang terbaik untukmu"
"Tapi tidak dengan seperti ini mom, dan aku sudah memiliki pilihanku sendiri" ucap Arkan.
"Benarkah? Kau sudah memiliki wanita yang kau sukai?" Tanya Gina yang meyakinkan ucapan arkan.
"Iya mom, jadi stop mengenalkan mereka padaku" ucap arkan
"Siapa wanita itu?" Tanya Gina penasaran, senyum mengembang dibibirnya.
"Nanti saja kita bicarakan ini lagi, aku sangat lelah mom" ucap Arkan yang hendak beranjak dari duduknya, namun Gina menahannya.
"Tidak, katakan pada mommy sekarang"
"Mom"
"Katakan atau mommy akan tetap mengenalkan gadis pilihan mommy padamu besok" ancam Gina
Arkan menghela nafasnya mendengar itu, "mommy mengetahuinya, gadis itu Serena" ucapan Arkan membuat Gina melepaskan tangannya yang sejak tadi memegang lengan arkan.
"Maksudmu Serena gadis yang bekerja di toko kue itu?" Tanya Gina meyakinkan kembali.
"Iya, yasudah aku akan ke atas dulu" tapi Gina menarik lagi lengan arkan.
"Tunggu dulu, mommy belum selesai bicara" Gina masih terdiam sebentar mendengar penuturan anaknya tadi, bagaimana bisa anaknya itu menyukai Serena yang hanya gadis biasa penjual kue.
"Arkan, mengapa kau tidak memilih wanita lain saja seperti Jane" ucap Gina.
"Apa maksud mommy? Aku mencintainya bukan wanita lain" ucap arkan.
"Tapi mommy tidak setuju Arkan" ucap Gina dengan setengah berteriak.
Arkan kaget mendengar ucapan mommynya, dia pikir mommynya itu menyukai Serena, karena dilihat dari tingkah mommynya yang sangat baik pada Serena.
"Aku pikir mommy menyukainya karena mommy selalu baik padanya" ucap Arkan
Gina terduduk, "tidak Arkan, mommy memang baik padanya dan menyukainya karena dia memang gadis yang baik, tapi tidak dengan menjadi bagian dari keluarga kita Arkan. Mommy tidak setuju kalau kau memiliki hubungan dengannya" ucap Gina
Arkan menatap tak percaya mommynya, dia pikir selama ini mommynya akan setuju jika dia menyukai dan bahkan menjalin hubungan dengan Serena.
"Ada apa ini? Mengapa kalian sangat tegang sekali?" Tanya Adit yang baru turun dari kamarnya.
"Dad lihatlah, Arkan menjalin hubungan dengan gadis itu" ucap Gina.
"Siapa gadis itu?" Tanya Adit bingung.
"Serena dad, gadis pegawai di toko kue itu" jawab Gina.
"Lalu memangnya kenapa? Kalau memang mereka saling mencintai ya biarkan saja" jawaban Adit membuat Gina murka.
"Apa maksud Daddy, sampai kapanpun mommy tidak akan setuju jika Arkan menjalin hubungan dengan gadis itu, apa lagi harus menjadi istri arkan, dia tidak pantas untuk menjadi bagian dari kita" ucap Gina dengan marah.
Arkan yang mendengar ucapan mommynya itu, dia juga mulai tersulut emosi, "apa yang mommy katakan, aku mencintainya dan dia adalah gadis yang baik" ucap Arkan.
Arkan sangat tidak percaya dengan apa yang terjadi di depannya, dia mengira mommynya adalah wanita yang baik dan bahkan tidak memandang apapun pada orang lain, tapi nyatanya bahkan mommynya mengatakan bahwa Serena tidak pantas menjadi anggota keluarga ini.
Arkan pergi ke kamarnya, dia langsung berendam air dingin untuk mendinginkan tubuhnya yang panas karena perdebatannya tadi dengan sang mommy.
Bayang-bayang Serena selalu berputar dipikirannya, dia yakin Serena adalah gadis yang baik, dia mencintainya dan hanya Serena yang mampu membuatnya menjadi gila.
Sedangkan diluar, Gina masih terlihat marah dengan hal tadi. Adit menenangkan istrinya itu, dia juga mencoba untuk memberinya pengertian, dia tau apa yang di rasakan oleh Arkan. Adit tidak pernah mempermasalahkan status sosial seseorang, dia menerima siapapun yang akan menjadi istri Arkan asalkan mereka saling mencintai, dan gadis itu memang gadis yang baik.
"Sudah mom, Daddy akan mencari tahu terlebih dahulu tentang gadis itu" ucap Adit
"Tidak perlu dad, mommy tidak ingin dia menjadi menantu kita" ucap Gina yang masih keras kepala.
"Mom, kita harus memberikan kesempatan pada Arkan untuk mencari sendiri cintanya. Dan dia memilih Serena untuk itu, kita sebagai orang tua hanya bisa menerima itu mom asalkan kita juga tahu bahwa gadis itu memang gadis baik" ucap Adit menjelaskan pada Gina.
"Bukankah Serena gadis yang baik menurut mommy? Pasti mommy juga merasakannya, selama ini mommy juga sangat baik padanya dan selalu menerimanya disini" Adit masih mencoba untuk merayu istrinya itu.
"Daddy akan mencari tahu hulu tentang gadis itu, nanti kita lihat latar belakangnya seperti apa" Adit menelpon seseorang yang dipercayainya untuk mencari tahu tentang Serena.
_______________
Malam harinya sekitar pukul 8 malam, Adit mendapat informasi mengenai Serena. Dia menyerahkan informasi itu pada istrinya juga.
"Bagaimana mom?" Tanya Adit.
"Dia adalah anak dari istri kedua Bagas Adiwijaya, keluarganya sangat berantakan, mommy tidak ingin keluarga kita terkena masalah jika dia masuk ke dalam keluarga kita" ucap Gina.
"Mom, bisakah kau melihat dari segi kehidupan Serena? Dibalik keluarganya yang seperti itu, dia adalah wanita yang tangguh. Dia bekerja untuk menghidupi keluarganya, ayahnya lepas dari tanggungjawab dan dia yang mengambil alih itu. Jangan salahkan dia karena disini orang tuanya yang salah, bukan Serena" ucap Adit menjelaskan pada istrinya yang keras kepala itu. Sebenarnya dia mengenal ayahnya Serena karena mereka sempat bertemu beberapa tahun yang lalu, tapi dia juga tidak tahu pasti tentang kondisi keluarga Bagas sekarang ini.
"Beri mommy waktu untuk memikirkan hal ini" ucap Gina.
"Iya, jangan sampai keputusanmu ini membuat anak kita menjadi tidak bahagia selama hidupnya. Kau tahu bagaimana putramu itu, sejak kecil dia sangat patuh kepada kita, jadi untuk kali ini saja biarkan dia memilih sendiri untuk kebahagiannya" ucap Adit
Gina mulai merenung, mengingat bagaimana putranya yang sejak kecil telah diatur olehnya, dan dengan baiknya selalu menuruti apapun keinginannya selama ini. Apakah dia harus menurunkan egonya demi kebahagiaan anaknya?.