NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Aku memang mencintainya tapi aku lebih menyayangimu. Tahukah kamu apa yang akan terjadi saat Dia tahu yang sebenarnya. Berjuanglah, jangan pernah lari dari kodratmu. Belajarlah menerima takdirmu meskipun itu sulit dan menyakitkan.
Bagaimana dengan aku jika kamu bersikeras untuk memilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lengah sedikit bisa tertukar

Hari pertama masuk kerja, Candy bangun sebelum matahari terbit. Jam tujuh Dia sudah mulai bersiap untuk berangkat. Hari itu pula Farhan juga ada kelas pagi. Saat Farhan hendak menghidupkan mesin mobilnya Dia melihat Candy mengeluarkan motor dari garasi.

"Can, pagi-pagi sekali sudah cantik kamu mau kemana?" tanya Farhan sambil memuji.

"Hmm... aku mau berangkat kerja!" jawab Candy sambil menghidupkan motor maticnya.

Berulang kali Candy coba menghidupkan mesin motornya tapi tidak bisa juga. Melihat Candy pagi-pagi yang sudah mandi keringat, Farhan turun dan menawarkan bantuan.

"Kenapa Can, apa boleh aku bantu?" tanya Farhan

"Hmm...!" jawab Candy sambil meletakkan motornya.

Sekuat tenaga Farhan juga berusaha menghidupkan mesin motor itu tapi hasilnya nihil.

"Sepertinya ini harus ganti accu Can!" kata Farhan.

"(mana ada bengkel yang buka pagi-pagi gini)" keluh Candy dalam hati.

Melihat Candy yang diam sambil memandangi motornya, Farhan menggandeng tangan Candy dan membawanya masuk ke mobil.

"Dah bareng aku saja, nanti malah keburu telat!"

Candy hanya bengong dan nurut apa kata Farhan.

"apa kita searah?" tanya Candy

"Memang tempat kerja kamu di mana?" tanya Farhan sambil menghidupkan mesin mobil.

"Di Hanaya, pertigaan depan sana!" kata Candy

"Searah koq!" jawab Farhan singkat.

Mobil Farhan keluar dari kos an dan melaju di jalan yang sudah ramai dengan para pekerja dan anak sekolah.

Sebelum pertigaan Farhan menghentikan mobilnya.

"turun di sini saja ya Can, takut ganggu jalan yang lain." kata Farhan

"Gapapa, biar aku jalan saja ke sananya lagian juga dekat." Candy melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil

"Can, nanti pulang jam berapa?" tanya Farhan

"Gak tahu Han, aku baru hari ini masuk." jawab Candy.

Candy menutup pintu mobil, saat mau melangkah Dia teringat kalau belum mengucapkan Terima kasih ke Farhan. Dengan cepat Dia berbalik arah dan mengetuk pintu kaca mobil.

Tek... Tek...!

"Han... makasih ya!" teriak Candy dari luar.

Farhan yang melihat tingkah kocak Candy, Dia hanya bisa tertawa dan mengacungkan ibu jarinya.

Dengan penuh semangat Candy masuk ke Toko. Sudah terlihat beberapa karyawan yang masuk ke ruangan mereka masing-masing.

"Kak, apa kamu Candy karyawan baru?" tanya seorang karyawan lain

"Iya kak, benar!" jawab Candy

"Kenalin kak, aku Mita nanti yang akan jadi partner kak Candy. Bu Linda tadi sudah berpesan padaku hari ini aku yang ajarin kak Candy." kata Mita

"Baik lah... sebelumnya makasih ya Kak!" kata Candy.

Mereka berjalan menuju gudang tempat menyimpan bermacam-macam kain. Dengan jelas dan mudah di mengerti Mita memberi tahu ke Candy semua jenis dan harga yang di jual di Toko Hanaya.

"Kak, habis ini kita ke mana?" tanya Candy.

"Kalau kita panggil nama saja gimana, biar lebih enak?" tanya Mita

"Boleh!" jawab Candy dengan senyum lebarnya.

Mita mengajak Candy ke ruang admin, di sana Candy di kenalkan dengan teman-teman team yang akan membantu kerjanya nanti.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 12.15 wib.

"Can, kita istirahat dulu nanti di lanjut lagi." kata Mita.

"Baik Mit, kalau mau cari makan biasanya kalian ke mana?" tanya Candy.

"Di dalam ada kantin, meskipun gak selengkap warung makan yang ada di luar, tapi rasa masakannya tidak kalah dengan hotel bintang lima!" kata Mita sambil tertawa kecil.

Mereka menuju ke kantin di dekat parkir karyawan. Sambil menikmati makan siangnya, Mita menceritakan kebiasaan karyawan di situ.

"Kamu jangan ambil hati Can, kalau ada yang julid dengan karyawan baru, apalagi kalau karyawan itu dekat dengan orang atas!" pesan Mita.

"Sudah biasa Mit, di mana tempat pasti ada yang seperti itu." jawab Candy

"Kemaren tu ada beberapa karyawan baru yang gak bertahan lama, karena sering di suruh-suruh juga sama orang lama, jadi mereka gak betah." kata Mita lagi

Candy hanya menganggukan kepalanya. "(coba saja kalau mau main-main dengan ku, akan aku jotos sampai babak belur)" batin Candy.

Karena sudah selesai makan, dan sudah waktunya kembali kerja lagi, Mita mengajak Candy untuk ke toko depan.

Sambil berjalan mengikuti Mita yang menjelaskan cara kerja untuk karyawan toko, Candy mengamati beberapa karyawan yang sedang berbisik-bisik dengan teman lainnya.

"Contohnya seperti itu Can, mereka gosip di sela-sela jam kalau belum ada pembeli yang datang, Haaa...!" Mita menunjuk karyawan yang sedang bergosip ria.

Dari dalam terlihat salah satu karyawan yang memanggil Mita.

"Mita... kamu di cari Bu Linda!" teriak temannya.

Sebelum Mita masuk ke ruangan HRD, Dia menyuruh Candy untuk jaga di loket penitipan barang.

"Can, kamu jaga di sini dulu ya, kerjanya cuma simple, kalau ada yang nitip barang nanti di masukan ke loker ini dan di tuker sama nomor sesuai yang tertempel." jelas Mita

"Siap Mit!" jawab Candy

Karena masih karyawan baru, Candy belum mendapat seragam dari toko tersebut. Dia hanya menggunakan kemeja hitam di padu dengan celana jeans biru dan sepatu kets.

Pembeli yang datang semakin siang semakin ramai membuat Candy terlihat sibuk. Bahkan kadang ada yang meminta bantuan Candy untuk membawakan barang belanjaannya ke mobil pembeli. Kebanyakan pelanggan di situ membeli dengan partai besar.

Dari sekian pembeli terlihat Laras yang sedang mengantri di kasir. Dia membeli beberapa kain yang terbilang mahal untuk desain gaunnya. Kemana pun Dia pergi selalu bersama adik angkatnya Stevina Aliando.

Umur antara mereka terpaut empat tahun. Awal mula Stevina diadopsi karena Laras menginginkan seorang adik perempuan. Tapi di sisi lain Mama Laras menginginkan anak laki-laki. Karena wajahnya yang imut dan ciut Laras memanggilnya Stevina, sedangkan Aliando adalah nama pemberian Mamanya.

Kembali lagi ke Toko Hanaya, Stevi yang menahan ingin ke kamar kecil meminta Laras untuk menunggunya.

"Laras, aku mau ke kamar kecil dulu sudah gak bisa nahan!" kata Stevi.

"Ya udah sana cepet." jawab Laras.

Setelah pembayaran selesai, Laras membawa belanjaannya menepi di dekat kasir sambil menunggu adik kesayangannya.

Saat Candy melewati kasir, tiba-tiba Laras menarik tangannya.

"Lama banget, ni buruan di bawa belanjaannya ke mobil." kata Laras tanpa mengamati dengan benar siapa yang Dia suruh.

Candy hanya nurut saja, pikirnya itu sebagian dari kerjaannya. Dengan badannya yang sudah terlatih Dia membawa belanjaan Laras sekali angkut.

Candy mengikuti Laras dari belakang menuju mobilnya. Tidak tahu siapa yang kurang cermat, baju yang di pakai Stevi ternyata sama warnanya dengan warna baju Candy. Yang membedakan hanya bertopi dan rambut yang di ikat ke atas. Yang lain bisa di katakan mendekati sama.

Dengan percaya dirinya Laras menyuruh Candy menaruh belanjaannya di bagasi belakang.

"Stev, taruh di bagasi belakang saja!" teriak Laras.

Tanpa memperhatikan dengan jelas nama yang disebut Laras, Candy dengan cepat menaruh dan merapikan belanjaannya di bagasi. Setelah itu tanpa berkata lagi karena sudah ada pembeli yang menunggu di konter penitipan barang, Dia meninggalkan Laras yang sudah menunggu di depan mobil.

Kembali dari kamar kecil, Stevi bingung mencari Laras. Dia sempat tanya ke meja jaga, tapi Satpam pun juga gak bisa menjawab hanya bengong melihat wajah Stevi yang sebelas dua belas dengan wajah Candy.

Candy kembali ke aktifitas nya ,sibuk melayani pembeli yang menitipkan tas dan barang bawaannya.

Stevi yang tidak menemukan Laras, akhirnya kembali ke mobilnya.

Dari spion mobil Laras melihat Stevi yang datang mendekat.

"Stev... kamu kemana saja, habis taruh belanjaan koq terus kabur!" kata Laras

"Belanjaan?... tadi kan aku sudah bilang kalau mau ke kamar kecil!" jawab Stevi.

"Iya... aku tahu, tadi habis kamu simpen belanjaan di bagasi kamu kemana? apa perut kamu error?" tanya Laras lagi.

Stevi menjadi bingung dan hanya bengong.

"(apa sih maksut Laras, siapa yang naruh belanjaan di bagasi? ngaco ni orang)" kata Stevi dalam hati.

"Ayo buruan, aku mau selesaiin gaun yang kemaren belum jadi." ajak Laras sambil mendorong Stevi untuk segera meninggalkan toko itu.

Selama perjalanan Stevi hanya bisa diam, Dia masih memikirkan kata-kata Laras tadi.

Di Toko, pembeli terlihat semakin berkurang karena sudah sore. Semua karyawan sibuk membereskan barang-barang yang ada di toko. Karena jam kerja mereka hanya sampai jam lima sore, jadi sebelum jam lima sudah ada sebagian pintu yang di tutup.

Terlihat karyawan Toko keluar secara bersamaan, ada yang berkendara sendiri dan ada pula yang di jemput. Candy yang tidak tahu nasibnya sore itu, hanya Dia yang masih tertinggal di dekat toko yang sudah tertutup rapat.

Rencananya Dia akan pulang dengan ojek. Tapi niatannya pupus saat Farhan menghampirinya.

"Can, ayo pulang bareng aku!" ajak Farhan sambil mengulurkan tangannya.

"Koq kamu di sini Han?" tanya Candy

Farhan langsung menggandeng tangan Candy dan membawanya ke mobil yang di parkir sebelum toko.

"Sebelum balik kos, ikut aku bentar beli air minum ya, untuk anak-anak kos!" kata Farhan

"Ok...!" jawab Candy

Sekarang mereka terlihat lebih bersahabat lagi setelah kesalahpahaman kemaren.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!